A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
1.4 Beriman pada Yesus Kristus sebagai Pokok iman Gereja yang memberi peran kepada
setiap anggota gereja sesuai kedudukannya masing - masing
1. Menjelaskan pesan pokok Injil Mat 28: 16-20 dalam kaitannya dengan Tugas
pewartaan Gereja.
2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk pewartaan dalam Gereja Katolik.
3. Menjelaskan peranan Magisterium atau wewenang mengajar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penggalian pengalaman dan cerita kehidupan, peserta didik memahami makna
serta bentuk-bentuk kegiatan tugas Gereja yang mewartakan (kerygma)
2. Melalui menyimak dan mendiskusikan ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja, peserta
didik memahami makna pewartaan
3. Melalui kegiatan refleksi, serta aksi kegiatan, peserta didik menghayati tugas pewartaan
dalam hidupnya.
E. Materi Pembelajaran
Gereja yang Mewartakan
1. Fakta
- Artikel tentang tugas Gereja yang mewartakan
- Kisah hidup seorang pewarta/katekis di lingkungan/wilayah/paroki
2. Konsep
a. Ajaran Kitab Suci tentang Perutusan Murid-Murid Yesus
Tugas Mewartakan
Dalam diri Yesus dari Nasaret, sabda Allah tampak secara konkret manusiawi.
Penampakan itu merupakan puncak seluruh sejarah pewahyuan sabda Allah. Tetapi
oleh karena sabda itu sudah menjelmakan diri dalam sejarah dan tidak dapat tinggal
dalam sejarah untuk selamanya, maka untuk mempertahankan hasilnya bagi semua
orang, sabda itu harus menciptakan bentuk-bentuk lain, yang di dalamnya sabda itu
dapat hadir dan berbicara.
Ada tiga bentuk sabda Allah dalam Gereja, yaitu:
1. Sabda/pewartaan para rasul sebagai daya yang membangun Gereja.
2. Sabda Allah dalam Kitab Suci sebagai kesaksian normatif.
3. Sabda Allah dalam pewartaan aktual Gereja sepanjang zaman.
Tiga bentuk pewartaan tersebut di atas saling berhubungan satu sama lain. Pewartaan
aktual Gereja masa kini berdasarkan dan merupakan kesinambungan dari pewartaan
para rasul dan pewartaan Kitab Suci yang diwariskan kepada kita.Ada perbedaan
antara sabda Allah dalam ajaran para rasul dan Alkitab dan sabda Allah dalam
pewartaan aktual Gereja. Oleh karena wahyu selesai dengan kematian para rasul,
maka dasar normatif juga sudah diletakkan. Segala pewartaan selanjutnya tergantung
pada norma itu. Tugas pewartaan tidak lain adalah mengaktualisasi apa yang
disampaikan Allah dalam Kristus sebagaimana diwartakan para rasul.Dengan
demikian, sabda Allah sungguh datang kepada manusia dan menyelamatkan mereka
yang mendengarkan dan melaksanakan pewartaan Gereja. Pewartaan sabda Allah
oleh Gereja bukan hanya sekedar informasi mengenai Allah dan Yesus Kristus,
melainkan sungguh-sungguh menghadirkan Kristus yang mulia. Di dalamnya Kristus
menyelamatkan, menyembuhkan hati dari setiap orang yang mendengar dan
membuka diri terhadap sabda yang disampaikan itu. Kristus membebaskan kita dari
dosa melalui sabda-Nya.
Dalam mewartakan sabda Allah, kita dapat mewartakannya secara verbal melalui ka-
ta-kata (kerygma), tetapi juga dengan tindakan (martyria). Pola pewartaan itu adalah
3. Prinsip
a. Ajaran Kitab Suci tentang Perutusan Murid-murid
b. Ajaran Gereja tentang Tugas Gereja Mewartakan
4. Prosedur
a. Ajaran Kitab Suci tentang Perutusan Murid-murid
b. Ajaran Gereja tentang Tugas Gereja Mewartakan
2. Sumber Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
1. Peserta didik membuka pelajaran dengan doa yang sesuai.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
10
Pendahuluan 3. Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
menit
dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Menanya:
Apa artinya tugas Gereja yang mewartakan
Siapa saja yang menjadi pewarta dalam Gereja Katolik
Pengumpulan data:
Mencari informasi tentang tugas Gereja yang mewartakan di
internet resmi Gereja Katolik, atau di buku-buku tentang Gereja,
Mewawancarai seorang katekis tentang tugas Gereja yang
mewartakan (Kerygma)
Mencari informasi tetang pewartaan Gereja: Bentuk Sabda
Allah; Pola pewartaan; Magisterium/ Wewenang Mengajar; dan
Para Pewarta
Mencari dan mendalami ajaran Gereja tentang tugas Gereja
yang mewartakan .
Mencari dan mendalami ajaran Kitb Suci tentang tugas
pewartaan Gereja (misalnya, Injil Matius 28:16-20)
Mengasosiasi:
Menganalisis informasi tentang tugas Gereja yang mewartakan
di internet resmi Gereja Katolik, atau di buku-buku tentang
Gereja,
Menganalisis hasil wawancara dengan seorang katekis tentang
tugas Gereja yang mewartakan (Kerygma)
Menganalisis informasi tentang pewartaan Gereja: Bentuk Sabda
Allah; Pola pewartaan; Magisterium/ Wewenang Mengajar; dan
Para Pewarta
Menganalisis ajaran Gereja tentang tugas Gereja yang
mewartakan.
Menghubungkan ajaran Kitab Suci tentang tugas pewartaan
Gereja (misalnya, Injil Matius 28:16-20)
Komunikasi:
Menulis refleksi berdasarkan pesan Kitab Suci (Matius 28:16-
20)
Mendoakan para pewarta/ Katekis
Melibatkan diri dalam tugas pewartaan Gereja, misalnya: mejadi
lektor, pembina bina iman anak, dan sebagainya
I. Penilaian Autentik
1. Penilaian Proses
Penilaian Sikap
Menulis
refleksi
Uraian berdasarkan
Memahami tugas pokok Gereja
Perorangan pesan Kitab
sesuai dengan kedudukan dan
Suci (Mat
1 peranannya sebagai murid Yesus Tes tertulis
28:16-20)
Kristus
Menyusun doa
untuk para
katekis/pewarta
sabda
b. Penilaian Keterampilan
Teknik Bentuk
No Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
Melibatkan
diri dalam
Melibatkan diri tugas pokok
salah satu
Gereja sesuai dengan kedudukan Tugas
1 Penugasan tugas
dan peranannya sebagai murid kelompok
pewartaan
Yesus Kristus
Gereja
b. Pengetahuan
c. Keterampilan