Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yumna Warda Nofma

NIM : A1B222143

Ruang : 005

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PANCASILA


DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

1. Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar Pancasila

1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa adalah menjamin hak untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah dan kewajiban untuk menghormati perbedaan agama.
2. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yaitu menempatkan setiap hak warga
negara Indonsia pada kedudukan yang sama.
3. Sila ketiga : Persatuan Indonesia, artinya mengamalkan unsur pemersatu diantara
masyarakat dengan gotong royong, saling membantu, saling menghormati, rela
berkorban.
4. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan /Perwakilan, dapat dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyara kat yang demokratis.
5. Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, artinya sebagai rakyat
Indonesia kita harus mengakui hak milik setiap orang.

2. Kasus-kasus Pelanggaran HAM

1. Kasus pertama adalah terbunuhnya seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya
Porong, yang bernama Marsinah, Jatim(1994). Marsinah merupakan salah satu
korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT Catur Putera Surya,
Porong Jawa Timur. Ia meninggal secara mengenaskan dan diduga menjadi
korban pelanggaran HAM yang berupa penculikan, penganiayaan dan
pembunuhan.

2. Yang kedua adalah kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas
(1996). Ia beadalah seorang wartawan dari harian Bernas yang diduga diculik dan
dianiaya oleh orang tak dikenal yang akhirnya ditemukan tewas.

3. Kasus ketiga adalah Peristiwa Aceh yang terjadi pada tahun 1990. Peristiwa ini
telah banyak memakan korban, baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil
yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga diakibatkan oleh unsur politik dimana
terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh merdeka.
4. Kasus keempat merupakan peristiwa penculikan para aktivis politik yang terjadi
pada tahun 1998. Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa
(penculikan) terhadap para sekolompok organisasi yang menurut catatan Kontras
mencapai 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang dilepaskan, dan 13 orang lainnya
masih hilang).

5. Kasus kelima adalah peristiwa Trisakti dan Semanggi pada tahun 1998. Tragedi
Trisakti ini terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa ditemukan meninggal dunia
dan puluhan lainnya mengalami luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-
13 November 1998 (17 orang warga sipil meninggal dunia) dan tragedi Semanggi
II pada 24 September 1999 (ditemukan 1 orang mahasiswa meninggal dan 217
orang lainnya luka-luka)

3. Komentar tentang kasus diatas

Negara harusnya bisa meningkatkan peraturan mengenai HAM di nasional maupun


Internasional. Namun fakta yang terjadi malah sebaliknya, dimana justru negaralah yang
dianggap telah melakukan pelanggaran HAM itu sendiri. Kebebasan setiap orang harus
dibatasi oleh hak-hak asasi orang lain. Untuk itu setiap orang wajib untuk mengakui dan
menghormati hak asasi orang lain tanpa terkecuali. Kewajiban ini juga berlaku bagi
organisasi manapun terutama negara Indonesia dan pemerintah Indonesia. Dengan
demikian, negara dan pemerintah juga harus bertanggungjawab untuk melindungi,
menghormati, menjamin dan membela HAM setiap warga negara dan penduduknya.
Pelaksanaan HAM dalam Pancasila tidak dapat dipisahkan. Oleh karenanya, pelaksanaan.
HAM didasari oleh sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab".
Selain itu, sila-sila lainnya juga menjiwai pelaksanaan HAM di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai