Anda di halaman 1dari 9

GEREJA YANG KATOLIK DAN

APOSTOLIK
PELAJARAN 6
GEREJA YANG KATOLIK

• Katolik sebenarnya berarti universal atau umum. Arti universal dapat dilihat secara kuantitatif dan kualitatif
• Gereja itu katolik karena gereja dapat hidup di tengah segala bangsa dan memperoleh warganya dari semua bangsa.
Gereja sebagai sakramen roh kudus mempunyai pengaruh dan daya pengudus yang tidak terbatas pada anggota gereja
saja, melainkan juga terarah kepada seluruh dunia. Dengan ini keterbatasan –Nya sendiri untuk berkiprah ke seluruh
penjuru dunia.
• Gereja itu katolik karena ajarannya dapat diwariskan kepada seluruh bangsa dan segala harta kekayaan bangsa-bangsa
dapat ditampung sejauh hal itu baik dan luhur. Setiap jemaat adalah gereja yang lengkap, bukan sekedar “cabang” gereja
universal
• Singkatnya, gereja bersifat katolik berarti terbuka bagi dunia, tidak terbatas pada golongan masyarakat tertentu.
Kekatolikan gereja tampak dalam :
• Rahmat dan keselamatan yang ditawarkan
• Iman dan ajaran gereja yang bersifat umum, dapat diterima dan dihayati
GEREJA YANG APOSTOLIK

• Yesus mengutus para murid-Nya untuk” pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya dan membaptis
merekadalam nama bapa dan anak dan roh kudus” (lih.Mat 28: 19). Para murid yesus tersebut di
manapun berada bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan berkumpul dalam persekutuan untuk
memecahkan roti ( merayakan ekaristi) dan berdoa bersama (lih. Kis 2: 42)
• Arti gereja yang apostolik
• Apostolik berasal dari kata yunani, “Apostello” (mengutus, menguasakan ) yang berarti utusan,
suruhan, wakil resmi yang diserahi misi tertentu. Kata “apostolik” kemudian dipakai untuk
menyebut para rasul. Kata apostolic berarti bahwa gereja berasal dari para rasul dan tetap berpegang
teguh pada kesaksian iman mereka. Kesadaran bahwa gereja dibangun atas dasar iman para rasul
dengan kristus sebagai batu penjuru. Sudah ada sejak zaman gereja perdana
• Gereja yang apostolik tidak berarti bahwa gereja terpaku pada gereja perdana. Gereja tetap
berkembang di bawah bimbingan roh kudus dan tetap berpegang pada gereja pada gereja para rasul
sebagai norma imannya. Hidup gereja tidak boleh bersifat rutin, tetapi harus dianamis
• Hubungan dalam gereja apostolik yaitu
• Legitimasi fungsi dan kuasa hierarki dari para rasul dan kuasa hierarki diwariskan dari para rasul
• Ajaran-ajaran gereja diturunkan dan berasal dari kesaksian para rasul
• Ibadat dan struktur gereja pada dasarnya berasal dari para rasul
MEWUJUDKAN GEREJA YANG KATOLIK DAN
APOSTOLIK

• Gereja bersifat universal dan umum dan terbuka, antara lain yaitu :
 sikap terbuka dan menghormati kebudayaan, adat istiadat, bahkan agama bangsa mana pun.
 bekerja sama dengan pihak mana pun yang berkehendak baik untuk mewujudkan nilai-nilai yang luhur di dunia
ini.
 berusaha untuk memperkasai dan memperjuangkan suatu di dunia yang lebih baik untuk umat manusia.
 Umat setiap orang kristiani diharapkan memiliki jiwa besar dan keterlibatan penuh dalam kehidupan
bermasyarakat sehingga kita dapat memberi kesaksian bahwa “katolik artinya terbuka untuk apa saja dan siapa
saja yang berkehendak baik.
MEWUJUDKAN KEAPOSTOLIKAN GEREJA

• Keapostolikan gereja tidak berarti gereja sekarang hanya merupakan copy dari gereja para rasul. Gereja
terarah pada kepada geraja para rasul sebagai dasar dan permulaan imannya. Sifat keapostolikan gereja
akan tampak terutama dalam kesetiaan kepada injil
• Usaha kita untuk keapostolikan geraja antara lain yaitu :
• Setia dan mempelajari injil
• Menafsirkan dan mengevaluasi situasi konkret
• Setia dan loyal kepada hierarki sebagai pengganti para rasul
SIFAT-SIFAT ATAU CIRI-CIRI GEREJA YANG
DITUNTUT ZAMAN INI
1. Gereja yang merakyat dan mengutamakan yang miskin
Gereja dituntut untuk lebih merakyat dan mengutamakan orang-orang sederhana dan miskin.
Yesus sendiri adalah orang yang sederhana dan miskin. Oleh sebab itu gereja harus
mengutamakan orang-orang sederhana dan miskin misalnya kaum tani, nelayan, buruh,
penggangur, gelendangan, dan sebagainya.
2. Gereja yang bersifat kenabian
Gereja juga memiliki panggilan yang sama seperti nabi yaitu menyampaikan kehendak allah
dalam situasi konkret yang dihadapinya. Misalnya gereja juga harus berani mengatakan apa
yang benar dan apa yang salah. Gereja harus berani mengencam dan menolak segala
kebijakan dan tindakan yang melanggar keadilan dan hak asasi manusia. Gereja berani
berbicara terus terang maka suara dan kehendak tuhan akan terdengarkan, sebab tuhan
berbicara dan menyampaikan kehendak-Nya melalui manusia
3. Gereja yang membebaskan
 Gereja harus menjadi tanda keselamatan bagi umat manusia. Penyelamatan berarti juga
pembebasan manusia dari segala penderitaan baik penderitaan rohani maupun jasmani. Gereja
diutus untuk menyuarakan dan menjadi pelopor terciptanya dunia yang lebih adil, lebih
bersaudara, lebih damai, dan bebas dari ketidakadilan serta permusuhan
4. Gereja yang merupakan ragi
 Gereja masa kini hendaknya laksana ragi yang mengembangkan dunia baru. Gereja yang
berada di luar dunia, sama seperti ragi yang ditaruh diluar adonan roti. Ragi yang mambangun
dunia baru, merombak tembok-tembok yang memisahkan bangsa atau manusia yang satu
dengan yang lain.
5. Gereja yang dinamis
 Gereja harus dapat terus ber-aggiornamento. Artinya gereja harus selalu memperbaharui diri
sesuai dengan tuntutan zaman. Air yang tergenang biasanya menjadi sarang nyamuk, sumber
penyakit. Gereja tidak boleh tergenang di tempat, tetapi harus maju dan actual melibatkan
dirinya dalam masalah-masalah yang selalu baru
6. Gereja yang bersifat karismatis
 Gereja yang dijiwai oleh roh kudus harus dapat memberi hidup secara bebas dan leluasa
kepada semua lapisan umat. Gereja yang penuh sesak dengan bermacam-macam peraturan,
struktur organisasi, dan tata upacara liturgi akan menjadi gereja yang menjadi gereja yang kaku
dan beku.
 Roh allah telah memberikan karunia-karunia kepada setiap orang dengan kebaikan bersama.
Roh allah pulalah yang memberikan kebijaksanaan, bakat-bakat, dan kemampuan kepada siapa
saja untuk kemajuan gereja yang karismatik

Anda mungkin juga menyukai