Anda di halaman 1dari 43

makna perumpamaan

Perumpamaan adalah sebuah perbandingan yang dipakai untuk menyampaikan


pesan tertentu. Pesan apa yang sebenarnya mau disampaikan oleh Yesus? Yesus mau

menyampaikan pengajaran tentang Kerajaan Allah.

Perumpamaan adalah penyampaiaan pesan dengan menggunakan bahasa imajinatif,


kiasan simbolis, atau perbandingan.
Mengapa Yesus mengajar dengan menggunakan perumpamaan?
Dengan menggunakan perumpamaan diharapkan orang yang mendengar
akan lebih mudah menangkap dan memahami isi dan gagasan yang hendak
disampaikan melalui perumpamaan tersebut.
Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus seringkali menggunakan perumpamaan
sesuai dengan situasi dan kondisi para pendengarnya, dan biasanya diambil dari hal-
hal yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari- hari, baik berupa benda atau
pengalaman, atau kejadian atau kebiasaan, sehingga orang-orang yang
mendengarkan perumpamaan yang disampaikan Yesus akan lebih mudah memahami
ajaran Yesus.
Perumpamaan Yang Dipakai Yesus Menyampaikan Pewartaan Kerajaan Allah Dan
Maknanya
Perumpamaan yang sering digunakan Yesus dalam mewartakan Kerajaan

Allah, misalnya:

- Seorang Penabur maksudnya adalah dalam karya Yesus untuk menegakkan


Kerajaan Allah betapapun ada kegagalan, karya- Nya itu akan menghasilkan
buah panen yang berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia. Oleh
karena itu pengikut Yesus tidak perlu berkecil hati dan mudah putus asa bila
mengalami berbagai kegagalan.
- Lalang diantara Gandum, maksudnya adalah Tegaknya Kerajaan Allah justru
terjadi bila yang baik dan yang jahat bisa hidup bersama dan dengan
penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat menjadi baik. Tidak harus
membinasakan yang jahat.
- Tentang Pukat, maksudnya adalah Kerajaan Allah itu bagaikan pukat, yang
ketika ditebarkan akan mendapatkan bermacam-macam ikan, ada yang besar
dan ada yang kecil, ada yang beracun dan tidak. Demikian pula, dalam
Kerajaan Allah dikembangkan sikap tidak mudah menghakimi orang lain,
merasa diri yang paling baik dan paling layak menjadi warga Kerajaan Allah,
dan yang lain dengan segala kejahatannya dianggap tidak layak masuk
Kerajaan Allah.
- Harta yang Terpendam dan Mutiara yang berharga, maksudnya adalah Demi
Kerajaan Allah, manusia harus memandang Allah sebagai harta yang paling
berharga. Untuk itu ia harus berani meninggalkan segala miliknya yang selama
ini dianggap paling berharga dalam hidupnya. Hidup dalam Kerajaan Allah
adalah hidup yang penuh suka cita, sekalipun untuk mencapainya seseorang
harus berani meninggalkan segalanya.

Benih yang tumbuh, maksudnya adalah Kerajaan Allah seumpama benih yang sudah
ditaburkan, lalu ia akan tumbuh sendiri, bahkan petani sering tidak mengetahui kapan
ia akan bertunas atau kapan akan ke luar bunga dan kapan persisnya buah terbentuk.
Demikian pula tumbuhnya Kerajaan Allah
sering tidak bisa diamati secara pasti, tergantung sepenuhnya pada Allah, bukan usaha
manusia. Bahkan, manusia tidak bisa memaksa supaya cepat, atau
memperlambat pertumbuhannya. Pada saatnya yang tepat Allah sendiri yang akan menegakkan
Kerajaan Allah

 mukjizat Yesus untuk menyampaikan pewartaan Kerajaan Allah dan maknanya


- Mukjizat Pemberian (Gift Miracle). Termasuk dalam kategori ini adalah kisah di
mana benda atau hal-hal tertentu tersedia dengan cara yang amat
mengherankan. Kita bisa sebutkan di sini: kisah pergandaan roti (Mrk 6:30-44
dsb.) dan kisah perkawinan di Kana ketika Yesus mengubah air menjadi anggur
(Yoh 2:1-11).
- Mukjizat Penampakan Tuhan (Epiphany Miracle). Dalam mukjizat ini keilahian
seorang pribadi tampak dengan jelas. Satu-satunya mukjizat yang masuk
dalam kategori ini adalah kisah Yesus yang berjalan di atas air (Mrk 6:45-52
bdk. Yoh 6,16-21).
- Mukjizat Penyelamatan (Resque Miracle). Kisah ini menceritakan penyelamatan
entah dari angin badai yang mengamuk atau dari penjara. Sepanjang berkaitan
dengan kisah Yesus, satu-satunya contoh untuk mukjizat jenis ini adalah kisah
Yesus yang menenangkan angin ribut (Mrk 4,35-41; Mat 8,23-27; Luk 8,22-25).
Kisah lain di luar injil bisa ditemukan misalnya dalam Kis 5,17-25 yang
menceritakan bagaimana para rasul dibebaskan dari penjara.
- Mukjizat Kutukan (Curse Miracle). Dengan kata-katanya, sang pembuat
mukjizat menyebabkan terjadinya sesuatu yang merugikan atau kerusakan.
Satu-satunya contoh dari pengalaman Yesus adalah ketika Ia mengutuk pohon
ara yang tidak berbuah (Mrk 11,12-14.20-21; Mat 21,18-22).

f. Guru dapat memberikan Peneguhan Berikut:


Makna Kebangkitan Kristus Bagi Kita
Rasul Paulus menulis sebagai berikut: “Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu”
1Korintus 15:17. Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa pengajaran dan termasuk klaim bahwa
Dia sungguh Allah mendapatkan bukti yang kuat.
Hal ini diperkuat bahwa janji akan kebangkitan Kristus telah dinubuatkan sebelumnya. Rasul
Paulus menyatakan, “Dan kami sekarang memberitakan
kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita,
telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan
membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak- Ku Engkau Aku
telah memperanakkan Engkau pada hari ini.” Kisah Para
Rasul 13:32-33
Dengan kebangkitan Kristus, maka terbukalah pintu masuk menuju kehidupan baru, yaitu hidup
yang dibenarkan oleh Allah atau hidup yang
penuh rahmat Allah. Dikatakan dalam Roma 6:4 “Supaya seperti Kristus
218
Buku Guru Kelas X SMASMK
telah dibangkitkan dari antara orang mati demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”
Hidup yang baru, yaitu hidup di dalam rahmat,
memungkinkan kita untuk dapat menjadi saudara Kristus dan menjadi anak- anak Allah di dalam
Kristus. Dan kepercayaan akan besarnya rahmat Allah
ini, membuka harapan baru kepada kita, bahwa pada saatnya nanti, kitapun akan dibangkitkan
bersama dengan Kristus dan kemudian hidup berbahagia
untuk selama-lamanya bersama dengan Kristus dalam persatuan abadi bersama Allah Roh
Kudus dan Allah Bapa.
Makna Kenaikan Yesus Ke Surga Bagi Kita Berkat kenaikan Yesus ke Surga, maka: Pertama,
Kristus adalah Sang
Pemimpin kita
. Ia akan membawa serta kita semua yang percaya dan bergabung dengan Dia masuk dalam
kemuliaan surgawi. Kristus adalah Kepala
Gereja dan kita adalah Tubuh-Nya lihat Efesus 5:23; bandingkan Mikha 2:13, maka kalau Kristus
naik ke Surga dengan kodrat-Nya sebagai manusia
dan Allah, maka kita sebagai anggota-anggota-Nya juga akan diangkat ke Surga dengan tubuh
dan jiwa kita, sebagaimana yang telah Ia janjikan semasa
hidup-Nya untuk menyediakan tempat bagi kita lihat Yohanes 14:2.
Kedua, Kristus menjadi Pengantara Kita pada Bapa
. Berkat kenaikan Kristus ke Surga, kita dapat sepenuhnya mempercayai Kristus. Dia tidak
hanya menjanjikan tempat di Surga, tetapi telah menunjukkan kepada para murid, Dia sendiri
terlebih dahulu naik ke Surga. Dengan kenaikan-Nya ke
Surga, maka Dia dapat menjadi Pengantara kita kepada Allah Bapa Lihat Ibrani 7:25, sehingga
kita yang berdosa dapat mempunyai kepercayaan yang
besar akan belas kasih Allah lihat 1Yohanes 2:1.
Ketiga, kita dipanggil untuk hidup berfokus hal-hal surgawi
. Setelah kebangkitan-Nya dan sebelum kenaikan-Nya ke Surga, para rasul bertanya,
“Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Kisah Para Rasul 1:6.
Para rasul yang pada waktu itu masih belum mengerti
secara penuh akan Kerajaan Allah, masih berharap bahwa setelah kebangkitan- Nya, Kristus
akan memulihkan kejayaan Kerajaan Israel. Namun, dengan
kenaikan Kristus ke Surga, maka Kristus sekali lagi menegaskan bahwa kerajaan-Nya bukan
dari dunia ini namun dari Surga lihat Yohanes 18:36.
Oleh karena itu, sebagai umat beriman, yang telah dibangkitkan bersama dengan Kristus –
dengan Sakramen Baptis – senantiasa mencari perkara-
perkara di atas, di mana Kristus ada yaitu di Surga lihat Kolose 3:1. Dengan demikian kita tidak
boleh berfokus pada perkara-perkara di bumi, melainkan
pada perkara-perkara yang di atas atau hal-hal surgawi lihat Kolose 3:2.
219
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Langkah Ketiga: Menghayati Kebangkitan dan Kenaikan Yesus ke Surga dalam Hidup Sehari-
hari
a. Guru mengajak para peserta didik untuk berdiskusi tentang bentuk kehadiran Yesus Kristus
yang dapat dirasakan oleh orang beriman Katolik saat ini
b. Setelah selesai guru dapat menyampaikan rangkuman dalam bentuk renungan berikut:
Walaupun Yesus sekarang berada di Surga bersama Bapa, tetapi kehadiranNya bisa kita
rasakan.
• Ia hadir melalui sabda-Nya. Setiap saat kita membaca Kitab Suci, kita merasakan Yesus yang
hadir dan bersabda kepada kita. Sejauhmana
kamu setia membaca Kitab Suci? • Ia hadir dalam Ekaristi, terutama komuni. Tubuh dan darah
Kristus
yang kita terima saat Ekaristi, merupakan tanda kehadiran Yesus Kristus dalam diri kita. Ia hadir
untuk menguatkan iman kita. Sejauhmana kamu
setia dalam mengikuti Ekaristi?
• Ia hadir dalam sakramen-sakramen. Dalam sakramen Kristus hadir untuk menyelamatkan.
• Ia hadir melalui para pemimpin Gereja. Merekalah wakil Kristus di dunia; melalui mereka Yesus
hadir untuk imam, raja dan nabi. Sejauhmana kita
menaruh hormat dan taat kepada para pemimpin Gereja sebagai wakil Kristus?
Semua tanda kehadiran Kristus itu, hanya mungkin dapat dirasakan bilamana kita sungguh-
sungguh percaya kepada Dia.
c. Selesai releksi, peserta didik diminta menyusun doa tertulis yang mengungkapkan
penghayatan mereka akan kebangkitan dan kenaikan Yesus
ke Surga.
Doa Penutup
Guru mengajak para peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa atau nyanyian yang
sesuai, atau mendaraskan Mazmur 98:1-9
1
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang
ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya
oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2
TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-
Nya di depan mata bangsa-bangsa.
220
Buku Guru Kelas X SMASMK
3
Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah
melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
4
Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak- sorailah dan
bermazmurlah
5
Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,
6
dengan nairi dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN
7
Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam didalamnya
8
Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama
9
di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia
dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Penilaian Aspek Pengetahuan
1. Jelaskan: mengapa Yesus dihukum mati? 2. Teladan apa yang paling kamu hayati dari kisah
sengsara Yesus Kristus?
3. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam penyaliban Yesus? Apa yang
mendorong keterlibatan mereka? 4. Jelaskan makna makam kosong dalam peristiwa
kebangkitan Yesus
5. Jelaskan makna penampakan dalam peristiwa kebangkitan Yesus 6. Jelaskan makna
kebangkitan bagi iman Kristen
7. Jelaskan makna kenaikan Yesus ke Surga
Aspek Keterampilan
1. Menyusun doa, renungan, releksi tertulis tentang makna sengsara, wafat, kebangkitan dan
kenaikan Yesus ke Surga
2. Mempraktekkan ibadat-ibadat yang terkait dengan peringatan akan sengsara, wafat,
kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga
221
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Aspek Sikap
1. Mau berkorban demi kebahagiaan dan keselamatan sesama tanpa pamrih 2. Memberi
perhatian kepada sesama yang sedang mengalami penderitaan:
sakit, terkena musibah dan sebagainya
Pengayaan
1. Peserta didik membaca Kisah Sengsara Yesus dari Injil, mulai dari Yesus di Taman
Getsemani hingga wafat di kayu Salib, kemudian membuat renungan
atas perjalanan salib Yesus itu. 2. Peserta didik mencari artikel yang berkaitan dengan
kebangkitan dan
kenaikan Yesus ke Surga dari buku-buku atau dari internet, lalu menuliskan tanggapan atas
artikel tersebut
3. Peserta didik membaca dan merenungkan serta merumuskan kehendak Allah yang terdapat
dalam perumpamaan-perumpamaan Yesus tentang Kerajaan
Allah, serta relevansinya untuk manusia zaman sekarang
Remedial
1. Peserta didik mempelajari dan menjelaskan latar belakang yang menyebabkan Yesus
dihukum mati, sikap Yesus dalam menghadapi sengsara dan wafatnya,
serta makna sengsara dan wafat Yesus bagi kehidupanNya. 2. Peserta didik menjelaskan
contoh perbuatan yang merupakan perwujudan
atas penghayatannya terhadap kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga 3. Peserta didik
merumuskan pesan Kitab Suci berkaitan dengan sengsara,
wafat, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga
222

BAB 6 YESUS ADALAH SAHABAT SEJATI DAN TOKOH IDOLA


Yesus adalah idola yang sejati bagi kaum remaja Ciri – ciri kepribadian Yesus antara lain
adalah
1. Yesus dekat dengan sesama Apa yang dikatakanNya dan apa yang diperbuatNya
sungguh menyapa manusia dari lapisan yang paling bawah, sehingga Yesus dekat dengan
sesama khusunya mereka yang cacat, miskin, tertindas dan tersingkir.
2. Yesus sangat terbuka terhadap siapa saja yang datang kepadaNya Bukti
keterbukaanNya adalah ketika Yesus mau menerima siapa saja yang datang kepadaNya,
tanpa membeda-bedakan, Ia akrab dengan Imam-imam

Landasan Biblis
 Yohanes 15:11-17 :
 Kita harus saling mengasihi sahabat dan saudara-saudara kita dan tidak boleh saling
menghianati agar suka cita kita menjadi penuh. (11-13)
 Allah memilih kita umatnya untuk pergi dan mewartakan kerajaan Allah kepada
semua orang supaya apa yang Kita minta dapat diberikan oleh bapa. (16)
Kesimpulan :

Dalam hidup kita harus saling mengasihi dan tidak boleh menghianati
sahabat. Sehingga apa yang kita minta dapat diberikan oleh bapa.

BAB 7 YESUS PUTRA ALLAH DAN JURU SELAMAT


Yesus sungguh sahabat dan sungguh idola . Namun , Yesus sesungguhnya lebih
dari itu.Salah satu gelar yaitu Yesus Putra Allah Dan Juruselamat. Gelar yang
paling pokok yang menunjukan sikap dan perilaku Yesus adalah Yesus Itu
Tuhan.

 GELAR – GELAR YESUS.


1. Yesus itu Tuhan
Gelar Yesus sebagai “ Tuhan” dibandingkan dengan gelar – gelar lain merupakan
gelar yang paling terkenal. Kata “ Tuhan “ berarti Dia yang mengatur seseorang atau
sesuatu. Yesus Tuhan berarti Yesus yang memiliki kuasa untuk mengatur atau
memimpin
 Gelar “ Tuhan “ menunjukan kedudukan dan peranan Yesus sebagai tokoh yang
diurapi Allah.
 Gelar “Tuhan “ dikaitkan dengan Yesus sebagai Penyelamat manusia .
 Gelar “ Tuhan “ adalah gelar yang sarat dengan wibawa atau kekuasaan Yesus. Anak
Tuhan adalah Tuhan atas hari sabat.
 Gelar “Tuhan “ teristimewa adalah seruan doa dan ibadat
 Seruan “ Yesus Tuhan “ adalah seruan iman.

2. Yesus adalah “ Anak Allah “.


Makna dari gelar “ Anak Allah “ yaitu :
 Gelar “Anak Allah “ menunjukan hubungan khas antara Yesus dengan Allah.
 Gelar “ Anak Allah “ juga menunjukan bahwa antara Yesus dan Bapa berbeda.
 Gelar “ Anak Allah “ menunjukan hubungan antara Bapa da Anak adalah hubungan
istimewa dalam segi “ ketaatan “.
 Gelar “ Anak Allah “juga menunjukan pengetahuan – Nya yang istimewa tentang
Allah.
 Gelar “ Anak Allah “juga memperlihatkan “ kewibawaan Yesus “.

3. Yesus adalah Juruselamat


Makna dari gelar tersebut adalah sebagai berikut :
 Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
 Keselamatan yang dibawa Yesus erat hubungan dengan Allah.
 Keselamatan Kristen dihubungkan dengan hidup dan perjuangan Yesus Kristus.
 Keselamatan itu berkembang dalam Gereja terlaksana secara sakramental.
 Yesus sebagau juruselamat datang untuk menolong manusia karena manusia tidak
dapat menolong dirinya sendiri di hadirat Allah.

 MAKNA GELAR – GELAR YESUS BAGI KITA


1. Yesus adalah Tuhan
Kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan , maka itu berarti :
 Yesus sebagai pimpinan atau junjungan yang mengarahkan hidup kita
 Kata – kata Yesus sebagai kata terakhir , sebab kata – kataNya adalah sabda
Tuhan.
 Pengakuan kita terhadap Yesus adalah pengakuan iman yang merupakan
semboyan perjuangan sampai tuntas.
2. Yesus adalah Anak Allah.
 Yesus merupakan teladan bagi kita.
 Yesus adalah pribadi yang menampilkan wibawa dan pesona Ilahi.
 Yesus dekat dengan Allah yang tersuci dan pantas dihormati.
3. Yesus adalah Juruselamat
 Bersedia mengikuti – Nya dan bersedia dibaptis sebagai tanda iman akan tawaran
keselamatan dari Yesus.
 Yesus sebagai Penolong untuk sampai kepada Allah.
 Yesus telah membebaskan kita dari dosa dan maut ; percaya bahwa kita adalah
orang yang telah diselamatkan

BAB 9 TRITUNGGAL MAHAKUDUS


Allah Tritunggal merupakan rangkuma dari seluruh iman dan ajaran Kristiani. Inti
pokok iman akan Allah Tritunggal adalah keyakinan bahwa Allah (Bapa )
menyelamatkan manusia dalam Kristus ( Putra ) oleh Roh Kudus.

 Arti Allah kita SATU


ALLAH adalah SATU , artinya adalah tunggal, utuh tak berbagi , tak tercerai –
beraikan , sempurna dan tidak ada sesuatu apapun yang perlu ditambahkan
kepada-Nya.Dengan kata lain , Allah adalah keutuhan , keoenuhan , dan
kesempurnaan .
Makna kata SATU dalam konteks iman akan SATU ALLAH menunjukan
kesempurnaan Allah , keutuhan Allah , dan kepenuhan Allah.

 Arti TIGA PRIBADI dalam SATU ALLAH.


Allah adalah satu dan tiga pribadi , artinya Allah adalah Dia yang berelasi, menyapa,
merangkul , menghadirkan diri , bergaul, solider dan sebagainya. Relasi Allah adalah
relasi kesatuan , kesempurnaan , ketunggalan dan keutuhan dalam keihlahia – Nya.

 Doa – Doa dan Ibadat yang Mengungkapkan Iman kepada Tritunggal yaitu :
a) Tanda Salib : “Demi Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.”
Arti tanda salib :
o Sebagai peringatan akan Yesus yang mati sebagai juruselamat manusia
o Sebagai tanda karya penyelamatan dan penebusan yang mendamaikan

alam semesta , memberi hidu dan mengalahkan yang jahat.

o Menandai dirinya dengan salib sambil menyerukan nama Bapa, Putra , dan Roh
Kudus, kita menempatkan diri kita seluruhnya di bawah naungan salib Yesus.

b) Doa “Kemuliaan( Gloria)”


o Jika kita mendoakan/ menyanyikan “kemuliaan ( gloria)”, kita ingat akan semua yang
dilakukan Allah bagi kita .
o Jika kita mendoakan/ menyanyikan “kemuliaan ( gloria)”,kita memuji Putra Allah yang
setara dengan Bapa, yang menghapus dosa dunia dan yag menebus kita.
o Dalam doa : “kemuliaan kepada Bapa , Putra dan Roh Kudus ,....”kita memuliakan
Allah Tritunggal dan Kristus Penebus Kitayang mewahyukan Bapa bersam denga
Roh Kudus.

c) Syahadat ( Credo )
o Syahadat sesungguhnya merupaka pengakuan Iman akan Allah Tritunggal.
o Syahadat merupakn ringkasan seeluruh sejarah suci mulai dari penciptaan ,
penjelmaan , kebangkitan , kedatangan Roh Kudus, misteri Gereja,sakramen –
sakramen, sampai dengan kehidupan kekal.

d) Doxologi
o Doxologi artinya doa pujian. Allah Tritunggal Mahakudus yang menjadi isi / inti doa
tersebut.
o Pada akhir doa Syukur Agung didoakan doxologi.

e) Pembabtisan
Pembabtisan orang Kristiani memakai rumusan Trinitas

BAB 8 ROH KUDUS

Tanda atau lambang Roh Kudus yaitu :


o Air
Air adalah lambang tindakan Roh Kudus yang berfungsi untuk membersihkan
o Urapan
Urapan dengan minyak suci inisisiasi Kristen melambangkan Roh Kudus
o Api
Api melambangkan daya transformasi Roh Kudus .
o Awan dan Sinar
Awan dan sinar melambangkan kehadiran penampakan Roh Kudus.
o Meterai
Meterai adalah lambang yang erat kaitannya dengan pengurapan.
o Tangan
Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak – anak kacel dengan
meletakan tangan ke atas mereka.
o Jari
“Dengan jari Allah “, Yesus mengusir setan. Sementara perintah Allah ditukis dengan
“jari Allah” atas loh – loh batu.
o Merpati
Pada akhir air bah , merpati yang diterbangkan oleh Nuh dari bahtera kembali
dengan sehelai daun Zaitun di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat
didiami lagi.
 Karya Roh Kudus :
a) Pada peristiwa Pentakosta , Roh Kudus membawa bahasa saling pengertian.
Suasana saling pengertian menciptakan keterbukaan untuk saling menerima , untuk
bersatu dan bersekutu.
b) Pada peristiwa Pentakosta , Roh Kudus membawa persatua dan persekutuan.
Hari Pentakosta sering disebut hari lahirnya Jemaat Baru, yaitu Gereja. Roh
Kuduslah yang melahirkan Gereja.
c) Roh Kudus memberanikan
Para rasul sebelumnya takut dan bersembunyi , pada hari Pentakosta mereka berani
keluar dan berkhotbah memberi kesaksian tentang Yesus Kristus
d) Roh Kudus membawa pembaharuan
Pada hari Pentakosta ,lahirlah Perjanjian Baru dan firman hukum yang berlaku
adalah firman dan hukum kasih.Roh Kudus bukan saja memperbaharui muka bumi
ini sepanjang masa.

 Karunia Roh Kudus


Ketujuh karunia Roh Kudus adalah sebagai berikut :
o Roh Kebijaksanaan
Membatu kita untuk mengenal perkara – perkara Allah dan menilai segala sesuatu
menurut kaca mata Allah. Karena itu, kita lebih mementingkan hal surgawi daripada
hal duniawi.
o Roh Pengertian
Memampukan akal budi kita untuk mengenal keagungan Tuhan , memahami
kebenaran Ilahi, dan melaksanakannya dal kehidupan sehri – hari.
o Roh Nasihat
Membantu kita untuk menilai dan mengambil keputusan secara tepat dan memilih
jalan yang paling aman dan berkenaan pada Allah.
o Roh Keperkasaan
Menguatkan kehendak kit agar tekun dalam iman , berani menanggung resiko
sebagai orang Kristen , dan memikul salib kita.
o Roh Pengenalan
Membantu kita untuk mengenal Tuhan dan diri sendiri dan membantu kita untuk
mengenal ciptaan Tuhan .
o Roh Takut Akan Tuhan.
Mengajar kita untuk menghorati Allah dengan penuh cinta dan membantu kita untuk
menghindari perbuatan dosa.
o Roh Kesalehan
Menyembuhkan hati kita yang keras agar semakin terbuka untuk mencintai Allah
dan sesama.

 Buah – buah Roh dan buah – buah daging.

Hidup oleh Roh , maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging karena kedua
hal tersebut bertentangan.Apabila hidup kita dipimpin oleh Roh maka kita hidup di
bawak kehendak Tuhan. Roh merupakan tindakan yang baik , sedangkan daging
merupakan tindakan yang tidak baik.( Gal. 5 : 16 – 26 )

MATERI PAK KLS X SEMESTER 2


Mei 05, 2017

RINGKASAN MATERI
PENDIDIKAN AGAMA
KATOLIK
Kelas X, Semester 2

Pelajaran 11A : KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA


1. Proses terbentuknya suatu keyakinan pada suatu suku atau bangsa

Dari pengalaman, suatu bangsa mempunyai keyakinan bahwa isi alam berasal

dari Allah dan segala yang jahat berasal dari si jahat. Keyakinan tsb diwariskan
kepada anak cucu dalam bentuk cerita agar mudah diingat dan dimengerti..

Kepercayaan bahwa manusia berasal dari Allah menjadi keyakinan yang teguh

dari suku bangsa.

2. Proses terbentuknya iman bangsa Israel yang diwariskan kepada anak

cucunya melalui cerita-cerita:


Kutipan Kitab Suci Perjanjian Lama (Kej 2:7-9; 18:21-23) “Tuhan Menjadikan
Manusia Pria dan Wanita”. Isi /pesan dari teks tsb :
a. Manusia (Pria dan Wanita) diciptakan Tuhan

b. Pria dan wanita diciptakan untuk bersatu dan saling melengkapi

c. Pria dan wanita memiliki derajat yang sama.

Ajaran dan keyakinan ini menjadi kepercayaan yang sangat kuat pada bangsa

Israel dan mereka yakin bahwa ajaran ini berasal dari Allah dan merupakan Firman

Allah. Demikian pun pengalaman bangsa Israel dalam sejarah keselamatan.

Bangsa Israel mengalami Tuhan yang mencintai, melindungi dan

menyelamatkan umatNya. Jadi firman Tuhan lewat pengalaman bangsa Israel

berkat bimbingan Roh Allah. Pengalaman tentang Allah yang menyelamatkan itu

secara turun temurun diceritakan kepada anak cucu mereka secara lisan kemudian

dikumpulkan oleh penulis Kitab Suci dan berdasarkan ilham/Roh Kudus disusun

menjadi sebuah buku yang disebut Kitab Suci Perjanjian Lama. Jadi Kitab Suci

Perjanjian Lama adalah Kitab iman bangsa Israel akan Allah yang

menyelamtkan dan bukan buku sejarah. Lebih tepat disebut sejarah

iman.

3. Proses Terjadinya Kitab Suci Perjanjian Lama

1. Thn. 1800-1600 SM: zaman bapa-bapa bangsa (Abraham, Ishak, Yakub): awal

sejarah bangsa Israel mulai dengan panggilan Abraham-Kisah Yakub.

2. Thn. 1600-1225 SM: kisah bangsa Israel mengungsi ke Mesir sampai perjanjian
Sinai. Disampaikan secara lisan.

3. Thn. 1225-1030 SM: perebutan tanah Kanaan sebagi tanah terjanji. Bangsa Israel

dipimpin oleh tokoh-tokoh yang disebut Hakim.

4. Thn. 1030-930 SM: Periode raja-raja (Raja Saul, Daud, Salomo). Bagian-bagian

Kitab Suci Perjanjian Lama mulai ditulis.

5. Thn. 930-722 SM: Bangsa Israel pecah menjadi 2 kerajaan yaitu: Kerajaan Utara

(Israel) dan Selatan (Yuda). Penulisan Perjanjian Lama diteruskan.


6. Thn. 722-587 SM. Kerajaan Israel Jatuh. Penulisan kisah bapa-bapa bangsa,

pewartaan para Nabi, Kitab sejarah bangsa Israel, Kitab Mazmur dan Amsal mulai

ditulis.

7. Thn. 586-539 SM: zaman pembuangan Babilonia; lanjutan penulisan Kitab sejarah,

kitab Ratapan dan kitab Imamat.

8. Thn. 538-200 SM: zaman sesudah pembuangan Babilonia: penulisan Kelima Kitab

Taurat, Yoshua, Hakim-hakim, 1-2 Samuel, Raja-raja, Kitab Para Nabi dan Mazmur.

9. Thn. 200-1 SM: Kitab Daniel, Ester, Yudith, Tobit, 1-2 Makabe, Sirakh dan

kebijakan Salomo.

Kesimpulan

Penulisan Kitab Suci Perjanjian Lama membutuhkan waktu lama dengan

proses yang panjang (sejak thn. 1800-1 SM)

Kanon Kitab Suci : Daftar kitab-kitab yang diterima oleh orang-

orang Yahudi sebagai kitab suci. Orang Yahudi hanya menerima Kitab Suci

yang ditulis dalam bahasa Ibrani, sedangkan yang ditulis dalam bahasa Yunani tidak.

Ada 39 kitab yang diterima sebagai kitab suci dan dijadikan patokan atau norma

iman mereka.
Sedangkan Gereja Katolik mengakui juga 7 kitab yang ditulis dalam bahasa

Yunani sebagai Kitab Suci. Kitab-kitab ini disebut Deutrokanonika yaitu:

1. Makabe

2. Sirakh

3. Kebijaksanaan

4. Yudit

5. Tobit
6. Barukh
7. Surat (Ratapan) Yeremia. Dan tambahan Kitab Daniel dan Ester.

Jadi Gereja Katolik mengaku 46 kitab dalam Perjanjian Lama sedangkan

Gereja Protestan mengikuti orang Yahudi, hanya mengakui 39 kitab.

4. Pengelompokan Kitab Suci Perjanjian Lama

Pengelompokan Kitab Suci Perjanjian Lama


Kitab sejarah Kitab Kitab Nabi-nabi
Kebijaksanaan
Kejadian Ayub Yesaya
Keluaran Mzm Yeremia
Imamat Amsal Lagu Ratapan
Yeremia
Bilangan Pengkotbah Barukh
Ulangan Madah Agung Yehezkiel
Yosua Kebijaksanaan Daniel
Hakim-hakim Putra Sirakh Hosea
Rut Yoel
1-2 Samuel Amos
1-2 Tawarikh Abaja
Ezra Yunus
1-2 Raja-raja Mikha
Nehemia Nahum
1-2 Makabe Habakuk
Tobit Zefanya
Yudit Hagai
Ester Zakaria
Maleakhi

 Evaluasi/Indikator :

1. Jelaskan pesan Kitab Suci (Kej 2:7-9; 18:21-23) dalam kaitannya dengan

terbentuknya iman bangsa Israel yang diwariskan kepada anak cucu.

2. Apa isi Kitab Suci Perjanjian Lama secara umum?

3. Tulislah pengelompokkan Kitab Suci Perjanjian Lama (4 kelompok)

4. Apa itu Kanon Kitab Suci Perjanjian Lama

5.Apa itu Kitab Deutrokanonika dan tulislah contohnya.


Pelajaran 11B : KITAB SUCI PERJANJIAN BARU
1. Proses terbentuknya rasa kagum, cinta dan percaya pada seorang

tokoh.

Kita biasanya menceritakan orang-orang yang kita kagumi dan cerita itu sudah

diwarnai oleh rasa cinta, kagum dan percaya pada orang tersebut. Jadi jika kita

bercerita tentang tokoh yang kita cintai dan kita percayai, sebenarnya kita mau

mengungkapkan kepercayaan dan cinta kepadanya.

2. Proses terbentuknya rasa cinta dan percaya kepada Yesus dalam Kitab

Suci

Kutipan Kitab Suci Mrk 1:9-11:

Kisah ini bukan suatu laporan, tetapi kisah yang mengungkapkan iman umat

perdana dan penginjil Markus sendiri bahwa:

1. Yesus mau dibabtis oleh Yohanes Pembabtis untuk menunjukan kerendahan hatinya

dan rasa solider dengan manusia.

2. Yesus telah merendahkan diriNya sama seperti manusia lain, ditinggikan Allah dan

dilantik sebagai Mesias. “Engkau Anak yang Ku Kasihi, kepadaMulah aku berkenan”.

Kisah ini sudah banyak diwarnai oleh iman umat perdana dan penginjil Markus,

terhadap Kristus yang sudah bangkit.

3. Proses terjadinya tulisan-tulisan mengenai Yesus yang termuat dalam

Perjanjian Baru.

Ketika Yesus masih hidup, tidak ada orang yang mencatat apa yang dibuat dan
dikatakanNya. Tetapi sesudah Yesus bangkit, murid-muridNya dan para

pengagumNya mendapat semangat dan keberanian baru untuk mewartakan segala

apa yang diajarkan dan dilakukan Yesus. Akibatnya banyak kisah tentang Yesus

beredar diantara pengikutNya secara lisan. Sekitar 60-90 tahun kemudian

muncullah pikiran di antara murid-murid Yesus untuk menulis tentang hidup,

ajaran dan tindakan Yesus. Mereka menulis berdasarkan cerita dari para

pengikutNya dan para saksi mata di bawah bimbingan Roh Kudus. Tulisan-tulisan
dalam Perjanjian Baru bukanlah sebagi buku laporan atau sejarah tetapi sebagai
buku iman dan cinta dari umat perdana tentang Yesus. Oleh sebab itu ada perbedaan

tulisan dari para penulis tentang Yesus.

Periode Hidup Yesus sampai pembentukan Kanon Perjanjian Baru :

a. Antara tahun 7/6 SM-30 M: Periode Hidup Yesus

Yesus lahir, dibaptis oleh Yohanes Pembabtis, berkeliling mewartakan Kerajaan

Allah dengan perkataan dan perbuatan sampai Yesus ditangkap dan dihukum mati

di Kayu Salib.

b. Antara tahun 30-120 SM: Penyusunan Kitab Suci Perjanjian Baru

Yesus yang wafat di salib ternyata dialami sebagai Tuhan yang hidup. Para murid

dengan penuh keyakinan mewartakan bahwa Allah telah menjadikan Yesus yang

wafat disalib sebagai Kristu Tuhan penyelamat dan hakim seluruh umat manusia.

Mula-mula murid-murid Yesus secara lisan mewartakan Yesus. Ketika generasi

pertama kristen mulai menghilang, para murid-murid/pengikut Yesus terpanggil

untuk menulis segala yang berkaitan dengan Yesus berupa Injil dan Kisah Para Rasul

serta Wahyu serta surat-surat dari Para Rasul.

c. Antara tahun 120-400 M: Pembentukan Kanon (Penetapan tulisan-tulisan yang

termasuk Kitab Suci)

Banyak karangan tentang Yesus yang beredar, hal itu membuat umat sukar

membedakan mana tulisan yang sungguh menjadi pedoman dan mana tulisan yang
palsu. Akhirnya Gereja menetapkan 27 kitab sebagai kanonik yang diakui sebagai

Kitab Suci.

4. Pengelompokan Kitab Suci Perjanjian Baru

Pengelompokkan Kitab Suci Perjanjian Baru:

 Injil : 1. Matius 2. Markus 3. Lukas 4. Yohanes

 Kisah Para Rasul

 Surat-surat Paulus (13 surat)


1. Roma 2. 1-2 Korintus 3. Galatia 4. Efesus 5. Filipi
6. Kolose 7. 1-2 Tesalonika 8. Timoteus 9. Titus 10. Filemon

 Surat kepada orang Ibrani

 Surat-surat Katolik (7 surat) : disebut surat katolik karena tidak memiliki alamat, jadi

ditujukan kepada umum (katolik)

1. Yakobus

2. 1-2 Petrus

3. 1,2,3 Yohanes

4. Yudas

 Wahyu Yohanes.

5. Mengapa kita harus membaca Kitab Suci

a. Menurut St. Hironimus : “tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal

Kristus”. Sarana utama untuk mengenal Kristus adalah Kitab Suci.

b. Iman tumbuh dan berkembang dengan membaca Kitab Suci (2 Tim 3:16-17).

c. Kitab Suci adalah buku gereja, buku iman, sabda Allah dalam bahasa manusia, dan

bersama tradisi menjadi tolok ukur tertinggi iman gereja

d. Melalui Kitab Suci kita dapat semakin mempersatukan diri dengan saudara-saudara

kita dari Gereja-gereja Kristen lainnya.

 Syarat membaca Kitab Suci dalam kerangka membina sikap iman yaitu:

1. Membaca Kitab Suci harus dalam suasana doa dan dengan sikap iman.

2. Ketekunan dan membiasakan diri membaca Kitab Suci pasti memunculkan hasrat
untuk memperdalam dan memperluas isi/pesan kitab suci bagi diri kita.

3. Beberapa pertanyaan untuk membantu dalam mengambil pesan/ makna 1 teks:


a. Apa yang dikatakan teks tentang
Yesus?
b. Apa yang dikatakan teks tentang manusia?
c. Apa yang dikatakan teks tentang
sesama
d. Apa yang dikatakan teks tentang
alam
e. Apa anjuran dan larangan?
Langkah-langkah Sharing Kitab Suci (mendalami Kitab Suci dalam kelompok) :

1. Tentukan teks yang mau

disharingkan

2. Doa

3. Baca teks secara perlahan-

lahan

4. Hening untuk meresapi

teks

5. Baca teks secara perlahan-

lahan

6. Pilih kalimat atau ayat yang menyentuh hati dan ucapkan secara perlahan-

lahan .

7. Baca teks sekali lagi dengan perlahan-

lahan

8. Ungkapkan mengapa memilih kalimat atau ayat

tersebut

9. Sharingkan (tukar-menukar) pengalaman yang sesuai dengan kalimat/ayat yang

dipilih tadi

10. Doa penutup/lagu


Evaluasi/Indikator :

1. Menjelaskan proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Baru

2. Tulislah 6 pengelompokkan Kitab Suci Perjanjian Baru. bagian-bagian Kitab Suci

Perjanjian Baru

3. Menjelaskan 4 alasan kita membaca Kitab Suci

4. Menyebutkan 2 syarat membaca Kitab Suci dalam rangka mengembangkan iman

Pelajaran 12 : TRADISI
Indikator :

1. Menjelaskan pengertian Tradisi pada umumnya.

2. Menjelaskan arti Tradisi dalam gereja katolik

3. Menjelaskan arti Injil Yoh 21:24-25

4. Menjelaskan Kitab Suci dan Tradisi sebagai norma iman tertinggi

Tradisi diartikan sebagai segala sesuatu (seperti: adat, kepercayaan, kebiasaan,

ajaran, dsb) yang bermakna dan secara turun temurun diwariskan dari nenek

moyang. Tradisi tersebut dalam perkembangannya mengalami perubahan,

penyesuaian bahkan ada tradisi yang dihilangkan karena tidak sesuai dengan

perkembangan zaman. Kebanyakan tradisi diwariskan secara lisan, namun ada juga

yang sudah ditulis.

1. Arti Tradisional dalam Gereja Katolik

Hidup, ajaran dan ibadat gereja yang dilestarikan dan diwariskan dari

generasi ke generasi. Tradisi tersebut bersumber dari zaman gereja perdana (zaman

Yesus dan Para Rasul) sebagai inti pokok untuk tradisi berikutnya. “dibangun diatas

dasar Para Rasul dan Para Nabi, dengan Kristus sebagai batu penjuru” (Efesus 2:20)

sebagian dari tradisi tersebut ditulis sebagai Kitab Suci, sedangkan yang lain terus

disampaikan secara lisan kemudian baru ditulis dalam bentuk ajaran

iman,perayaan, hukum/norma gereja dsb.

2. Contoh Tradisi Ajaran Iman Gereja Katolik;

Misalnya syahadat (Aku Percaya), syahadat Para Rasul (syahadat singkat) dan
syahadat dari Konsili Nicea (syahadat panjang). Kedua Syahadat ini berbeda dalam

rumusannya tetapi isinya sama. Syahadat yang panjang muncul untuk melawan dua

ajaran sesat yakni ajaran sesat yang tidak mengakui kemanusiaan Yesus dan ajaran

sesat yang tidak mengakui ke-Allahan Yesus. Rumusan syahadat lengkap mau

menegaskan bahwa Yesus sungguh manusia dan sungguh Allah.

3. Kitab Suci dan Tradisi merupakan Tolok Ukur Iman Gereja


Artinya: iman gereja baik secara keseluruhan gereja (iman obyektif)

maupun iman dalam arti sikap masing-masing orang (iman subyektif) diukur

kebenarannya oleh Kitab Suci bersama tradisi.

kutipan Injil Yoh 21:24-25.

Tradisi dan Kitab Suci saling berhubungan. Tradisi mempunyai titik tolaknya

(sumbernya) dalam Kitab Suci tetapi tidak terbatas pada kitab suci. Tradisi berusaha

terus menghayati dan memahami kekayaan iman yang terungkap dalam syahadat

dilandaskan pada kitab suci. Kitab suci perjanjian baru merupakan tradisi yang

sudah ditulis/ dibukukan dengan ilham Roh Kudus oleh para penulis Kitab Suci..

Evaluasi/Indikator :

1. Jelaskan pengertian Tradisi pada umumnya.

2. Jelaskan arti Tradisi dalam gereja katolik

3. Jelaskan arti Injil Yoh 21:24-25

4. Jelaskan Kitab Suci dan Tradisi sebagai norma iman tertinggi (tolok ukur tertinggi

iman)

5. Tulislah macam-macam tradisi dalam Gereja Katolik (berbentuk ajaran dan

upacara)

Pelajaran 13 : GAMBARAN KERAJAAN ALLAH PADA ZAMAN


YESUS
Dalam budaya Jawa ada impian akan datangnya Ratu Adil. Impian itu dapat
muncul di latarbelakangi oleh situasi dan penindasan yang dialami masyarakat sejak

zaman penjajah. Impian itu menjadi sebuah keyakinan bahwa hal itu akan terjadi.

A. Situasi sosial bangsa Israel sangat merindukan kedatangan Mesias dan

Kerajaan Allah.

Bangsa Israel sangat merindukan kedatangan Mesias dan Kerajaan Allah karena

selama 6 abad sebelum kedatangan Yesus, bangsa Israel selalu dijajah oleh bangsa

lain yaitu bangsa Persia, bangsa Romawi dan Yunani. Mereka juga ditindas oleh para
pemimpin bangsanya sendiri yaitu raja-raja boneka yang diangkat oleh penjajah.

Karena itu bangsa Israel selalu memimpikan kedatangan Mesias dan kerajaan Allah.

B. Paham bangsa Israel tentang Kerajaan Allah dipahami secara berbeda-

beda:

1. Paham Kerajaan Allah yang berciri nasionalistis: bertujuan membebaskan bangsa

Israel dari kuasa politik penjajahkafir.

2. Kerajaan Allah menurut pandangan apokaliptik: aliran ini percaya akan datangnya

penghakiman Allah karena dunia ini sudah jahat dan akan diganti oleh dunia baru.

3. Kerajaan Allah menurut pandangan Para Nabi: Allah meraja seluruh hukum,

sedangkan di akhir zaman ia menyatakan kekuasaanNya sebagai raja semesta

alam dengan menghakimi sekalian bangsa.

C. Paham Kerajaan Allah menurut Yesus:

1. Kerajaan Allah adalah Allah yang meraja atau memerintah, karena itu manusia

harus mengakui kekuasaan Allah dan menyerahkan diri (percaya) kepadaNya

sehingga terciptalah kebenaran, keadilan, kesejahteraan dan kedamaian. Kerajaan

Allah itu terwujud dalam diri Yesus.

2. Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus akan mencapai kepenuhanNya pada akhir

zaman. Mereka yang melakukan tindakan cinta kasih masuk kedalam kerajaan Allah
(bdk Mat 25:31-45).

3. Kerajaan Allah adalah kabar mengenai masa depan manusia dimana yang miskin

tidak lagi miskin, yang lapar akan dipuaskan, yang tertindas tidak akan menderita

lagi, yang tertawan akan dibebaskan.

Evaluasi/Indikator :

1. Jelaskan situasi yang melatarbelakangi kerinduan bangsa Israel akan datangnya

Mesias dan kerajaan Allah


2. Jelaskan paham Kerajaan Allah menurut bangsa Israel dan Yesus
3. Jelaskan situasi sosial pada zaman Yesus dan kesamaannya dengan zaman kita

sekarang.

4. Tulislah gerakan-gerakan yang diperlukan untuk mewujudkan Kerajaan Allah.

Pelajaran 14 : YESUS MEWARTAKAN


& MEMPERJUANGKAN KERAJAAN ALLAH

A. Perumpamaan-perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Allah.

Dalam mewartakan Kerajaan Allah Yesus seringkali memakai perumpamaan/

cerita untuk menyampaikan sesuatu kebenaran. Isi perumpamaan Yesus tentang

Kerajaan Allah adalah :

1. Kerajaan Allah sudah dekat, karena itu kita harus bertobat: perumpamaan tentang

orang yang menghadapi hakim (Luk 12:57-58).

2. Kerajaan Allah berarti Allah yang memulai memerintah sebagai “Raja”, dilukiskan

dengan Bapak yang baik hati dan suka mengampuni: Perumpamaan tentang anak

yang hilang (Luk 15:11-32).

3. Kerajaan Allah menuntut sikap pasrah pada Tuhan, mengandalkan Tuhan bukan

pada harta, kekuasaan

dan kekuatan diri: perumpamaan tentang orang farisi dan pemungut cukai yang

berdoa di Bait Allah (Luk 18:9-14).

4. Kerajaan itu suatu karunia bukan terutama pada jasa manusia: perumpamaan
tentang Benih yang tumbuh (Mrk 4:26-29), dan sangat berharga/bernilai sehingga

harus selalu diperjuangkan (Mat 13:44-46)

B. Perbuatan-perbuatan Yesus dalam Membangun Kerajaan Allah.

1. Perbuatan/tindakan Yesus dalam Kitab Suci adalah:


- Yesus mengadakan mukjisat

- Yesus bergaul dengan semua orang : tanda cintanya yang universal


- Yesus membebaskan orang dari legalisme (beban hukum)
- Yesus memanggil para pengikutNya.

2. Hubungan antara tindakan Yesus dan perkataanNya:


- Yesus memaklumkan dan memperjuangkan Kerajaan Allah dengan perkataan dan

perbuatan yang merupakan satu-kesatuan (Mat 11:4-6)


- Perkataan/sabda Yesus menjelaskan/menerangkan perbuatan-perbuatanNyasupaya

perbuatan itu dapat ditangkap maksudnya. Sedangkan perbuatan/tindakan

mewujudnyatakan perkataan/sabda Yesus sehingga kata-kataNya penuh kuasa dan

arti.

3. Beberapa nilai utama dalam Kerajaan Allah

a. Uang/harta dan Kerajaan Allah

Uang/harta dan Kekayaan mempunyai nilai, maka kita harus berusaha untuk

memilikinya. Namun kita yang menguasai harta, bukan harta yang menguasai kita

(bdk. Mrk 10-25: orang kaya susah masuk Kerajaan Allah). maksudnya: Yesus

mendorong agar orang kaya memiliki semangat solidaritas terhadap orang miskin

dan menderita dan suka membantu mereka dengan kekayaannya

a. Kekuasaan dan Kerajaan Allah

Kekuasaan itu bernilai, namun orang tidak boleh memutlakannya sehingga

usaha kita membangun Kerajaan Allah terhalang. Ada 2 cara yang sangat berbeda

dalam memahami dan melaksanakan kekuasaan:


- Penguasaan: kebanyakan pemimpin Yahudi termasuk pemimpin agama adalah

penindas . kekuasaan digunakan untuk menindas orang lain.


- Pelayanan (Mat 23:4; Mrk 2:27). Menurut Yesus hukum harus berciri pelayanan,

belaskasih dan cinta.

b. Kehormatan/gengsi dan Kerajaan Allah

Kehormatan /gengsi adalah adalah nilai yang sangat dipertahankan orang.

akibat adanya hal tersebut masyarakat dapat terpecah-pecah dalam kelompok-

kelompok. Yesus mengatakan: “siapakah yang terbesar dalam Kerajaan surga

(Allah)? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga
(Mat 18:1-4). Anak kecil adalah simbol dari “kerendahan” sebagai lawan dari

kebesaran, status, gengsi dan harga diri.

c. Solidaritas dan Kerajaan Allah

Perbedaan pokok kerajaan dunia dan Kerajaan Allah:


- Kerajaan dunia sering dilandaskan pada solidaritas kelompok yang eksklusif

(khusus) dan demi kepentingan sendiri


- Kerajaan Allah dilandasi solidaritas yang mencakup semua manusia termasuk

musuh (Mat 5:43-44: mencintai musuh)

Evaluasi/Indikator :

1. Mengapa Yesus mewartakan Kerajaan Allah dengan memakai perumpamaan

2. Jelaskan isi perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Allah.

3. Jelaskan tindakan Yesus dalam rangka mewartakan dan menegakkan Kerajaan

Allah.

4. Tulislaah pandangan mengenai uang dan harta, kekuasaan, kehormatan atau

gengsi dan kesetiakawanan dalam hubungan dengan Kerajaan Allah

Pelajaran 15 : SENGSARA DAN WAFAT YESUS

A. Konteks Sosial Menjelang Penangkapan, Pengadilan dan Penyaliban Yesus

1. Perayaan Paskah.
Perayaan Paskah bagi bangsa Yahudi mau memperingati peristiwa pembebasan

dari perbudakan Mesir. Dalam peristiwa tersebut mereka yakin bahwa Allah terlibat

dalam seluruh hidup mereka. Karena itu semua wajib ke Yerusalem, termasuk Yesus

dan para muridNya. Di Yerusalem penuh dengan orang yang mau merayakan

Paskah, pada saat itulah Yesus ditangkap.

2. Pemberontakan terhadap pemerintahaan Roma

Setiap perayaan Paskah selalu terjadi pemberontakan, karena itu tentara Roma
selalu siap-siaga. Yesus dan para muridNya dicurigai sebagai pemberontak, karena
itu para pemuka agama Yahudi mempunyai alasan yang kuat untuk menghukum dan

menghadapkan Yesus pada Pilatus. Selain itu mereka juga mempunyai alasan politis

tersendiri untuk menjatuhkan Yesus karena Yesus menyatakan diri sebagai Mesias.

Hal itu sangat dilarang dalam agama Yahudi, selain itu kehadiran Yesus dengan

berbagai kritikanNya sangat mengganggu posisi mereka.

3. Munculnya mesias-mesias palsu

Pada zaman Yesus banyak mesias palsu dan Yesus dianggap sebagai mesias

palsu. Tetapi injil dengan jelas membedakan Yesus dengan mesias-mesias palsu. Hal

ini dapat ketahui dari tindakan Pilatus diamana ia berusaha membebaskan Yesus,

tetapi karena Pilatus takut pada masa maka ia tetap menjatuhkan hukuman mati

kepada Yesus.

B. Mereka yang berperan dalam peristiwa pengadilan dan peyaliban Yesus:

1. Para petinggi agama.

Alasan mereka: karena warta dan tindakan Yesus mau merombak agama

Yahudi, perubahan agama dianggap dapat menimbulkan murka Allah dan

membahayakan bangsa.

2. Para petinggi Pemerintahan

Alasan mereka: pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah dan pernyataan

diriNya sebagai mesias dapat menumbuhkan harapan baru pada bangsa Israel akan
datangnya mesias. Hal itu dapat mendorong mereka untuk memberontak.

3. Vonis hukuman mati:

Diajukan oleh majelis/mahkamah agama kemudian disetujui oleh Pilatus.

Hukuman mati di salib bagi orang Yahudi berarti dibuang oleh bangsanya dan

dikutuk oleh Allah

C. Kisah Sengsara dan Kematian Yesus

1. Penangkapan di taman Getsemani


Yesus mengetahui bahwa Ia akan mengalami kesengsaraan sebagai

konsekuensi dari pewartaanNya tentang kerajaan Allah. dalam rangaka

mempersiapkan diri Yesus berdoa kepada BapaNya di surga sebagai berikut:“Ya

Bapa-Ku, jikalau Engkau mau,ambilah cawan ini daripada-Ku, tetapi nukanlah

kehendak-Ku, melainkan kehendakMulah yang terjadi” (Luk 22:42). Setelah selesai

berdoa, Yesus ditangkap bagaikan penjahat.

2. Yesus diadili oleh pengadilan agama

Setelah ditangkap, Yesus dibawa kerumah imam besar, setelah imam

besar selesai menjebak Yesus, tetapi tidak menemukan kesalahan, Yesus dibawa ke

mahkamah agama. Mahkamah agama melanjutkan sidang dan mengajukan

pertanyaan “Apakah engkau Mesias”? ketika Yesus menjawab Dia mesias, sidang

ditutup sebab jawaban itu menjadi alasan yang dapat diterima oleh semua pihak

untuk menghukum Yesus. dan mereka pun sepakat untuk menghukum Yesus dan

kemudian di bawa ke Pilatus sebagai wakil pemerintah Roma yang berkuasa saat itu.

3. Yesus diadili oleh Pengadilan Negeri.

Wakil pemerintah Roma yang berkuasa waktu itu adalah Pontius Pilatus.

Pilatus menanyakan apa yang menjadi kesalahan Yesus,tetapi tidak ditemukan.

Walaupuin demikian, ia tetap membuat kompromi yang tidak adil untuk

menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus.

4. Wafat Yesus.

Ada dua firasat alam yang menyertai wafat Yesus menurut Lukas, yaitu

kegelapan meliputi seluruh daerah itu pada tengah hari (Luk 23:44) dan terbelahnya

tirai Bait Allah menjadi dua (Luk 23:45) Pristiwa kegelapan memiliki arti khusus

yakni sebagai wujud keterlibatan Allah atas kematian Yesus. Melalui kegelapan Allah

mau menyatakan terang kehidupan baru yang akan muncul, dari kegelapan lahirlah

Mesias yang mebawa keselamatan, sedangkan tirai bait Allah terbelah dua, berarti

kematian Yesus membawa perubahan radikal yakni Allah terbuka bagi semua
bangsa, Allah adalah Allah beserta kita, berada di tengah kita tidak terikat pada Bait
Allah. (Tirai di Bait Allah memisahkan antara orang Yahudi dengan orang kafir dan

perempuan).

5. Yang menyaksikan kematian Yesus: kepala pasukan Roma, ia memuliakan Allah

sambil berkata: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!” (Luk 23:39-49).

D. Makna Sengsara dan kematian Yesus.

1. Kematian Yesus adalah konsekuensi dari pewartaanNya tentang kerajaan Allah.

Pewartaan Yesus dalam sabda dan tindakanNya sangat radikal. Banyak

pihak yang tersinggung dengan sepak terjang Yesus. Namuan keberanian Yesus

menghadapi risiko termasuk kematian turut memberanikan para pengikutNya untuk

mewartakan dan memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah.

2. Wafat Yesus sebagai tanda ketaatan dan kesetiaanNya pada Bapa.

Yesus menerima semua yang terjadi atas diriNya dengan rela, karena

itulah yang dikehendaki oleh Allah dalam rencana penyelamatanNya. Yesus

menyadari bahwa kematian adalah bagian dari rencana BapaNya. Tugas untuk

mewartakan kerajaan Allah menuntut kesetiaan dan taruhan nyawa.

3. Kematian Yesus adalah tanda SolidaritasNya dengan manusia.

Dengan peristiwa salib, kita melihat penyertaan Allah dalam hidup

manusia. Allah yang berbelaskasih tidak pernah meninggalkan manusia termasuk


dalam kesengsaraan dan penderitaan. Allah tetap menjadi Allah beserta kita

(Emanuel). Allah senasib dengan manusia sampai pada kematian.

4. Kematian Yesus menyelamatkan manusia.

Penyerahan diri Yesus kepada Allah telah mempersatukan kita kembali

dengan Allah. Rekonsiliasi (perdamaian) antara kita dengan Allah telah terjadi

berkat kematian Yesus di salib.

Ealuasi/Indikator :
1. Menceritakan kembali secara singkat kisah sengsara dan wafat Yesus dengan kata-

katanya sendiri.

2. Mengapa Yesus diadili dan disalibkan seturut alasan Pengadilan agama dan orang-

orang FarisiAhli Taurat

3. Menjelaskan makna sengsara dan wafat Yesus

4. Membuat puisi, sajak, doa atau bentuk lain sebagai tanggapan pribadi atas sengsara

dan wafat Yesus.

5. Mencatat pengalaman berkorban seturut teladan yesus.

Pelajaran 16 : KEBANGKITAN DAN KENAIKAN YESUS KE


SURGA

A. Makna Kubur Kosong


Makna kubur kosong ialah:

1. Kebangkitan Yesus sebagai Misteri Keselamatan

Makam kosong bukanlah bukti kebangkitan melainkan perandaian. Bagi

orang yang percaya kepada Yesus, makam kosong merupakan tanda yang

membutuhkan keterangan lebih lanjut supaya bermakna, apa yang diwartakan oleh

makam kosong adalah kebangkitan Kristus sebagai misteri keselamatan.

2, Dukacita dan kegelapan maut sudah diganti oleh sukacita dan terang kebangkitan.
“Jangan mencari Dia yang sudah bangkit dari antara orang mati” (Luk 24:5).
3.Yesus tidak kembali kepada kehidupan duniawi tetapi kepada kehidupan yang mulia.

B. Makna penampakan-penampakan Yesus

(Baca Kisah tentang penampakan Yesus, mis. dalam Injil Lukas).

 Tiga unsur pokok dalam penampakan Yesus:

a. Unsur Prakarsa:

Yang memprakarsai penampakan adalah Yesus. “Ia menampakkan/ memperlihatkan

diri”

b. Unsur Pengakuan

Yesus dikenal dan di akaui sebagai Kristus dan Tuhan, yang menampakan diri adalah

Yesus dari Nasaret.

c. Unsur kesaksian

Yang menyaksikan kebangkitan adalah Para Rasul

 Makna Penampakan:

Arti penampakan selama 40 hari adalah:

Yesus memperkenalkan diri kepada para murid dan seluruh gerejaNya dengan cara

kehadiran baru.

Yesus mau mengatakan bahwa ia selalu hadir walaupun tidak melihatnya. Kehadiran

Yesus antara lain melalui:

1. SabdaNya (Luk 24:13-35 : dua murid dalam perjalanan ke Emaus).


2. Melalui tanda yaitu memecahkan roti (sakramen ekaristi)

3. Melalui Roh KudusNya (Yesus menghembusi mereka dan memberikan RohNya)

4. Melalui jabatan kegembalaan Petrus dan kuasa apostolik untuk mengampuni dosa.

 Hal yang menarik:

Yesus tidak menampakan diri pada kaum elit tetapi kepada orang-orang

kecil dan juga tidak dalam peristiwa yang luarr biasa tetapi dalam peristiwa

keseharian pada murid yaitu pada waktu yang laur biasa tetapi dalam peristiwa
keseharian pada murid yaitu pada waktu makan, bepergian dan bekerja.
C. Makna Kebangkitan Yesus bagi Iman Kristiani

( 1Kor 15:3-8.14.17.20-23 dan Kis 1:6-11.)

 Dalam 1Kor 15:3-8 menegaskan bahwa Yesus sungguh telah bangkit. Kebangkitan

Yesus pada pokoknya berarti bahwa Yesus beralih masuk dalam keadaan lain sama

sekali. Ia kini hidup dengan cara lain sekaligus tetap berpengaruh dan aktif

menyelamatkan manusia.

 Makna Kebangkitan Yesus bagi Iman kita:

1. Kebangkitan Yesus mensahkan/ melegitimasi apa yang telah dilakukan dan

diajarkanNya.

2. Kebangkitan Yesus menegaskan ke-Allah-anNya, bahwa Ia sungguh-sungguh Putra

Allah.

3. Dengan kematian Yesus membebaskan kita dari dosa dengan kebangkitanNya

membuka pintu masuk menuju kehidupan baru.

4. Kebangkitan Yesus menjadi dasar kebangkitan kita.

 Makna Kenaikan Yesus ke Surga:

1. Kenaikan Yesus ke Surga menggambarkan langkah masuk yang definitif dari kodrat

manusia Yesus ke dalam kemuliaan Allah tetapi untuk sementara tersebunyi bagi

pandangan manusia.

2. Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja mendahului kita masuk ke dalam kemulian

Allah, supaya kita sebagai anggota masuk dan hidup bersama Dia untuk selamanya.

3. Yesus bertindak sebagai pengentara yang senantiasa mencurahkan Roh Kudus ke


atas kitta

D. Makna Kebangkitan Yesus bagi Perjuangan Kita

Kebangkitan Yesus mendorong kita untuk membangun Kerajaan Allah

di negeri/masyarakat kita antara lain dengan cara:

1. Kita menerima Allah sebagai raja dan kekuatan (backing) kita. Kita perlu bersandar

dan mengandalkan Tuhan dalam hidup.


2. Kita mencintai sesama tanpa batas-batas.
3. Kita berjuang demi kemerdekaan manusia dari berbagai penindasan (antara lain,

mengatasi kemiskinan yang melanda hidup kita)

Evaluasi/Indikator :

1. Menyebutkan beberapa kutipan Kitab Suci yang menjelaskan peristiwa kebangkitan

Yesus.

2. Menjelaskan makna makam kosong, makna penampakan dan makna kebangkitan

Yesus bagi kita.

3. Menjelaskan makna kebangkitan Yesus bagi perjuangan kita untuk membangun

Kerajaan Allah.

4. Menyusun Renungan yang berjudul “Kebangkitanku”

Pelajaran 17 : YESUS SAHABAT SEJATI DAN TOKOH IDOLA


A. Peranan seorang tokoh dalam Hidup Remaja

Setiap orang umumnya memiliki tokoh idola, yang ia butuhkan untuk dapat

dijadikan panutan dalam hidupnya. Orang mencoba meniru kehidupan tokoh

idolanya, seperti pakaiannya, dandanannya, tingkah lakunya dan yang paling

penting adalah ajarannya, kepribadiannya dan perbuatan-perbuatan yang luhur.

Tokoh idola itu dapat dijadikan panutan dalam hidup sehari-hari.

B. Yesus adalah Sahabat Sejati dan Idola Kaum Remaja.

1. Sikap-sikap yang dibutuhkan dalam persahabatan

a. Sikap saling

mencintai,

Misalnya selalu mau membantu, selalu rela berkorban tanpa perhitungan, tahu

bertenggangrasa.
b. Sikap saling

percaya.

Misalnya: berani membuka diri, menceritakan suka duka hidup, selalu memberi

pujian dan kritik secara jujur.

c. Sikap saling

menghormat

Seperti: menerima teman seadannya dengan segala kelebihan dan kekurangan,

selalu suka mendengar, menerima segala tindakan dan ucapannya sebagi sesuatu

yang penting, tidak memperalat teman.

2. Yesus berati bagi hidupku: Maksudnya: Yesus yang menyelamatkan pribadi kita.

Yesus yang dihayati secara pribadi dalam kehidupan setiap hari.

3. Yesus dapat saya hayati sebagai sahabat sejati karena: sikapNya terhadap Para Rasul

sungguh-sungguh dihayatiNya sebagai sahabat. “Aku tidak menyebut kamu

hamba…tetapi Aku menyebut kamu sahabat” (Yoh 15:15)

a. Untuk memupuk persahabatan dengan para rasul Yesus menuntut mereka

kepercayaan. Ia juga mempercayai para rasul.

b. Yesus sangat menghormati kawan-kawanNya walaupun mereka dari kalangan

bawah.

c. Yesus menuntut cinta dari sahabat-sahabatNya. Yesus juga mencintai tanpa batas

yang penuh pengampunan.

4. Yesus adalah tokoh idola yang sejati bagi kaum remaja, karena kepribadianNya:
a. Dekat dengan sesama

b. Sikap dan pergaulan Yesus yang terbuka terhadap sdiapa saja

c. Yesus berani membela kebebnaran dan keadilan secara konsekuen, misalnya:

membela rakyat kecil yang menderita dengan mengkritik penindasan dan

ketidakadilan, mengecam penguasa-penguasa. Ia lakukan itu dalam rangka

mewartakan kabar gembiara kerajaan Allah. kritikan itu bermaksud untuk

menegakan nilai-nilai kerajaan Allah yakni: keadilan, cinta kasih dan perdamaian.
d. Yesus adalah orang yang sungguh

“beriman” Beriman kepada Allah

berarti menyadari kehadiranNya di dalam kehidupan sehari-hari, mendengarkan

panggilanNya dalam hidup konkret dan berusaha menjawab panggilanNya. Itulah

yang dibuat Yesus, ia mengutamakan panggilan dan kehendak Allah dalam setiap

situasi, apapun risiko dan tantangannya saat Ia mau menderita di taman Getsemani.

Iman selalu merupakan tantangan, iman menjadi cemerlang justru dalam tantangan.

Sebagai orang beriman Yesus telah mengatasi tantangan. “Yesus sungguh Idola kita”

Evaluasi/indikator
1. Tulislah sikap-sikap yang dibutuhkan dalam persahabatan yang sejati.

2. Jelaskan peranan tokoh idola bagi kaum remaja.

3. Jelaskan sikap dan ciri kepribadian Yesus sebagai sahabat sejati dan tokoh idola bagi

remaja pada masa sekarang.


4. Sebagai orang yang mengidolakan Yesus, apa yang dapat kalian buat untuk teman-

teman kalian?
5. Refleksi: sudahkah anda menjadikan Yesus sebagai idola dan sahabat sejati?

Pelajaran 18 : YESUS PUTERA ALLAH DAN JURU SELAMAT

1. Gelar-gelar Yesus dalam Kitab Suci

a. Yesus itu “Tuhan”

Kata “Tuhan” (dalam bahasa Yunani “Kyri os”) berarti “Dia yang mengatur seseorang

atau sesuatu. Yesus Tuhan berarti Yesus yang memiliki kuasa untuk mengatur atau
memimpin.
 Gelar Tuhan menunjukan kedudukan atau peranan Yesus sebagai tokoh yang di

urapai Allah

 Gelar Tuhan dikaitkan dengan peranan Yesus sebagai penyelamat manausia.

 Gelar Tuhan erat hubungannya dengan Tuhan yang akan datang kembali dengan

kemulianNya.

 Gelar Tuhan adalah gelar yang sarat dengan wibawa dengan kekuasaan Yesus

 Gelar Yesus teristimewa adalah seruan doa dan ibadat

 Seruan Yesus Tuhan adalah seruan Iman

b. Yesus adalah “Anak Allah”

 Gelar “Anak Allah” menunjukan hubungan yang khas antara Yesus dan Anak Allah.

 Gelar “Anak Allah” juga menunjukan bahwa antara Yesus dan Bapa berbeda peranan

 Gelar “Anak Allah” menunjukan hubungan istimewa dalam segi ketaatan antara Bapa

dan Anak.

 Gelar “Anak Allah” memperlihatkan ”kewibawaan Yesus”

c. Yesus adalah “Juru Selamat”

 Yesus datang untuk memebebaskan dan menyelamatkan manusia dari dosa

 Keselamatan yang di bawa Yesus erat hubungannya dengan ksih karunia Allah.

 Keselamatatan Kristus dihubungkan dengan hidup dan perjuanagan Yesus Kristus

 Keselamatan itu berkembang dalam pewartaan (Yak 1:12)

 Keselamatan dalam gereja terlaksana secara sakramental: melalui pembaptisan.

 Yesus sebagai juru selamat datang untuk menyelamatkan manusia.

2. Makna gelar-gelar Yesus bagi umat Kristiani:

a. Umat Kristiani mengakui Yesus sebagai Tuhan, berarti:

 Kita menjadikan Yesus sebagai pimpinan atau junjungan yang mengarahkan hidup

kita

 Kita menjadikan kata-kata Yesus sebagai kata terakhir dan tertinggi.

 Pengakuan kita terhadap Yesus merupakan pengakuan iman dengan semboyan


perjuangan sampai tuntas.
b. Umat kristiani mengakui bahwa Yesus Anak Allah berati:

 Yesus merupakan teladan bagi kita dalam hal ketaatan kepada Bapa, kepada

kehendak Allah daripada ketaatan pada kehendak sendiri.

 Yesus adalah pribadi yang menampilkan wibawa dan pesona ilahi

 Yesus dekat dengan Allah yang tersuci dan pantas dihormati.

c. Umat kristiani mengakui bahwa Yesus adalah Juruselamat berarti:

 Kita bersedia mengikutiNya dan bersedia dibaptis sebagai tanda iman akan tawaran

keselamatan dari Yesus.

 Kita menjadikan Yesus sebagai penolong untuk sampai kepada Allah

 Kita percaya bahwa Yesus telah membebaskan kita dari dosa dan maut.

Evaluasi/indikator:

1. Menjelaskan arti dan makan gelar-gelar Yesus (Tuhan, Anak/Putera Allah, Juru

Selamat) bagi umat kristiani.

2. Membuat litani tentang Yesus sesuai dengan penghayatan pribadi.

Pelajaran 19 : ROH KUDUS

1. Tanda-tanda atau lambang Roh Kudus

(Kis 2:1-13, Gal 5:16-26):


- Air : lambang tindakan Roh Kudus (dalam upacara pembaptisan)

- Urapan : dengan urapan minyak suci seseorang dikuatkan oleh Roh Kudus (krisma)

- Api : melambangkan daya transformasi Roh Kudus, yang mengubah orang menjadi

pemberani dan bersemangat menjadi saksi Kristus.


- Awan dan sinar : melambangkan kehadiran atau penampakan roh kudus
- Materi : lambang yang erat kaitannyadengan pengurapan

- Tangan : melalui penumpangan tangan Roh Kudus diebrikan


- Jari: Roh Kudus sebagai “jari tangan kanan Bapa”.
- Merpati : lambang pembabtisan

2. Karya dan Karunia Roh Kudus

a. Karya Roh Kudus (sebagai penolong)

 Roh Kudus membawa bahasa saling pengertian

 Roh Kudus membawa persatuan dan persekutuan

 Roh Kudus memberanikan

 Roh Kudus membawa pembaharuan

b. Karunia Roh Kudus

 Pada peristiwa Pentakosta, Roh Kudus mengaruniakan banyak keutamaan kepada

para rasul. Seperti: berkata-kata dengan hikmat, pengetahuan, dan mengadakan

mukjisat.

 Kepada umat yang hadir pada hari pentakosta, Roh mengaruniakan: iman,

menafsirkan bahasa Roh

 Dalam tradisi gereja ada 7 karuinia Roh:

1. Roh Kebijaksanaan Roh Kebijaksanaan membantu kita untuk mengenal perkara-

perkara Allah dan menilai segala sesuatu menurut “kaca mata” Allah. karena itu kita

akan dapat mementingkan hal-hal surgawi daripada hal-hal dunia.

2. Roh Pengertian Memampukan akal budi kita untuk mengenal keagunganTuhan,


memahami keberanian Ilahi dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Kita

dibantu memahami kebenaran ilahi karena Roh Kudus menerangi segala sesuatu

bahkan yang tersembunyi dalam diri Allah (1Kor 2:10)

3. Roh nasihat Membantu kita untuk dapat menilai dan mengambil keputusan secara

tepat dan memilih jalan yang paling aman dan berkenan kepada Allah. k-

eputusan yang kita ambil tidak berdasarkan emosi, hawa nafsu atau

kesalahpahaman.
4. Roh Keperkasaan Menguatkan kehendak kita agar tekun dalam iman, berani

menanggung resiko sebagai orang kristen dan memikul salib kita. Roh keperkasaan

akan membantu mewujudkan niat baik kita.

5. Roh Pengenalan. membantu kita untuk mengenal Tuhan dan diri sendiri. Juga

membantu kita mengenal ciptaan sebagai hal yang sementara sehingga kita tidak

terbuai atau lekat padanya.

6. Roh Takut akan Tuhan

Mengajar kita untuk menghormati Allah dengan penuh cinta dan menghindari

perbuatan dosa. Kita akan makin percaya pada Allah dan makin rendah hati karena

menyadari kedosaan kita.

7. Roh Kesalehan

Menyembuhkan hati kita yang keras agar makin terbuka untuk mencintai Allah dan

sesama. Kita akan selalu di bimbing untuk selalu berterima kasih atas karunia-

karunia Allah dan kita mudah bersyukur serta memuji Allah. kita dibantu lebih

bersikap murah hati terhadap sesama.

a. Buah-buah Roh dan buah-buah Daging (Gal 5:16-26)

1. Buah-buah Roh: kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,

kebaikan, kesehatan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.

2. Buah-buah Daging: percabulan, keceraan, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,


perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh

pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora.

Evaluasi :

1. Sebutkan tanda-tanda/lambang-lambang yang mengungkapkan Roh Kudus

2. Jelaskan tanda-tanda Roh Kudus pengaruh Roh Kudus dan kurnia-kurnia Roh

Kudus menurut Kis 2:1-11

3. Sebutlah dan jelaskan ketujuh karunia Roh Kudus


4. Apa makna peristiwa Pentakosta bagi kalian?
5. Terangkan dengan kata-kata sendiri karya dan karunia Roh Kudus, yang paling

Anda butuhkan

6. Menjelaskan karya Roh Kudus pada zaman sekarang.

Pelajaran 20 : TRITUNGGAL MAHAKUDUS

Ajaran Gereja tentang Allah Tritunggal (baca Ef 1:13-14).

A. Pengalaman tentang karya Trinitas:


- Tritunggal lebih menekankan iman, kekaguman dan rasa syukur untuk karya Allah

dalam hidup kita.


- Karya khas Allah Bapa: menciptakan (pemahaman secara manusiawi)

- Karya khas Allah Putra: menebus, memperbaiki yang rusak dan menyembuhkan

yang luka lahir batin.


- Karya khas Allah Roh Kudus: memperbaharui, menguatkan dan mempersatukan.

B. Ajaran Kitab Suci tentang Allah Tritunggal (Ef 1:3-14)


- Kita hanya dapat mengenal Allah sejauh dapat kita alami dalam karya ciptaanNya di

alam inidan lewat wahyuNya melalui PutraNya Yesus Kristus.


- Pemberian diri Allah secara sempurna dilaksanankan dalam diri Yesus Kristus.

- Allah berkarya dalam kristus dan oleh Roh Kudus

C. Ajaran Gereja tentang Allah Tritunggal: (baca Ef 1:13-14)

Pengertian SATU Allah dan TIGA Pribadi:


1. Arti Allah kita SATU (Tunggal): Tunggal, utuh tak terbagi, tak tercerai beraikan,

sempurna dan tidak ada sesuatu apapun yang perlu ditambahkan kepadaNya. Allah

adalah keutuhan, kepenuhan dan kesempurnaan.


2. Arti TIGA PRIBADI dalam SATU ALLAH:
- TIGA PRIBADI: Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus.

- TIGA PRIBADI artinya: Allah adalah Dia yang berelasi, menyapa, merangkul,

menghadirkan diri dan mengkomunikasikan diri.

3. Doa-doa dan ibadat yang mengungkapkan iman kita kepada Allah Tritunggal:

a. Tanda salib: dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Arti tanda salib:


- Sebagai peringatan akan Yesus yang mati di salib sebagai juru selamat manusia.

- Sebagai tanda karya penyelamatan dan penebusan yang mendamaikan alam

semesta, memberi hidup dan mengalahkan yang jahat.


- Menandai dirinya dengan salib sambil menyerukan nama Bapa dan Putera dan roh

Kudus

b. Doa “Kemulian/Gloria”:
- Mengingat akan semua yang dilakukan Allah bagi kita

- Memuji Putera Allah yang setara dengan Bapa

- Memuliakan Allah Tritunggal dan Kristus penebus kita yang mewahyukan Bapa

bersama dengan Roh Kudus.

c. Syahadat/Credo

Isi Credo:
- Pengakuan iman akan Allah Tritunggal

- Ringkasan seluruh sejarah suci mulai dari penciptaan, penjelmaan, kebangkitan,

kedatangan Roh Kudus, misteri gereja, sakramen-sakramen, sampai dengan

kehidupan kekal.

d. Doxologi:

Artinya: doa pujian (doa sebelum doa Bapa Kami dalam ekaristi). Dengan ciri

khasnya: susunannya yang triniter artinya: Allah Tritunggal Maha Kudus yang

menjadi inti doa.

e. Pembaptisan:
- Pembaptisan orang kristen memakai rumusan Trinitas
- Dengan pembaptisan, orang kristen dipanggil untuk mengambil bagian dalam

kehidupan Tritunggal Maha Kudus.

Evaluasi :

1. Sebutkan peranan Bapa, Putera dan Roh Kudus dari Ef 1:3-14

2. Jelaskan secara singkat “SATU ALLAH”

3. Apa artinya “SATU ALLAH TIGA PRIBADI”?

4. Sebutkan doa-doa yang mengungkapkan iman kepada Allah Tritunggal

5. Jelaskan dengan kata-kata sendiri ajaran kitab suci mengenai Tritunggal Maha

Kudus.

6. Bagaimana menghayati Allah Tritunggal dalam hidup sehari-hari?

Anda mungkin juga menyukai