Anda di halaman 1dari 6

Kasus Bom Bali

1. Krinologi
Kasus bom Bali juga menjadi salah satu kasus kasus pelanggaran HAM berat
di Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada 12 November 2002, dimana terjadi peledakan
bom oleh kelompok teroris di daerah Legian Kuta, Bali. Total ada 202 orang yang
meninggal dunia, baik dari warga local maupun tauria mancanegara yang sedang
berlibur. Akibat peristiwa ini, terjadi kepanikan di seluruh Indonesia akam nahaya
teroris yang terus berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya. Korban terbanyak
adalah warga Australiayang sedang berlibur di Bali. Hal ini juga sempat membuat
hubungan Indonesia dangan Australia retak karena pemerintah Indonesia tak kunjung
berhasil mengeksekusi mati pelaku peledakan bom Bali tersebut..

2. Identifikasi Tindakan Melanggar HAM


Pelanggaran hak hidup seseorang.

3. Kategori
(Genosida).

4. Penyelesaian
Polisi sebagai aparat penegak hokum sudah saatnya meningkatkan kualitas
intelejennya untuk menghadapi terorisme yang juga semakin kompleks modus
operasinya. Sudah saatnya polisi maupun pihat terkait memiliki kemampuan untuk
mengendus jaringan-jaringan yang mampu dan memiliki kemungkinan untuk
melakukan aksi terorisme, sehingga penanggulangan yang dilaksanakan bukan hanya
reaktif pasca terjadinya terorisme saja. Peran masyarakatjuga sangat dibutuhkan
karena teroris juga hidup di dalam masyarakat, sehingga seharusnya masyarakat
sudah mengenali gerak-gerik serta karakter orang disekitarnya.
Tragedi Trisakti

1. Kronologi
Ekonomi di Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh
krisis finansial Asia sepanang 1997-1999. Mahasiswa pun melakukan aksi
demonstrasi besar-besaran ke gedung DPR/MPR termasuk mahasiswa Universitas
Trisakti. Mereka melakukan aksi damai dari Kampus Trisakti menuju Gedung
Nusantara pada pukul 12.30. Namun dihambat oleh blockade dari Polri. Akhirnya
pada pukul 17.15 para mahasiswa bergerak mundur diikuti bergerak majunya aparat
keamanan. Pada pukul 20.00 dipastikan 4 orang mahasiswa tewas dan 1 orang kritis.
Meskipun pihak aparat keamanan membantah menggunakan peluru tajam, hasisl
otopsi menunjukkan kematian disebabkan oleh peluru tajam. Hasil prediksi
mengatakan peluru tersebut hasil pantulan dari tanah peluru tajam untuk peringatan.

2. Identifikasi Tindakan Melanggar HAM


Salah satu hak yang dilanggar dalam peristiwa tersebut adalah hak dalam
kebebasan menyampaikan pendapat.

3. Kategori
(Kejahatn terhadap kemanusiaan).

4. Penyelesaian
Agar masalah ini dapat cepat diselesaikan diperlukan partisipasi masyarakat
untuk ikut serta dalam proses penuntasan kasus ini. Seharusnya masyarakat dan
mahasiswa tidak tinggal diam karena pengusutan kasus ini belum sepenuhnya selesai.
Pembunuhan Marsinah

1. Kronologi
Marsinah adalah salah seorang karyawati PT.Catur Putera Perkasa yang aktif
dalam aksi unjukrasa buruh. Keterlibatan Marsinah dalam aksi tersebut antara lain
terlibat dalam rapat yang membahas rencana unjuk rasa pada tanggal 2 Mei 1993 di
Tanggul Angin Sidoarjo. 3 Mei 1993 para buruh mencegah rekannya bekerja. Korami
setempatturun tangan mencegah aksi buruh. 4 Mei 1993 para buruh mogok total dan
mengajukan 12 tuntutan. Sampai tanggal 5 Mei 1993 Marsinah dan rekan-rekannya
masih aktif berunjuk rasa. Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan
karyawan yang melakukan perundingan dengan perusahan. Siang hari tanggal 5 Mei,
tanpa Marsinah 13 buruh yang dianggap menghasut ujuk rasa digiring ke Kodim
Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh
telah menggelar rapat gelap dan mencegah buruh masuk kerja. Marsinah bahkan
sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan para rekannya.
Setelah itu, sekitar pukul 10 malam Marsinah lenyap. Mulai tanggal 6,7,8 keberadaan
Marsinah tidak diketahui, sampai akhirnya pada tangga 8 Mei 1993 dia sudah
ditemukan telah menjadi mayat

2. Identifikasi Tindakan Melanggar HAM


Hak yang dilanggar dalam kasus ini adalah pelanggaran hak berpendapat hak
hidup seseorang dan tindakan penganiayaan.

3. Kategori
(Kejahatan terhadap kemanusiaan).

4. Penyelesaian
Hak asasi manusia harus dihargai oleh orang lain yang dalam kasus ini adalah
hak asasi berpendapat dan hak untuk hidu, kasus Marsinah tak kunjung usai
diakibatkan oleh kurangnya transparansi dan kredibilitas para penyidik. Kredibilitas
dan transparansi lembaga terhadap suatu kasus haruslah dijagaoleh para penegak
hokum sehingga tercipta keadilan dan ketentraman masyarakat.
Peristiwa Pembunuhan Munir

1. Kronologi
Delapan tahun silam, tepatnya pada 2004 Indonesia dikejutkan oleh
meninggalnya seorang aktivis HAM, Munir Salib Thalib. Kematiannya menimbulkan
kegaduhan politik yang menyeret Badan Intelejen Negara (BIN) dan instutusi militer
negara ini. Berdasarkan hasil autopsi, diketahui bahwa penyebab kematian sang
aktivis yang terkesan mendadak adalah karena adanya kandungan arsenic yang
berlebihan didalam tubuhnya. Munir meninggal ketika melakukan perjalanan menuju
Belanda. Ia berencana melanjutkan studi S2 Hukum di Universitas Utrecht, Belanda
pada 7 September 2004. Dia menghembuskan nafas terakhirnya ketika pesawat
sedang mengudara di langit Rumania.

2. Identifikasi Tindakan Melanggar HAM


Hak yang dilanggar dalam kasus Munir yaitu karena telah menghilangkan
nyawa dengan sengaja atau sudah melanggar hak untuk hidup.

3. Kategori
(Kejahatan terhadap kemanusiaan)

4. Penyelesaian
Kasus Munir merupakan contoh lemahnya penegakan HAM di Indonesia dan
merupakan hasil dari sisa-sisa pemerintahan orde baru yang saat itu lebih bersifat
otoriter. Seharusnya kasus Munir ini dijadikan suatu pelajaran untuk bangsa ini agar
meninggal cara-cara yang bersifat otoriter karena setiap manusia memiliki hak untuk
memperoleh kebenaran, hak hidup, hak memperoleh keadilan, dan ha katas rasa
aman. Sedangkan bangsa Indonesia saai ini memiliki sistem pemerintahan demokrasi
yang seharusnya menjunjung tinggi HAM seluruh masyarakat Indonesia.
Tragedi Tanjung Priok

1. Kronologi
Kasus yang berlatar belakang masa orde baru ini terjadi tanggal 12 September
1984 yang terjadi antara warga dengan Polisi dan TNI. Berawal dari petugas Koramil
menyiram pengumuman yang tertempel di tembok mushola dengan air got.
Dilanjutkan dengan pembakaran motor anggota Koramil oleh orang tidak dikenal
yang menyebababkan pihak Koramil tidak terima. Bentrokan yang terjadi di Tanjung
Priok itu mengakibatkan 24 orang tewas, 36 orang luka berat, dan 19 orang luka
ringan.

2. Identifikasi Tindakan Melanggar HAM


Daalam kasus ini terjadi pembantaian yang berarti hal tersebut melanggar hak
hidup seseorang.

3. Kategori
(Genosida).

4. Penyelesaian
1. Warga seharusnya tidak melakukan demonstrasi karena bisa berakibat pada
kerusuhan.
2. Jika melakukan demonstrasi, seharusnya kedua belah pihak yaitu ABRI
dan warga menahan emosi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Pelaku pembunuhan wajib diadili dengan seadil-adilnya agar
menimbulkan efek jera.
KLIPING
CONTOH PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA
DI INDONESIA

Disusun oleh :
Kelompok 2 :

1. Amelia Rahma Alda Z.S


2. Asprila Fana Bhakti
3. Ima Ayu Ardila
4. Novan Duwi Setiawan
5. Robby Sukma Wijaya
Kelas : XI IPS 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 CAMPURDARAT
Jalan Raya Popoh Indah Campurdarat Tulungagung
TAHUN AJARAN 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai