1. Pengenalan topic:
-Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif. Narkotika
dan obat-obatan tersebut merupakan zat yang dapat mengubah kondisi mental dan
fisik seseorang. Zat tersebut dapat mempengaruhi cara kerja otak, perasaan, perilaku,
pemahaman, dan indra seseorang.
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu masalah sosial dan kesehatan global
yang paling serius dan kompleks. Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN),
pada tahun 2021 terdapat sekitar 3,6 juta penyalahguna narkoba di Indonesia, dengan
prevalensi 1,4 persen dari total penduduk (bnn.go.id). Penyalahgunaan narkoba tidak
hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental penggunanya, tetapi juga
menimbulkan kerugian sosial, ekonomi, serta hukum bagi keluarga, masyarakat, dan
negara.
Salah satu dampak sosial dari penyalahgunaan narkoba adalah meningkatnya tindak
kriminalitas yang berkaitan dengan narkoba. Penyalahguna narkoba dapat melakukan
berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara impulsif, seperti mencuri,
merampok, menjual aset, bahkan membunuh (puslitdatin.bnn.go.id). Selain itu,
penyalahguna narkoba juga berisiko terlibat dalam jaringan sindikat narkoba, baik
sebagai pengedar, kurir, maupun produsen. Sindikat narkoba merupakan organisasi
kriminal yang bergerak dalam produksi, distribusi, dan perdagangan gelap narkoba
secara lintas negara. Sindikat narkoba seringkali menggunakan kekerasan, ancaman,
dan korupsi untuk melancarkan aksinya.
2. Pemberian argument:
-Orang yang melakukan pengedaran narkoba harus eksekusi Mati. Hal ini Tidak
melanggar HAM, Seperti menurut sebagian masyarakat, eksekusi mati melanggar
pasal 28 A UUD 1945 “ Setiap orang berhak hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya.” Tetapi di pasal 28 G UUD 1945 “Setiap orang berhak atas
perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di
bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.” juga
jelas tertera bahwa manusia berhak untuk mendapatkan perlindungan. Contohnya
perlindungan dari kejahatan narkoba yang dapat tiba-tiba mengancam nyawanya.
Dalam hal yang seperti ini asas kepentingan umum sangat harus ditegakan
menyampingkan kepentingan khusus atau pribadi. logikanya seperti ini bila seribu
orang terancam nyawanya karena hanya seorang terpidana narkoba melakukan tindak
kejahatan untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. Apakah Anda tetap
berpendapat kalau seribu orang terancam nyawanya demi menyelamatkan satu orang
penjahat narkoba?
-Bertentangan dengan banyak kepercayaan, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban
Tindak Kekerasan (KontraS) menegaskan bahwa penjatuhan pidana mati tidak
memberikan efek jera atau menurunkan angka kejahatan, khususnya bagi kejahatan
narkotika dikarenakan orang-orang yang sudah kecanduan narkoba atau sudah
terhasut dengan kerakusan terhadap uang yang banyak. Selain itu, orang yang
tertangkap melakukan transaksi narkoba dari sisi manapun tidak selalu dijatuhkan
dengan hukuman mati.
-Pelaksanaan hukuman mati bukan hanya untuk efek jera (deverant) ataupun
pemberian hukuman setimpal, tetapi yang lebih penting dimaksudkan untuk
melindungi masyarakat (defend society) serta menyelamatkan anak bangsa dari
bahaya penyalahgunaan narkoba.Penegasan itu disampaikan Deputi Hukum dan Kerja
Sama Badan Narkotika Nasional (BNN) Ambassador Bali Moniaga, menanggapi
berbagai polemik di masyarakat tentang pelaksanaan hukuman mati di Indonesia.
3. Penyampaian kesimpulan:
Narkoba adalah zat yang mempengaruhi kondisi mental dan fisik jika disalahgunakan.
Penyalahgunaan narkoba sendiri dapat melahirkan kriminalitas yang merugikan
penggunanya dan juga orang disekitarnya jika tidak direhabilitasi. Dari sisi hukum
pun dapat memberi kesimpulan bahwa penyalahguna narkoba adalah orang sakit yang
perlu mendapatkan layanan rehabilitasi bukan seorang kriminal yang harus
dipenjarakan karena dipenjarakan adalah sebuah solusi yang memunculkan masalah
baru. Hal ini berbeda bagi pengedar narkoba, pengedar narkoba haruslah dieksekusi
mati. Eksekusi mati bukan untuk memberi efek jera pada pengguna, namun yang
terpenting adalah untuk memberi perlindungan bagi orang lain yang tidak memakai
narkoba. Pengedar narkoba memang memiliki hak asasi yang dikutip dari UUD 1945
pasal 28 A “Setiap orang berhak hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.” Namun bagaimana dengan orang yang tidak menggunakan narkoba?
mereka juga memiliki hak untuk dilindungi agar tidak terjerumus ke penyalahgunaan
narkoba, dikutip dari UUD 1945 pasal 28 G “Setiap orang berhak atas perlindungan
diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.” Sehingga, perlu
bagi pengedar narkoba dieksekusi mati, agar penyalahgunaan narkoba dan dampak
penyalahgunaan narkoba tidak tersebar luas.