Indonesia TERLENGKAP
Pelanggaran HAM di indonesia telah diatur di UU No. 39 tahun 1999 yang mengatakan
bahwa :
Pelanggaran HAM merupakan segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang maupun
sekelompok orang termasuk aparat negara baik disegaja maupun tidak disengaja yang
dapat mengurangi, membatasi, menghilangkan atau mencabut hak asasi orang lain yang
dilindungi oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak
mendapatkan penyelesaian hukum yang benar dan adil sesuai mekanisme hukum yang
berlaku
Pelanggaran HAM umum nya banyak terjadi pada masa pemerintahan Presiden Suharto ,
saat ABRI (saat ini menjadi TNI dan Polri) menjadi alat untuk mengontrol kekuasaan.
Pelanggaran HAM oleh TNI mencapai puncaknya pada akhir masa pemerintahan Orde
Baru, di saat perlawanan rakyat semakin keras.Namun bukan berarti dijaman sekarang
tidak ada peran serta masyarakat dapat membantu mencegah pelanggaran tersebut.
Advertsiment
1. Pembantaiaan Rawagede
7. Kasus Bulukumba
Kasus Bulukumba merupakan kasus yang terjadi pada tahun 2003. Dilatar belakangi oleh
PT. London Sumatra (Lonsum) yang melakukan perluasan area perkebunan, namun
upaya ini ditolak oleh warga sekitar. Polisi Tembak Warga di Bulukumba. Anggota
Brigade Mobil Kepolisian Resor Bulukumba, Sulawesi Selatan, dilaporkan menembak
seorang warga Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Kajang, Bulukumba, Senin (3 Oktober
2011) sekitar pukul 17.00 Wita. Ansu, warga yang tertembak tersebut, ditembak di bagian
punggung. Warga Kajang sejak lama menuntut PT London mengembalikan tanah mereka.
Advertsiment
Pengertian Pelanggaran HAM | Macam pelanggaran HAM | Contoh
Pelanggaran Ham di Indonesia
2.Kontroversi G30S/PKI
Perkara seputar peristiwa G30S bagi KKR bakal menjadi kasus kontroversial.
Dilema bisa muncul dengan terlibatnya KKR untuk memangani kasus
pembersihan para aktivis PKI. Peneliti LIPI Asvi Marwan Adam melihat, kalau
pembantaian sebelum 1 Oktober 1965 yang memakan banyak korban dari pihak
Islam, karena pelakunya sama-sama sipil, lebih mudah rekonsiliasi begitu
Soeharto pada 1 Oktober 1965 berhasil menguasai keadaan, sore harinya keluar
pengumuman Peperalda Jaya yang melarang semua surat kabar terbit kecuali
Angkatan Bersenjata (AB) dan Berita Yudha. Dengan begitu, seluruh informasi
dikuasai tentara. Berita yang terbit oleh kedua koran itu kemudian direkayasa
untuk mengkambinghitamkan PKI sebagai dalang G30S yang didukung Gerwani
sebagai simbol kebejatan moral. Informasi itu kemudian diserap oleh koran-
koran lain yang baru boleh terbit 6 Oktober 1965.Percobaan kudeta 1 Oktober,
kemudian diikuti pembantaian massal di Indonesia. Banyak sumber yang
memberitakan perihal jumlah korban pembantaian pada 1965/1966 itu tidak
mudah diketahui secara persis. Peran media militer, koran AB dan Berita Yudha,
juga sangat krusial. Media inilah yang semula menyebarkan berita sadis tentang
Gerwani yang menyilet kemaluan para Jenderal. Padahal, menurut Cribb,
berdasarkan visum, seperti diungkap Ben Anderson (1987) para jenazah itu
hanya mengalami luka tembak dan memar terkena popor senjata atau terbentur
dinding tembok sumur. Berita tentang kekejaman Gerwani itu memicu
kemarahan massa.Karena itu, Asvi mengingatkan bahwa peristiwa pembunuhan
massal pada 1965/66 perlu dipisahkan antara konflik antar masyarakat dengan
kejahatan yang dilakukan oleh negara. Pertikaian antar masyarakat, meski
memakan banyak korban bisa diselesaikan. Sebuah sarasehan Generasi Muda
Indonesia yang diselenggarakan di Univesitas Leuwen Belgia 23 September
2000 dengan tema Mawas Diri Peristiwa 1965: Sebuah Tinjauan Ulang
Sejarah, secara tegas menyimpulkan agar dalam memandang peristiwa G30S
harus dibedakan antara peristiwa 1 Oktober dan sesudahnya, yaitu berupa
pembantaian massal yang dikatakan tiada taranya dalam sejarah modern
Indonesia, bahkan mungkin dunia, sampai hari ini. Peritiwa inilah, simpul
pertemuan itu, merupakan kenyataan gamblang yang pernah disaksikan banyak
orang dan masih menjadi memoar kolektif sebagian mereka yang masih hidup.
BAB IV
PENUTUP
1.Keimpulan
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian
yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut
HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan
tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang berlaku .
Pelanggaran HAM dapat dikelompokan menjadi 2 macam yaitu pelanggaran
HAM berat dan pelanggaran HAM ringan. Pelanggaran HAM dapat dilakukan
oleh pihak Negara dan bukan Negara. Contoh Pelanggaran Ham di Indonesia
rezim Soeharto yang berkuasa 32 tahun,Kasus G30S/PKI yang masih menjadi
polemik sampai sekarang, kasus Pelanggaran HAM di Maluku, dan Pelanggaran
HAM oleh Mantan Gubernur Tim-Tim.
2.Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak
oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.
Daftar Pustaka
Budiyanto.2006.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:erlangga
Hartati,Sri.2008.Kewarganegaraan.Sukoharjo:Media Wiguna
http://donaemons.wordpress.com/2009/01/29/pelanggaran-pelanggaran-ham-di-
indonesia/
http://www.cahcawas.co.cc/2011/03/pelanggaran-ham-di-indonesia-
kumpulan.html
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentunya pernah mendengar atau membaca berita
tentang kasus pembunuhan, pemerkosaan, penculikan dan sebagainya. Tidak menutup
kemungkinan pula, kalian pernah melihat pengeroyokan, seseorang mencaci maki orang
lain, dan sebagainya. Selain itu, pernahkah kalian mengalami pelecehan, penghinaan,
atau juga diperlakukan tidak adil oleh orang lain? Nah semua yang diungkapkan tadi
merupakan bentuk pelanggaran HAM yang sering terjadi di masyarakat. Dengan
demikian pelanggaran HAM itu banyak sekali bentuknya.
Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk sebagai
berikut:
a. Diskriminasi
Diskriminasi yaitu suatu pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang laingsung maupun
tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar
dalam kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan.
b. Penyiksaan
Penyiksaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani maupun rohani pada seseorang
untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau orang ketiga.
a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM yang berbahaya dan mengancam
nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan,
penyanderaan dan sebagainya.
a. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh ataus ebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara:
Selain mewaspadai bentuk pelanggaran HAM berat, tentu saja kalian juga harus
mewaspadai pelanggaran HAM yang sifatnya ringan seperti pencemaran nama baik,
pelecehan, penghinaan, dan sebagainya. Pelanggaran HAM ringan kecenderungannya
sering dipandang hal yang biasa saja, sehingga sering dilakukan. Padahal apabila
pelanggaran tersebut sudah sering dilakukan tanpa ada upaya untuk mencegahnya, tentu
saja pada akhirnya akan menjadi faktor yang mendorong terjadinya pelanggaran HAM
berat.
Itulah yang dapat kami bahas seputar bentuk-bentuk pelanggaran hak asasi manusia.
Kalian bisa menjadikan artikel ini sebagai referensi tugas sekolah kalian, seperti
pembuatan makalah ataupun bahan presentasi (PPT/PDF). Jangan lupa mampir ke artikel
kami yang lainnya.
Pelangggaran Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan sekelompok orang atau individu
termasuk aparat negara baik sengaja atau tidak sengaja mengurangi, membatasi,
menghalangi, menghilangkan, mengabaikan bahkan mencabut hak seseorang atau
individu dan sekelompok orang yang mendapat jaminan undang-undang dan mekanisme
hukum sebagai warga negara suatu negara itu sendiri. (baca : manfaat UUD Republik
Indonesia)
Melakukan penganiayaan
Melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik seseorang
Melakukan segala bentuk pemukulan
Menghalangi jalan seseorang untuk menyampaikan aspirasinya
Di bawah ini ada beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi :
Kasus Pelanggaran HAM di Dunia Internasional
Pada mulanya negara Israel adalah sekumpulan orang Yahudi yang hanya ingin
mengungsi ke negara Palestina. Di Palestina,orang Iarael disambut dan diperlakukan
dengan baik. Lalu pada akhirnya negara Israel mulai melakukan rencana menguasai
wilayah Palestina sedikit demi sedikit. Mereka melakukan pengusiran, penggusuran
rumah-rumah penduduk Palestina secara paksa tanpa memikirkan hak dan kewajiban
warga negara. Mereka meyakini di negara Palestina adalah tanah yang dijanjikan buat
mereka mendirikan sebuah negara. Beberapa waktu kemudian Amerika Serikat
membantu Israel sehingga mereka mendapat sebagian besar wilayah Palestina. Dalam
melancarkan misi demi misinya, Israel melakukan penyerangan dengan mobil tank,
pesawat tempur, serangan bom yang memakan banyak korban penduduk Palestina.
Bahkan PBB tidak mampu menyelesaikan konflik yang menelan banyak nyawa tersebut
meski negara Palestina sudah mendapat pengakuan masih menjadi sebuah negara dan
memperoleh kemerdekaan.
Pemerintahan otoriter Hitler didukung oleh partai NAZI yang memenangkan pemilu di
Jerman. Beberapa kasus pelanggaran HAM yang dilakukannya adalah melakukan
penangkapan dan pengasingan para musuh politik yang menentang pemerintahannya,
membunuh dan mengusir bangsa Yahudi , melakukan pembantaian massal di Austria dan
Cekoslovakia.
Husni Mubarak selaku presiden Mesir dalam empat dekade pada akhirnya menghadapi
penentangan massal oleh rakyat Mesir agar turun dari jabatannya karena sikapnya yang
otoriter. Saat demonstrasi banyak korban berjatuhan yang dilakukan oleh tentara
pemerintahan Husni yakni dengan melakukan penembakan. Selanjutnya Husni Mubarak
akhirnya tewas di tangan rakyat saat terkepung oleh rakyat.
5. Kasus negara Suriah di bawah pimpinan Bassar Al Ashad
Kasusnya hampir sama dengan di Mesir dimana presiden Bassar Al Ashad selaku
pimpinan negara Suriah ditentang pemerintahannya oleh rakyat Suriah karena
menganggap kebijakan beliau tidak baik. Ketika berlangsung demonstrasii,rakyat
mengalami banyak kesulitan menghadapi pemerintahan yang terdiri dari pejabat militer,
sehingga terjadi kerusuhan dan pertumpahan darah. Tentara militer Bassar melakukan
penembakan dan menelan korban jiwa sekitar 60.000 jiwa penduduk asli Suriah dan 500
orang penduduk luar. Peperangan ini berdampak di negara lain yakni Turki yang
memiliki 2 pilot pesawat F-4 tewas saat terkena tembakan.
Agustus 2015, tercatat 650 orang etnis Rohingya tewas, 1.200 warga hilang, dan sekitar
80 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. Selama bertahun-tahun pemerintah militer
Myanmar tidak hanya melakukan pengingkaran terhadap demokrasi, tapi juga melanggar
hak asasi manusia (HAM) kaum minoritas. Mereka dibantai karena beragama Islam yang
dilakukan kaum Budha karena mengingat sejarah di Indonesia yang dulunya mayoritas
Budha kemudian tergeser oleh ummat Islam. Hal inilah menyebabkan kaum Budha ingin
mengangkat kaum mereka dan menyingkirkan keberadaan Islam. Selain itu,juga
dilatarbelakangi tidak diakuinya etnis Rohingya sebagai salah satu etnis di Myanmar.
Bagi pemerintah Myanmar, etnis Rohingya dianggap sebagai warga tanpa
kewarganegaraan (stateless people). Atas dasar itulah tentara Myanmar melakukan
berbagai pelanggaran HAM.
sponsored links
Tragedi ini terjadi saat masyarakat yang bergabung dengan mahasiswa melakukan aksi
protes terhadap jadwal pelaksanaan dan kegiatan Sidang Istimewa yang memakan banyak
korban baik dari pihak warga militer maupun warga sipil yang dapat menjadi penyebab
terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan. Peristiwa ini mengalami masa transisi.
Adapun jumlah korban dari tragedi ini adalah 17 orang sipil dan Semanggi ini terjadi dua
kali. Pertama, pada tanggal 11-13 November 1998,pada saat Indonesia peristiwa yang
kedua terjadi pada tanggal 24 September 1999 dengan 217 orang korban yang megalami
luka-luka.
Di antaranya termasuk mahasiswa dan beberapa warga yang hampir semuanya berasal
dari Jakarta. Terdiri dari berbagai gelombang kelompok aksi protes dari masyarakat dan
mahasiwa yang disambut aparat dengan senjata dan gas air mata. Sehingga tidak dapat
dihindarkan korban banyak yangberjatuhan dari peristiwa ini baik yang terlibat langsung
dengan aksi tersebut maupun warga di sekitarnya. Data yang dikumpulkan Tim Relawan
Kemanusiaan tentang jumlah korban dari tragedi akibat kerusuhan ini adalah korban yang
terdiri dari 6 mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta, 2 orang dari aparat kepolisian
yakni POLRI, 2 orang yang merupakan masih pelajar SMA, 1 orang dari keanggotan
satpam Swalayan, 3 orang dari keanggotan PAM Swakarasa dan 3 orang lainnya
merupakan warga masyarakat. Adapun korban yang mengalami luka-luka terdiri dari 456
orang.
Hal ini diakibatkan karena terkena tembakan senjata api, terkena pukulan benda keras
dan tumpul, maupun berupa senjata tajam. Korban luka-luka ini terdiri atas berbagai
kalangan baik pelajar, mahasiswa, aparat keamanan, beberapa dari pihak wartawan dan
anggota masyarakat. Paling tragisnya adalah ditemukan korban seorang anak kecil
bernama Ayu Ratna Sari yang berusia 6 tahun. Anak kecil ini terkena peluru nyasar yang
merupakan tembakan saat peristiwa kerusuhan berlangsung .Pada 24 September
selanjutnya terjadi lagi aksi bentrokan mahasiswa dan aparat keamanan. Aksi mahasiswa
yakni melakukan demonstrasi akan penolakan dikeluarkannya Undang-Undang
Penanggulangan Keadaan Bahaya (UUPKB). Menurut mahasiswa dan masyarakat yang
terlibat peraturan baru ini akan memberi peluang bagi pihak militer melakukan suatu
tindakan di negara atas kepentingan militer itu sendiri. Dari aksi mahasiswa para tentara
melakukan kekerasan untuk menghentikan demonstrasi yakni dengan penembakan yang
memakan korban seorang mahasiswa berasal dari Universitas Jakarta bernama Yun Hap.
Beliau tewas ketika tertembak di Universitas Atma Jaya.
Kasus ini dilakukan oleh pihak militer anggota TNI yang melakukan penembakan
terhadap warga sipil di daerah pemakaman Santa Cruz,di Dili,Timor-Timor pada 12
November 1991. Hal ini dilatarbelakangi atas demonstrasi yang dilakukan oleh gabungan
mahasiswa dan warga sipil. Aksi demonstrasi pasca jajak pendapat Timor-Timor keluar
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada puluhan korban yang mengalami luka-
luka dan ada yang meninggal dunia.
Kedua suku ini terlibat dalam bentrokan yang merupakan pertikaian karena kepentingan
etnis dan memakan banyak korban dari kedua suku ini.
Ada berbagai bentuk penganiayaan majikan di Malaysia kepada para tenaga kerja
Indonesia baik dengan kekerasan fisik,mental dan seksual dan tidak diberikan hak pada
mereka yakni gaji atau bayaran mereka.
Kasus pengeboman di Bali ini di tahun 2002 banyak korban berjatuhan. Adapun waktu
tepatnya bom meledak yakni waktu malam hari di salah satu kecamatan Bali yakni Kuta.
Korbannya 202 meninggal,209 cedera dan yang menjadi korban tersebut adalah
kebanyakan dari para wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Wisatawan tersebut
berasal dari bebrapa negara yakni Australia (88 orang),Britania Raya (26 orang), Amerika
Serikat (7 orang), Jerman (6 orang), Swedia (5 orang), Belanda (4 orang), Perancis (4
orang), Denmark (3 orang),Selandia Baru (3 orang), Swiss (2 orang), Brasil (2 orang),
Kanada (2 orang). Jepang (2 orang), Afrika Selatan (2 orang), dan masing satu orang
berasal dari negara Yunani, Ekuador, Polandia , Portugal serta Taiwan.
Kali ini aksi teror pengeboman makin parah. Terjadi 3 ledakan bom di wilayah di kota
Bali. Yakni satu ledakan bom di Kuta,dan dua ledakan di Jimbaran. Adapun tempat-
tempat yang dibom yakni kafe Nyoman,kafe Menega,dan restoran R.AJA`s ,Kuta
Square.Pelaku aksi pengeboman diduga aksi teror oleh oknum yang tidak puas dengan
kebijakan presiden SBY saat itu termasuk kenaikan harga BBM. Korban yang terdata
sekitar 23 korban tewas dan 196 korban luka-luka dari peristiwa pengeboman tersebut.
Polisi menemukan pelaku serangan teror bom ini dilakukan oleh beberapa kelompok
fanatik jamaah Islam yang dianggap beraliran radikal dan fanatik yakni Al Qaeda.
Nama-namanya yaitu Muhammad Salik Firdaus yang berasal dari Cikijing kota
Majalengka, Jawa Barat. Beliau pelaku peledakan bom di Kafe Nyoman, ada juga Misno
yang biasa dipanggil Wisnu (30 tahun). Beliau berasal dari desa Ujung Manik,Kecamatan
Kawunganten,kota Cilacap,Jawa Tengah. Wisnu adalah pelaku pengeboman Kafe
Menega. Selain itu menyusul ditemukan pelaku bernama Ayib Hidayat (25 tahun) yang
berasal dari kampung Panarikan,Ciamis,Jawa Barat. Beliau ditangkap pada 19 November
2005 lalu diidentifikasi pihak kepolisian. Korban dari pengeboman kali ini terdir dari 23
orang yaitu:15 orang berasal dari Indonesia warga pribumi, 1 orang berasal dari warga
negara Jepang, 4 orang berasal dari Australia,dan 3 orang diduga pelaku pengeboman
yang tewas saat terjadi ledakan.
8. Kasus Munir
Nama lengkapnya adalah Munir Said Thalib, yang diduga merupakan korban
pembunuhan di pesawat dari Jakarta menuju Amasterdam. Beliau merupakan aktivis
lembaga HAM di Indonesia. Adapun jabatannya adalah Direktur Eksekutif Lembaga
Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Impersial. Perannya yakni selalu
memperjuangkan orang yang hilang berupa para korban dari penculikam Tim Mawar
Kopassus.
Peristiwa kematian Munir terjadi pada 7 September 2004,2 jam sebelum pesawat
mendarat di Bandara Schipor Amsterdam pada pukul 08:10 yang kemudian dimakamkan
di tempat Pemakaman Umum di kota Batu,Malang. Pada 12 November 2005 kasus Munir
terungkap kembali dimana terdengarnya kabar bahwa pihak polisi Belanda menjadi
anggota Institut Forensik Belanda berhasil menemukan senyawa arsenikum setelah
melakukan otopsi pada jasad Munir. Di duga ada yang bermaksud meracuni Munir oleh
oknum-oknum tertentu. Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto
dilaporkan oleh awak kabin pesawat kemudian ia dijatuhi vonis hukuman 14 tahun,beliau
sedang cuti Pilot. Dia telah menaruh racun arsenik di makanan Munir yang merupakan
pengkritik pemerintah.
Sponsors Link
Tahun 1990,terjadi konflik yang disebabkan oleh unsur politik yang menginginkan Aceh
berdiri sendiri dan menjadi wilayah yang merdeka. Akibat konflik yang terjadi,banyak
korban berjatuhan baik dari pihak militer maupun pihak sipil yang tidak memiliki salah
sama sekali.
Babeh (50 tahun) adalah seorang pemerhati anak jalanan di Jakarta dengan menampung
anak jalanan yang suka mengamen di sebuah rumah kontrakan kecil. Setiap pekannya
bisa bertambah 10-15 anak yang menginap. Namun pada akhirnya adalah seorang
tersangka pembunuhan dan mutilasi anak jalanan dan baginya membunuh dan memutilasi
anak adalah sensasi tersendiri. Beliau mengaku telah melakukan pembunuhan sejak 1995.
Sebagian besar korban pembunuhannya ketika sudah dimutilasi disimpan di karton air
mineral seperti saat pergi menjual air mineral dan rokok. Hingga pihak kepolisian
menemukan isi karton yang terdiri dari beberapa potongan manusia yang sudah
dimutilasi oleh Babeh. (baca : hak perlindungan anak)
Marsinah adalah seorang tenaga kerja di PT. Catur Putra Surya di Porong,Sidoarjo,Jawa
Timur. Di duga dia dalah korban penculikan dan penganiayaan serta pembunuhan setelah
Marsinah melakukan aksi demonstarsi bersama teman-temannya yang bertujuan untuk
menuntut hak kenaikan upah buruh. Pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan tewas
di hutan Dusun Jegong, kecamatan Wilangan, Nganjuk, Timur setelah menghilang
berhari-hari sehabis demonstrasi. Hasil otopsi yang dilakukan pihak kepolisian terungkap
Marsinah tewas dengan mengalami penganiayaan berat,dan di jasadnya ditemukan tanda-
tanda bekas penyiksaan. Pelaku pembunuhan Marsinah diduga adalah pemilik tempat ia
bekerja dan bawahannya.
Seorang aktivis petani bernama Salim Kancil yang telah berusia 46 tahun, dibunuh
dengan sadis oleh puluhan orang karena beliau melakukan demonstrasi terhadap
penolakan tambang pasir ilegal, di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, pada
26 September 2015. Beliau dianiaya dengan cara yang manusiawi secara beramai-
ramai.Ternyata korban pembunuhan sadis ini tidak hanya Salim sendiri. Ada yang
bernama Tosan yang mengalami penganiayaan berat sehingga beliau terluka parah.
Orang tua yang menyiksa atau bentuk penganiayaan lain ataupun membunuh
anaknya sendiri
Orang tua yang memaksakan anaknya untuk bekerja dan hal lain yang menekan si
anak
Majikan atau keluarga yang melakukan tindakan sewenang-wenang keoada
pembantu ataupun pada sesamanya
Anak yang membunuh saudara maupun orang tuanya
1. Masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara
paham yang memandang HAM bersifat universal dan paham yang memandang bangsa
memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan paham yang lain terutama dalam
pelaksanaanya.
2. Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hokum (Polisi, jaksa dan pengadilan)
3. Pemahaman belum merata tentang HAM baik di kalangan sipil maupun militer.
b. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong,
Jatim (1994)
Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT
Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan diduga
menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan.
Dan berikut ini adalah contoh kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada tempat
pendidikan yaitu :
Itulah yang dialami belasan siswa di SDN 23 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. Bocah-
bocah kecil itu memilih bolos sekolah karena takut jadi korban pemukulan Ibu R yang
menjadi guru kelas di kelas 3.
Kepada wartawan yang berkunjung ke sekolah yang terletak di Jalan Kramat Jaya, Tugu
Utara, Koja, Selasa (4/9), beberapa siswa kompak berteriak kalau gurunya kerap
memukuli mereka saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
"Saya pernah dipukul di bagian pipi dan kepala," cerita Ajeng yang duduk di kelas 3.
Selain kekerasan secara fisik, Ajeng mengaku juga mendapatkan kekerasan secara
mental. Gurunya pernah merobek buku catatan pelajaran miliknya.
"Gara-garanya, aku pernah salah salah menulis catatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) di buku catatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)," tambahnya.
Jika Ajeng salah mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan guru kelasnya itu, maka
dia akan dipukul sebagai hukuman.
"Pernah dipukul karena salah mengerjakan satu soal dari 15 soal pelajaran matematika,"
keluhnya.
Tidak hanya Ajeng, Fadli (8) yang juga siswa kelas 3 membenarkan kejadian itu. Karena
trauma dengan ulah guru kelasnya itu, Fadli tidak dapat mengingat hafalan perkalian
yang diinstruksikan gurunya.
Mereka berdua mengaku sebenarnya ingin kembali bersekolah, asalkan ibu guru R itu
tidak lagi berbuat semena-mena dengan mereka.
"Kita inginnya bu R tidak mengajar kelas 3 lagi," ucap kedua bocah SD itu dengan
kompak.
Sampai berita ini diturunkan, pihak kepala sekolah maupun Ibu R belum bisa ditemui dan
memberikan penjelasan.
"Pihak kepala sekolah belum bisa menanggapi masalah itu karena belum jelas," kata
salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya saat wartawan mendatangi sekolah
itu.
[lia]
Analisis Kasus
Hak asasi merupakan hak mendasar yang dimiliki setiap manusia semenjak dia lahir.
Hak pertama yang kita miliki adalah hak untuk hidup seperti di dalam Undang Undang
No. 39 tahun 1999 pasal 9 ayat (1) tentang hak asasi manusia, Setiap orang berhak untuk
hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan taraf hidupnya, ayat (2) Setiap orang
berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera, lahir dan bathin, dan ayat (3)
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Di Indonesia hak asasi manusia (HAM) secara tegas di atur dalam Undang Undang
No. 39 tahun 1999 pasal 2 tentang asas-asas dasar yang menyatakan Negara Republik
Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar
manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari
manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat
kemanusiaan, kesejahtera-an, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.
Meskipun di Indonesia telah di atur Undang Undang tentang HAM, masih banyak
pula pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Pelanggaran HAM yang
baru-baru ini sedang marak adalah pelanggaran hak asasi perlindungan anak. Padahal di
dalamnya sudah terdapat Undang Undang yang mengatur di dalamnya, antara lain
Undang Undang No. 4 tahun 1979 diatur tentang kesejahteraan anak, Undang Undang
No. 23 tahun 2002 diatur tentang perlindungan anak, Undang Undang No. 3 tahun 1997
tentang pengadilan anak, Keputusan Presiden No. 36 tahun 1990 diatur tentang ratifikasi
konversi hak anak.
Apabila kita melihat kasus yang terjadi diatas dimana seorang anak yang seharusnya
mendapatkan pendidikan yang layak bukan malah di pukul yang mengakibatkan anak
jadi takut untuk pergi kesekolah untuk menimba ilmu, hal ini tentu saja melangar
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang terdapat dalam Undang-
undang dasar Negara Republik Indonesia yang tercantum di dalam Pasal 28 B ayat (2),
yang berbunyi Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminas, Pasal 28 C ayat (1) Setiap
orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia. Ayat (2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. Dan
sebagaimana yang diatur didalam Undang-undang Khusus Tentang Hak Asasi Manusia,
yaitu Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 11 yang
berbunyi Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan
berkembang secara layak.
Pasal 12 yang berbunyi Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan
pribadinya, untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan
kualitas hidupnya agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, bertanggung jawab,
berakhlak mulia, bahagia, dan sejahtera sesuai dengan hak asasi manusi,
Pasal 58 (1)Setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari segala
bentuk kekerasan fisik atau mental, penelantaran, perlakuan buruk, dan pelecehan seksual
selama dalam pengasuhan orang tua atau walinya, atau pihak lain maupun yang
bertanggung jawab atas pengasuhan anak tersebut.
Pasal 60 (1)Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam
rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya.
(2)Setiap anak berhak mencari, menerima, dan memberikan informasi sesuai dengan
tingkat intelektualitas dan usianya demi pengembangan dirinya sepanjang sesuai dengan
nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
Pasal 61 Setiap anak berhak untuk beristirahat, bergaul dengan anak yang sebaya,
bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya
demi pengembangan dirinya.
Pasal 64 Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi
ekonomi dan setiap pekerjaan yang membahayakan dirinya, sehingga dapat mengganggu
pendidikan, kesehatan fisik, moral, kehidupan sosial, dan mental spiritualnya.
Pasal 66 ayat (1) Setiap anak berhak untuk tidak dijadikan sasaran penganiayaan,
penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.
Menurut saya, melihat dari penjelasan diatas hendaknya Aparat penegak hukum lebih
jeli dan teliti lagi dalam perlindungan hak Asasi Manisia khususnya pelanggaran hak
asasi terhadap anak, yang mana seorang anak seharusnya mendapatkan pendidikan yang
layak untuk perkembangan hidupnya, dan juga kepada guru seharusnya membimbing
murid untuk membentuk mereka menjadi manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila.
Dan juga guru hendaknya menerapkan etika sebagai seorang guru. Etika bagi guru adalah
terhadap peserta didiknya, terhadap pekerjaan dan terhadap tempat kerja. Etika tersebut
wajib dimiliki oleh seorang guru untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang baik.
Guru sebaiknya memberi contoh yang baik bagi muridnya. Keteladanan seorang guru
adalah perwujudan realisasi kegiatan belajar mengajar dan menanamkan sikap
kepercayaan kepada murid. Guru yang berpenampilan baik dan sopan akan
mempengaruhi sikap murid demikian juga sebaliknya. Selain itu di dalam memberikan
contoh kepada murid, guru harus bisa mencontohkan bagaimana bersifat objektif dan
terbuka pada kritikan serta menghargai pendapat orang lain.
Guru harus bisa mempengaruhi dan mengendalikan muridnya. Perilaku dan pribadi
guru akan menjadi bagian yang ampuh untuk mengubah perilaku murid. Guru hendaknya
menghargai potensi yang ada di dalam keberagaman murid. Seorang guru dalam
mendidik seharusnya tidak hanya mengutamakan ilmu pengetahuan atau perkembangan
intelektual saja, namun juga harus memperhatikan perkembangan pribadi anak didiknya
baik perkembangan jasmani atau rohani.
Etika guru yang berikutnya adalah profesional terhadap pekerjaan. Sebagai seorang
guru adalah pekerjaan yang mulia. Guru harus melayani masyarakat di bidang pendidikan
secara profesional. Supaya bisa memberikan layanan yang memuaskan pada masyarakat
maka guru harus bisa menyesuaikan kemampuan serta pengetahuannya dengan keinginan
dan permintaan masyarakat.
Yang berikutnya adalah profesional terhadap tempat kerja. Suasana yang baik
ditempat kerja bisa meningkatkan produktivitas. Kinerja guru yang tidak optimal bisa
disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak memberi jaminan pemenuhan tugas dan
kewajiban guru secara optimal.
Pendekatan pembelajaran kontekstual bisa menjadi pemikiran bagi guru supaya lebih
kreatif. Strategi belajar yang membantu guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan
situasi akan mendorong murid mengaitkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap profesional guru pada tempat kerja
adalah dengan cara menciptakan hubungan yang harmonis di lingkungan tempat kerja
dan lingkungan. Etika guru sangat dibutuhkan dalam rangka untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional dan mencerdaskan kehidupan bangsa ini.
Dan yang jadi pertanyaan dari saya apakah generasi bangsa Indonesia di tahun kedepan
akan jauh lebih baik dari sebelumnya ? dikarenakan dari awal pendidikan anak anak
bangsa sudah diperilakukan tindak kekerasan oleh gurunya sendiri ? apakah dengan cara
itu akan membangun mental murid untuk kedepannya ? sungguh ironis !
Cukup sekian postingan dari saya apabila ada kesalahan dan kesamaan kata-kata mohon
dimaafkan, Terima kasih .