Anda di halaman 1dari 13

DASAR KETERPANGGILAN GEREJA KATOLIK DALAM

MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA


PAK & BP
By Kel St Michael ( XII-3 )
Anggota Kelompok

1. Rojer Lesnussa
2. Pedro Sahertian
3. Jeremy Limba
4. Michael Tasidjawa
5. Ludwig Abrahams
6. Euro Banunaek
7. Terrence Tauran
8. Costantinus Unmehopa
Sebagai warga negara Indonesia, kita mempunyai hak dan
kewajiban serta tanggung jawab yang sama untuk membangun
bangsa dan negara untuk menggapai cita-cita luhur
kemerdekaan Indonesia yaitu kehidupan masyarakat yang
damai, adil, makmur dan sejahtera.

Landasan atau dasar pijakan umat Katolik berperan aktif


dalam pembangunan adalah bersumber dari ajaran dan teladan
Yesus sendiri.
Yesus mengajarkan “memberi kepada kaisar apa yang menjadi
hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah,”. Di
sinilah kita orang katolik diajak untuk bisa membedakan secara
tegas apa yang privat dan apa yang publik. Hal yang privat yaitu
dalam relasi kita dengan Allah dan yang public adalah dalam
relasi kita dengan sesama atau Negara

semboyan dalam bahasa Latin, “Pro Ecclesia et Patria”. Arti


semboyan itu adalah “untuk Gereja dan Tanah Air”.
Negara dan bangsa adalah wadah pemersatu berbagai
keragaman dan latar belakang warga negaranya. Negara dan
bangsa ada untuk melindungi dan menciptakan kedaulatan setiap
manusia. Dalam hal ini negara dan bangsa adalah baik sebagai
dikehendaki oleh Tuhan. Sebagai warga negara setiap orang
memiliki hak dan kewajiban yang sama. Siapa yang memiliki lebih,
hendaknya memberi lebih, agar tercipta keadilan dan
kesejahteraan semua warga.
Tugas dan kewajiban seorang Katolik (kristiani) dalam
negara adalah melaksanakan panggilan dan pengutusannya,
supaya orang lain mengenal Kristus melalui kehadirannya. Oleh
karena itu, orang Kristen tidak boleh memisahkan kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan hidup keimanannya di gereja.
Justru melalui hidupnya sebagai warga negara kristiani, ia dapat
membuktikan keberadaannya serta isi pengakuan imannya
Bentuk Keterpanggilan
1. Keterpanggilan Gereja sebagai Pelayan Masyarakat:
- Gereja memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat,
termasuk dalam membangun bangsa dan negara.
- Gereja harus terlibat aktif dalam memberikan bantuan sosial,
pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur yang
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Keterpanggilan Gereja dalam Memperjuangkan Keadilan
Sosial:
- Gereja harus menjadi suara bagi mereka yang tertindas dan
memperjuangkan keadilan sosial di dalam masyarakat.
- Gereja harus melawan segala bentuk ketidakadilan,
diskriminasi, dan penindasan yang terjadi dalam masyarakat.
3. Keterpanggilan Gereja dalam Memperkuat Moral dan Etika:
- Gereja memiliki peran penting dalam membentuk dan
memperkuat moral dan etika dalam masyarakat.
- Gereja harus mengajar dan mengingatkan umatnya akan
prinsip-prinsip moral yang baik dalam kehidupan sehari-hari, baik
di dalam keluarga, pekerjaan, maupun dalam hubungan dengan
sesama.
4. Keterpanggilan Gereja dalam Membangun Persatuan dan
Kerukunan Umat Beragama:
- Gereja harus berperan sebagai agen perdamaian dan
membangun persatuan antara umat beragama.
- Gereja harus mempromosikan dialog antarumat beragama,
menghormati perbedaan, dan bekerja sama untuk menciptakan
kehidupan yang harmonis di masyarakat.
5. Keterpanggilan Gereja dalam Mendidik Generasi Muda:
- Gereja memiliki tanggung jawab untuk mendidik generasi
muda agar memiliki moralitas yang baik, nilai-nilai keagamaan,
dan kesadaran akan pentingnya kontribusi dalam membangun
bangsa dan negara.
- Gereja harus memberikan pendidikan agama yang berkualitas
dan membangun karakter yang bermartabat untuk
melaksanakan panggilan Tuhan
Sekian & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai