Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL DI BIDANG MILITER

DAN NON MILITER

BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Keanekaragaman yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi

sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena keanekaragaman

yang dimiliki tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar

dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan

budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi

Indonesia. Keanekaragaman bangsa Indonesia juga merupakan sebuah

tantangan bahkan ancaman.

Walaupun keanekaragaman bangsa Indonesia selalu diarahkan pada

persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, tetap saja bangsa Indonesia selalu

menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari

dalam maupun dari luar Indonesia. Salah satunya adalah ancaman terhadap

aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa Indonesia yang

merupakan ancaman non-militer.

Ancaman non-militer merupakan golongan ancaman pertahanan yang

sifatnya tidak secara langsung mengancam kedaulatan, keutuhan, dan

keselamatan bangsa. Namun, resiko yang ditimbulkan dari ancaman non-militer


dapat berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas

nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi lambat-laun

dapat berkembang menjadi permasalahan yang mengancam persatuan dan

kesatuan bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi ancaman tersebut

diperlukan strategi yang tepat.

 Tujuan Penulisan

1.   Untuk mengetahui definisi dari ancaman non-militer

2.    Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di

bidang ideologi

3.    Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang

politik.  Tujuan Penulisan

1.   Untuk mengetahui definisi dari ancaman non-militer

2.    Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di

bidang ideologi

3.    Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di

bidang politik

4.   Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang

ekonomi

5.   Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang

sosial budaya
4.   Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di

bidang ekonomi

5.   Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di

bidang sosial budaya

1.2.  Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan ancaman non-militer?

2.    Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang

ideologi?

3.   Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang

politik?

4.    Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang

ekonomi?

5.     Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang

sosial budaya?

1.4  Manfaat Penulisan

1.       Dapat menambah ilmu

2.       Kita dapat lebih mengerti tentang apa arti dari ancaman non-militer
3.       Kita dapat lebih memahami tentang bagaimana strategi yang tepat dalam

menghadapi ancaman non-militer untuk menjaga stabilitas nasional serta

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia


BAB II

MATERI

2.1  Pengertian dari ancaman non-militer

Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan

senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan

wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer dapat

berasal dari luar negeri atau dapat pula bersumber dari dalam negeri. Yang

bertugas menghadapi ancaman non-militer adalah lembaga pemerintah di luar

bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi

dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.

Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak

menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik,

ekonomi, psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan

dan keahlian serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang

berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan

lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai

dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-

unsur lain dari kekuatan bangsa.

2.2 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi


Strategi di bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman,

tantangan, hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan

kehidupan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Strategi di bidang

ideologi menurut Noor Ms Bakry dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa

Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi Pancasila yang

mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan

kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing

serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Salah satu ancaman nonmiliter yang membahayakan kehidupan berbangsa

dan bernegara adalah ancaman yang berdimensi ideologi. Upaya menghadapi

ancaman ini adalah dengan kebijakan dan langkah-langkah politik yang tepat

dan intensif untuk mencegah meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap

ideologi Pancasila. Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep

pertahanan berlapis berikut:

1.   Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur-unsur

pertahanan nonmiliter, yakni kementrian atau lembaga pemerintah non-

kementrian yang membidangi ideologi.

2.  Kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negri

mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrument pemerintahan dalam

negri mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi

ancaman berdimensi ideologi, sementara kementrian serta unsur pemerintahan

yang membidangi politik luar negri mengerahkan jajarannya yang tersebar


disetiap negara untuk penguatan langkah serta upaya diplomasi dalam

menangkal usaha-usaha pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.

3.   Unsur pemerintah yang membidangi informassi mendinamisasikan kekuatan

nasional di bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan”

sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai

pengaruh asing yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

4.   Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses

pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan

berlanjut kepada para siswa dan mahasiswa disemua tingkat dan jenjang

Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.

5.  Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin

agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk

membentengi masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang

membahayakan keamanan negara.

6.  Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melelui program

pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit

TNI. Titik berat pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial

TNI yang diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara,

dengan memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan,

pendidikan dan perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila

Transcript of Ancaman Non-Militer dibidang Ideologi


Penyalahgunaan Narkoba (Narkotika dan obat-obatan terlarang)

Banyaknya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) Perusakan

lingkungan. Lunturnya persatuan dan kesatuan bangsa. Derasnya arus budaya

asing yang masuk ke indonesia

Ancaman adalah yang menggunakan faktor-faktor non-militer yang dinilai

dapat membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah

negara, dan keselamatan segenap bangsa. dan Disebabkan oleh pengaruh negatif

globalisasi.Pengertian Ancaman Non-Militer

Ancaman Non-Militer

1. Ancaman Non-Militer DISUSUN OLEH: 1. ALIYAH HUSNUN

AZIZAH (08) 2. ANINDA QUINSY AURENTIA (10) 3. FIONA VICTOR

ISWARA (13) 4. GHASANNI NURBANING TYAS (14) 5. LOVIETASARI

(18) 6. MAY PRADENTA M.P.N (21) 7. NADIAH SALSABILA RAHMAH

(26) 8. WINDA MARTHA R.T (31) 9. ZAHRA SALSABILA MUTIA (33) XI-

MIPA-1

2. Pengertian Ancaman Non-Militer u Ancaman yang menggunakan

faktor-faktor non-militer yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan negara,

kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

u Disebabkan oleh pengaruh negatif globalisasi

3. Bentuk Ancaman Non- Militer

4. Bentuk Ancaman Non-Militer Ancaman Non- Militer Ideologi Politik

Ekonomi Sosial Budaya


5. Ancaman di Bidang Ideologi u Segala bentuk ancaman yang dapat

mengganggu ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dalam tataran

pemikiran, baik berasal dari dalam maupun dalam negeri. u Akibatnya, dapat

memicu disintegrasi nasional serta menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa

yang sesungguhnya.

6. Ancaman di Bidang Ideologi u Ancaman Ideologi dari luar u Masuknya

ideologi asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, seperti liberalisme,

komunis, dan zionis. u Ancaman Ideologi dari dalam u Munculnya paham-

paham radikal dan ekstrem u Munculnya berbagai aliran sesat di Indonesia u

Provokasi dari kelompok masyarakat tertentu terhadap kelompok masyarakat

lainnya yang mengandung unsur SARA

7. Ancaman di Bidang Politik u Politik merupakan instrumen utama untuk

menggerakkan perang. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan politik dapat

menumbangkan suatu sistem pemerintahan bahkan menghancurkan suatu

negara. u Ancaman politik dari luar u Intimidasi u Provokasi u Blokade politik

8. Ancaman di Bidang Politik u Ancaman politik dari dalam u Sikap apatis

terhadap pemerintah u Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu

Negara u Permainan kotor para politisi dan pejabat Negara u Gerakan

separatisme

9. Ancaman di Bidang Ekonomi u Ekonomi merupakan salah satu penentu

posisi tawar setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi


sangat menentukan dalam pertahanan negara. u Terjadi karena adanya

globalisasi ekonomi. u Akibatnya, batas-batas suatu negara akan kabur dan

keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan

semakin erat.

10. Ancaman di Bidang Ekonomi u Ancaman ekonomi dari luar u

Masuknya produk asing ke dalam pasar domestik u Penguasaan ekonomi di

Indonesia oleh pihak asing u Ancaman ekonomi dari dalam u Inflasi u

Pengangguran u Infrastruktur yang tidak memadai u Hilangnya kecintaan

terhadap produk dalam negeri

11. Ancaman di Bidang Sosial Budaya u Sosial budaya merupakan segala

sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat yang menjadi suatu

ciri khas bagi masyarakat tersebut. u Penyebabnya, kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi u Ancaman sosial budaya dari luar u Munculnya gaya hidup

konsumtif u Muncul sifat hedonisme u Munculnya gejala westernisasi u

Adanya sikap individualisme u Memudarnya gotong-royong, dan kepedulian

antar masyarakat u Lunturnya nilai keagamaan

12. Ancaman di Bidang Sosial Budaya u Ancaman sosial budaya dari

dalam u Kemiskinan u SDM rendah u Keterbelakangan u Ketidakadilan

13. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer

14. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer u Segala usaha untuk

mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan


segenap bangsa dari ancaman aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

teknologi, dan lain-lain.

15. Strategi Mengatasi Ancaman Ideologi u Pengamalan Pancasila secara

objektif dan subjektif ditumbuhkembangkan secara konsisten u Pancasila

sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai

instrumentalnya u Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara

bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan u Sikap

yang wajar dari anggota masyarakat dan pemerintah terhadap adanya

keanekaragaman.

16. Strategi Mengatasi Ancaman Ideologi u Pancasila sebagai pandangan

hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus dihayati dan

diamalkan secara nyata u Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus

menunjukkan keseimbangan fisik material dengan pembangunan mental

spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekulerisme. u

Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik

17. Strategi Mengatasi Ancaman Politik u Mengembangkan demokrasi

politik u Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik u Mengadakan

reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan perannya

secara baik dan benar u Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara

menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa u Menegakkan


supremasi hukum u Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik

internasional

18. Strategi Mengatasi Ancaman Ekonomi u Mengembangkan sistem

ekonomi u Pertanian dijadikan prioritas utama u Industri harus menggunakan

bahan baku dari dalam negeri sendiri u Diadakan perekonomian yang

berorientasi pada kesejahteraan rakyat u Tidak bergantung pada badan

multilateral u Mempererat kerja sama dengan negara berkembang untuk

bersama-sama menghadapi kepentingan negara maju

19. Strategi Mengatasi Ancaman Sosial Budaya u Penguasaan IPTEK yang

diimbangi Imtaq u Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal u

Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang berasal

dari berbagai suku bangsa di Indonesia u Melakukan penyaringan budaya yang

masuk dengan menggunakan nilai- nilai Pancasila

2.3 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Politik

Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi  pertahanan

di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam

menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada keidupan politik

bangsa Indonesia. Menurut Noor Ms Bakry, strategi di bidag politik terwujud

dengan adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi


Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan

dinamis serta mampu melaksanakan politik luar negri bebas aktif.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi

dalam menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua

pendekatan berikut:

1.    Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam

negri yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai

kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan

adalah terciptanya stabilitas politik dalam negri yang dinamis serta memberikan

efek penangkal yang tinggi. Pentaan ke dalam diwujudkan melalui

pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri yang dikemas kedalam

penguatan tiga pilar berikut.

a)       Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih,

bewibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan bertanggung jawab

yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintahan Negara,

seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

b)      Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan

professional pada bidang lainnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama

dengan pemerintah dalam memproses dan melahiran produk-produk legislasi

(berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan

nasional.
c)       Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi

masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek

politik dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan

dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi waga Negara.

2. Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya

diplomatik melalui peningkatan peran instrument politik luar negri dalam

membangun kerjasama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai

kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara, yang

dimulai dari tataran internal, regional, supraregional, hingga global. Pendekatan

ke luar diwujudkan dengan cara berikut:

a)       Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan dan

peningkatan kondisi dalam negri yang semakin mantap dan stabil, yang

dibarengi dengan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan

ekonomi yang sehat dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial

kemasyarakatan.

b)      Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk

selalu aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerjasama

dengan negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai,

dan tidak saling mengintervensi urusan dalam negri.

c)       Pada lingkup supraregional, politik luar negri dikembangkan untuk berperan

dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota

bersama-sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan


Selandia Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta

diwujudkan dalam kerjasama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan

ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negri Indonesia harus mampu

membangun hubungan dan kerjasama yang memberikan jaminan atas

kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak

adanya intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah

kedaulatan Indonesia.

d)      Pada lingkup global, politik luar negri harus memainkan perannya secara

maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan

Indonesia sebgai anggota PBB, Gerakan Non-blok, Organisasi Konferensi Islam

(OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu

mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam

kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-

langkah pencegahan.

Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman politik

Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya

mengancam secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman

ideologi yang notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan.

Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu

negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman politik lebih

memberikan ancaman pada aspek persepsi individu.


Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu

ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota

kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat

perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.

Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi

ancaman politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan

yang telah dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga

ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia".

Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak

terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi menghadapi ancaman politik

ini dapat berjalan dengan baik.

Selain itu, aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar

untuk menghadapi ancaan politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel

sebelumnya yang berjudul Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat

Demokrasi

Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu

negara. Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik

yang umumnya berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah

ini:

Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam

Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta

pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam
kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan

kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini

diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara

dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.

Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi

pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas

dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah

negara yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang

Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945)..

Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan

profesionalitas akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib,

adil dan makmur. Dengan lembaga legislatif yang profesional maka akan

tercipta produk produk perundang undangan berkualitas demi kepentingan

rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap

suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan

dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar

kepentingan individu maupun golongan tertentu.

Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena

penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat

sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus
dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.

Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar

Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar

bermaksud mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan

pedekatan pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah

kerja sama antar Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya

antae Negara dan mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari

luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya.

Lingkup internal:

Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam

Negeri secara stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan

sekaligus perbaikan keadaan ekonomi yang kuat.

Lingkup regional:

Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang

mengarah pada peran serta dalam membangun maupun meningkatkan

kerjasama antar negara dengan menumbuhkan asas saling percaya dan saling

menghargai.

Lingkup supraregional:
Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional.

Sebagai contoh adalah ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang

secara bersama sama membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis

dalam mewujudkan sebuah kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong

ASEAN ini peran serta politik Indonesia diharuskan untuk mampu membangun

sebuah hubungan kerja sama dengan tetap memberikan jaminan atas keutuhan

dan kedaulatan Negara.

Lingkup global:

Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan

secara maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional

melalui bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang

netral (non-blok), Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan

merangkap sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri

ini diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang

dapat mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka

diperlukan adanya strategi membangun pertahanan militer dan non militer di

Indonesia.

2.4 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi

Pembang unan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan

perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang

mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu
menciptakan kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi. Kondisi

tersebut dapat tercipta apabila Negara Indonesia mempunyai strategi yang tepat

untuk menghadapi berbagai ancaman di bidang ekonomi.

Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi, sistem dan upaya

pertahanan negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di

bidang ekonomi melalui penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan

berdaya saing. Sasaran pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan

ekonomi yang cukup tinggi bagi perwujudan stabilitas ekonomi yang

memberikan efek kesejahteraan dan penangkalan yang efektif sekaligus mampu

menjadi pemenang dalam era globalisasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut,

diperlukan upaya akselerasi pembangunan perekonomian nasional yang berdaya

saing melalui pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Adapun strategi untuk menghadapi ancaman dibidang ekonomi diantaranya

adalah sebagai berikut:

1.       Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari internal,

prioritas kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai

solusi memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur , penciptaan iklim

usaha yang kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi

pemerataan kesempatan kerja.

2.       Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari eksternal,

Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara

utama dalam tatanan ekonomi-politik dunia.


3.       Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi,

mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsure utama dari

pertahanan non-militer. Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan militer

diwujudkan dalam meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi

keamanan nasional yang terkendali, membantu kelancaran distribusi komoditas

dan kebutuhan pokok masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman dan

terisolasi yang tidak dapat dijangkau dengan sarana transportasi umum.

Ancaman indonesia di bidang sosial dan budaya dapat dibedakan menjadi dua

kategori yakni dari dalam dan dari luar. Ancaman sosial dan budaya dari dalam

adalah kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan yang beredar

di suatu negara. isu isu tersebut akan menjadi cikal bakal segala permasalahan

yang muncul seperti terorisme, gerakan separatisme, tindak kekerasan yang

bersifat mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan rakyat, bangsa, dan

negara.

Sedangkan faktor dari luar adalah seperti masuknya nilai nilau budaya asing dan

menggeser bahkan menggantikan tempat budaya dalam negeri sendiri. Hal ini

dapat disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi baik teknologi informasi

maupun telekomunikasi yang notabennya memudahkan masyarakat untuk

mengakses informasi maupun berhubungan dengan seseorang sekalipun terpaut

dalam jarak yang jauh. Hal ini lama kelamaan akan menyebabkan melemahnya

nilai sosial dan budaya dalam sebuah negara yang akhirnya akan menjadi

penyebab utama suatu bangsa mudah diserang dari bidang non militer.
Untuk dapat memahami hubungan antara arus perkembangan teknologi dengan

ancaman sosial dan budaya maka simaklah artikel sebelumnya yang

berjudul Globalisasi: Pengertian, Penyebab dan Dampak Globalisasi

Dalam rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya

yang pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah,

strategi dan upaya seperti:

Memelihara keselarasan dan keseimbangan fundamental.

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya bertoleransi.

Menghargai adanya perbedaan.

2.5 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari

dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu

kemiskinan, kebo dohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut

menjadi titik

seperti separatisme,terorisme, kekerasan yang mengancam persatuan dan

kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.


Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negri yang

sulit dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal. Kemajuan

teknologi informasi mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi

antarmasyarakat terjadi secara langsung. Sebagai akibatmya, terjadi benturan

tata nilai sehingga lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa

semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai individualisme, konsumerisme, dan

hedonisme.

Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan

kelangsungan hidup sosial budaya, Bangsa Indonesia berusaha memelihara

keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara

manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan

Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan

perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi,

sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup

bersatu dengan memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan,

kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan

bangsa, dan pelestarian alam.

2.6 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi dan Informasi

Perkembangan teknologi dan informasi semakin lama semakin pesat.

Sebagai negara yang ingin masyarakatnya maju dan tidak mau tertinggal dengan

negara-negara lain, Indonesia harus mengikuti perkembangan tersebut.


Ancaman di bidang teknologi dan informasi tidak jauh berbeda dengan bidang

sosial budaya, yaitu melalui perkembangan IPTEK banyak pengaruh budaya

dan kebudayaan luar yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan kepribadian

bangsa Indonesia masuk dengan mudahnya. Selain itu, dengan perkembangan

teknologi semakin marak terjadi kejahatan teknologi atau cybercrime.

Strategi bangsa Indonesia dalam mencegah terjadinya ancaman bidang

teknologi dan informasi adalah dengan membatasi diri dalam mengakses

internet. Selain itu, dengan peningkatan pemahaman terhadap agama dan

Pancasila sehingga dapat menjadi benteng terhadap hal-hal yang bertentangan

dengan kepribadian kita, misalnya gaya hidup, sikap dan budaya asing.

2.7Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan Umum

Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam,

misalnya gempa bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena

manusia, misalnya penggunaan obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan

limbah industry, kebakaran, serta kecelakaan transportasi. Strategi dalam

menghadapi ancaman keselamatan umum misalnya sebagai berikut:

1.    Menjaga keseimbangan alam.

2.    Menjaga kebersihan lingkungan.

3.    Membuat kebijakan atau peraturan yang jelas dan tegas terhadap pemakaian

obat-obatan sesuai dosisnya.


4.    Menegakkan hukum terhadap pemakaian bahan kimia yang melebihi dosis

yang dapat membahayakan manusia khususnya dan makhluk hidup lain pada

umumnya.
BAB III

PENUTUP

3.1   Kesimpulan

Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan

senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan

wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Yang bertugas menghadapi

ancaman non-militer adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan

sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh

unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.

Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak

menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik,

ekonomi, psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan

dan keahlian serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang

berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan

lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai

dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-

unsur lain dari kekuatan bangsa.

Beberapa strategi yang diperlukan untuk menghadapi ancaman non-militer

yaitu diantaranya : strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi,

strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik, strategi dalam


menghadapi ancaman di bidang ekonomi, strategi dalam menghadapi ancaman

di bidang sosial budaya.

3.2   Saran

Dalam membuat makalah seharusnya kita lebih memperhatikan

sistematika makalah. Menyusun sebaik mungkin sehingga pembaca mudah

dalam memahami isi makalah. Jika membuat makalah alangkah baiknya tidak

bertele-tele dalam menguraikan isi sehingga pembaca tidak merasa bosan.

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan

menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada

kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,

dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari

kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para

pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga

dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai