Anda di halaman 1dari 22

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di

Indonesia & Dunia Internasional

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia & Dunia|Pelanggaran HAM (Hak asasi
Manusia) di Indonesia & dunia, contohnya di Indonesia banyak kasus-kasus pelanggaram
HAM yang kini pelum diusut sampai tuntas, hal ini tentu saja menjadi perhatian kita semua
untuk belajar dari sejarah mengenai contoh-contoh kasus pelanggaran HAM baik itu di
Indonesia atau yang terdapat di berbagai negara agar tidak terulang di hari kemudian.

Coba kita bayangkan betapa kejamnya negara kita dahulu disaat HAM ibarat tulisan dan
nama saja yang tak berfungsi apa-apa. Tentu kita semua tidak ingin berada di masa tersebut
yang terdapat banyak pelanggaran-pelanggaran HAM baik yang ringan maupun yang berat.
Apalagi jika saat ini HAM sama seperti dulu, tentu banyak macam-macam kasus pelanggaran
HAM di sekitar kita, jadi beruntunglah kita sekarang ini HAM (Hak Asasi Manusia) kini
telah hadir, telah kuat, dan dapat menjaga kita semua.

Banyak Contoh Kasus Pelanggaran-Pelanggaran HAM, menjadi pelajaran untuk tidak


terjadi lagi dengan intensif kebijakan pemerintah akan ketegasannya menjaga Hak Asasi
Manusia (HAM). Bukti kebijakan-kebijakan menjaga Hak Asasi Manusia tidak terjadinya
pelanggaran-pelanggaran HAM dapat dilihat dari kurangnya kasus pelanggaran HAM yang
terjadi sekarang ini.

Sebelum membahas mengenai contoh-contoh kasus pelanggaran HAM, tahukah anda


mengenai Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) menurut Undang-Undang No. 39 Tahun
1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai makhlukh Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Menurut Pasal 9 UU No.
39 Tahun 1999 mengenai macam-macam hak dasar manusia adalah sebagai berikut..

Hak atas kesejahteraan


Hak untuk hidup
Hak mengembangkan diri
Hak atas rasa aman
Hak berkeluarga dan melanjutkan keterunan
Hak atas kebebasan pribadi
Hak atas memperoleh keadilan
Hak atas wanita
Hak anak
Hak turut serta dalam pemerintahan

Dasar Hukum Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia tertulis dalam empat hukum
yang menyatakan tentang HAM yakni UUD 1945, Tap MPR, UU, Perda, Kepres, dll. Salah
satu dari keempat hukum tersebut adalah UUD 1945 RI, seperti pasal 27 ayat 1, pasal 28,
pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1. Hak asasi Manusia setiap tahun
dirayakan diseluruh negara di dunia yakni pada tanggal 10 Desember.
Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM

Bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM yang biasa didapati masyarakat antara lain:

Diskriminasi adalah pembatasan, pelecehan, dan pengucilan yang dilakukan langsung


atau tidak langsung yang didasarkan pada perbedaan manusia baik itu etni, agama,
suku dan ras.
Penyiksaan adalah perbuatan yang menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik itu
jasmani maupun rohani

Bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM berdasarkan jenisnya antara lain


a. Bentuk pelanggaran HAM bersifat berat

Pembunuhan massal (genisida)


Penghilangan orang secara paksa
Pembunuhan sewenang-wenang
Perbudakan atau diskriminasi secara sistematis

b. Bentuk pelanggarna HAM bersifat ringan

Pencemaran nama baik


Pemukulan
Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
Penganiayaan
Menghilangkan nyawa orang lain

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Sekolah

Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah berdasarkan dari kekayaan, kepintaran,


dan perilakunya.
Siswa mengejek, menghina atau membuli siswa lain
Siswa memalak atau menganiaya siswa lain
Siswa melakukan tawuran pelajar ke teman sekolahnya ataupun dengan siswa sekolah
lain
Guru memberikan sanksi/hukuman ke siswanya secara fisik seperti menendang,
mencubit, memukul.

Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia


1. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus Tanjung
Priok (1984)
Kasus pelanggaran HAM. Bermula dari warga Tanjung Priok, Jakarta Utara berdemonstrasi
yang rusuh antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan sejumlah
warga tewas dan luka-luka. Peristiwa yang terjadi tanggal 12 September 1984. Sejumlah
warga dan aparat militer dialidi atas tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Peristiwa ini
dilatar belakang pada masa Orde Baru.

2. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus


Pembunuhan TKW, Marsinah
Marsinah merupakan tenaga kerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) di Porong, Sidoarjo, Jawa
imur. Latar belakang peristiwa tersebut adalah ketika Marsinah dan teman-temannya unjuk
rasa, yang menuntuk kenaikan upah buruh tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Masalah tersebut
semakin bertambah runyam ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya,
dan sampai akhirnya tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia. Mayatnya
ditemukan di hutan Dusun Jegong, Kecamtan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur dengan tanda-
tanda bekas penyiksaan. Berdasarkan hasil otopsi, diketahui bahwa Marsinah meninggal
karena penganiayaan berat.

3. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa Aceh
(1990)
Peristiwa Aceh terjadi sejak tahun 1990 yang memakan korban baik di pihak aparat maupun
penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh tersebut diduga dari unsur politik dimana
terdapat pihak-pihak tertentu yang berkeinginan Aceh untuk merdeka.

4. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa


Penembakan Peristiwa Trisakti
Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan sebagian kasus penempakan para
mahasiswa yang sedang berdemonstrasi oleh anggota polisi dan militer. Peristiwa trisakti
dilatar belakangi dari demonstrasi mahasiswa trisakti ketika Indonesia mengalami Krisis
Finansial Asia tahun 1997 menuntut presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Dikabarkan,
peristiwa ini terdapat puluhan mahasiswa mengalami luka-luka, sebagian meninggal dunia
karena ditembak peluru oleh anggota polisi dan militer.
5. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus
Pembunuhan Munir Said Thalib
Munir Said Thalib merupakan aktivis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran
HAM. Munir lahir di Malang, 8 Desember 1965 dan meninggal 7 September 2004 di dalam
pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Banyak berita
yang bermunculan, bahwa Munir meninggal di bunung dalam pesawat, serangan jantung
sampai dengan diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena
diracuni dengan Arsenikum di makanan atau minuman saat dalam pesawat. Kasus yang
sampai sekarang diajukan ke Amnesty Internasional dan masih diproses. Di Tahun 2005,
Seorang piot Garuda yakni Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi hukuman 14 Tahun
penjara karena terbuktih tersangka pembunuhan Munir yang sengaja menaruh Arsenik di
makanan munir dan meninggal di pesawat.

6. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa Bom
Bali
Peristiwa bom bali terjadi karena aksi terorisme terbesar di Indonesia di tahun 2002. Bom
diledakkan di kawasan Legian Kuta oleh sekelompok jaringan teroris. Peledakan bom
tersebut memakan korban meninggal dunia sebanyak 202 orang baik turis asing hingga warga
lokal yang berada di sekitar lokasi. Akibat dari peristiwa ini, memicu tindakan terorisme dan
membuat panik seluruh warga Indonesia.

7. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Pembantaian


Rawagede
Pembantaian Rawagede merupakan pelanggaran HAM yang terjadi penembakan dan
pembunuhan penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta,
Karawang, Jawa Barat) oleh tentara Belanda tanggal 9 Desember 1945 bersamaan dengan
Agresi Militer Belanda I. Akibatnya puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang
kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas. Tanggal 14 September 2011, Pengadilan Den
Haaq menyatakan pemerintah Belanda bersalah dan harus bertanggung jawab dengan
membayar ganti rugi kepada para keluarga korban pembantaian Rawagede.

8. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Penculikan


Aktivis
Kasus penculikan aktivis dan penghilangan secara paksa para aktivis pro demokrasi. Terdapat
23 aktivis pro demokrasi diculik, disiksa dan menghilang, walaupun terdapat satu orang
terbunuh, 9 aktivis dilepaskan dan 13 aktivis masih belum diketahui keberadaannya sampai
sekarang. Diyakini bahwa mereka diculik dan disiksa oleh anggota Militer.

9. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Peristiwa 27


Juli
Peristiwa yang disebabkan dari pendukung Megawati Soekarno Putri yang menyerbu dan
mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat tanggal 27 Juli 1996. Massa mulai
melempari batu dan bentkrok ditambah lagi kepolisian dan anggota TNI dan ABRI datang
bersama pansernya. Kerusuhan tersebut meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai merusak
bangunan dan rambu-rambu lalu lintas. Dikabarkan bahwa lima orang meninggal dunia,
terdapat puluhan orang baik sipil maupun aparat mengalami luka-luka dan beberapa ditahan.
Berdasarkan KOMNAS HAM peristiwa ini terbukti pelanggaran HAM.

10. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Pembantaian
Santa Cruz
Kasus yang masuk dalam kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian oleh
militer atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di pemakaman Santa Cruz, Dili, di
Timor-Timur tanggal 12 November 1991. Kebanyakan warga sipil sedang menghadiri
pemakanan rekannya di pemakaman Santa Cruz ditembak anggota Militer Indonesia. Puluhan
demonstran yang kebanyakan mahasiswa dan warga sipil mengalami luka-luka dan sampai
meninggal. Peristiwa ini murni pembunuhan anggota TNI dan aksi menyatakan TImor-Timur
keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membentuk negara sendiri.

11. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Kasus Dukun
Santet di Banyuwangi
Peristiwa beserta pembunuhan yang terjadi tahun 1998 di banyuwangi yang saat itu tengah
hangat-hangatnya praktetk dukun santet didesa-desa mereka. Banyak warga sekitar yang
melakukan kerusuhan berupa penangkapan dan pembunuhan terhadap orang yang dituduh
sebagai dukun santet. Anggota TNi dan ABRI tidak tnggal diam dan menyelamatkan yang
dituduh dukun santet yang selamat dari amukan warga.

12. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia: Pelanggaran
HAM berat pada peristiwa G30 S:
Peristiwa G30S PKI merupakan peristiwa penculikan dan pembunuhan beberapa jenderal dan
perwira TNI pada malam hari tanggal 30 september sampai 1 oktober tahun 1965 oleh
anggota PKI (partai komunis indonesia). Terdapat jenderal yang berhasil meloloskan diri
yaitu AH. Nasution tetapi naas yang menjadi kroban adlaah seorang putrinya.

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Dunia Internasional

1. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia


Internasional: Pelanggaran Israel dan Palestina
Israel merupakan wilayah yang terbentuk dari perkumpulan orang-orang Yahudi yang
mengungsi ke wilayah Palestina. Orang-orang yahudi diterima baik oleh banga Palestina,
namun kemudian membentuk sebuah negara bernama Israel. Israel sedikit demi sekidt mulai
memperluas wilayahnya dengan mengusir penduduk asli. Dengan bantuan Amerika Serikat,
Israel kini dapat menguasai sebagian besar dari wilayah Palestina, sedangkan palestina kini
hanya wilayah kecil yang terletak ditengah negara Israel. Israel selalu melakukan
penyerangan langsung terhadap Palestina. Terdapat ribuan warga Palestina menjadi korban.
Bahkan relawan yang membantu ikut menjadi korban. Palestina kini berjuang untuk
mendapatkan pengakuan PBB sebagai suatu negara, namun diakuinya palestina tidak
menghentingkan peperangan tersebut, sampai-sampai banyak hukum internasional yang
dilanggaran oleh Israel. namun tidak ada ketegasan PBB.

2. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia


Internasional: Kekejaman Rezim Adolf Hitler
Adolf Hitler merupakan pimpinan partai NAZI yang memenangkan pemile Jerman. Hitler
dianggap orang paling kejam di eranya. Terdapat banyak kasus pelanggaran HAM, sikap
otoriternya membawa pada penangkapan dan pengasingan terhadap sejumlah musuh politik
yang menentang kebijakannya, melakukan pembunuhan massal dan pengusiran bangsa
Yahudi dari Jerman, pembantaian di Cekoslovakia dan Austria untuk menduduki negara
tersebut. Adolf Hitler merupakan satu tokoh pemicu perang dunia ke II. Hitler ditemukan
meninggal dunia dalam bungker bersama Istrinya karena bunuh diri.

3. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia


Internasional: Pelanggaran HAM Uni Soviet kepada Afganistan
Dari tahun 1979-1990-an tentara Uni Soviet yang terpecah menjadi beberapa negara
melakukan penyerangan terus menerus kepada Afganistan. Terdapat 85.000 tentara yang
ditempatkan di Afganistan dengan alasan menjaga perdamaian, namun dilihat dari
kenyatannya, tentara tersebut menyerang siapapun yang terlihat mencurigakan. Banyak orang
yang menjadi korban dari intervensi tersebut baik itu dari kalangan militer ataupun orang
sipil.

4. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia


Internasional: Pelanggaran HAM di Mesir
Rezim Hosni Mubbarak yang berumur lebih empat dekade akhirnya harus terhenti di tangan
rakyat mesir sendiri. Selama berminggu-minggu terdapat ratusan warga yang turun ke jalan
dan menyerukan untuk menurunkan presiden Mesir. Hal yang dipicu dari krisis ekonomi dan
politik yang dialami Mesir. Presiden yang dianggap baik karena memperhatikan rakyat kecil,
namun karena sikap glamor dan otoriternya membuat sebagian besar tidak menghendaki
Mubbarak memimpin Mesir lagi. Banyak korban yang berjatuhan untuk menghentikan
demonstrasi mulai dari menggunakan pasukan berkuda, menabrakkan mobil ke arah dan
menembakkan peluru tajam ke pengunjuk rasa. Namun akhirnya, wilayah-wilayah yang
dikuasai pemerintah dapat diambil alih oleh demonstran setelah militer membelot untuk
membelah oposisi dibanding Mubbarak. Tak lama Hosni Mubbarak terkepung oleh ratusan
warga Mesir dan bersembunyi di dalam selokan yang ditemukan warga dan pada akhirnya
meninggal di tangan rakyat yang pernah dipimpinnya.

Dalam kasus ini terdapat dua pelanggaran Hak asasi manusia, pertama pelanggaran HAM
oleh presiden Mesir sendiri yang kedua pelanggaran HAM yang dilakukan rakat mesir karena
tidak memberi Hosni Mubbarak untuk mempertanggung jawabakkan kesalahan dan
perbuatannya di hadapan hukum dengan menyiksa dan membunuhnya.

5. Contoh Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Dunia Internasional: Krisis
Suriah dibawah Pimpinan Bassar Al Ashad
Beberapa warga suriah ingin mereformasi pemerintahan yang dianggap tidak berjalan baik,
hal ini seperti yang terjadi di mesir. Namun perjuangan rakyat sangat sulit dan mustahil
karena pemerintah benar-benar menguasai militer. Oposisi yang memimpin aksipun kesulitan
untuk melawan yang pada akhirnya terdesak dan keluar di pusat kota. Kerusuhan tersebut
menjadi sebuah perang saudara yang menelan korban jiwa sekitar 60.000 jiwa warga suriah
dan sekitar 500 warga asing yang meninggal dunia. Selain itu pihak pemerintah sekitar
12.000 tentara meninggal dunia.

Perang saudara ini, membuat negara lain ikut berperang seperti turki yang kehilangan 2 pilot
F-4 setelah pesawatnya ditembak. Kemudian Jordania yang merasakan dampak perang dan
mengancam menyerang suriah. Sampai sekarang krisis suriah tengah berada dalam
perbincangan bangsa Eropa dan Amerika yang mengusahakan untuk menghentikan
peperangan karena dianggap telah melanggara HAM rakyat suriah.

Bentuk Pelanggaran HAM (Hak Asasi


Manusia)
By Habibullah Al Faruq at August 08, 2015
Bentuk Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) - Di dalam kehidupan sehari-hari,
seringkali kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya berita, entah itu kasus
pembunuhan, penculikan, pemerkosaan dan sebagainya.

Dan juga, tidak menutup kemungkinan pula, kalian pernah melihat pengeroyokan, caci maki
bahkan tawuran dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu, yang namanya pelecehan,
penghinaan, atau diperlakukan tidak adil itu adalah salah satu bentuk pelanggaran HAM yang
sering, bukan sering lagi namun sangat sering terjadi di masyarakat.
Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasa terjadi dalam 2 bentuk, yakni sebagai
berikut :

1. Diskriminasi. Yakni suatu pembatasan, pelecehan atau bahkan pengucilan secara


langsung maupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia, atas dasar
agama, suku, ras, kelompok, golongan, jenis kelamin, etnik, keyakinan beserta
politik yang selanjutnya berimbas pada pengurangan, bentuk penyimpangan atau
penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara
individu, maupun kolektif di dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Penyiksaan. Yakni perbuatan yang dilakukan secara sengaja sehingga menimbulkan
rasa sakit yang teramat atau penderitaan baik itu jasmani maupun rohani pada
seseorang untuk mendapat pengakuan dari seseorang ataupun orang ketiga.

Berdasarkan sifatnya, pelanggaran dapat dibedakan menjadi 2 yakni :

Pelanggaran HAM berat, yakni pelanggaran HAM yang bersifat berbahaya, dan
mengancam nyawa manusia, seperti halnya pembunuhan, penganiayaan, perampokan,
perbudakan, penyanderaan dan lain sebagainya.
Pelanggaran HAM ringan, yakni pelanggaran HAM yang tidak mengancam jiwa
manusia, namun berbahaya apabila tidak segera diatasi/ditanggulangi. Misal, seperti
kelalaian dalam memberikan pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan secara
disengaja oleh masyarakat dan sebagainya.

Pelanggaran HAM berat, menurut Undang-Undang RI nomor 26 tahun 2000 tentang


Pengadilan HAM, dapat diklasifikasikan menjadi 2 yakni :

Kejahatan Genosida. Merupakan setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud


menghancurkan atau memusnahkan seluruh maupun sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok, maupun agama dengan cara :
o Membunuh setiap anggota kelompok.
o Mengakibatkan terjadinya penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap
anggota kelompok.
o Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang bisa mengakibatkan
kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya.
o Memindahkan paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke dalam kelompok
yang lain.
Kejahatan terhadap kemanusiaan. Merupakan suatu tindakan/perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk
sipil, yang berupa :
o Pembunuhan.
o Pemusnahan.
o Perbudakan.
o Pengusiran atau pemindahan penduduk yang dilakukan secara paksa.
o Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain dengan
sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum
internasional.
o Penyiksaan.
o Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan
kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau segala bentuk
kekerasan seksual lainnya yang setara.
o Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu maupun perkumpulan yang
didasari dengan persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya,
agama, jenis kelamin atau alasan lainnya yang telah diakui secara universal
sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional.
o Penghilangan orang secara paksa.
o Kejahatan apartheid, yakni sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh suatu
pemerintahan bertujuan untuk melindungi hak istimewa dari suatu ras atau
bangsa.

Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) di atas pada dasarnya adalah bentuk pelanggaran
kepada hak hidup, hak kemerdekaan, dan hak kebahagiaan yang dimiliki oleh setiap manusia.
Selain itu pula, pelanggaran HAM berat merupakan bentuk penghinaan terhadap harkat,
derajat dan martabat manusia.

Maka dari itu, kalian wajib untuk menghindarkan diri dari segala penyebab yang bisa
mendorong kalian untuk melakukan tindak pelanggaran HAM tersebut.

PENGERTIAN HAM DAN CONTOH KASUS PELANGGARAN HAM

HAM - Sejak lahir, manusia telah mempunyai hak asasi yang harus dijunjung tinggi dan
diakui semua orang. Hak ini lebih penting dari hak seorang penguasa atau raja. Hak asasi
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, diberikan kepada manusia. Akan tetapi, hak asasi sering
kali dilanggar manusia untuk mempertahankan hak pribadinya.
Hak Asasi Manusia (HAM) mucul dari keyakinan manusia itu sendiri bahwasanya semua
manusia selaku makhluk ciptaan Tuhan adalah sama dan sederajat. Manusia dilahirkan bebas
dan memiliki martabat serta hak-hak yang sama. Atas dasar itulah manusia harus
diperlakukan secara sama adil dan beradab. HAM bersifat universal, artinya berlaku untuk
semua manusia tanpa mebeda-bedakannya berdasarkan atas ras, agama, suku dan bangsa
(etnis).

Jadi Pengertian HAM (Hak asasi Manusia) adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang
sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam
deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan
tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal
29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1.

Ada berbagai versi definisi mengenai HAM. Setiap definisi menekankan pada segi-segi
tertentu dari HAM. Berikut beberapa definisi tersebut. Adapun beberapa definisi Hak Asasi
Manusia (HAM) adalah sebagai berikut:

1. UU No. 39 Tahun 1999


Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.

2. John Locke
Menurut John Locke, hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai
sesuatu yang bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak
dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga sifatnya suci.

3. David Beetham dan Kevin Boyle


Menurut David Beetham dan Kevin Boyle, HAM dan kebebasan-kebebasan fundamental
adalah hak-hak individual yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan serta kapasitas-kapasitas
manusia.

4. C. de Rover
HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak tersebut
bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki ataupun
perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak pernah dapat dihapuskan.
Hak asasi merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak
asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di dunia. Hak
asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat
universal dan abadi.

5. Austin-Ranney
HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam konstitusi dan
dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.

6. A.J.M. Milne
HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala masa dan di segala
tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia.

7. Franz Magnis- Suseno


HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan
martabatnya sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia manusia.

8. Miriam Budiardjo
Miriam Budiardjo membatasi pengertian hak-hak asasi manusia sebagai hak yang dimiliki
manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya
di dalam masyarakat.

9. Oemar Seno Adji


Menurut Oemar Seno Adji yang dimaksud dengan hak-hak asasi manusia ialah hak yang
melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya
tidak boleh dilanggar oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area.
Contoh pelanggaran HAM:
1. Penindasan dan merampas hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang.
2. Menghambat dan membatasi kebebasan pers, pendapat dan berkumpul bagi hak rakyat dan
oposisi.
3. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.
4. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan keinginan penguasa dan partai
tiran/otoriter tanpa diikut/dihadir rakyat dan oposisi.
5. Penegak hukum dan/atau petugas keamanan melakukan kekerasan/anarkis terhadap rakyat
dan oposisi di manapun.

Ciri Khusus Hak Asasi Manusia (HAM)


1. Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hakhak yang lain.
Ciri khusus hak asasi manusia sebagai berikut.
2. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.
3. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil
dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.
4. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada
sejak lahir.
5. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu dari ide-ide hak
asasi manusia yang mendasar.

Macam-macam Hak Asasi Manusia (HAM)


Anda telah memahami bahwa hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap
manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapa pun. Ada bermacam-macam hak asasi manusia. Secara garis besar, hak-hak asasi
manusia dapat digolongkan menjadi enam macam sebagai berikut.

1. Hak Asasi Pribadi/Personal Rights


Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-hak asasi
pribadi ini sebagai berikut.
1. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
2. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
3. Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
4. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing.

2. Hak Asasi Politik/Political Rights


Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak-hak asasi politik ini
sebagai berikut.
1. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
2. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
3. Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.
4. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

3. Hak Asasi Hukum/Legal Equality Rights


Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan dengan
kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi hukum sebagai berikut.
1. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
2. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
3. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

4. Hak Asasi Ekonomi/Property Rigths


Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian. Contoh hak-hak asasi ekonomi ini
sebagai berikut.
1. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
2. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
3. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.
4. Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
5. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

5. Hak Asasi Peradilan/Procedural Rights


Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak asasi peradilan ini
sebagai berikut.
1. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
2. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan penyelidikan
di muka hukum.

6. Hak Asasi Sosial Budaya/Social Culture Rights


Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak asasi sosial
budaya ini sebagai berikut.
1. Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
2. Hak mendapatkan pengajaran.
3. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

Pelanggaran HAM adalah pelanggaran atau kelalaian terhadap kewajiban asasi yang
dilakukan seseorang terhadap orang lain. Namun tidak semua pelanggaran yang berkenaan
dengan hak merupakan pelanggaran HAM. Yang termasuk dalam pelanggaran HAM
diantaranya pelecehan dan pembunuhan, berikut penjelasan lengkap mengenai pelanggaran
HAM dan Contoh Kasus Pelanggaran Ham di Indonesia.

Pelanggaran HAM diatur dalam UU No. 39 tahun 1999 bahwa :


"Pelanggaran HAM adalah segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang termasuk aparat negara baik disegaja maupun tidak disengaja yang dapat mengurangi,
membatasi, mencabut, atau menghilangkan hak asasi orang lain yang dilindungi oleh undang-
undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak mendapatkan penyelesaian hukum
yang benar dan adil sesuai mekanisme hukum yang berlaku."
Bentuk-bentuk pelanggaran HAM

Pelanggaran yang sering dijumpai dalam masyarakat antara lain :


1. Deskriminasi adalah pembatasan, pelecehan, dan pengucilan yang dilakukan langsung atau
tidak lengsung yang didasarkan perbedaan manusia atas Suku, ras, etnis, dan Agama.
2. Penyiksaan adalah perbuatan yang menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani
maupun rohani.

Pelanggaran HAM menurut sifatnya terbagi dua yaitu :


1. Pelanggaran HAM berat yaitu pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia.
2. Pelanggaran HAM ringan yaitu pelanggaran HAM yang tidak menancam jiwa manusia.

CONTOH KASUS PELANGGARAN HAM :

1. Pembantaiaan Rawagede
Peristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan beserta pembunuhan
terhadap penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang,
Jawa Barat) oleh tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 diringi dengan dilakukannya
Agresi Militer Belanda I. Puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang
kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas. Pada 14 September 2011, Pengadilan Den Haag
menyatakan bahwa pemerintah Belanda bersalah dan harus bertanggung jawab. Pemerintah
Belanda harus membayar ganti rugi kepada para keluarga korban pembantaian Rawagede.

2. Penembakan Misterius
Diantara tahun 1982-1985, peristiwa ini mulai terjadi. Petrus adalah sebuah peristiwa
penculikan, penganiayaan dan penembakan terhadap para preman yang sering menganggu
ketertiban masyarakat. Pelakunya tidak diketahui siapa, namun kemungkinan pelakunya
adalah aparat kepolisian yang menyamar (tidak memakai seragam). Kasus ini termasuk
pelanggaran HAM, karena banyaknya korban Petrus yang meninggal karena ditembak.
Kebanyakan korban Petrus ditemukan meninggal dengan keadaan tangan dan lehernya diikat
dan dibuang di kebun, hutan dan lain-lain. Terhitung, ratusan orang yang menjadi korban
Petrus, kebanyakan tewas karena ditembak.

3. Penculikan Aktivis
Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis pro-demokrasi, sekitar 23
aktivis pro-demokrasi diculik. Kebanyakan aktivis yang diculik disiksa dan menghilang,
meskipun ada satu yang terbunuh. 9 aktivis dilepaskan dan 13 aktivis lainnya masih belum
diketahui keberadaannya sampai kini. Banyak orang berpendapat bahwa mereka diculik dan
disiksa oleh para anggota militer.

4. Kasus Pembunuhan Munir


Munir Said Thalib adalah aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran
HAM. Munir lahir di Malang, tanggal 8 Desember 1965. Munir meninggal pada tanggal 7
September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan
menuju Amsterdam, Belanda. Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang
mengabarkan bahwa Munir meninggal di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan
diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan
Arsenikum di makanan atau minumannya saat di dalam pesawat. Kasus ini sampai sekarang
masih belum ada titik jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke Amnesty Internasional dan
tengah diproses. Pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto selaku Pilot Garuda
Indonesia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terbukti bahwa ia merupakan tersangka
dari kasus pembunuhan Munir, karena dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan Munir
dan meninggal di pesawat.
Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah
Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) yang
terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah muncul ketika Marsinah bersama dengan
teman-teman sesama buruh dari PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk
menaikkan upah buruh pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa buruh.
Masalah memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan
sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia. Mayatnya
ditemukan di sebuah hutan di Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur
dengan tanda-tanda bekas penyiksaan. Menurut hasil otopsi, diketahui bahwa Marsinah
meninggal karena penganiayaan berat.

5. Penembakan Mahasiswa Trisakti


Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan salah satu kasus penembakan kepada para
mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi oleh para anggota polisi dan militer.
Bermula ketika mahasiswa-mahasiswa Universitas Trisakti sedang melakukan demonstrasi
setelah Indonesia mengalami Krisis Finansial Asia pada tahun 1997 menuntut Presiden
Soeharto mundur dari jabatannya. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Trisakti.
Dikabarkan puluhan mahasiswa mengalami luka-luka, dan sebagian meninggal dunia, yang
kebanyakan meninggal karena ditembak dengan menggunakan peluru tajam oleh anggota
polisi dan militer.

6. Peristiwa Tanjung Priok


Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung Priok, Jakarta
Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan yang mengakibatkan bentrok antara warga
dengan kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-
luka. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 September 1984. Sejumlah orang yang terlibat
dalam kerusuhan diadili dengan tuduhan melakukan tindakan subversif, begitu pula dengan
aparat militer, mereka diadili atas tuduhan melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Peristiwa ini dilatar belakangi masa Orde Baru.
Pembantaian Santa Cruz
Kasus ini masuk dalam catatan kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian
yang dilakukan oleh militer atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di Pemakaman
Santa Cruz, Dili, Timor-Timur pada tanggal 12 November 1991. Kebanyakan warga sipil
yang sedang menghadiri pemakaman rekannya di Pemakaman Santa Cruz ditembak oleh
anggota militer Indonesia. Puluhan demonstran yang kebanyakkan mahasiswa dan warga
sipil mengalami luka-luka dan bahkan ada yang meninggal. Banyak orang menilai bahwa
kasus ini murni pembunuhan yang dilakukan oleh anggota TNI dengan melakukan agresi ke
Dili, dan merupakan aksi untuk menyatakan Timor-Timur ingin keluar dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan membentuk negara sendiri.

7. Peristiwa 27 Juli
Peristiwa ini disebabkan oleh para pendukung Megawati Soekarno Putri yang menyerbu dan
mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat pada tanggal 27 Juli 1996. Massa mulai
melempari dengan batu dan bentrok, ditambah lagi kepolisian dan anggota TNI dan ABRI
datang berserta Pansernya. Kerusuhan meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai merusak
bangunan dan rambu-rambu lalu-lintas. Dikabarkan lima orang meninggal dunia, puluhan
orang (sipil maupun aparat) mengalami luka-luka dan sebagian ditahan. Menurut Komnas
Hak Asasi Manusia, dalam peristiwa ini telah terbukti terjadinya pelanggaran HAM.

8. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi


Peristiwa beserta pembunuhan ini terjadi pada tahun 1998. Pada saat itu di Banyuwangi lagi
hangat-hangatnya terjadi praktek dukun santet di desa-desa mereka. Warga sekitar yang
berjumlah banyak mulai melakukan kerusuhan berupa penangkapan dan pembunuhan
terhadap orang yang dituduh sebagai dukun santet. Sejumlah orang yang dituduh dukun
santet dibunuh, ada yang dipancung, dibacok bahkan dibakar hidup-hidup. Tentu saja polisi
bersama anggota TNI dan ABRI tidak tinggal diam, mereka menyelamatkan orang yang
dituduh dukun santet yang masih selamat dari amukan warga.

Itulah beberapa kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran HAM di Indonesia. Semoga
saja kedepannya Indonesia bisa lebih tenram dan damai serta terhindar dari pelanggaran-
pelanggaran yang terjadi dalam masyarakat terutama pelanggaran HAM. Peristiwa-peristiwa
yang pernah terjadi tempo dulu sebaiknya dijadikan contoh oleh generasi sekarang agar
mereka tidak mengulangi dan terhindar pelanggaran HAM. Oleh karena itulah, sebaiknya kita
memahami dengan baik makna, pengertian atau definis dari HAM.

Kesimpulan :
Jadi pengaruh Hak Asasi Manusiaadalah sebagai pelindung akan hak-hak yang bisa saja
ternodai. Hal ini dimuat pada UUD 1945,TAP MPR No,XVII/MPR,dan UURI No.39 Tahun
1999 dan juga menurut perspektif barat bahwa Hak Asasi Manusia adadlah bagiann dari
hakikat kemanusiaan yang paling fundamental.
Selain itu hakikat hak asasi manusia adalah sebagagi kodrat manusia dan karena manusia
adalah ciptaan tuhan yang paling sempurna.contoh hak asasi manusia adalah sebagai
pelindung Mahasiswa/Mahasiswi di indonesia adalah dengan adanya hak asasi manusia
seorang siswa itu bisa menuntut kepada pihak yang berwajib.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia itu bisasaja pembunuhan massal ,penyiksaan, penghilangan
orang secara paksa,dan lain-lain.selain itu adapula pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam
skala besar seperti:terorisme,perusaan lingkungandan lain-lain.sedangkan G 30 S/PKI juga
termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia berskala berat.
Hakikat Hak Asasi Manusia yang tidak diberikan,berlaku pada semua orang, dan tidak bisa
dilanggar membuat orang-orang menjadi sedikit lega karena Hak Asasi Manusia bisa
melindubngi diri pwra Mahasiswa/Mahasiswi.
Jika suatu Hak Asasi Manusia dilanggar maka yang melanggar Hak Asasi Manusia itu akan
dihukum sesuai undang-undang yang berlaku sehingga para orang tua setiap
Mahasiswa/Mahasiswi tersebut merasa lega.
Ham yang dibawa sejak lahir itu harus di jaga dari cengkraman para pelanggar ham itu
sendiri agar kita merasa aman.dan juga kita sebagai Mahasiswa/Mahasiswi ataupun pelajar
janganlah melanggar ham itu sendiri.
Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

Kasus-Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia


Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak
asasi manusia setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara,
baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Hampir dapat dipastikan dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pelanggaran hak
asasi manusia, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain. Pelanggaran itu, bisa
dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat, baik secara perorangan ataupun
kelompok.
Kasus pelanggaran HAM ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
1. Pembunuhan masal (genisida)
2. Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
3. Penyiksaan
4. Penghilangan orang secara paksa
5. Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :


1. Pemukulan
2. Penganiayaan
3. Pencemaran nama baik
4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
5. Menghilangkan nyawa orang lain

Setiap manusia selalu memiliki dua keinginan, yaitu keinginan berbuat baik, dan
keinginan berbuat jahat. Keinginan berbuat jahat itulah yang menimbulkan dampak
pada pelanggaran hak asasi manusia, seperti membunuh, merampas harta milik orang
lain, menjarah dan lain-lain.
Pelanggaran hak asasi manusia dapat terjadi dalam interaksi antara aparat pemerintah
dengan masyarakat dan antar warga masyarakat. Namun, yang sering terjadi adalah
antara aparat pemerintah dengan masyarakat.
Apabila dilihat dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada beberapa peristiiwa
besar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dan mendapat perhatian yang tinggi
dari pemerintah dan masyarakat Indonesia, seperti :

a. Kasus Tanjung Priok (1984)


Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal
dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran
HAM dimana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan
penembakan.
b. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong,
Jatim (1994)
Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT
Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan
diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan
pembunuhan.

c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)


Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari harian
Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan
sudah tewas.

d. Peristiwa Aceh (1990)


Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban, baik
dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga
dipicu oleh unsur politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh
merdeka.

e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)


Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para
aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang
dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).

f. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)


Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya
luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga
sipil meninggal) dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa
meninggal dan 217 orang luka-luka).

g. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)


Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di
timor timur secara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran dan
Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.

h. Kasus Ambon (1999)


Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat
kemasala SARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi
penganiayaan dan pembunuhan yang memakan banyak korban.

i. Kasus Poso (1998 2000)


Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan banyak korban yang diakhiri dengan
bentuknya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.

j. Kasus Dayak dan Madura (2000)


Terjadi bentrokan antara suku dayak dan madura (pertikaian etnis) yang juga memakan
banyak korban dari kedua belah pihak.

k. Kasus TKI di Malaysia (2002)


Terjadi peristiwa penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia dari persoalan
penganiayaan oleh majikan sampai gaji yang tidak dibayar.

m. Kasus-kasus lainnya
Selain kasusu-kasus besar diatas, terjadi juga pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti
dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah atau pun dilingkungan masyarakat.
Contoh kasus pelanggaran HAM dilingkungan keluarga antara lain:
1. Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang masuk
sekolah, memilih pekerjaan, dipaksa untuk bekerja, memilih jodoh).
2. Orang tua menyiksa/menganiaya/membunuh anaknya sendiri.
3. Anak melawan/menganiaya/membunuh saudaranya atau orang tuanya sendiri.
4. Majikan dan atau anggota keluarga memperlakukan pembantunya sewenang-
wenang dirumah.

Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah antara lain :


1. Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran, kekayaan,
atau perilakunya).
2. Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer,
dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan).
3. Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.
4. Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.
5. Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan
siswa dari sekolah yang lain.
Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :
1. Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).
2. Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota masyarakat
yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.
3. Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan
yang ada.

RINGKASAN
BAB III
UPAYA PEMAJUAN, PENGHORMATAN, DAN PERLINDUNGAN HAK ASASI
MANUSIA

A. Pengertian, Perkembangan, dan Macam-Macam Hak Asasi Manusia


1. Pengertian dan Macam-Macam HAM
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam
kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam
deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan
tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal
28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1

Macam-Macam HAM:
1. Hak asasi pribadi (personal rights)
Hak asaspi ribadi adalahh ak kebebasanb eragama,b eribadats esuadi engank
eyakinan
masing-ma-singm. enyatakanp endapat, dan kebebasanb erserikata tau
berorganisasi.
2. Hak asasi ekonomi (property rights)
Hak asasi ekonomi meliputi hak pemilikan sesuatu, hak membeli atau menjual
sesuatu. serra hak untuk mengadakan perjanjian atau kontrak..
3. Hak asasi dalam kesamaan hukum
Hak asasi dalam kesamaan hukum adalah hak asasi untuk mendaparkan perlakuan
yang sama di dalam hukum dan pemerintahan (Rights of Legal Equality) ataudikenal
dengan hak kesamaan hukum.
4. Hak asasi politik (political right)
Hak asasi politik adalah hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak memilih dan
dipilih dalam pemilu, .hak untuk mendirikan partai politik, serta hak untuk
mengajukan petisi, kritik, arau saran.
5. Hak asasi dalam perlindungan hukum (procedural rights)
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tatacaradan perlindungan hukum, misalnya
hak untuk mendaparkan perlakuan yang wajar dan adil d"l"- penangkapan,
penggeledahan,p enyidikan, peradilan, dan pembelaanh ukum.
6. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rights)
Hak asasi sosial dan kebudal'aan merupakan hak untuk memperoleh pendidikan,
hak untuk mengembangkan kebudayaan dan hak-hak lainnya yang berhubungan
dengan masalah sosial budaya.

2.Upaya Pemerintah dalam Menegakan Hak Asasi Manusia


a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
b. Pembentukan produk hukum yang mengatur mengenai HAM
c. Pembentukan Pengadilan HAM

3.Instrumen Nasional HAM


1.Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
2.UU No. 5 Tahun 1998 tentang pengesahan Convention Against Torture and Other
Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (Konvensi Menentang
Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi,
atau Merendahkan Martabat Manusia).
3.Keppres No. 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
Perempuan.
4.Keppres No. 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi
Manusia Indonesia.
5.Inpres No, 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan
Nonpribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan
Pro-gram, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemenintahan.
6.UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
7.UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
8.Amandemen kedua UUD 1945 (2000) Bab XA Pasal 28A 28J mengatur secara
eksplisit Pengakuan dan Jaminan Perlindungan Terhadap Hak Asasi Manusia.

4.Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk, yaitu
sebagai berikut:
a. Diskriminasi, yaitu pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara yang
langsung maupun yang tidak langsung berdasarkan pembedaan manusia atas dasar
agama,suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan, dan
politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan hak asasi
manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan, baik secara individual maupun
kolektif dala, semua spek kehidupan
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat

Berdasarkan sifatnya, pelanggaran HAM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggraan HAM yang berbahay dan mengancam
nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan, dsb. Penanganan
kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia diatur dalam Undang-Undang RI Nomor
26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM
b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam
keselamtan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera
ditanggulangi

B.Instumen Hukum dan Peradilan Internasional Hak Asasi Manusia


1. Instrumen HAM Internasional
a. Periode sebelum berdirinya PBB
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat
pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada
kedaulatan raja.
Petition of Rights
Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan
seseorang dibuat pada tahun 1679 di Britania Raya
Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan diterima
parlemen Inggris
Declaration des Droits de Lhomme et Du Citoyen di Perancis tahun 1789 yaitu
pernyataan mengenai hak-hak manusia dan warga negara.
Declaration of Indenpendence di Amerika Serikat tahun 1776

b. Periode setelah berdirinya PBB


Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights).
Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil
and Political Rights)
Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International
Covenant on Economic, Social dan Cultural Rights)
Konvensi Genosida (Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of
Genocide)
Konvensi Menentang Penyiksaan (Convention against Torture and Other Cruel,
Inhuman or Degrading Treatment or Punishment)
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminsasi Rasial (International
Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination)
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan
(Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women)
Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child)
Konvensi Mengenai Status Pengungsi (Convention relating to the Status of
Refugees )

2.Kasus-Kasus Pelanggaran HAM internasional


a. Kejahatan Genosida (The crime of genocide)
Pembantaian My Lai
Pembantaian Sabra dan Shatila
b. Kejahatan melawan kemanusiaan (Crime againts humanity)
c. Kejahatan perang (War crimes)
d. Invasi atau agresi suatu negara ke negara lain (The crime of aggression)
Invasi Irak ke Iran
Invasi Amerika Serikat beserta sekutunya kepada Irak

3.Sanksi Internasional atas Pelanggaran HAM


1.Di berlakukannya travel warning terhadap warga negaranya
2.pengalihan investasi atau penanaman modal asing
3.Pemutusan hubungan diplomatik
4.Pengurangan bantuan ekonomi
5.Pengurangan tingkat kerjasama
6.Pemboikotan produk eksport
7.Embargo Ekonomi

Contoh kasus Pelanggaran HAM di Indonesia :

1. Kasus Trisakti dan Semanggi


Kasus pelanggaran HAM Trisakti dan Semanggi ini erat berkaitan dengan gerakan
reformasi pada 1998 lalu. Dipicu oleh krisis ekonomi pada tahun 1997 dan tindakan
KKN pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, maka terjadilah gerakan reformasi
besar-besaran yang dipelopori oleh mahasiswa. Para mahasiswa pun melakukan demo
yang berujung pada bentrok fisik dengan aparat. Hal inilah yang akhirnya
menyebabakan tewasnya 4 mahasiswa dari Universitas Trisakti akibat tembakan peluru
aparat. Sedangkan tragedi Semanggi terjadi 6 bulan kemudian pada 13 November 1998
yang menewaskan 5 mahasiswa. Dua peristiwa ini memicu kerusuhan di seluruh
wilayah Indonesia. Kerusuhan dan kekerasan pun terjadi di mana-mana dan
menewaskan ribuan warga. Peristiwa kerusuhan Mei 1998 ini pun dicatat sebagai salah
satu tahun kelam sejarah bangsa Indonesia.

2. Kasus Marsinah

Kasus pelanggaran HAM Marsinah terjadi pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Kasus ini
berawal dari unjuk rasa dan pemogokan yang dilakukan buruh PT.CPS. Marsinah dan
12 buruh lain menuntut kepada perusahaan untuk mencabut status PHK pada mereka.
Namun berselang 5 hari kemudian, Marsinah ditemukan tewas di hutan Wilangan, kota
Nganjuk dalam keadaan yang mengenaskan.

3. Kasus Bom Bali

Kasus Bom Bali juga menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM terbesar di Indonesia.
Peristiwa ini terjadi pada 12 November 2002, di mana terjadi peledakan bom oleh
kelompok teroris di daerah Legian Kuta, Bali. Total ada 202 orang yang meninggal
dunia, baik dari warga lokal maupun turis asing mancanegara yang sedang berlibur.
Akibat peristiwa ini, terjadi kepanikan di seluruh Indonesia akan bahaya teroris yang
terus berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya.

4. Kasus Pembunuhan Munir

Kasus pembunuhan Munir merupakan salah satu pelanggaran HAM di Indonesia yang
kasusnya belum terselesaikan hingga akhirnya ditutup. Munir Said Thalib bukan
sembarang orang, dia adalah seorang aktivis HAM yang pernah menangani kasus-
kasus pelanggaran HAM. Ia meninggal pada tanggal 7 September 2004 di dalam
pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan menuju kota Amsterdam di Belanda.
Banyak yang menganggap bahwa Munir meninggal karena dibunuh atau diracuni oleh
suatu kelompok tertentu. Sayangnya hingga kini kasus kematian Munir ini belum jelas
dan kasusnya sendiri akhirnya ditutup.

5. Peristiwa Tanjung Priok

Kasus pelanggaran HAM di Indonesia lain pernah terjadi di wilayah Tanjung Priok,
Jakarta Utara. Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung
Priok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan karena adanya upaya
pemindahan makam keramat Mbah Priok untuk kepentingan lain. Hal ini lalu
mengakibatkan bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang
mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka.

Anda mungkin juga menyukai