pada diri manusia,tanpa hak-hak itumanusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa 'Hak Asas iManusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wa)ib dihormati,dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia Ruang lingkup HAM meliputi Hak pribadi seperti hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain Hak milik pribadi dan kelompok sosial seperti tempat seseorang berada Hak bebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial Dalam UUD NRI Tahun 1945 HAM terdiri atas 1. Hak asasi pribadi (Personal Rights) 2. Hak asasi politik (Political Rights) 3. Hak asasi hukum (Rights of Legal Equality) 4. Hak asasi ekonomi (Property Rights) 5. Hak asasi peradilan (Procedural Rights) 6. Hak asasi sosial budaya (Social-Culture Rights) Ciri Pokok dan Hakikat HAM HAM tidak perlu diberikan, diminta, dibeli, ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. HAM berlaku untuk semua orang tanpa melihat jenis kelamin, ras, agama, etnis, politik, atau asal-usul sosial dan bangsa. HAM tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Hak asasi Manusia dalam Pancasila
Sila Pertama yaitu Hak beragama artinya hak untuk
memeluk agama , melaksanakan ibadah serta kewajiban menghormati perbedaan agama Sila Ke Dua Hak setiap warga pada kedudukan yang sama untuk mendapatkan jaminan perlindungan hokum Sila Ke Tiga yaitu hak mendapatkan persatuan , kewajiban untuk gotong royong , saling membantu , saling menghormati , rela berkorban serta mampu menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan . Sila ke Empat yaitu hak bermusyawarah dan berpendapat artinya hak untuk bermusyawarah tanpa tekanan , paksaan atau intervensi Sila Ke Lima yaitu Hak untuk memperoleh keadilan artinya hak untuk di akui hak perseorangannya dan di lindungi pemamfaatannya oleh Negara Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia Peristiwa Trisakti Salah satu pelanggaran HAM di Indonesia yang paling terkenal adalah peristiwa trisakti. Peristiwa ini adalah peristiwa penembakan mahasiswa Universitas Trisakti yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Hal ini terjadi saat demonstrasi mahasiswa yang menuntut Soeharto mundur dari jabatannya. Sebanyak 4 orang mahasiswa tewas tertembak dan puluhan lainnya luka-luka saat melakukan unjuk rasa. Tragedi Semanggi I Tragedi Semanggi I merupakan peristiwa protes masyarakat kepada pelaksanaan serta agenda Sidang Istimewa MPR yang mengakibatkan tewasnya warga sipil. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 13 November 1998 dan menuntut pembersihan orang-orang orde baru dari posisi pemerintahan dan militer. Setidaknya 5 orang korban meninggal dunia akibat peristiwa ini dan puluhan lainnya luka-luka. Tragedi Semanggi II Sama seperti sebelumnya, tragedi Semanggi II juga terjadi akibat protes dan demonstrasi masyarakat sipil. Tragedi Semanggi II terjadi pada tanggal 24 September 1999, selisih hampir satu tahun dengan tragedi Semanggi I yang terjadi tahun 1998. Pada tragedi ini, sekurang- kurangnya 5 orang korban meninggal dunia dan ratusan korban lainnya luka-luka. Kasus Pembunuhan Munir Contoh pelanggaran HAM di Indonesia lainnya adalah kasus pembunuhan Munir. Munir Said Thalib merupakan aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Pria asal Malang ini meninggal dunia pada tanggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika Munir sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Penyebab tewasnya tidak diketahui, namun banyak berita yang menyebutkan ia tewas diracun. Hingga kini belum ada titik temu mengenai kasus pembunuhan Munir ini. Kasus Pembunuhan Marsinah Kasus pembunuhan Marsinah terjadi pada tanggal 3-4 Mei 1993. Marsinah merupakan seorang pekerja dan aktivis wanita yang bekerja di PT Catur Putera Surya Porong. Berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh lainnya yang menuntut kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka tanpa alasan. Setelah aksi demo tersebut, Marsinah yang menjadi aktivis buruh malah ditemukan tewas 5 hari kemudian. Ia tewas di kawasan hutan Wilangan, Nganjuk dalam kondisi mengenaskan. Kasus pelanggaran HAM ini pun belum bisa diselesaikan dan masih menjadi misteri sampai sekarang. Peristiwa Tanjung Priok Peristiwa Tanjung Priok merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang cukup terkenal. Kasus ini terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar. Pemicu peristiwa terjadi akibat masalah SARA dan unsur politis. Warga sekitar melakukan demonstrasi pada pemerintah karena menolak pemindahan makam keramat Mbah Priok. Hal ini memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI. Diperkirakan ratusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan akibat bentrok yang terjadi. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi Peristiwa ini terjadi di Banyuwangi pada tahun 1998. Saat ini marak terjadi pembunuhan guru ngaji dan tokoh agama akibat praktek santet di desa-desa. Warga sekitar mulai melakukan kerusuhan berupa penangkapan serta pembunuhan terhadap orang yang dituduh sebagai dukun santet. Orang yang diduga sebagai dukun santet pun langsung dibunuh secara sepihak. Polisi dan TNI langsung mengamankan orang yang dituduh sebagai dukun santet untuk menghindari amukan warga. Masih menjadi misteri siapa dalang pembunuhan tokoh agama yang marak terjadi sebelumnya. Tragedi Bom Bali Peristiwa bom bali terjadi pada tahun 2002. Sebuah bom diledakkan di kawasan Legian Kuta, Bali oleh sekelompok jaringan teroris. Akibatnya ratusan korban meninggal dunia dan ratusan lain luka-luka, baik warga lokal atau pun turis mancanegara. Aksi bom bali menjadi salah satu aksi terorisme terbesar yang pernah terjadi di Indonesia dan tragedi ini diberitakan di seluruh dunia. Tragedi Kerusuhan di Ambon, Maluku Kerusuhan di Ambon, Maluku yang terjadi sejak bulan Januari 1999 dan menimbulkan banyak korban jiwa yang meninggal. Peristiwa kerusuhan ini diawali dengan terjadinya perkelahian antara pemuda yang berbeda etnis dan agama. Perkembangan terakhir terkait konflik Ambon diperkirakan ratusan korban meninggal dunia dan ratusan orang lainnya mengalami korban luka-luka. Konflik Berdarah di Poso
Konflik Poso ini terjadi sejak tahun 1998 sampai
tahun 2000 di Poso, Sulawesi Tengah. Diawali oleh pemilihan bupati yang dilandasi oleh sentimen keagamaan. Adanya perbedaan agama, politik, sosial dan budaya pun melandasi terjadinya konflik dan kerusahaan. Pembunuhan dan pembantaian pun terjadi di Poso yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia. Peristiwa Aceh 1990 Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia berikutnya adalah peristiwa Aceh. Peristiwa ini terjadi di Aceh pada tahun 1990. Pada tahun 1990, dikerahkan ribuan pasukan militer tambahan untuk menghentikan gerakan Aceh Merdek. Jumlah yang sangat besar untuk menumpas anggota GAM yang hanya berjumlah ratusan orang sajapada waktu itu. Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan. Kasus Organisasi Papua Merdeka Kasus pelanggaran HAM di Papua ini terjadi tahun 60an. Peristiwa ini telah menelan ribuan korban jiwa dalam operasi intensif yang diselenggarakan oleh anggota militer TNI. Peristiwa ini adalah bentuk pertahanan dari aparat Indonesia terhadap gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang meresahkan karena ingin memisahkan diri dengan negara Indonesia. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM di Indonesia
Penegakan Pemerintahan Melalui
Undang-Undang Pembentukan Pemerintah Komisi Nasional Pembentukan Pengadilan HAM Penegakan Melalui Proses Pendidikan