Anda di halaman 1dari 27

1

BAHAYA RADIKALISME DAN


TERORISME

Letkol Laut (P) Yudo Ponco Ari, M.Tr.Hanla


PENDIDIKAN UMUM
-SD Negeri Kabluk 1
-SMP Negeri 2 Sema
1993
-SMA Negeri 2 Sema
1996
PENDIDIKAN MILITER
YUDO PONCO
Letkol Laut (P) 14366/P
-AAL XLV/1999
-Dikpasis 2000
ARI
Semarang, 14 Oktober -Dik Kopaska XXIX
1977 -Diklapa XV
K 3, Islam -Dikreg Seskoal 53
RIWAYAT JABATAN
-Ass Padiv Nagi KRI
-Padiv Muat KRI TSA
-Wadanden III Satko
-Danden V Satkopas
-Dankima Satkopask
-Kasiopslat Satkopas
-Komandan Sekolah
PENGERTIAN RADIKAL
1. KAMUS
Radikal ---- radix(latin) ---- Akar
Gerakan melakukan perubahan cepat dengan jalan
kekerasan.

2. Wahid Inst dan Maarif Ints (Ilusi Negara Islam)


- Klaim kebenaran beragama bagi kelompoknya.
- Merasa paling paham doktrin agama.
- Memaksa punya otoritas memaksa dan menghakimi
orang atau kelompok yang berbeda pemahaman atas
nama Agama.
GERAKAN RADIKAL
TIDAK BERSUMBER DARI
AJARAN AGAMA
MINDSET RADIKAL
1. Meyakini pandangan mereka sebagai Islam yang
sebenarnya.
2. Tidak mengakui kebenaran muslim lain, seluruh
penguasa muslim tidak sesuai dengan hukum Islam.
3. Pemerintah adalah perpaduan dari kemungkaran dan
kebaikan, kekafiran dan kemusrikan atau kesesatan.
Takfiri :
Kelompok yang dengan mudah memvonis kaum muslimin lain sebagai kafir,
padahal belum tentu hujjah kekafirannya .

Contoh :
seseorang berzina dikatakan kafir, padahal zina adalah dosa besar yang tidak
menjadikan pelakunya terjatuh dalam ke kafir an.

Khawarij :
Kelompok yang menentang atau memberontak kepada kekhalifahan Islam.
MINDSET RADIKAL

IDEOLOGI

AKSI
1. Pembunuhan.
2. Perampokan dan penyerangan terhadap aparat
pemerintah.
3. Pengrusakan tempat ibadah, keramaian umum.
4. Penyerangan terhadap tokoh agama.

Dalam Jihad boleh melakukan Irhab (teror)


termasuk membunuh wanita & anak anak serta fai (merampok)

Masuk Surga
MINDSET RADIKAL DI INDONESIA
Menganggap lembaga demokratis dan Pemilu sebagai
perwujudan dari kekafiran.
Untuk itu JIHAD HARUS DI GELORAKAN untuk melawannya.
JIHAD KELOMPOK RADIKAL DI INDONESIA
1. Membunuh birokrat pemerintah dan Masyarakat dan
pendukungnya.
2. Menghalalkan segala cara termasuk kekerasan seperti
Bom bunuh diri dan aksi pembantaian.
3. Pemikiran bahwa mereka adalah kelompok yang diberi
hidayah, sedangkan ulama salaf dari generasi
sebelumnya adalah orang jahiliyah, sirik dan bid’ah.
TUJUAN KELOMPOK RADIKAL DI INDONESIA
1. Mendirikan Negara Islam Indonesia.
2. Membentuk Daulah Islamiah (JI) di Indonesia.
3. Mengganti konstitusi dan 4 pilar berbangsa dan
bernegara dengan Syariat Islam.
FAKTOR PENYEBAB
RADIKALISME DAN TERORISME
1. Kemiskinan
2. Kurangnya Pendidikan Agama secara benar
3. Kurangnya Penanaman rasa cinta tanah air
KEGIATAN TERORISME DI INDONESIA
PERIODE 1999-2009
1. Konflik Komunal di Ambon dan Poso, th 1999 s.d 2000.
2. Bom Natal di 10 kota kota besar, th 2000.
3. Bom Bali 1 tahun, th 2002.
4. Bom JW Marriot 1, th 2003.
5. Bom Kantor Dubes Australia, th 2004.
6. Bom Bali 2, th 2005.
7. Bom JW Marriot 2 dan Ritzt Carlton, th 2009.
8. Rencana aksi teror bom kelompok Jati Asih terhadap
Presiden RI, th 2009.
PERIODE 2010-2011
1. Pelatihan Para militer di Aceh.
2. Pembunuhan Polisi di Purworejo dan Kebumen.
3. Perampokan Bank CIMB Medan.
4. Penyerangan Polsek Hamparan Perak Medan.
5. Teror Bom di Klaten dan Solo.
6. Bom Buku di Jakarta.
7. Bom di Masjid Polresta Cirebon.
8. Penyerangan Polisi di Palu dan Bima.
9. Bom Gereja di Solo.
PERIODE 2012
1. Rencana teror di Bali.
2. Aksi Hacker MLM Online.
3. Penembakan dan granat di Solo dengan pelaku
kelompok Farhan dan Badari.
4. Teror Bom dan pembunuhan 2 anggota Polisi di Poso.
5. Pelemparan Bom terhadap Gubernur Sulsel di Makasar.
ORGANISASI TERORIS DUNIA
1. Basque Fatherland and Liberty (ETA)
2. Comunist Party of India (CPI)
3. Revolutionnary Armed Forces of Columbia (FARC)
4. Irish Republican Army (IRA)
5. Al Qaeda
a. Afganistan (Taliban)
b. Ajlazair (Al Qaeda Islamic Maghreb/Aqim)
c. Arab Saudi (AQAP)
d. China (ETIM)
e. Ethiopia (Erithrean Islamic Jihad Movement)
f. Filipina (Abu Sayaf Grup/ASG)
g. Libanon (Asbet Al Anshar)
h. Nigeria (Boko Haram)
i. Somalia (Asyabab)
j. Irak (ISIS/ISIL)
k. Suriah (Jabaah Al-Nusrah)
l. Malaysia + Indonesia (JI, JAT, NII, MIB, MIT)
SIKAP NEGARA ARAB TERHADAP RADIKALISME DAN TERORISME
1. Kerajaan Arab Saudi

a. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah, Ketua Dewan Ulama Senior


“Pemikiran radikalisme dan terorisme sama sekali bukan dari Islam, bahkan merupakan
musuh islam nomor satu. Kelompok tersebut merupakan kepanjangan Khawarij yang
merupakan kelompok pertama yang keluar dari Islam karena sikap mereka yang
mengkafirkan kaum muslim lainya”.

b. Raja Abdullah 29/6/2014


“Kita tidak akan biarkan sekelompok kecil terorism mempergunakan Islam untuk
kepentingan sendiri, untuk menakut nakuti umat muslim. ISIS, Al Qaeda, IM adalah
organisasi terlarang”.
SIKAP NEGARA ARAB TERHADAP RADIKALISME DAN TERORISME
2. Qatar
Dr. Khalid bin Mohamad Al Attiyah, Menlu Qatar
“Tidak mendukung kelompok ekstrimist termasuk ISIS dalam bentuk apapun”.

3. Lebanon
“Memerangi ISIS dan Al-Nusrah (AQ) ISIS berideologi takfiri”.

4. Yordania dan Mesir


Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Yordania dan Syaikh Dr. Najih Ibrahim, Mesir
“Radikalisme dan terorisme seperti AQ dan ISIS bukan Islam, mereka
menganut paham takfiri dan jihad ekstrim”.

5. Pakistan
Syaikh Dr. Muh. Tahir ul Qadri
“Radikalisme dan terorisme adalah khawarij yang menganut paham takfiri”.
PETA KONSENTRASI JARINGAN TERORIS DI INDONESIA
JI : Dulmatin, Mustofa
JAT : Abd. Sonata
NII : Aman Abd Rahman
Abu Omar

Kelompok MIT
Daeng koro
Santoso

NII Kalsel

MIB

Kelompok Walid
JAT Bali
Kelompok Asmar
NII Tasik

Badri & Farhan Solo Kelompok Bima


MIB : Abu Omar Kelompok Dayah Abrori
Abu Roban Dan Rizal

NII : Negara Islam Indonesia JAT : Jama’ah Anshorut Tauhid

MIB : Mujahidin Indonesia Barat MIB : Mujahidin Indonesia Timur


STRATEGI MELAWAN PAHAM RADIKAL
1. IDEOLOGI
1. Perkuat Pancasila sebagai ideolagi bangsa Indonesia secara
substansial.
2. Perkuat Islam Moderat (NU dan Muhammadiyah, MUI) sebagai
salah satu kekuatan deradikalisasi.
2. POLITIK
1. Ketegasan sikap Pemerintah dalam menghadapi tindakan
kekerasan dan anarkisme dengan latar belakang radikalisme.
2. Perlu segera dibangkitkan kesadaran para pemimpin bangsa
tentang adanya ancaman serius radikalisme terhadap sendi
sendi bangsa.
3. Gelorakan semangat Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
3. HUKUM
1. Memperkuat UU Terorisme diantaranya
-Kriminalisasi propaganda penyebaran kebencian dan
permusuhan.
-Kriminalisasi terhadap siapapun yang melakukan pelatihan
militer di LN dan DN selain yang berwenang.

2. Tegakkan UU Kewarganegaraan (Pasal23 (f) No.12/th. 2006)


“WNI kehilangan kewarganegaraannya jika ybs secara
sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia
kepada negara asing atau bagian dari negara asing
tersebut”
3. Perketat ke Imigrasi an.
4. Tegakkan Hukum Pidana mengenai :
a. Makar (melepaskan wilayah, mengubah secara tidak sah
bentuk pemerintah)
b. Hubungan dengan negara asing dengan maksud untuk
melakukan perbuatan permusuhan.
c. Hubungan dengan badan yang berkedudukan di LN
dengan maksud membantu atau memperlancar
penggulingan pemerintah.
d. Informasi dan transaksi elektronik.
“Informasi yang dapat menimbulkan
rasakebencian/permusuhan individu/kelompok tertentu
berdasarkan SARA”.
PENCEGAHAN
PENINDAKAN PENCEGAHAN
KERJASAMA INTERNASIONAL

DERADIKALISASI

PUSAT
DERADIKALISASI
DI SENTUL
SEKILAS BNPT

26
27

Anda mungkin juga menyukai