PPKN Tugas Kelompok

Kelompok 3 :
- Daffa Wiratanu Akmal (5)
- Irsyad Al Hafiz (11)
- M. Fahreno Malik (17)
- Raihan Abhinaya Iskandar (26)
- Rainer Akbar Adriand (27)

Tugas Kelompok 1.1

1. Mengapa faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya angka putus
sekolah?
Jawab :
Faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab meningkatnya angka putus sekolah karena
masih banyaknya penduduk Indonesia yang kurang mampu sehingga kesulitan untuk
membiayakan anak-anaknya yang harus melanjutkan pendidikannya. Walaupun orangtua
sudah banting tulang menghasilkan uang, bagi mereka masih banyak kebutuhan lain yang
penting untuk dipenuhi selain membiayakan sekolah anak-anaknya. Pada akhirnya, anak-
anaknya juga ikut membantu orangtua untuk menghasilkan uang.

2. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan ketidaksesuaian dari sila
keberapa? Berikan alasannya!
Jawab :
Sila kelima. Fenomena putus sekolah pada dasarnya diakibatkan tidak
adanya/terputusnya akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan, sementara kelompok
masyarakat yang lain dapat menikmati akses ini. Kejadian ini berlawanan dengan semangat
keadilan sosial yang termaktub dalam sila kelima Pancasila. Sudah seharusnya seluruh
komponen masyarakat memiliki akses yang sama untuk memperoleh pendidikan.

3. Adakah faktor lain selain faktor ekonomi yang menjadi penyebab meningkatnya angka
putus sekolah? Apabila ada, apa saja faktor tersebut?
Jawab :
Terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan meningkatnya angka putus sekolah selain
faktor ekonomi, yaitu faktor lingkungan. Seorang anak yang tinggal di lingkungan yang kurang
baik dan dikelilingi oleh orang-orang yang kurang berpendidikan dapat terikut ke lingkungan
tersebut. Selain itu, faktor keluarga juga dapat memengaruhi seorang anak menjadi putus
sekolah. Apabila keluarga tidak menjaga anaknya dari lingkungan yang kurang baik, maka
anak tersebut dapat terikut dan terhasut oleh pergaulan yang tidak baik.
4. Pada saat ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi
permasalahan ini, di antaranya dengan memberikan Bantuan Operasional Sekolah,
beasiswa, sekolah gratis, dan sebagainya. Menurut Anda, apakah upaya pemerintah
tersebut sudah berhasil? Kemukakan indikator keberhasilannya.
Jawab :
Usaha pemerintah dalam menanggulangi permasalahan ini bisa dikatakan sudah cukup
baik, hal tersebut dapat dilihat dari angka partisipasi siswa yang selalu bertambah setiap
tahunnya. Yang dibuktikan dengan, bertambahnya jumlah berdirinya sekolah-sekolah baru
baik sekolah negeri maupun swasta dan bertambah pula jumlah sekolah gratis di Indonesia
yang memudahkan para siswa menuntut ilmu. Begitu pula dengan pembuatan KIP (Kartu
Indonesia Pintar) yang membantu siswa-siswi yang kurang mampu agar bisa ikut sekolah.

5. Selain pemerintah, siapa lagi yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini? Apa
saja peran yang bisa ditampilkannya?
Jawab :
Selain pemerintah yang bertanggung jawab dalam mengatasi masalah ini adalah orang
tua dan guru para siswa-siswi juga ikut bertanggung jawab. Karena tanpa motivasi dan
pengawasan mereka kepada peserta didik dan anak-anaknya, semua tidak akan memberikan
pengaruh yang berarti . Jika anak – anak tidak mendapat bimbingan dan perhatian yang baik,
maka akan mempengaruhi minatnya untuk bersekolah.
6. Apa solusi yang Anda ajukan untuk mengatasi masalah ini? Bagaimana strateginya supaya
solusi itu berhasil?
Jawab :
Solusi yang saya pikirkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara memberi
suatu pemahaman yang membuat rasa ingin sekolah anak-anak bangkit kembali karena sekolah
itu juga untuk masa depan mereka. Agar solusi itu berhasil, jika memungkinkan, lebih baik kita
dapat memfasilitasikan anak-anak di Indonesia yang kurang mampu agar termotivasi dalam
melanjutkan belajarnya.

7. Kemukakan bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di daerahmu.
Bagaimana solusi untuk menyelesaikannya?
Jawab :
Jika membicarakan mengenai daerah sekitar, tidak sedikit bentuk pelanggaran hak
warga negara yang terjadi. Misalnya, anak-anak memang sudah sepantasnya untuk sekolah,
diberikan hak untuk sekolah, akan tetapi malah hak tersebut diselewengkan, contohnya masih
remaja malah menikah dini, adanya pergaulan bebas yang sangat merugikan bagi anak-anak,
serta bisa mengonsumsi narkoba bahkan merokok. Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dengan
mencari akar-akar penyebabnya, lalu diselesaikan hingga akarnya ditemukan, dan pentingnya
bimbingan dari semua orang dan membatasi internet dengan selalu menjaga anak-anak supaya
menggunakan dengan hal positif. Mengingat internet banyak informasi yang bukan seharusnya,
yang bisa diakses siapapun, tanpa batasan usia, nah itulah peran orang tua untuk mendampingi
dan meluruskannya.

Tugas Kelompok 1.2

1. Apa saja yang menyebabkan rendahnya kesadaran membayar pajak?
Jawab :
Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak masih sangat rendah. Hal ini
dikarenakan masyarakat tidak tahu bagaimana pentingnya peranan pajak dalam kehidupan
bernegara, seperti untuk menunjang biaya pembangunan infrastruktur negara, belanja subsidi,
hingga kebutuhan belanja pegawai.
2. Jelaskan akibat yang akan diterima negara ketika pendapatan dari pajak terus mengalami
penurunan.
Jawab :
Jika pajak terus mengalami penurunan, akibat yang akan diterima negara akan menjadi
sangat buruk dan besar. Kegiatan negara dan program pemerintahan akan sulit terlaksana
terutama dalam bidang pembangunan dan layanan masyarakat. Ditambah lagi negara juga
dibebani biaya belanja pegawai yang harus dikeluarkan tiap bulannya, jika pendapatan pajak
terus mengalami penurunan memungkinkan negara tersebut mengalami kebangkrutan.

3. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan ketidaksesuaian dari sila
keberapa? Berikan alasannya.
Jawab :
Jika dikaitkan dengan Pancasila kita dapat melihat bahwa tidak membayar pajak
termasuk dalam ketidaksesuaian dari sila ke-5 Pancasila. Hal ini dikarenakan membayar pajak
merupakan sebuah implementasi atau perwujudan dari nilai-nilai yang dapat mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang sesuai dengan sila ke-5 Pancasila.
Alasannya adalah apabila pajak dibayar dengan rutin, maka seluruh rakyat Indonesia dapat
menikmati pembangunan dari hasil membayar pajak tersebut.
4. Apa saja solusi yang sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran warga
negara dalam membayar pajak? Bagaimana tingkat keberhasilan dari solusi tersebut?
Jawab :
Solusi-solusi yang sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran warga
negara dalam membayar pajak adalah antara lain peningkatan kualitas pelayanan, Melakukan
penyuluhan langsung ke masyarakat tentang manfaat pajak, memberantas tindakan-tindakan
yang dapat mengurangi kesadaran dalam membayar pajak, meluncurkan layanan pengampunan
pajak (tax amnesty), dan juga menguatkan moral dan integritas dari pada pegawai pajak.
Dari data yang diselenggarakan oleh Centre for Indonesia Taxation Analysis (CITA),
kesadaran masyarakat Indonesia untuk membayar pajak sudah cukup tinggi. Hal ini berarti
tingkat keberhasilan dari solusi dari pemerintah tersebut sudah cukup berhasil.

5. Kemukakan solusi yang Anda tawarkan untuk meningkatkan kesadaran warga negara
dalam membayar pajak dan kesadaran melaksanakan kewajiban lainnya sebagai warga
negara.
Jawab :
Menurut kita, hal yang paling penting untuk meningkatkan kesadaran warga negara
dalam membayar pajak adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang
bagaimana pentingnya pajak untuk menunjang pembangunan suatu negara. Selain itu,
pemerintah juga dapat memberikan contoh hasil atau infrastruktur yang dibuat oleh pemerintah
dari hasil membayar pajak dan mensosialisasikannya kepada masyarakat agar masyarakat tahu
bagaimana hasil dari membayar pajak.

6. Kemukakan kasus lain yang berkaitan dengan pengingkaran kewajiban warga negara
yang pernah terjadi di daerahmu, serta bagaimana proses penyelesaiannya.
Jawab :
Beberapa contoh pengingkaran kewajiban warga negara yang pernah terjadi di sekitar
daerah saya adalah banyaknya warga yang telat membayar pajak. Solusi yang dapat ditawarkan
untuk menyelesaikan persoalan ini adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
membayar pajak tepat waktu serta memberikan hukuman yang cukup tegas bagi siapapun yang
telat membayar pajak.