Anda di halaman 1dari 5

GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN TERBUKA

Nama : Magdalena Vania Nugroho


Kelas : XI IPS 1 / 15

PERTANYAAN
1. Mengapa Gereja harus bersikap terbuka? Jelaskan!
2. Nilai-nilai apa yang ditawarkan Gereja kepada dunia dan nilai-nilai apa yang
ditawarkan dunia kepada Gereja? Jelaskan!

JAWABAN
1). Alasan gereja harus bersikap terbuka adalah
Sebelum masuk dalam penjelasan, arti dari gereja itu sendiri, yaitu :

Gereja adalah tempat dimana manusia bertemu dengan keselamatan yang diberikan
Allah kepada manusia dalam Yesus Kristus. Orang-orang percaya menjadi anggota
gereja untuk mendengar mengenai keselamatan Allah dan menerima bagian di
dalamnya. Orang percaya datang ke geraja untuk mendengarkan Firman yang
disampaikan dalam khotbah atau ajaran dan untuk menerima sakramen-sakramen yang
dilakukan. Gereja dipanggil untuk mempersekutukan atau mempertemukan semua
orang-orang percaya kepada Tuhan untuk memuji dan memuliakan-Nya. Gereja yang
merupakan persekutuan, harus mengedepankan cinta kasih dan kesetaraan bagi semua
orang yang berada dalam lingkup gereja itu, dan juga bagi mereka yang belum
percaya.

Gereja dapat diartikan sebagai perkumpulan antara umat manusia yang percaya
dengan Yesus dan beriman. Gereja adalah semua umat yang percaya, dan menjadi
bagian dalam kehidupan kita. Gereja yang terbuka adalah gereja yang terpanggil untuk
mempertemukan atau mempersatukan juga merangkul orang-orang yang percaya
kepada Tuhan, dengan mengedepankan cinta kasih dan kesetaraan bagi semua orang
yang berada dalam lingkup gereja itu, dan juga bagi mereka yang belum percaya.
Dengan bersikap “terbuka” menurut saya maka, Gereja Sebagai Persekutuan
Terbuka Mampu Mempertemukan Orang-orang Percaya.

Gereja adalah persekutuan orang-orang yang dikuduskan dalam kebenaran dan dengan
demikian gereja itu kudus. Gereja yang merupakan persekutuan ini mencakup semua
orang percaya dari segala tempat dan sepanjang zaman dan mencakup segala suku
bangsa, kaum dan bahasa (Indonesia, Amerika, Spanyol, dan seluruhnya
mencakup semua tanpa terkecuali).

Gereja sebagai persekutuan terbuka ada di dalam dan dibangun atas pengajaran tentang
Injil Yesus Kristus. Gereja mempertemukan masyarakat, sabagai suatu penjelmaan
ciptaan baru dari dunia ini. Gereja membangun dunia dengan menyebut dirinya gereja
yang sejati, yakni persekutuan diantara persekutuan yang menghubungkan atau
mempertemukan orang-orang yang hidup diantara sesama manusianya. Dengan
demikian gereja menjadi suatu persekutuan.

Gereja sebagai persekutuan yang terbuka adalah bahwa gereja lahir di dunia bukan
untuk dirinya sendiri melainkan untuk dunia. kegembiraan dan harapan, duka dan
kecemasan orang-orang pada zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja
yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan yang harus dihadapi oleh gereja.
Gereja juga yang terbuka adalah gereja yang mampu bersikap terbuka bagi semua
orang. Gereja mengasihi, menerima, dan membangun mereka. Gereja melayani
masyarakat agar dapat mengubah dirinya sendiri. Kedudukan gereja adalah sebagai
gereja yang keluar. Gereja keluar serta melayani di dalam masyarakat dan dunia yang
menuju kepada pengharapan akan kerajaan Allah yang akan datang. Gereja harus
terbuka bagi dunia dan bagi masa depan Allah serta manusia. gereja harus
memperbaharui diri dalam menghadapi dunia yang berubah cepat. Gereja mesti
menjadi gereja Kristus yang missioner, oikumenis dan politis. Kristus merupakan satu-
satunya Tuhan gereja. Gereja harus melintasi batas-bata geografis, ras, bangsa dan
kelas. Tembok-tembok pemisah dalam gereja harus diruntuhkan

Gereja yang merupakan persekutuan yang terbuka dalam mempertemukan orang


percaya, dilihat sebagai tempat dimana manusia bertemu sebagai dengan keselamatan
yang diberikan Allah kepadanya dalam Yesus Kristus. Orang-orang percaya menjadi
satu anggota gereja untuk mendengar mengenai keselamatan Allah dan menerima
bagian di dalamnya. Orang-orang percaya datang ke gereja untuk mendegarkan firman
yang disampaikan dalam khotbah atau ajaran dan untuk menerima sakramen-sakramen
yang dijalankan.

Menurut saya, gereja harus bersikap terbuka karena gereja merupakan wadah
publik/umum yang berperan sebagai pembimbing atau pendukung umat-umat yang
berada didalamnya agar berkembang secara iman dan perbuatan. Dan yang disebut
sebagai “umat” itu datang dari segala penjuru arah (dunia) dari timur, selatan, tenggara,
barat dsb. Gereja harus bersikap terbuka karena umatnya pun bukan berasal dari
sesuatu yang bersifat tertutup.

 KESIMPULAN
Gereja merupakan persekutuan dari orang-orang yang percaya dan taat kepada Allah
dalam Yesus Kristus. Gereja mempertemukan masyarakat, sabagai suatu penjelmaan
ciptaan baru dari dunia ini. Gereja yang merupakan persekutuan yang terbuka yang
mempertemukan orang-orang percaya harus mampu melayani masyarakat agar dapat
mengubah dirinya sendiri, karena gereja bukan hanya untuk pribadi tapi juga terbuka
untuk dunia yang lebih luas. Gereja sebagai persekutuan yang terbuka adalah suatu
komunitas yang mampu merangkul orang-orang dengan penuh cinta kasih dan juga
mampu beradaptasi dengan dunia luar karena gereja adalah gambaran dan rupa Allah
di muka bumi ini.

Beberapa Cara Gereja Menunjukan Keterbukaannya:

1. Gereja selalu siap untuk berdialog dengan agama dan budaya lain untuk saling
mengenal, menghargai dan memperkaya.

2. Gereja membangun kerja sama dengan para pengikut agama lain.

3. Berpartisipasi dan bekerja sama dengan siapa saja dalam membangun masyarakat
yang adil, damai, dan sejahtera.
2). Nlai-nilai yang ditawarkan Gereja kepada dunia dan nilai-nilai yang
ditawarkan dunia kepada Gereja adalah

Menurut saya pribadi, nilai yang dapat ditawarkan oleh gereja kepada dunia (kita
masyarakat) yakni, penerimaan. Wadah yang bebas kita tempati untuk menguduskan
serta memuliakan namanya. Degan kusyuk, penuh iman, dan situasi/seluruh komponen
yang mendukung.

Gereja menawarkan “penyelamatan” kepada kita. Penyelamatan dalam bentuk apa sih?
Dalam bentuk, dari diri kita sendiri yang percaya. Dalam bentuk, Yesus Kristus yang
membersihkan kita dan menuntun kita pada terang dan menjauhkannya dari yang gelap
dan salah. Apabila kita memiliki iman yang tulus (dari dalam hati) penyelamatan akan
datang menghampiri diri kita sendiri. Dosa kita akan ditebus, Keselamatan yakni :
kebebasan dari hasrat duniawi dan godaan yang mengarahkan manusia keluar dari
penerangan dan persekutan penuh dengan Allah.

Gereja juga menawarkan “pengembangan” dalam diri manusia (sifat seperti Yesus
Kristus). Dengan cara, membimbing, mewartakan kerajaan Allah secara kongkrit
melalui perkataan juga melalui perbuatan (aksi nyata) yang tersirat maupun tidak
tesirat dan dengan begitu, maka kelak kita akan bertumbuh secara iman dengan lebih
maksimal dan pasti. Kemudian, yang terakhir mengubah masyarakat sehingga dunia
dapat menjadi tempat yang lebih baik dan damai untuk dihuni (dipenuhi oleh orang-
orang yang peduli dan beriman).

Kemudian, apa yang (saya) sebagai masyarakat dan bagian dari dunia ini tawarkan
kepada gereja? Yang pertama, saya sudah pasti mampu menambah jumlah orang
beriman yang percaya kepada Yesus Kristus. Saya dapat mengajak dan memberikan
“influence” untuk seseorang agar berbuat baik, dan kembali pada jalan yang benar.
Walaupun sedikit, namun saya yakin saya dapat menyadarkan kembali pikiran teman-
teman disekitar saya yang dapat dikatakan “belum cukup beriman” agar mereka
melekatkan Tuhan pada hati, pikiran, dan lanjut memperoleh perbuatan yang baik juga.

Dunia menawarkan kasih dan pengharapan yang dimana gereja akan bekerja, berperan
sebagai tonggak, untuk mengembangkan perseketuan umat-umat yang beriman. Dan
dengan begitu keadaan dunia kita selama ini, akan maju mengarah ke arah yang lebih
positif dibandingkan sebelumnya. Gereja tanpa umat, sama saja seperti perkataan tanpa
aksi (perbuatan).

(nilai kasih, nilai damai sejahtera, nilai kesetiaan, nilai perkembangan diri (value),
nilai kemurahan dan kebaikan dsb.)

Anda mungkin juga menyukai