Anda di halaman 1dari 2

1

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK & BUDI PEKERTI


KELAS XI SEMESTER GENAP

GEREJA & DUNIA


A. Hubungan Gereja dan Dunia
Adanya Konsili Vatikan II memberikan pengaruh yang besar bagi gereja dalam memberikan
pandangannya terhadap dunia. Gereja membaharui pandangan yang bersifat negatif kepada dunia
menjadi lebih positif.
1. Pandangan Baru tentang Dunia dan Manusia
a. Dunia
Pada masa lampau dunia dipandang negatif sebagai: Dunia itu berdosa. Dunia tidak
berharga. Dunia itu berbahaya. Dunia itu jahat. Dunia tidak termasuk dalam lingkup sejarah
keselamatan manusia. Dunia sebagai penghalang dan rintangan bagi manusia untuk mencapai
keselamatan. Pandangan diatas ini didasarkan pada penafsiran keliru terhadap teks Kitab Suci:
➢ “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam
dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah
berasal dari Bapa, melainkan dari dunia” (1Yoh 2:15-16).
➢ “Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si
jahat” (1Yoh 5:19).
➢ “Janganlah menjadi serupa dengan dunia” (Rm 12:2).
Konsili Vatikan II memberikan cara pandang yang lebih positif tentang dunia: Dunia
dilihat sebagai seluruh keluarga manusia dengan segala hal ada di sekelilingnya. Dunia
menjadi pentas berlangsungnya sejarang manusia. Dunia diciptakan dan dipelihara oleh cinta
kasih Tuhan Pencipta. Dunia yang telah jatuh dalam dosa, telah dimerdekakan oleh Kristus
berkat penderitaan di salib dan bangkit, untuk menghancurkan kekuasaan setan agar dunia
dapat disusun kembali sesuai dengan rencana Allah dan dapat mencapai kesempurnaan (GS.
2).
b. Manusia
➢ Martabat Manusia
✓ Gereja mengajarkan bahwa manusia mempunyai martabat yang luhur karena manusia
diciptakan menurut citra Allah dan dipanggil untuk memanusiawikan dan
mengembangkan diri menyerupai Kristus, dimana citra Allah tampak secara utuh.
✓ Manusia adalah ciptaan yang istimewa karena memiliki akal budi, kehendak bebas dan
hati nurani.
➢ Masyarakat Manusia
Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat. Allah menghendaki
agar semua manusia membentuk satu keluarga dan memperlakukan seorang akan yang lain
dengan jiwa persaudaraan (GS. 24). Kristus sendiri berdoa agar “semua menjadi
satu..........seperti kita pun satu adanya” (Yak 17:21-22).
c. Usaha atau Karya Manusia
➢ Dunia mengalami perkembangan di segala bidang kehidupan.
➢ Manusia dipilih oleh Tuhan sebagai “rekan kerja” dalam melaksanakan perkembangan
dunia.
➢ Usaha dan karya manusia memiliki nilai luhur karena manusia menjadi partner
Tuhan dalam mengembangkan dan menyempurnakan dunia.

2. Hubungan antara Gereja dan Dunia


a. Gereja postkonsilier melihat dirinya sebagai “Sakramen Keselamatan” bagi dunia. Gereja
menjadi terang, garam dan ragi bagi dunia. Dunia menjadi tempat atau ladang, dimana Gereja
berbakti. Dunia tidak dihina dan dijauhi, tetapi didatangi dan ditawari keselamatan.
b. Dunia dijadikan mitra dialog. Gereja dapat menawarkan nilai-nilai injili dan dunia dapat
mengembangkan kebudayaannya, adat istiadat, alam pikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga Gereja dapat lebih efektif menjalankan misinya di dunia.
c. Gereja tetap menghormati otonomi dunia dengan sifatnya yang sekuler, karena didalamnya
terkandung nilai-nilai yang dapat mensejahterakan manusia dan membangun sendi-sendi
Kerajaan Allah.
Bagi orang Kristen, berbicara tentang dunia manusia berarti berbicara tentang Gereja sebagai
umat Allah yang sedang berziarah di dunia ini.
B. Misi dan Tugas Gereja dalam Dunia
Tugas Gereja adalah mewartakan Kerajaan Allah kepada seluruh umat manusia. Kerajaan Allah
baru terwujud pada akhir zaman, tetapi Kerajaan Allah harus diwujudkan mulai dari dunia ini.
Menjadi pelayan Kerajaan Allah berarti berusaha dengan segala macam cara ke arah
terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allahg di tengah masyarakat, misalnya persaudaraan, kerja sama,
dialog, solidaritas dst.

Materi PAK Kelas XI Sem 2 @SMA Santo Ignasius Singkawang


2

Bagi Gereja, mewartakan Injil berarti membawa Kabar Gembira ke segala lapisan umat
manusia, sehingga berkat dayanya kabar tersebut masuk dalam lubuk hati manusia dan membaharui
umat manusia dari dalam. “Lihatlah Aku memperbaharui seluruh ciptaan” (EN 18).
1. Martabat Manusia
Peranan Gereja bagi martabat manusia antara lain:
➢ Membebaskan martabat kodrat manusia dari segala perubahan paham.
➢ Menolak dengan tegas segala macam perbudakan dan pemerkosaan martabat dan pribadi
manusia.
➢ Menempatkan dan memperjuangkan martabat manusia sesuai dengan maksud Penciptanya.
2. Peran Gereja dalam Masyarakat
➢ Membangkitkan karya-karya yang melayani semua orang, terutama yang miskin, seperti
karya-karya amal, dsb.
➢ Mendorong semua usaha ke arah persatuan, sosialisasi dan persekutuan yang sehat di bidang
kewargaan dan ekonomi.
➢ Karena universalitasnya, Gereja dapat menjadi pengantara yang baik antara masyarakat dan
negara-negara yang berbeda-beda hidup budaya dan politik.
3. Usaha dan Karya Manusia
Peran Gereja dalam usaha dan karya manusia:
➢ Gereja akan tetap meyakinkan putra-putrinya dan dunia bahwa semua usaha manusia,
betapapun kecilnya bila sesuai dengan kehendak Tuhan mempunyai nilai yang sangat tinggi,
karena merupakan sumbangan pada pelaksanaan rencana Tuhan.
➢ Gereja akan tetap bersikap positif dan mendorong setiap kemajuan ilmiah dan teknik di dunia
ini asal tidak menghalangi melainkan secara positif mengusahakan tercapainya tujuan akhir
manusia.
➢ Konsili Vatikan II mencatat masalah-masalah yang dilihatnya sebagai mendesak yakni
martabat pernikahan dan kehidupan keluarga, pengembangan kemajuan kebudayaan,
kehidupan sosial ekonomi dan politik serta perdamaian dan persatuan bangsa-bangsa.

C. Masalah Bangsa dan Sumbangan Gereja Indonesia dalam Penanganan Krisis Multi Dimensi
1. Situasi Negara Kita (Krisis Multi Dimensi)
a. Krisis Lingkungan Hidup
Alam yang rusak dan dieksploitasi secara tidak bertanggungjawab. Penebangan hutan besar-
besaran. Pencemaran lingkungan oleh pabrik-pabrik. Dll.
b. Krisis Ekonomi
Adanya kesenjangan sosial dalam masyarakat. Sebagian orang semakin kaya, semakin
berkuasa dan semakin sewenang-wenang. Sebagian besar rakyat tetap miskin dan bahkan
semakin miskin. Adanya monopoli, kolusi, korupsi dan sebagainya. Krisis moneter, harga
berbagai kebutuhan hidup dan jasa meningkat.
c. Krisis Politik
Hukum dan lembaga-lembaga hukum tidak berfungsi dengan baik. Kekuasaan legislatif,
eksekutif, yudikatif dan partai-partai digunakan untuk menjamin kepentingan diri sendiri atau
golongannya/kelompoknya sendiri.
d. Krisis Budaya dan Pendidikan
Nilai-nilai budaya semakin tidak diperhatikan. Mutu pendidikan semakin menurun.
2. Akar dari Semua Masalah
a. Ketidakadilan: yang kaya dan berkuasa semakin berjaya, sedangkan yang miskin semakin
terpuruk.
b. Ketidakjujuran: korupsi dan nepotisme, kemunafikan dan formalisme.
c. Tidak adanya kesetiakawanan: keserakahan demi kepentindan diri sendiri dan golongan
semakin merebak.

3. Peranan dan Sumbangan Gereja


➢ Dalam melaksanakan tugas kenabiannya, Gereja menyuarakan penegakkan keadilan, kejujuran
dan kesetiakawanan.
➢ Membentuk gerakan-gerakan atau kelompok-kelompok yang peduli dengan keadilan,
kejujuran dan kesetiakawanan.

Materi PAK Kelas XI Sem 2 @SMA Santo Ignasius Singkawang

Anda mungkin juga menyukai