Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH PELANGGARAN HAM

DI INDONESIA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

1. TRI DIVA SIMANJUNTAK


2. SAKINAH MAWADDAH
3. RISKI MAUMUNAH
4. MONA ELISA
5. MHD. RISKI FEBRIAN
6. RIYADI AFWAN
7. SULISMAH ANGGINA

KELAS : XI TKJ 1

GURU PEMBIMBING : MUHAMMAD MAKSUM LUBIS, S.Pd

SMK NEGERI 3 PANYABUNGAN


TP. 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia sejak manusia
masih dalam kandungan sampai akhir kematiannya. Di dalamnya tidak jarang menimbulkan
gesekan-gesekan antar individu dalam upaya pemenuhan HAM pada dirinya sendiri. Hal
inilah yang kemudian bisa memunculkan pelanggaran HAM seorang individu terhadap
individu lain,kelompok terhadap individu, ataupun sebaliknya.
Setelah reformasi tahun 1998, Indonesia mengalami kemajuan dalam bidang
penegakan HAM bagi seluruh warganya. Instrumen-instrumen HAM pun didirikan sebagai
upaya menunjang komitmen penegakan HAM yang lebih optimal. Namun seiring dengan
kemajuan ini, pelanggaran HAM kemudian juga sering terjadi di sekitar kita. Untuk itulah
kami menyusun makalah yang berjudul “Pelanggaran Hak Asasi Manusia Di
Indonesia”,untuk memberikan informasi tentang apa itu pelanggaran HAM.

B.  Identifikasi Masalah
 Sesuai dengan judul makalah ini “Pelanggaran Hak Asasi Manusia” , maka masalah
yang dapat di identifikasi sebagai berikut :
1.      Apa pengertian pelanggaran HAM menurut hukum di Indonesia?
2.      Apa saja jenis-jenis pelanggaran HAM?
3.      Apa saja kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia?

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang


dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa pengertian pelanggaran HAM menurut hukum di Indonesia?
2.      Apa saja jenis-jenis pelanggaran HAM?
3.      Apa saja contoh kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia?
4.      Bagaimana upaya penanganan pelanggaran HAM di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak
asasi manusia adalah  setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.
Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau
kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak
Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan
tidak didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil
dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Dengan demikian pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan
baik dilakukan oleh individu maupun oleh institusi negara atau institusi lainnya terhadap hak
asasi individu lain tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi
pijakanya.

B. Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
1. Pembunuhan masal (genosida)
Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
etnis, dan agama dengan cara melakukan tindakan kekerasan (UUD No.26/2000
Tentang Pengadilan HAM)
2. Kejahatan Kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan berupa serangan
yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil seperti pengusiran penduduk
secara paksa, pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dll.
b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :
1. Pemukulan
2. Penganiayaan
3. Pencemaran nama baik
4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
5. Menghilangkan nyawa orang lain

C. Peristiwa Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia


Setiap manusia selalu memiliki dua keinginan, yaitu keinginan berbuat baik, dan
keinginan berbuat jahat. Keinginan berbuat jahat itulah yang menimbulkan dampak pada
pelanggaran hak asasi manusia, seperti membunuh, merampas harta milik orang lain,
menjarah dan lain-lain. Pelanggaran hak asasi manusia dapat terjadi dalam interaksi antara
aparat pemerintah dengan masyarakat dan antar warga masyarakat. Namun, yang sering
terjadi adalah antara aparat pemerintah dengan masyarakat. Apabila dilihat dari
perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada beberapa peristiiwa besar pelanggaran hak asasi
manusia yang terjadi dan mendapat perhatian yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat
Indonesia, seperti :
1. Kasus Tanjung Priok (1984)

Peristiwa Tanjung Priok merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran HAM di
Indonesia yang cukup terkenal. Kasus ini terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga
sekitar. Pemicu peristiwa terjadi akibat masalah SARA dan unsur politis. Warga sekitar
melakukan demonstrasi pada pemerintah karena menolak pemindahan makam keramat
Mbah Priok. Hal ini memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI.
Diperkirakan ratusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan akibat
bentrok yang terjadi.

2. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya


Porong, Jatim (1994)
Kasus pembunuhan Marsinah terjadi pada tanggal 3-4 Mei 1993. Marsinah
merupakan seorang pekerja dan aktivis wanita yang bekerja di PT Catur Putera Surya
Porong. Berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh lainnya
yang menuntut kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka tanpa
alasan. Setelah aksi demo tersebut, Marsinah yang menjadi aktivis buruh malah
ditemukan tewas 5 hari kemudian. Ia tewas di kawasan hutan Wilangan, Nganjuk dalam
kondisi mengenaskan. Kasus pelanggaran HAM ini pun belum bisa diselesaikan dan
masih menjadi misteri sampai sekarang.

3. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)

Kasus ini terjadi pada tahun 1996, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1996. Seorang
wartawan bernama Fuad Muhammad Syafruddin atau biasa dipanggil Udin tewas setelah
dianiaya di Yogyakarta. Udin dikenal sebagai wartawan yang kritis dan sering mengkritik
kebijakan pemerintah Orde Baru. Ia diduga diculik, dianiaya dan dibunuh oleh orang tak
dikenal.

4. Peristiwa Aceh (1990)

Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban, baik
dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga
dipicu oleh unsur politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh
merdeka.
5. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)

Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para
aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang
dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).

6. Kasus Pembunuhan Munir

Contoh pelanggaran HAM di Indonesia lainnya adalah kasus pembunuhan Munir.


Munir Said Thalib merupakan aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus
pelanggaran HAM. Pria asal Malang ini meninggal dunia pada tanggal 7 September 2004
di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika Munir sedang melakukan perjalanan menuju
Amsterdam, Belanda. Penyebab tewasnya tidak diketahui, namun banyak berita yang
menyebutkan ia tewas diracun. Hingga kini belum ada titik temu mengenai kasus
pembunuhan Munir ini.

7. Konflik Sampit (Suku Dayak dan Madura)

Konflik dan tragedi Sampit ini terjadi pada tahun 2001 setelah sebelumnya terjadi
konflik serupa di tahun 90an. Konflik terjadi akibat perbedaan ras antara penduduk ras
Dayak dengan ras Madura yang merupakan pendatang. Banyak rumor dan isu beredar
mengenai pemicu konflik ini yang kemudian menyebabkan banyak korban jiwa yang
tewas mengenaskan.

8. Kasus Pembantaian Santa Cruz

Kasus pembantaian Santa Cruz termasuk salah satu contoh kasus pelanggaran HAM
di Indonesia. Kasus ini terjadi area Pemakaman Santa Cruz, Dili, Timor Timur pada 12
November 1991. Terjadi peristiwa pembantaian oleh anggota militer pada warga sipil.
Puluhan pelajar dan warga sipil meninggal dunia akibat peristiwa pembantaian ini yang
kemungkinan diakibatkan faktor politik.

D. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Lingkungan Sekitar


1.  Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan
yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2.  Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa
3.  Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para
pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga
sangat rentan terjadi kecelakaan.
4.  Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran
HAM ringan terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati
arus kendaraan yang tertib dan lancar.
5.  Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan
tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang
anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

E. Instrumen Nasional HAM


1. UUD 1945 : Pembukaan UUD 1945, alenia I – IV; Pasal 28A sampai dengan 28J; Pasal
27 sampai dengan 34
2. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
3. UU No. 36 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
4. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
5. UU No. 7 Tahun 1984 tentang Rativikasi Konvensi PBB tentang penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan
6. UU No. 8 tahun 1998 tentang pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau penghukuman lain yang Kejam, tidak Manusiawi atau Merendahkan
Martabat Manusia
7. UU No. 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO nomor 182 mengenai
pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk
Anak
8. UU No. 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang hak-hak
ekonomi, Sosial dan Budaya
9. UU No. 12 tahun 2005 tentang Konvenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik

F. Upaya mengatasi pelanggaran hak asasi manusia


Upaya penanganan pelanggaran HAM di Indonesia yang bersifat berat, maka
penyelesaiannya dilakukan melalui pengadilan HAM, sedangkan untuk kasus pelanggaran
HAM yang biasa diselesaikan melalui pengadilan umum.Beberapa upaya yang dapat
dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari untuk menghargai dan menegakkan
HAM antara lain dapat dilakukan melalui perilaku sebagai berikut
1. Mematuhi instrumen-instrumen HAM yang telah ditetapkan.
2. Melaksanakan hak asasi yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab.
3. Memahami bahwa selain memiliki hak asasi, setiap orang juga memiliki kewajiban asasi
yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menghormati hak-hak orang lain.
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
            HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita
ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan
bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau
bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM
menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

B.   Saran
      Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.
PERISTIWA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

1. Kasus Tanjung Priok (1984)

2. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong,
Jatim (1994)
3. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)

4. Peristiwa Aceh (1990)

5. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)


6. Kasus Pembunuhan Munir

7. Konflik Sampit (Suku Dayak dan Madura)


8. Kasus Pembantaian Santa Cruz

Anda mungkin juga menyukai