Anda di halaman 1dari 23

SIFAT – SIFAT GEREJA

1. GEREJA YANG SATU


2. GEREJA YANG KUDUS
3. GEREJA YANG KATOLIK
4. GEREJA YANG
APOSTOLIK
Kompetensi Dasar :
1.2 Menghayati sifat-sifat Gereja sebagai dasar panggilan
untuk merasul dan memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah
2.2 Berperilaku disiplin pada sifat-sifat Gereja sebagai dasar
panggilan untuk merasul dan memperjuangkan nilai-nilai
Kerajaan Allah
3.2 Memahami sifat-sifat Gereja sebagai dasar panggilan
untuk merasul dan memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah
4.2 Menghayati sifat-sifat Gereja sebagai dasar panggilan
untuk merasul dan memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah
1. Gereja yang satu
Dalam doa syahadat/credo/aku percaya, kita
mengakui 4 sifat gereja yaitu: gereja yang satu,
kudus, katolik dan apostolik
Kesatuan Gereja

Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk


pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus,
untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena
Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam
Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu
yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." Karena itu bagi
kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak
percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang
bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu
sentuhan dan suatu batu sandungan."
Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat
kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah
disediakan. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih,
imamat yang rajawi, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan- perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-
Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah,
tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang
dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah
beroleh belas kasihan.
Pertanyaan:

1. APA PESAN DARI TEKS TERSEBUT?


2. APA ARTI GEREJA YANG SATU MENURUT RASUL
PETRUS?
Pengertian Gereja yang Satu

Kesatuan itu nampak jelas dalam:


*Kesatuan iman para anggotanya

Kesatuan iman ini bukan kesatuan statis tetapi


kesatuan yang dinamis, artinya iman yang sama namun
diungkapkan dan dirumuskan secara berbeda-beda.
Kesatuan di sini bukanlah keseragaman tetapi bisa
dipahami seperti Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda
tetapi tetap satu.
*Kesatuan dalam pimpinan yaitu hierarki.

Yesus memilih 12 rasul namun Ia juga memilih Petrus


sebagai ketua para rasul. Dalam diri Petrus, Kristus
menetapkan asas dan dasar kesatuan iman yang
kemudian diteruskan dalam diri Paus juga masing-
masing uskup sebagai pemimpin Gereja di sebuah
wilayah.
*Kesatuan dalam kebaktian dan kehidupan
sacramental

Kebaktian dan sakramen-sakramen merupakan


ekspresi simbolis dari kesatuan gereja artinya lewat
kesatuan kebaktian, sakramen-sakramen yang diterima
Nampak jelas kesatuan gereja itu sendiri.
Upaya Memperjuangkan Kesatuan Gereja

Usaha untuk menguatkan Usaha untuk menguatkan


persatuan kita dalam gereja: persatuan antar-Gereja:
Aktif berpartisipasi dalam

Jujur dan terbuka antar satu

kehidupan bergereja dengan yang lain


Setia dan taat kepada

Lebih melihat persamaan

persekutuan umat dan hirarki daripada mempersoalkan


perbedaan
Mengadakan kegiatan bersama

seperti doa bersama


2. Gereja yang kudus
Mencari info
1) Siapakah Carlo Acutis?
2) Apa gambaran perjalanan
hidupnya?
3) Mengapa ia disahkan menjadi
seorang beato?
4) Apa pesan cerita ini untuk hidup
kalian sendiri?
Carlo Acutis menjadi teladan spirit kekudusaan
orang muda zaman milenial untuk membangun
kehidupan manusia yang bermartabat.

Orang muda adalah Gereja masa kini dan masa


depan, maka semangat atau spiritualitas untuk
kekudusan hidup perlu ditanam dalam diri orang
Katolik sejak kecil, mulai dari hal-hal yang
sederhana dalam hidup di keluarga, Gereja dan
masyarakat.
Petistiwa beatifikasi Carlo Acutis hendaknya
menjadi pemicu bagi orang muda untuk lebih
giat dan cermat menggunakan media
informatika untuk kabar baik dan keselamatan
banyak orang, dan itu cara lain untuk
mewujudkan kekudusan Gereja di dunia pada
zaman ini.
2. Gereja yang kudus
Yang kudus itu adalah Allah. Gereja menerima
kekudusan sebagai anugerah dari Allah dalam
Kristus oleh iman.
Kekudusan tidak datang dari Gereja, tetapi
dari Allah yang mempersatukan Gereja dengan
Kristus dalam Roh Kudus. Jadi, kekudusan
Gereja tidak terutama diartikan secara moral,
tetapi secara teologikal, menyangkut
keberadaan dalam lingkup hidup Allah.
Gereja itu kudus karena :
Sumber dari mana Gereja berasal adalah kudus. Gereja
didirikan oleh Kristus. Gereja menerima kekudusannya dari
Kristus dan doa-Nya.

Tujuan dan arah Gereja adalah kudus.


Gereja bertujuan untuk kemuliaan Allah dan penyelamatan umat
manusia.

Unsur-unsur Illahi yang berada di dalam Gereja adalah


kudus, misalnya ajaran-ajaran dan sakramen-sakramennya.
Anggotanya adalah kudus, karena ditandai oleh Kristus melalui
pembaptisan dan diserahkan kepada Kristus serta dipersatukan
melalui iman, harapan, dan cinta yang kudus. Artinya, Kita semua
dipanggil untuk kekudusan (kesucian).
Upaya mewujudkan kekudusan Gereja :
†Saling memberi kesaksian untuk hidup sebagai
putera-puteri Allah.
†Memperkenalkan anggota-anggota Gereja yang
sudah hidup secara heroik
untuk mencapai kekudusan.
†Merenungkan dan mendalami Kitab Suci.,
khususnya ajaran dan hidup Yesus, yang merupakan
pedoman dan arah hidup kita.
3. Gereja yang katolik
Arti Katolik (Universal / Umum):
•Hidup di tengah segala bangsa
•Ajaran gereja dapat diwartakan untuk segala bangsa
dengan keanekaragamannya
•Gereja terbuka terhadap semua bangsa dari berbagai
daerah, agama, suku dan budaya
•Iman dan ajaran gereja bersifat umum artinya dapat
diterima dan dihayati oleh siapa saja
Upaya mewujudkan kekatolikan gereja :
* Sikap terbuka dan menghormati kebudayaan, suku,
agama manapun
* Bekerja sama dengan siapapun demi kebaikan
bersama
* Memprakarsai upaya memperjuangkan dunia yang
lebih baik
* Jiwa besar dan terlibat aktif untuk memberi
kesaksian bahwa katolik artinya terbuka terhadap
siapapun
* Katolik juga tidak sekedar melebur diri dalam dunia
dengan segala fenomenanya namun, gereja tetap
mempertahankan identitasnya.
4. Gereja yang apostolik
Arti Apostolik :
•Berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada
kesaksian iman mereka yang hidup bersama YESUS.
•Tidak terpaku pada gereja perdana namun tetap
berkembang dibawah bimbingan Roh Kudus.
•Gereja berhubungan dengan para rasul yang diutus
oleh Kristus sendiri.
Hubungan itu tampak dalam beberapa hal berikut :
* Fungsi dan kuasa hierarki diwariskan dari para
rasul
* Ajaran-ajaran gereja diturunkan dan berasal dari
kesaksian para rasul
* Ibadat dan struktur gereja pada dasarnya berasal
dari para rasul
Usaha mewujudkan Keapostolikan Gereja :
* Setia mempelajari injil sebagai iman gereja
para rasul
* Menafsirkan dan mengevaluasi situasi konkret
kita dengan iman Gereja para rasul
* Setia dan loyal kepada hierarki sebagai
pengganti para rasul.
Sifat-Sifat/Ciri Gereja Zaman Ini :
* keberpihakan pada orang-orang yang miskin.
Gereja senantiasa membantu dan memihak mereka
yang miskin sekaligus mereka yang tertindas.
* Kenabian:
gereja mengambil peran sebagai seorang nabi yang
mengkritisi ketidakadilan yang ada. Gereja juga
menjadi saksi akan Kristus yang mengasihi.
* Membebaskan:
gereja menjadi pembebas bagi masyarakat yang
berada dalam kungkungan atau belenggu
ketidakadilan.
* Ragi :
Seperti ragi yang membuat sebuah adonan terus
berkembang maka gereja pun mengambil peran
dan tugas yang sama
* Dinamis/aggiornamento:
gereja terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman dan terus berubah namun
tetap mempertahankan identitasnya.
* Kharismatis:
gereja terus berusaha dan mengakomodir setiap
potensi yang ada yang dimiliki oleh umatnya
sebagai anugerah Allah.

Anda mungkin juga menyukai