a) Pengertian
Kesatuan iman ini bukan kesatuan statis tetapi kesatuan yang dinamis, artinya iman yang
sama namun diungkapkan dan dirumuskan secara berbeda-beda. Kesatuan di sini bukanlah
keseragaman tetapi bisa dipahami seperti Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap
satu.
v Kesatuan dalam pimpinan yaitu hierarki. Yesus memilih 12 rasul namun Ia juga memilih
Petrus sebagai ketua para rasul. Dalam diri Petrus, Kristus menetapkan asas dan dasar
kesatuan iman yang kemudian diteruskan dalam diri Paus juga masing-masing uskup sebagai
pemimpin Gereja di sebuah wilayah.
Kita sudah mendengar tentang fakta perpecahan gereja. Hal ini terjadi karena perbuatan
manusia. Untuk itu semangat persatuan harus dipupuk dan diperjuangkan melalui berbagai
cara seperti:
a) Pengertian
v Sumber gereja berasal adalah kudus. Gereja didirikan oleh Kristus . gereja menerima
kekudusan dari Kristus sendiri (Yoh 17: 11)
v Tujuan dan arah gereja adalah kudus. Gereja bertujuan untuk kemuliaan Allah dan
penyelamatan manusia.
v Jiwa Gereja adalah kudus sebab jiwa gereja adalah Roh Kudus sendiri
v Unsur-unsur Ilahi yang otentik/asli yang berada dalam gereja adalah kudus misalnya
ajaran-ajaran atau sakramen-sakramen.
v Anggotanya adalah kudus karena ditandai oleh Kristus melalui pembaptisan dan
dipersatukan melalui iman, harapan dan cinta yang kudus. Artinya, kita semua dipanggil
menjuju kekudusan.
v Merenungkan dan mendalami Kitab Suci khususnya ajaran dan hidup Yesus yang
merupakan arah dan pedoman hidup kita.
Arti Katolik:
v Gereja terbuka terhadap semua bangsa dari berbagai daerah, agama, suku dan budaya
v Iman dan ajaran gereja bersifat umum artinya dapat diterima dan dihayati oleh siapa saja
Arti Apostolik
v Berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman mereka yang hidup
bersama YESUS
v Tidak terpaku pada gereja perdana namun tetap berkembang dibawah bimbingan Roh
Kudus
v Gereja berhubungan dengan para rasl yang diutus oleh Kristus sendiri
v Option for the poor atau keberpihakan pada orang-orang yang miskin. Gereja senantiasa
membantu dan memihak mereka yang miskin sekaligus mereka yang tertindas. Dalam hal ini
gereja berupaya menjadi suara bagi mereka (the voice of the voiceless)
v Kenabian: dalam konteks ini, gereja mengambil peran sebagai seorang nabi yang
mengkritisi ketidakadilan yang ada. gereja juga menjadi saksi akan Kristus yang mengasihi.
Disinilah nampak sikap gereja yang profetis (kenabian)
v Membebaskan: gereja menjadi pembebas bagi masyarakat yang berada dalam kungkungan
atau belenggu ketidakadilan atau ketidakadilan.
v Ragi. Seperti ragi yang membuat sebuah adonan terus berkembang maka gereja pun
mengambil peran dan tugas yang sama
v Kharismatis: gereja terus berusaha dan mengakomodir setiap potensi yang ada yang
dimiliki oleh umatnya sebagai anugerah Allah
Hendaklah kamu satu seperti Aku bersatu dengan Bapa dan Roh Kudus. Disinilah
Nampak kesatuan Allah Tritunggal. Dengan demikian, kita pun diajak untuk terus
membangun persatuan dan kesatuan dengan semua orang tanpa membeda-bedakan
suku, agama, ras, gender dan sebagainya.