Bagi Gereja, mewartakan Injil berarti membawa Kabar Gembira ke segala lapisan umat
manusia, sehingga berkat dayanya kabar tersebut masuk dalam lubuk hati manusia dan membaharui
umat manusia dari dalam. “Lihatlah Aku memperbaharui seluruh ciptaan” (EN 18).
1. Martabat Manusia
Peranan Gereja bagi martabat manusia antara lain:
➢ Membebaskan martabat kodrat manusia dari segala perubahan paham.
➢ Menolak dengan tegas segala macam perbudakan dan pemerkosaan martabat dan pribadi
manusia.
➢ Menempatkan dan memperjuangkan martabat manusia sesuai dengan maksud Penciptanya.
2. Peran Gereja dalam Masyarakat
➢ Membangkitkan karya-karya yang melayani semua orang, terutama yang miskin, seperti
karya-karya amal, dsb.
➢ Mendorong semua usaha ke arah persatuan, sosialisasi dan persekutuan yang sehat di bidang
kewargaan dan ekonomi.
➢ Karena universalitasnya, Gereja dapat menjadi pengantara yang baik antara masyarakat dan
negara-negara yang berbeda-beda hidup budaya dan politik.
3. Usaha dan Karya Manusia
Peran Gereja dalam usaha dan karya manusia:
➢ Gereja akan tetap meyakinkan putra-putrinya dan dunia bahwa semua usaha manusia,
betapapun kecilnya bila sesuai dengan kehendak Tuhan mempunyai nilai yang sangat tinggi,
karena merupakan sumbangan pada pelaksanaan rencana Tuhan.
➢ Gereja akan tetap bersikap positif dan mendorong setiap kemajuan ilmiah dan teknik di dunia
ini asal tidak menghalangi melainkan secara positif mengusahakan tercapainya tujuan akhir
manusia.
➢ Konsili Vatikan II mencatat masalah-masalah yang dilihatnya sebagai mendesak yakni
martabat pernikahan dan kehidupan keluarga, pengembangan kemajuan kebudayaan,
kehidupan sosial ekonomi dan politik serta perdamaian dan persatuan bangsa-bangsa.
C. Masalah Bangsa dan Sumbangan Gereja Indonesia dalam Penanganan Krisis Multi Dimensi
1. Situasi Negara Kita (Krisis Multi Dimensi)
a. Krisis Lingkungan Hidup
Alam yang rusak dan dieksploitasi secara tidak bertanggungjawab. Penebangan hutan besar-
besaran. Pencemaran lingkungan oleh pabrik-pabrik. Dll.
b. Krisis Ekonomi
Adanya kesenjangan sosial dalam masyarakat. Sebagian orang semakin kaya, semakin
berkuasa dan semakin sewenang-wenang. Sebagian besar rakyat tetap miskin dan bahkan
semakin miskin. Adanya monopoli, kolusi, korupsi dan sebagainya. Krisis moneter, harga
berbagai kebutuhan hidup dan jasa meningkat.
c. Krisis Politik
Hukum dan lembaga-lembaga hukum tidak berfungsi dengan baik. Kekuasaan legislatif,
eksekutif, yudikatif dan partai-partai digunakan untuk menjamin kepentingan diri sendiri atau
golongannya/kelompoknya sendiri.
d. Krisis Budaya dan Pendidikan
Nilai-nilai budaya semakin tidak diperhatikan. Mutu pendidikan semakin menurun.
2. Akar dari Semua Masalah
a. Ketidakadilan: yang kaya dan berkuasa semakin berjaya, sedangkan yang miskin semakin
terpuruk.
b. Ketidakjujuran: korupsi dan nepotisme, kemunafikan dan formalisme.
c. Tidak adanya kesetiakawanan: keserakahan demi kepentindan diri sendiri dan golongan
semakin merebak.