Anda di halaman 1dari 4

PEMBANTAIAN RAWAGEDE

Pembantaian Rawagede merupakan pelanggaran HAM yang terjadi penembakan dan


pembunuhan penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa
Barat) oleh tentara Belanda tanggal 9 Desember 1945 bersamaan dengan Agresi Militer Belanda I.
Akibatnya puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan dibunuh tanpa alasan
yang jelas. Tanggal 14 September 2011, Pengadilan Den Haaq menyatakan pemerintah Belanda bersalah
dan harus bertanggung jawab dengan membayar ganti rugi kepada para keluarga korban pembantaian
Rawagede.

KASUS TRAGEDI DI SEMANGGI


Tragedi ini terjadi saat masyarakat yang bergabung dengan mahasiswa melakukan aksi protes
terhadap jadwal pelaksanaan dan kegiatan Sidang Istimewa yang memakan banyak korban baik dari pihak
warga militer maupun warga sipil yang dapat menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan
kewenangan.Peristiwa ini mengalami masa transisi.Adapun jumlah korban dari tragedi ini adalah 17
orang sipil dan Semanggi ini terjadi dua kali. Pertama, pada tanggal 11-13 November 1998,pada saat
Indonesia peristiwa yang kedua terjadi pada tanggal 24 September 1999 dengan 217 orang korban yang
megalami luka-luka.

KASUS ISRAEL TERHADAP PALESTINA


Pada mulanya negara Israel adalah sekumpulan orang Yahudi yang hanya ingin mengungsi ke
negara Palestina. Di Palestina,orang Iarael disambut dan diperlakukan dengan baik. Lalu pada akhirnya
negara Israel mulai melakukan rencana menguasai wilayah Palestina sedikit demi sedikit.Mereka
melakukan pengusiran, penggusuran rumah-rumah penduduk Palestina secara paksa tanpa memikirkan
hak dan kewajiban warga negara.Mereka meyakini di negara Palestina adalah tanah yang dijanjikan buat
mereka mendirikan sebuah negara.Beberapa waktu kemudian Amerika Serikat membantu Israel sehingga
mereka mendapat sebagian besar wilayah Palestina.Dalam melancarkan misi demi misinya, Israel
melakukan penyerangan dengan mobil tank, pesawat tempur, serangan bom yang memakan banyak
korban penduduk Palestina.Bahkan PBB tidak mampu menyelesaikan konflik yang menelan banyak
nyawa tersebut meski negara Palestina sudah mendapat pengakuan masih menjadi sebuah negara dan
memperoleh kemerdekaan.
PELANGGARAN HAM DI DAERAH OPERASI MILITER (DOM), ACEH
Peristiwa ini telah menimbulkan bentuk bentuk pelanggaran HAM terhadap penduduk sipil yang berupa
penyiksaan, penganiayaan, dan pemerkosaan yang berulang-ulang dengan pola yang sama. Kasus-kasus
dari berbagai bentuk tindakan kekerasan yang dialami perempuan yang terjadi dari ratusan kekerasan
seputar diberlakukannya Daerah Operasi Militer selama ini tidak pernah terungkap.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan informasi ini tidak diketahui oleh masyarakat luas dan dunia
internasional seperti :

 Korban pemerkosaan terutama di Aceh, sering dianggap aib dan memalukan. Akibatnya korban
atau keluarga selalu berusaha untuk menutupi kejadian tersebut.
 Adanya ancaman dari pelaku untuk tidak "mengungkap" kejadian tersebut kepada orang lain,
karena pelakunya aparat yang sedang bertugas di daerah tersebut, membuat korban/keluarga
selalu berada dalam kondisi diintimidasi.
 Penderitaan dan trauma yang dialami oleh korban sangat mendalam, sehingga sangat sulit bagi
korban untuk menceritakan pengalaman buruknya, apalagi kepada orang yang tidak terlalu
dikenalnya.
 Adanya ancaman dari pihak-pihak tertentu terhadap orang ataupun LSM yang mendampingi
korban.

PEMBANTAIAN DILI
Kasus pelanggaran Ham di Indonesia berikutnya yakni pembantaian yang dilakukan anggota TNI
atau militer dengan cara menembaki warga sipil pada tanggal 12 november 1991 di sebuah
pemakaman yang bernama Santa Cruz di Dili, Timor timur. Peristiwa penembakan ini dialami
oleh warga sipil yang tengah menghadiri pemakaman kala itu, Kebanyakan mereka mengalami
luka-luka namun ada juga yang meninggal karena tembakan dari anggota militer. Banyak yang
menilai dan berpendapat bahwa peristiwa penembakan ini murni disebabkan oleh TNI atau
anggota militer Indonesia yang merupakan bentuk penentangan timor timur yang menyatakan
ingin keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membentuk Negara sendiri.
PENCULIKAN AKTIVIS DEMOKRASI
Salah satu contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang dikategorikan sebagai kasus
pelanggaran Ham berat yangs selanjutnya adalah kasus penculikan aktivis pro demokrasi pada
tahun 1997/1998.Pada tahun ini setidaknya 23 orang aktivis pro demokrasi telah diculik.Peristiwa
ini tidak hanya dikenal sebagai kasus penculikan namun juga kasus penghapusan
demokrasi.Peristiwa ini terjadi pada saat menjelang pelaksanaan pemilu tahun 1997 dan Sidang
Umum MPR RI 1998 silam.Sekitar 9 orang aktivis telah dibebaskan, satu orang diketahui
meninggal dunia dan 13 lainnya belum diketahui keberadaannya hingga sekarang ini.Banyak
yang berpendapat bahwa para aktivis demokrasi ini tidak hanya mengalami penculikan semata,
namun juga mendapatkan penyiksaan dari anggota militer atau TNI.

PEMBANTAIAN MASSAL PKI (1965)


Peristiwa pembantaian ini menimpa sisa sisa anggota PKI pada tahun 1964.Pembunuhan dilakukan
kepada mereka yang dituduh sebagai anggota partai komunis di Indonesia atau PKI. PKI pad masa itu
merupakan salah satu partai komunis terbesar di seluruh dunia dengan anggota yang mencapai angka
jutaan. Pihak militer dan TNI yang melakukan operasi dan penangkapan anggota komunis tersebut
akhirnya melakukan penyiksaan dan membunuh mereka satu persatu.Pada dasarnya PKI memang ditolak
sekaligus dilarang di Indonesia namun anggota PKI tersebut tetaplah manusia yang memiliki hak untuk
hidup.Atas peristiwa ini setidaknya satu juta lebih anggota komunis dibunuh dan lainnya tidak diketahui
nasibnya.Soeharto yang kala itu menjabat sebagai presiden dinilai telah menjadi dalang atas peristiwa
pebantaian ini.

KASUS DUKUN SANTET DI BANYUWANGI


Kasusu pelanggaran Ham di Indonesia ini terjadi pada sekitar tahun 1998 di daerah banyuwangi.Pada kala
itu sedang terkenal kasus praktek dukun santet di banyuwangi.Karena dianggap meresahkan warga
akhirnya warga mulai melakukan tindakan kerusuhan dengan menangkap dan membunuh orang yang
diangganya sebagai dukun santet.Sejumlah warga telah menjadi korban atas peristiwa ini. Pembunuhan
dilakukan dengan berbagai cara yakni, dipenggal, digantung, di bacok dengan senjata tajam hingga
dibakar hidup hidup. Polri, TNI, beserta abri tentunya tidak tinggal diam. Dengan sigap mereka dapat
menyelamatkan orang-orang yang telah dituduh sebagai dukun santent dari amukan warga. Sangat jelas
sekali bahwa pperistiwa ini termasuk dalam contoh kasus pelanggaran ham di indonesia yang patut
ditindak lanjuti. Sebagai warga negara kita harus taat terhadap aturan hukum yang berlaku dan tidak
melakukan tindakan main hakim sendiri
PEMBANTAIAN SANTA CRUZ (1991)
Kasus ini masuk dalam catatan kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian yang dilakukan
oleh militer atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di Pemakaman Santa Cruz, Dili, Timor-
Timur pada tanggal 12 November 1991. Kebanyakan warga sipil yang sedang menghadiri pemakaman
rekannya di Pemakaman Santa Cruz ditembak oleh anggota militer Indonesia.Puluhan demonstran yang
kebanyakkan mahasiswa dan warga sipil mengalami luka-luka dan bahkan ada yang meninggal.Banyak
orang menilai bahwa kasus ini murni pembunuhan yang dilakukan oleh anggota TNI dengan melakukan
agresi ke Dili, dan merupakan aksi untuk menyatakan Timor-Timur ingin keluar dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan membentuk negara sendiri.

KASUS PEMBUNUHAN MUNIR (2004)


Munir Said Thalib adalah aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir
lahir di Malang, tanggal 8 Desember 1965. Munir meninggal pada tanggal 7 September 2004 di dalam
pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda.
Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir meninggal di pesawat
karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni.Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir
meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau minumannya saat di dalam pesawat.

Kasus ini sampai sekarang masih belum ada titik jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke Amnesty
Internasional dan tengah diproses. Pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto selaku Pilot Garuda
Indonesia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terbukti bahwa ia merupakan tersangka dari kasus
pembunuhan Munir, karena dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan Munir dan meninggal di
pesawat.

KASUS MARSINAH
Kasus Marsinah terjadi pada 3-4 Mei 1993.Seorang pekerja dan aktivitas wanita PT Catur Putera Surya
Porong, Jatim.Peristiwa ini berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh PT
CPS.Mereka menuntun kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka tanpa alasan.
Setelah aksi demo tersebut, Marsinah malah ditemukan tewas 5 hari kemudian. Ia tewas di kawasan hutan
Wilangan, Nganjuk dalam kondisi mengenaskan dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa
penculikan, penganiayaan dan pembunuhan. Penyelidikan masih belum menemukan titik terang hingga
sekarang.

Anda mungkin juga menyukai