Anda di halaman 1dari 4

UTS HUKUM DAN HAM

Nama : Mumtaz Hannafiah

NIM : 2010611196

Kelas :C

Dosen : Ridha Wahyuni, S.H., M.Kn.

1. Masih diakuinya pidana mati di dalam berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia


sering kali menimbulkan kecaman, khususnya dari kelompok pembela HAM. Akan tetapi, pada
sisi lain juga terdapat pandangan yang berbeda yang menilai bahwa pidana mati perlu dilakukan
guna memberikan rasa keadilan bagi para korban tindak pidana tertentu. Beberapa waktu yang
lalu, negeri ini dihebohkan oleh kasus pemerkosaan terhadap belasan santriwati di sebuah
pesantren. Pelakunya tidak lain adalah Herry Wirayan, guru agama pada Pesantren tersebut.
Pelaku telah dijatuhi pidana mati oleh majelis hakim tingkat Banding yang memperkuat Putusan
Pengadilan Negeri Bandung No. 989/Pid.Sus/2022/PN.Bdg, tanggal 15 Februari 2022.

Berdasarkan uraian kasus di atas, jelaskan pendapat Saudara mengenai pidana mati yang telah
dijatuhkan oleh hakim tersebut jika ditinjau dari sudut pandang hukum dan HAM serta rasa
keadilan masyarakat!

Jawab:

Secara normatif, hukuman mati melanggar hak hidup yang seharusnya dilindungi, bahkan tidak
bisa dikurangi dalam bentuk apapun dan oleh siapa pun. Prinsip HAM juga mengatakan bahwa
hak asasi manusia akan tetap melekat secara alamiah pada diri manusia karena hak itu bukan
dari pemberian pihak yang berkuasa/negara, oleh karena itu tidak dapat dicabut/ditiadakan.

Namun, apabila berdasarkan pada rasa keadilan masyarakat tentu sebagian akan mengatakan
bahwa pemberian hukuman mati merupakan salah satu bentuk perlakuan adil. Karena apa yang
dilakukan pelaku juga merupakan pelanggaran HAM yang cukup berat.

2. Sejarah perkembangan HAM tidak bisa dilepaskan dari mazhab dan konteks sosiologis yang
melingkupinya. Konsep dasar HAM modern salah satunya menekankan pentingnya perlindungan
dan penghormatan terhadap eksistensi manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa baik
dalam hubungannya dengan negara maupun sesama manusia.
a. Siapakah tokoh dan mazhab yang meletakkan fondasi awal konsep dasar HAM? Jelaskan!
b. Jelaskan 3 (tiga) generasi HAM yang diperkenalkan oleh ahli hukum Prancis Karel Vasak!

Jawab:

a. Konsep dasar HAM pertama kali diperkenalkan oleh John Locke yaitu melalui teori hak
kodrati/Natural right theory, menurutnya semua individu dikaruniai oleh alam atas hak-hak
yang melekat, hak atas hidup, hak kebebasan dan hak kepemilikan, yang merupakan milik
mereka sendiri dan tidak dicabut oleh negara.

b. Generasi pertama HAM, juga dikenal dengan hak-hak negative, yang menempatkan
kedudukan negara tidak boleh berperan aktif, karena jika negara aktif maka akan berpotensi
timbulnya pelanhgaran-pelanggaran. Hak-hak generasi pertama ini di antaranya adalah hak
kebebasan bergerak, hak berpolitik, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa dan penahan
sewenang-wenang, dll.

Generasi kedua HAM menekankan prinsip “persamaan” yang diwakili oleh perlindungan
bagi hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya. Hak-hak tersebut muncul dari tuntutan agar
negara menyediakan pemenuhan terhadap kebutuhan dasar setiap orang, mulai dari makan
sampai pada kesehatan. Hak-hak yang masuk dalam generasi ini di antaranya: hak atas
pendidikan, ha katas kesehatan, hak atas pangan, hak atas perumahan, hak atas tanah, dll.

Generai ketiga HAM, dilatarbelakangi akibat adanya tuntutan dari negara-negara


berkembang/dunia ketiga mengenai pentingnya tatanan internaasional yang adil.

3. PT Freeport Indonesia merupakan salah satu perusahaan investasi asing di Indonesia.


Perusahaan ini bergerak di sektor eksplorasi, pertambangan, pemprosesan, dan pemasaran
konsentrat tembaga, emas, dan perak di dataran tinggi Tembagapura, Mimika, Papua. Beberapa
kalangan menilai bahwa selama ini aktivitas perusahaan tersebut banyak menimbulkan masalah.
Salah satunya adalah pencemaran terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh sisa limbah
pengelolaan emas. Pencemaran tersebut berdampak langsung terhadap buruknya kualitas air,
menimbulkan masalah kesehatan, dan rusaknya tambaktambak udang warga yang hidup di
sekitar perusahaan. Akibat kondisi tersebut, ratusan warga terancam gagal panen dan
berpotensi kehilangan mata pencarian. Beberapa kalangan juga menilai bahwa permasalahan
tersebut kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat khususnya bagi
perlindungan terhadap hak-hak warga terdampak.

Berdasarkan uraian kasus di atas, bagaimana pandangan Saudara terhadap permasalahan


tersebut jika ditinjau dari konsep bisnis dan HAM? Jelaskan!

Jawab:

Bisnis yang mengabaikan HAM dampaknya akan sangat buruk bagi mayasrakat baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang. Bagi bisnis itu sendiri pengabaikan HAM juga akan
berpengaruh besar terhadap keberlanjutan bisnis maupun penerimaan dipasar global. Uji tuntas
HAM merupakan upaya nyata perusahaan untuk mengelola risiko pelanggaran HAM. Jika hasil
yang ingin dicapai adalah penghormatan HAM, maka uji tuntas HAM merupakan proses yang
harus dilakukan untuk mencapai dan menunjukkan hasil tersebut.

4. Pembantaian besar-besaran terhadap suku Tabo yang terjadi di Distrik Monia, Afrika Barat, telah
menimbulkan jatuhnya ribuan korban jiwa dari penduduk sipil yang tidak berdosa. Korban akibat
kekerasan dan pembunuhan tidak hanya laki-laki tapi juga dari kelompok rentan seperti
perempuan, anak-anak, dan manusia lanjut usia. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh adanya
kebencian antara suku Hindus sebagai sebagai suku mayoritas terhadap suku Tabo, sebagai suku
minoritas. Suku Tabo sebagai suku minoritas sering memprotes kepemimpinan Mosana dari
Suku Hindus yang cenderung diktator dan rasis terhadap suku minoritas Tabo. Selain itu, Suku
Mayoritas Hindus juga ingin menguasai seluruh wilayah dan menguasai semua sumber-sumber
pertambangan yang ada di wilayah itu. Untuk melancarkan tujuan tersebut, ditambah adanya
permasalahan politik, pemimpin sipil Mosana yang berkuasa di wilayah tersebut dengan bantuan
kelompok sipil bersenjata melakukan serangkaian kekerasan termasuk pembunuhan terhadap
penduduk suku Tabo. Tindakan ini bertujuan untuk memusnahkan sebagian atau seluruh
penduduk yang berasal Suku minoritas Tabo melalui berbagai tindakan, seperti pembunuhan,
pemerkosaan, pemindahan kelompok secara paksa, memisahkan anak-anak secara paksa dari
orang tuanya, dan melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan kemandulan terhadap
kelompok perempuan dari suku Tabo guna mencegah kelahiran. Rangkaian peristiwa tersebut
terjadi dalam rentang waktu mulai tahun 1994 sampai dengan 1996.
a. Apa jenis pelanggaran HAM yang berat yang terjadi dalam uraian kasus di atas? Jelaskan!
b. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Pelanggaran HAM yang Berat yang diatur di dalam Undang-
Undang UU Nomor 26 Tahun 2000, serta apa perbedaannya dengan jenisjenis Pelanggaran
HAM yang berat sebagaimana diatur di dalam Statuta Roma 1998?
c. Berdasarkan pemahaman Saudara, jelaskan apa yang dimaksud dengan pertanggung
jawaban Komando dalam konteks tindak pidana Pelanggaran HAM yang Berat?

Jawab:

a. Kejahatan genosida
b. Berdasarkan Pasal 7 UU Nomor 26 Tahun 2000, ada dua jenis pelanggaran HAM berat, yakni
kejahatan genosida serta kejahatan terhadap kemanusiaan.
c. Pertanggungjawaban komando adalah suatu mekanisme untuk menghukum para atasan
(komando) sebagai akibat pembiaran yang dilakukan atas tindakan kejahatan yang dilakukan
oleh bawahannya, dimana atasan tersebut mengetahui atau seharusnya mengetahui
kejahatan yang dilakukan bawahannya.

5. Kematian warga kulit hitam di Minneapolis, Amerika Serikat (AS), George Floyd, akibat kekerasan
polisi kembali melukai perasaan banyak penduduk dari berbagai kalangan di negara tersebut.
Peristiwa itu membuka cela yang selama ini dipendam di tengah masyarakat Negeri Paman Sam
tentang sikap diskriminatif dan kekerasan terhadap etnis minoritas, terutama kulit hitam.
Sebagaimana dikutip CNN Indonesia (3/6/2020), seorang warga kulit hitam di AS, Peniel Joseph
(47), mengatakan dia merasakan betul sikap diskriminasi yang terjadi di tengah masyarakat.
Namun, dia menyatakan sudah kenyang dengan pengalaman tersebut. “Saya sudah tidak takut
lagi. Saya tidak menjalani hidup dengan ketakutan, tetapi tetap berhati-hati,” kata Joseph.
Seorang warga kulit hitam lainnya, Ed Whitfield (70), mengingat kembali masa-masa mudanya
ketika terlibat dengan gerakan hak-hak sipil di AS pada 1960-an. Ingatannya soal kejadian
pembunuhan terhadap seorang pemuda kulit hitam, Sammy Younge Jr., hanya karena salah
menggunakan kamar kecil yang khusus kulit putih, masih sangat kuat. “Dia ditembak dan
dibunuh, dan tidak ada yang melakukan apapun. Jadi saya rasa tidak ada yang baru dalam
kejadian ini,” ujar Whitfield, seperti dilansir CNN Indonesia (3/6/2020).

Berdasarkan uraian di atas, menurut Saudara, peristiwa yang menimpa George Floyd tersebut
dalam kajian hukum dan HAM dapat dikualifikasikan sebagai apa? Jelaskan!
Jawab:

Kekerasan berbasis diskriminasi rasial yang berujung pada pelanggaran HAM merebut hak hidup
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai