1
BAHAYA RADIKALISME DAN
TERORISME
2
Pemikiran radikal yg lbh bersifat
Radikalisme gagasan, tdk dlm bentuk aksi
Statis nyata kekerasan
RADIKALISME
3
TIPOLOGI KELOMPOK RADIKAL
Kelompok yang secara gagasan radikal, namun tidak
1 Radikal Gagasan terlibat kekerasan , akui NKRI
Kelompok dalam bentuk milisi yang terlibat dalam konflik
2 Radikal Milisi komunal, akui NKRI
Kelompok yang mengusung misi-misi
3 Radikal Separatis separatisme/pemberontakan
Kelompok dalam bentuk kekerasan terhadap kemaksiatan,
4 Radikal Premanisme akui NKRI
• DIMENSI NASIONAL
- Salah tafsir terhadap ajaran Agama untuk mencapai tujuan kelompoknya
- Balas dendam
- Psikologi
- Kemiskinan
- Ketidakadilan
- Pendidikan
- Politik
6
POTENSI RADIKALISME DAN TERORISME DI INDONESIA
Lazuardi Birru dan LSI (2010) pernah melakukan penelitian terkait
radikalisme sosial keagamaan di 33 Provinsi di Indonesia: masyarakat
Indonesia masih rentan terhadap radikalisme berbasis sosial
keagamaan.
Salah satu parameter dari kerentanan tersebut dilihat dari tingkat
resistensi masyarakat terhadap tindakan-tindakan radikal masih belum
kuat.
Faktor-faktor yang signifikan thd rendahnya resistensi atas tindakan
radikal antara lain; pemahaman agama yang cenderung legalistik dan
eksklusif, penghargaan terhadap kelompok minoritas rendah, perasaan
terasing dari kehidupan kolekif (merasa umat Islam dipojokan), dan
hadirnya organisasi-organisasi gerakan radikal.
8
Tahun 2011, Hasil Survey Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP)
dgn responden guru PAI dan siswa SMP Sejadebotabek menunjukkan
potensi radikal yang kuat di klngan guru dan pelajar dgn indikasi
resistensi yg lemah thd kekerasan ats nama agama, intoleransi, sikap
ekslusif serta keraguan thd ideologi Pancasila.
Tahun 2015 Survey Setara Institute thd siswa dari 114 Sekolah Menengah
Umum (SMU) di Jakarta dan Bandung. Dalam survei ini, sebanyak 75,3%
mengaku tahu tentang ISIS. Sebanyak 36,2 responden mengatakan ISIS
sebagai kelompok teror yang sadis, 30,2% responden menilai pelaku
kekerasan yang mengatasnamakan agama, dan 16,9% menyatakan ISIS
adalah pejuang-pejuang yang hendak mendirikan agama Islam.
9
PETA KONSENTRASI JARINGAN RADIKAL TERORISME
DI INDONESIA
Qoidah Aminah: Dulmatin (JI),
Mustofa (JI/Jat), Abd Sonata
(Kompak), Abu Umar
Kelompok pendanaan
terorisme
Pok Walid/Ambon
MIB Lampung
JAT Bali
10
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
NASIONAL PENCEGAHAN TERORISME
9
SEJARAH TERORISME DAN PENANGGULANGANNYA
Pancasila
UUD 1945 6 Agama
Konflik Afganistan
Malaysia
PRESIDEN RI
POK AHLI
INSPEKTORAT
DEPUTI DEPUTI
DEPUTI
PENCEGAHAN,
PENINDAKAN DAN KERJASAMA
PERLINDUNGAN DAN
BINPUAN INTERNASIONAL
DERADIKALISASI
SATGAS SATGAS
PENCEGAHAN PENINDAKAN
FKPT
14
STRATEGI NASIONAL
PENCEGAHAN TERORISME
Militan DERADIKALISASI
Inti DI DALAM LAPAS DI LUAR LAPAS
Tahapan: Tahapan:
- Identifikasi - Identifikasi
- Rehabilitasi - Bina Was Bang
- Reedukasi - Bina Was Agama
- Resosialisasi - Bina Kewirausahaan
15
STRATEGI :
I. IDEOLOGI:
1. Perkuat Pancasila sbg ideologi bangsa secara
substansial;
2.Perkuat Islam moderat (NU, Muhammadiah, MUI) utk counter radikalisme
(Deradikalisasi). [BNPT tlh siapkan blue-print].
↓
Pemahaman moderat thdp doktrin agama (AQ &
hadits)
│
Pemahaman mendlm thdp dinamika gerakan radikalisme global & keterkaitannya
dng radikalisme Indonesia
│
Kajian khusus radikalisme
13
II. POLITIK:
1. Ketegasan sikap pemerintah & DPR dlm hadapi tindakan kekerasan & anarkisme
terutama yg berlatar belakang radikalisme a.n. Agama & isu SARA dgn cara;
Kehadiran negara secara cepat & tepat dlm konflik SARA, Polri hrs
didukung agar berani menerapkan kewenangan bertindak berdasarkan
pertimbangan sendiri (azas diskresi).
2. Perlu segera dibangkitkan kesadaran para pemimpin bangsa (Pemerintah+Pok
Islam Moderat) ttg adanya ancaman serius radikalisme thd sendi2 bangsa & negara.
3. Gelorakan semangat Islam Damai (Rahmatan Lil Alamin).
4. Sinergi pemimpin Islam Moderat dng aparat Gakum utk respon radikalisme.
14
III.HUKUM:
C. Perketat Keimigrasian.
15
E. Tegakan Hukum Pidana
a. Makar dengan maksud melepaskan wilayah atau daerah lain dari suatu negara
sahabat utk seluruhnya atau sebagaian dari kekekuasaan pemerintah yg berkauasa
di situ, di ancam dng pidana penjara paling lama 5 th.
16
E. Tegakan Hukum\
17
E. Tegakan Hukum
Maksud untuk menggerakkan orang atau badan Itu supaya memberi bantuan dalam
menyiapkan memperlancar atau mengadakan penggulingan pemerintahan atau
dengan maksud untuk memperkuat niat orang atau badan Itu untuk berbuat
demikian; atau dengan maksud untuk menjanjikan atau memberi bantuan kepada
orang atau badan itu dalam perbuatan tersebut; atau dengan maksud untuk
menyiapkan, memperlancar atau mengadakan penggulingan pemerintahan.
18
F. Tegakan UU No. 15/2003 tentang Terorisme;