JENDELA VATIKAN “ Pertanyaan : Apa komentarmu membaca cerita diatas ? Apa pesan cerita di atas bagi Gereja kita ? Kon Vat II membawa banyak pembaharuan. Bagaimana pandangan Konsili ttg dunia ? Bagaimana hubungan Gereja dan dunia ? Hubungan Gereja dan Dunia 1. Pandangan Baru ttg DUnia dan Manusia a. Dunia * 1Yoh 2:15-16 * 1Yoh 5:19 * Rm 12:2 * Kon Vat II : Dunia dilihat sbg seluruh keluarga manusia dng segala hal yang ada di sekelilingnya. Dunia menjadi pentas berlangsungnya sejarah umat manusia. b. Manusia * Martabat Manusia * Masyarakat Manusia
c. Usaha atau karya Manusia
2. Hubungan antara Gereja dan dunia
a. Gereja postkonsilier b. Dunia dijadikan mitra dialog c. Gereja tetap menghormati otonomitas Misi dan Tugas Gereja Dalam Dunia 1. Martabat Manusia a. membebaskan martabat kodrat manusia dr segala paham b. menolak perbudakan dan pemerkosaan martabat dan pribadi man. c. memperjuang martabat manusia sesuai dng maksud penciptaNya.
2. Masyarakat Manusia a. membangkitkan karya dan pelayanan semua org. b. mendorong semua usaha ke arah persatuan (ekonomi) c. Gereja menjadi pengantara masyarakat dan dunia
3. Usaha dan karya Manusia
a. Gereja meyakinkan kpd umatnya akan nilai karya b. Gereja bersikap positif kemajuan teknologi utk tujuan akhir man c. Kon Vat II : Martabat pernikahan dan kehidupan kel, pengembangan kemajuan kebudayaan, kehidupan sosekpol serta perdamaian dan persatuan bangsa2. Masalah Bangsa dan SUmbangan Gereja Indonesia Dalam Penanganan Krisis 1. Situasi Negeri Kita : a. Krisis Lingkungan Hidup b. Krisis Ekonomi c. Krisis Politik d. Krisis Budaya dan Pendidikan 2. Akar Semua Masalah : (krisis moral) a. Ketidakadilan b. Ketidakjujuran c. Tidak adanya keetiakawanan
PERANAN DAN SUMBANGAN GEREJA ?
KETERLIBATAN GEREJA DALAM MEMBANGUN DUNIA YANG DAMAI DAN SEJAHTERA MEMPERJUANGKAN MASYARAKAT YANG ADIL, DAMAI, DAN SEJAHTERA 1. Arti dan makna adil, damai, dan sejahtera • Adil berarti tidak berat sebelah, berpihak kepada yang benar atau berpegang pada kebenaran. • Damai tidak hanya berarti tidak ada perang, dan tidak hanya berarti sekedar adanya keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan. Damai mengandaikan adanya tatanan sosial yang adil, sama dan serasa yang menjamin ketenangan dan keamanan hidup manusia. • Sejahtera adalah keseluruhan kondisi hidup masyarakat yang memungkinkan baik kelompok maupun anggota perorangan, untuk secara lebih penuh dan lebih lancar mencapai kesempurnaan mereka sendiri. 2. Inspirasi dan visi dari Injil dan ajaran gereja dalam memperjuangkan masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera. Kedatangan Tuhan ke dalam dunia menjamin adanya pembebasan dan pendamaian yang benar, baik dalam keluarga, komunitas gereja, maupun masyarakat dunia. Tuhan yang telah mendamaikan kita dengan diri-nya menghendaki agar manusia hidup dalam damai sejahtera dengan sesamanya.
konstitusi pastoral Gaudium et Spes Art. 1 mengatakan bahwa
kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan menderita, merupakan keprihatinan gereja. Gereja hidup dalam dunia yang dinamis, maka untuk melaksanakan dan mewujudkan amanat Yesus Kristus. Gereja diutus ke tengah-tengah dunia untuk membawa damai sejahtera. 3. Hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam memperjuangkan masyarakat yang damai dan sejahtera Usaha yang harus dilakukan untuk memperjuangkan masyarakat yang damai dan sejahtera : Masyarakat perlu disadarkan akan adanya situasi buruk yang mereka alami. Kita perlu menyadari masalah hak manusia, agar kita dapat menentukan mana yang harus dilindungi dan mana yang harus disingkirkan . Memperjuangkan keadilan demi kesejahteraan masyarakat. Memberikan kesaksian hidup melalui keterlibatan untuk menciptakan keadilan dalam diri kita sendiri terlebih dahulu. Usaha untuk memperjuangkan keadilan dan kesetiakawanan bersama dengan mereka yang diperlakukan tidak adil tidak boleh dilakukan dengan kekerasan tetapi dengan cinta kasih. 4. Kendala-kendala Untuk menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera memerlukan perubahan struktur dan sistem yang tidak adil dalam masyarakat, namun itu tidak gampang. Untuk itu dibutuhkan suatu gerakan kooperatif dan sungguh-sungguh berasal dari masyarakat luas. Menghadapi situasi yang tidak adil seperti yang dilukiskan di atas, banyak anggota masyarakat yang bersikap acuh tak acuh dan pasrah saja. Ada kelemahan-kelemahan manusiawi yang dapat menyulitkan kita dalam memperjuangkan keadilan misalnya pamrih. Membutuhkan dana dan sarana lain yang tidak sedikit.