Anda di halaman 1dari 8

KLIPING TENTANG HAK ASASI MANUSIA

(HAM)

Disusun Oleh :
Nama : Herlia Wanda Rima Klara
Kelas : XI IPA
No. Absen : 21
Mata Pelajaran : Agama Katolik
Hak Asasi Manusia
 Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat dalam diri
manusia,
bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau negara, melainkan
berdasarkan
martabatnya sebagai manusia. Hak-hak itu dimiliki manusia karena ia manusia.
Sejak seseorang mulai berada dalam rahim ibunya, ia memiliki hak-hak asasi itu.
 Dalam paham Hak Asasi Manusia, hak-hak itu tidak dapat dihilangkan. Oleh
karena manusia tidak menerima hak itu dari negara, negara juga tidak dapat
meniadakannya. Walaupun negara tidak mengakuinya, hak-hak itu tetap dimiliki
manusia dan seharusnya diakui.
 Hak-hak asasi merupakan hak yang universal. Artinya, hak-hak itu
menyangkut
semua orang, berlaku dan harus diberlakukan di mana-mana. Sebagai contoh, hak
untuk hidup layak, hak untuk mendapat pendidikan dan pekerjaan, hak untuk
menikah.
  Perumusan hak-hak asasi tidak pernah lepas dari konteks kultural/budaya
tertentu.
Rumus dan pengertian hak asasi ditentukan oleh lingkup kebudayaan, seharusnya
membuat orang makin peka, agar jangan sampai ada penderitaan yang
tidak diperhatikan dan jangan sampai ada hak seseorang yang dilanggar. Menolak
sifat universal hak-hak asasi manusia berarti menyangkal unsur manusiawi yang
terdapat dalam setiap kebudayaan.

Mendalami Deklarasi atau Piagam PBB tentang


Hak Asasi Manusia
PIAGAM PBB TENTANG HAK ASASI MANUSIA (HAM)
(Dideklarasikan pada tanggal 10 Desember 1948 di Paris)
Isi Piagam PBB ada 30 pasal, bisa lihat di buku paket agama dan dipelajari,
terutama pasal: 1 – 8, dan 18

PBB terdorong untuk mendeklarasikan Piagam Hak Asasi Manusia pada tanggal
10 Desember 1948 di Paris untuk menghentikan pelecehan martabat manusia yang
terjadi di pelbagai negara di dunia. Hak Asasi Manusia dalam piagam itu dapat
digolongkan ke dalam dua kelompok.
a.Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya lebih menyangkut hidup
kemasyarakatan dalam arti luas dan menjamin agar orang dapat mempertahankan
kemerdekaan. Hak-hak itu meliputi: hak mendirikan keluarga serta hak atas kerja,
hak atas pendidikan,
hak atas tingkat kehidupan yang layak bagi dirinya sendiri dan keluarga, dan hak
atas jaminan waktu sakit dan di hari tua. Ada pula hak atas lingkungan hidup yang
sehat serta hak para bangsa atas perdamaian dan perkembangan.
b. Hak-hak Sipil dan Politik
Hak-hak sipil dan politik lebih menyangkut hubungan warga Negara dan
pemerintahan, serta menjamin agar setiap warga memperoleh kemerdekaan. Hak-
hak ini meliputi; hak atas hidup hak kebebasan berpikir, dan hak kebebasan
menyatakan pendapat, hak kebebasan hati nurani dan agama, serta hak kebebasan
berkumpul dan berserikat; hak atas kebebasan dan kemampuan dirinya, hak atas
kesamaan didepan hukum dan hak atas perlindungan hukum dihadapan pengadilan
(dalam hal penangkapan, penggeledahan, penahanan, penganiayaan, dan
sebagainya); hak atas partisipasi dalam pemerintahan (berpolitik), dan lain-lain.

 Hak Asasi Manusia dalam Terang Kitab Suci dan Ajaran Gereja
Gereja St. Bernadet Didemo, Pintu Digembok
Gereja Paroki St. Bernadet di Ciledug, Tangerang Selatan, didemo oleh ratusan
warga sekitar pada Ahad 22 September 2013.“Mereka datang minta gereja
ditutup,” kata. Pastor Paroki St. Bernadet, Romo Paulus Dalu Lubur, C.I.C.M.
ketika dihubungi Tempo, usai kejadian. Para pengunjuk rasa lalu menggembok
pintu masuk gereja dari luar, sebagai tanda bahwa gereja itu tidak boleh lagi
digunakan. Romo Paulus mengatakan para pendemo datang dengan mengenakan
pakaian berwarna putih dan ikat kepala berwarna merah.“Mereka
mengatasnamakan warga sekitar,” tambahnya. “Demo itu, “kata Romo Paulus”,
terjadi pada pagi hari dan berlangsung sekitar tiga jam. Demo dari jam 8 sampai 11
siang lewat,” ucap Romo Paulus. Romo Paulus mengatakan, dia belum tahu
apakah Paroki St. Bernadete akan kembali mencari lokasi baru untuk tempat
ibadah selanjutnya. Untuk saat ini, ujarnya, pihak paroki akan berdialog dengan
warga sekitar terkait tuntutan mereka. Sementara itu Romo Antonius Benny
Susetyo, sekretaris eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan
Konferensi Waligereja Indonesia, mengatakan kepada Jakarta Globe bahwa paroki
itu telah memperoleh izin mendirikan bangunan (IMB) pada 11 September 2013.
“Warga telah menyetujui pembangunan tersebut,” kata Romo Benny. Paroki telah
menghadapi intoleransi sebelumnya. Tahun 2004, para pengunjuk rasa memaksa
gereja untuk pindah dari sekolah Sang Timur di Ciledug. Pemrotes membangun
tembok di pintu gerbang menuju sekolah itu, dan memblokir akses ke sekolah.
Mendalami Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang HAM
 Keluaran 3:7-8
 Yesaya 10:1-2
 Mateus 23:2-4
 Yohanes 8:1-11

Beberapa Tokoh Pejuang HAM Katolik


 Ibu Theresa dari Calkuta
 Uskup Agung Helder Camara
 Romo Mangunwijaya, Pr.

Dalam Kitab Suci perjanjian Lama, kita melihat bahwa orang miskin dan yang tak
berdaya mendapat perhatian khusus bagi Tuhan. Maka, hak-hak asasi pertamatama
harus diperjuangkan untuk orang yang lemah dan yang tidak berdaya dalam
masyarakat.
- Dasar perjuangan itu adalah tindakan Tuhan sendiri yang melindungi orang yang
tidak mempunyai hak dan kekuatan. Dalam Yes 10:1-2 dikatakan: “Celakalah
mereka yang menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil, dan mengeluarkan
keputusan-keputusan kelaliman untuk merebut hak orang-orang sengsara di
antara umat-Ku, supaya dapat merampas milik janda-janda dan dapat menjarah
anak-anak yatim.”
- Dalam Kitab Suci Perjanjian baru, kita dapat melihat bahwa pewartaan, sikap,
dan tindakan Yesus berpihak pada kaum miskin zaman-Nya. Yesus tidak
mengucilkan dan membenci para penguasa dan kaum kaya. Namun, Ia sering
menyerang para penguasa agama dan politik yang memperberat hidup orang-orang
kecil yang tidak berdaya. Yesus melihat bahwa keterpurukan orang-orang kecil
disebabkan oleh kemunafikan dan keserakahan para pemimpin agama dan politik.
Yesus mengajak orangorang kecil untuk mengatasi kekurangan dan kemiskinan
mereka dengan kerelaan untuk saling membagi dan memberi. Mereka harus solider
satu sama lain. Kekurangan dan kemiskinan yang diderita oleh sebagian besar
rakyat disebabkan oleh keserakahan segelintir orang berkuasa dan kaya. Ajaran
dan sikap Yesus ini dihayati oleh para pengikut-Nya, yaitu umat perdana yang
hidup pada awal Gereja.
- Yesus berani berdiri pada pihak yang kurang beruntung, pendosa, orang miskin,
wanita, orang sakit, dan tersingkir, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi.
Dengan semangat kasih-Nya yang tanpa pamrih, Yesus rela membela mereka yang
tidak mempunyai pembela. Ia berani menghadapi berbagai tantangan bagi mereka
yang harus mendapatkan perlakuan yang wajar sebagai pribadi, baik wanita
maupun lelaki.

Berikut ini beberapa kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia :
1. Pembunuhan Munir
Pembunuhan Munir Munir Said Thalib merupakan seorang aktivis yang
aktif memperjuangkan hak-hak asasi manusia. Munir meninggal dunia dalam
perjalanan menggunakan pesawat menuju Amsterdam, Belanda. Uji forensik
kepolisian Belanda memperlihatkan bahwa ada jejak senyawa arsenikum dalam
proses otopsi. Munir diduga meninggal karena diracun oleh seseorang. Ada
pihak yang tidak suka terhadap sepak terjang Munir dalam memperjuangkan hak
asasi manusia.

2. Pembunuhan Masal Tahun 1965


Peristiwa berdarah G30SPKI memang berakhir dengan sejumlah tanda tanya
dan mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. Pada tahun 2012, penyelidikan
yang dilakukan oleh Komnas HAM ternyata menemukan pelanggaran HAM
yang cukup berat seusai peristiwa tersebut. Korban dari peristiwa ini adalah
anggota PKI, serta beberapa organisais masyarakat lain yang satu jalan dengan
mereka. Bahkan, banyak masyarakat sipil yang tidak sengaja dibunuh juga
karena dianggap sebagai anggota PKI meskipun bukan. Pelanggaran HAM
tersebut berupa penganiayaan, perbudakan, pembunuhan massal, penghilangan
paksa nyawa seseorang dan pemerkosaan. Setelah ditemukan oleh Komnas
HAM dan mendapatkan perhatian dari Kejaksaan Agung, sampai sekarang kasus
ini tengah di proses. Terakhir, jumlah korban yang diperkirakan dibunuh dan
meninggal pada pembunuhan massal di tahun 1965 tersebut mencapai hampir
1,5 juta orang, bahkan kemungkinannya bisa lebih besar. Meskipun begitu,
kasus ini sangat mempolarisasi masyarakat Indonesia, di satu sisi, masyarakat
Indonesia banyak sekali yang membenci PKI, namun, di lain sisi, kekejaman
TNI dan oknum lainnya dalam menumpas balik PKI juga patut dipertanyakan.
Terlebih lagi ketika banyak masyarakat sipil yang menjadi korban dari tindakan
serangan balik ini.

3. Peristiwa Tanjung Periok


Peristiwa Tanjung Priok merupakan salah satu kasus pelanggaran HAM
yang terjadi pada 12 September 1984. Peristiwa ini diawali dengan kedatangan
anggota bintara ke Masjid As Saadah yang berlokasi di Tanjung Priok. Bintara
tersebut memerintahkan pengurus masjid untuk menurunkan spanduk-spanduk
yang berbau kritik terhadap pemerintahan saat itu, Orde Baru. Mendengar
permintaan ini, pihak masjid menolak untuk melepasnya karena memang sudah
prinsip dan kebebasan mereka untuk berpendapat. Tidak terima, anggota bintara
yang ada melepas paksa spanduk-spanduk yang ada di masjid tersebut.
Sayangnya, mereka gegabah dan tidak melepaskan alas kaki terlebih dahulu,
padahal ada batas suci dimana mereka harus melepaskan alas kakinya. Hal ini
menyulut kemarahan para pengurus masjid dan warga sekitar karena sangat
tidak sopan. Akhirnya, mereka membakar motor dan memukuli para bintara
yang masuk tanpa izin dan tanpa melepas alas kakinya. Menyikapi hal ini,
pengurus masjid dan warga sekitar yang ikut dalam penyerangan tersebut
ditangkapi dan dijebloskan dalam penjara. Dua hari kemudian, warga muslim
Tanjung Priok melakukan demonstrasi untuk mendukung dan meminta
kebebasan teman-teman mereka. Situasi semakin memanas karena pihak militer
tidak menggubris tuntutan mereka. Akhirnya, terjadi kericuhan dimana pihak
militer menembaki para demonstran untuk membubarkan mereka. Berdasarkan
hitungan resmi, peristiwa ini menyebabkan 24 orang tewas serta 54 orang
terluka. Akan tetapi, menurut perkiraan, ada lebih dari lebih dari 100 warga
Tanjung Priok yang tewas, hilang, ataupun terluka pada saat demonstrasi
tersebut.

4. Kasus Marsinah
5. Tragedi Wamena
6. Peristiwa Talangsari di Lampung
7. Pelanggaran HAM di Aceh
8. Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998 ( Trisakti)

Sebab-sebab terjadi pelanggaran HAM di Indonesia :

Hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia adalah; Hak hidup, hak atas
keyakinan keagamaan, hak atas harta milik, hak politik, hak atas perlindungan
hukum, hak atas pekerjaan, hak atas tempat tinggal, hak atas pendidikan, dan
sebagainya. Hak-hak tersebut sering dilecehkan oleh orang-perorangan, kelompok,
atau negara.
- Terjadinya pelanggaran HAM di Indonesia, antara lain disebabkan oleh struktur
kemasyarakatan yang diciptakan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan
uang. Mayoritas bangsa Indonesia berada dalam keadaan terjepit dan menjadi
bulan- bulanan kaum penguasa dan kaum kaya. Sistem sosial, politik, dan ekonomi
yang disusun penguasa dan pengusaha menciptakan ketergantungan rakyat jelata
kepadanya sehingga mereka dapat bertindak sewenang-wenang.
- Pembangunan ekonomi, sosial, dan politik dunia dewasa ini belum menciptakan
kesempatan yang luas bagi “orang-orang kecil”, melainkan justru mempersempit
ruang gerak “orang-orang kecil” untuk mengungkapkan jati dirinya secara penuh.
Kita dapat melihatnya dalam lingkup yang besar di dalam percaturan negara dan
kita dapat mengalaminya di dalam lingkup yang kecil di lingkungan kita sendiri.
Orang-orang kecil tetap saja menjadi orang yang tersisih dan menderita.
- Ketidakadilan dan pelanggaran HAM terhadap perempuan disebabkan oleh
struktur dan sistem kemasyarakatan yang tidak adil, yang telah diciptakan oleh
kaum laki-laki. Laki-laki telah menciptakan masyarakat patriarkhi. Budaya
patriarkhi mengajarkan bahwa garis keturunan anak ditentukan oleh garis dari
ayah, maka semua pranata sosial tentang kehidupan dilatarbelakangi oleh
pandangan patriarkhi. Ayah menjadi penentu keturunan, maka dalam proses
kehidupan kaum laki-laki menjadi kelompok masyarakat yang berkuasa.
Akibatnya, kekuasaan kaum laki-laki menjadi sebuah sistem yang kuat dan
dianggap benar.

Usaha atau motivasi yang dapat kita lakukan agar dapat menghargai HAM setiap
manusia adalah :
 Dengan mendukung pemerintah yang sudah melakukan beberapa hal yang
memajukan HAM, kita juga harus ikut membantu.
 Menolak dengan tegas setiap terjadinya pelanggaran HAM adalah cara yang
pertama yang bisa kita lakukan. Misalnya jika kita menemukan pelanggaran
HAM dimanapun kita berada, kita harus melaporkannya. Pelanggaran HAM bisa
mengancam kebebasan seseorang.
 Dengan mendukung, dengan tetap bersikap kritis terhadap upaya penegakan
HAM. Memberikan bantuan kemanusiaan juga bisa dilakukan untuk membantu
penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah. Karena menjaga keamanan
itu tidak mudah, maka kita harus membantu pemerintah supaya HAM yang ada
di Indonesia semakin maju.
“Hidup ini akan indah bila kita saling menghargai satu sama lainnya.
Kesempurnaan hanya milik Tuhan, mari belajar saling menghargai dengan
sebuah akal sempurna yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita semua.”

Anda mungkin juga menyukai