Anda di halaman 1dari 3

C.

Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

1. Pengertian dan Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia

a. Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelanggaran hak asasi manusia menurut UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM adalah setiap
perbuatan seseorang atau kelompok orang, termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi,
dan/atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-
undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

pelanggaran HAM dapat dilakukan oleh individu, kelompok, maupun aparat negara.
Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh individu terhadap individu lain dikatakan sebagai pelanggaran
HAM horizontal, sedangkan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat negara terhadap rakyat
disebut sebagai pelanggaran HAM vertikal.

Pelanggaran HAM merupakan tindakan yang merendahkan harkat dan martabat manusia.
Tindakan itu terjadi karena ada pemicu dan diiringi dengan tujuan tertentu. Objek pelanggaran HAM
dapat menimpa individu maupun kelompok.

b. Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelanggaran HAM meliputi pelanggaran hak asasi manusia yang dapat bersifat kejahatan biasa
(ordinary crimes) dan kejahatan luar biasa (extraordinary crimes).

1) Contoh yang termasuk kejahatan biasa antara lain ;


pemukulan, penganiayaan, pencemaran nama baik, dan menghalangi orang untuk
mengekspresikan pendapatnya.
2) Contoh yang termasuk kejahatan luar biasa antara lain ;
1) Kejahatan terhadap kemanusiaan dengan bermotifkan kekuasaan yang dilakukan secara
sistematis dan meluas.
2) Kejahatan ini akan menimbulkan teror juga kekhawatiran dan ketakutan dalam diri
masyarakat.
3) Kejahatan ini diakui oleh dunia sebagai kejahatan yang paling serius yang harus
diselesaikan oleh seluruh negara dan bahkan menjadi yurisdiksi internasional jika
penyelesaiannya tidak dapat diselesaikan pada tingkat nasional.

#Catatan ;
“Selain mempunyai hak asasi, setiap manusia juga mempunyai kewajiban asasi. Kewajiban
asasi manusia adalah menghormati, menjamin dan melindungi hak asasi manusia lainnya.”

2. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Penyebab pelanggaran HAM antara lain sebagai berikut.

A. Faktor internal (faktor-faktor yang berasar dari dalam diri seseorang)


1) Tidak seimbangnya pelaksanaan hak asasi dan kewajiban Asasi.
2) Belum adanya kesepahaman dan kesamaan mengenai konsep HAM
3) Sikap individualisme
4) Kurangnya kesadaran tentang Hak Asasi Manusia
5) Rendahnya sikap toleransi

B. Faktor eksternal (faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang)


1) Lemahnya dan kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum.
2) Penyalahgunaan kekuasaan
3) Penyalahgunaan kemajuan teknologi

3. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

Ada beberapa pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Indonesia. Pelanggaran-
pelanggaran itu antara lain sebagai berikut.

a. Peristiwa Tanjung Priok (1984)

Peristiwa ini terjadi pada pada tanggal 12 September 1984. Peristiwa ini dipicu oleh masalah
SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Dalam peristiwa ini diduga terjadi pembunuhan,
penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, dan penghilangan orang secara paksa.

b. Peristiwa Aceh (1990-1998)

Peristiwa ini terjadi ketika Daerah Operasi Militer (DOM) diberlakukan di Aceh. Tragedi
pelanggaran HAM terjadi diduga karena dipicu oleh unsur politis pihak-pihak tertentu yang
menginginkan Aceh menjadi negara merdeka. Banyak tindakan kekerasan dialami oleh rakyat Aceh.
Ditemukan sejumlah kasus pembunuhan, penculikan dan penyiksaan.

c. Kasus terbunuhnya Marsinah (1993)

Marsinah adalah seorang buruh pabrik PT CPS Marsinah aktif dalam unjuk rasa untuk
memperjuangkan nasib para buruh, Selang beberapa hari setelah unjuk rasa, Marsinah ditemukan
meninggal dengan tubuh yang penuh tanda penyiksaan dan penganiayaan. Peristiwa ini diduga
merupakan peristiwa pelanggaran HAM.

d. Kasus terbunuhnya wartawan Udin (1996) Fuad Muhammad Syafrudin atau Udin adalah seorang

wartawan harian Bernas yang cukup kritis. Beliau meninggal setelah diserang oleh dua orang
laki-laki yang tidak dikenal. Penyerangan diduga karena penyelidikan dan penulisan Udin tentang
kasus korupsi dan manipulasi.

e. Tragedi Trisakti dan Semanggi tahun 1998

Tragedi Trisakti berawal pada tahun 1998. Ekonomi Indonesia mulai goyah sebagai dampak
krisis finansial Asia. Akibatnya, harga-harga pun meroket naik. Mahasiswa melakukan aksi
demonstrasi besar-besaran menuntut kestabilan ekonomi di hampir seluruh wilayah Indonesia, yang
paling besar adalah di Jakarta. Demonstrasi kemudian mengarah agar Presiden Soeharto
mengundurkan diri. Pada 12 Mei 1998, terjadi demonstrasi yang mengakibatkan empat mahasiswa
Universitas Trisakti meninggal.

Kerusuhan merebak pada tanggal 13-15 Mei 1998. Terjadi tindakan anarkistis berupa
penjarahan dan perusakan, Tragedi ini menimbulkan banyak korban jiwa. Pada tanggal 11-13
November 1998, terulang kembali kerusuhan di Jakarta yang dikenal sebagai Tragedi Semanggi I.
Terjadi demontrasi mahasiswa besar-besaran menolak Sidang Istimewa MPR. Peristiwa ini
setidaknya menewaskan belasan orang, baik dari masyarakat sipil maupun mahasiswa. Rentetan
peristiwa 1998 merupakan salah satu kasus kekerasan terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah
Indonesia.

Satu tahun berselang, terjadi Tragedi Semanggi II pada tanggal 23 September 1999. Saat itu,
para mahasiswa berdemonstrasi menolak Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU
PKB). Tragedi ini pun mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan mahasiswa.

f. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pascajajak pendapat (1999)

Timor Timur berintegrasi dengan Republik Indonesia pada 17 Juli 1976. Perubahan politik
serta desakan internasional untuk segera menentukan nasib sendiri memunculkan dua opsi bagi
Timor Timur, yakni otonomi khusus atau lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada
tanggal 30 Agustus 1999 diadakan jajak pendapat, dengan hasil mayoritas masyarakat Timor Timur
memilih merdeka. Pascajejak pendapat, keadaan Timor Timur semakin memanas. Terjadi
pelanggaran HAM yang meliputi pembunuhan dan perusakan gedung. Akibatnya, diduga terdapat
penduduk sipil yang terbunuh dan terluka.

Anda mungkin juga menyukai