Anda di halaman 1dari 3

Aku Orang Muda Katolik

1. Pengertian Orang Muda Katolik


Yang dimaksud dengan OMK menurut Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda (PKPKM) yang
dikeluarkan Komisi Kepemudaan KWI adalah
a. Berusia 13 s.d. 35 tahun dan belum menikah, (tetap memperhatikan situasi dan
kebiasaan masing- masing daerah.);
b. Dibabtis secara Katolik;
c. OMK mencakup jenjang usia remaja, taruna dan pemuda.

Sebelum Istilah OMK digunakan nama Seksi Muda-Mudi atau Seksi Kepemudaan, yang
kemudian sekitar Tahun 1974 baru muncul namanya istilah Mudika untuk menamai gerakan
yang muda-mudi Katolik yang berbasis teretori gereja. Disamping Ormas Pemuda Katolik
yang lebih bergerak dalam aktifitas Sospolmas. Kemudian muncul UU Keormasan No. 5
tahun 1985 yang menjadikan nama Pemuda Katolik digunakan untuk nama Ormas yang
lebih banyak bergerak dalam pengkaderan untuk bidang Solpolmas sedang Mudika banyak
berperan dalan kegiatan – kegiatan teretori ( keparokian ).

Pada tahun 2004 Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Jakarta memunculkan istilah baru,
OMK, Orang Muda Katolik. Nama ini kemudian meluas dan diteguhkan dalam Pertemuan
Nasional (PERNAS) OMK 2005 menjadi pengganti Mudika. Namun sampai dengan saat ini,
kedua istilah masih dipakai bergantian, sesuai dengan pilihan masing-masing komunitas
Katolik muda itu sendiri.

2. Ciri – Ciri Orang Muda Katolik (OMK)


Ada tiga ciri orang muda katolik yaitu :
a. Jati Diri : OMK dipanggil untuk menjadi dirinya sendiri – yang diharapkan yaitu
menjadi diri sendiri seperti yang dikehendaki Tuhan.
b. Ketidakpastian : kebanyakan OMK, wajah mereka menampakkan ketidakpastian
masa depan.
c. Hubungan-Hubungan : ciri orang muda katolik adalah memiliki banyak teman atau
bersahabat dan selalu riang dimanapun.

3. Bentuk-bentuk kegiatan:
Orang Muda Katolik dalam Menggereja Ada beberapa bentuk-bentuk keaktifan OMK dalam
menggereja sebagai berikut:
a. Kegiatan Rohani-Spiritual
Beberapa kegiatan Rohani – Spritual dapat dilakukan antara lain:
 Doa Lingkungan yang dapat berupa ibadat sabda, sharing Kitab Suci dan devosi-
devosi kepada orang kudus, terutama devosi kepada Bunda Maria dalam doa
rosario. Doa lingkungan juga dapat bermanfaat sebagai wadah pertemuan
antarumat, untuk membentuk suatu persaudaraan kasih. Persaudaraan ini mesti
berlandaskan pada ajaran Yesus Kristus yang tampak jelas dalam Injil. Orang
Muda Katolik, sebagai anggota Gereja, diharapkan terlibat aktif dalam doa
lingkungan ini. Melalui doa lingkungan, mereka dapat merasakan suasana hidup
persaudaraan Gereja, yang mengikat mereka dalam cinta. Dengan demikian,
Orang Muda Katolik merasa bahwa mereka juga memiliki tugas dan panggilan
yang sama dengan anggota Gereja yang lain. Mereka merasa diterima dan
dihargai oleh Gereja dan dengan demikian mereka terpanggil untuk secara aktif
terlibat dalam berbagai kegiatan Gereja.
 Retret dan Rekoleksi Tujuan retret adalah untuk mencapai “kesehatan” rohani
Orang Muda Katolik, sehingga mampu menghayati hidup dan panggilannnya
sesuai dengan potensi rohani secara optimal, mengenal diri secara lebih utuh
dan berani serta mengadakan pertobatan. Melalui rekoleksi, Orang Muda Katolik
dibawa ke alam refleksi perihal kehidupan pribadi. Mereka diharapkan mampu
mengolah diri, dengan mengumpulkan berbagai pengalaman harian, baik yang
menggembirakan maupun yang menyedihkan; dan akhirnya menyerahkan
berbagai “beban” dan kebahagiaan serta harapan kepada Allah. Mereka mesti
memandang hidup ini sebagai anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Oleh
karena itu, sikap doa, kontemplasi dan refleksi atas Sabda Allah mesti menjadi
tindakan wajib bagi Orang Muda Katolik.
 Kemah Rohani Melalui kemah rohani, Orang Muda Katolik dapat merasakan
kasih Tuhan lewat alam ciptaan. Mereka menyadari bahwa cinta Tuhan tidak
terbatas pada satu lingkungan hidup saja, melainkan dalam berbagai dimensi
hidup manusia, yakni alam semesta. Kesadaran bahwa manusia adalah “gambar
Allah” atau “citra Allah”, hendaknya juga menjadi kesadaran bagi Orang Muda
Katolik dalam upaya mereka untuk mencintai alam sekitar. Kesadaran ekologis
ini membantu Orang Muda Katolik agar memiliki rasa tanggung jawab terhadap
kehidupan bersama dan kehidupan alam semesta. Dengan demikian, mereka
menjadi pelayan dalam keterarahannya kepada Allah, pencipta dan sumber
segala yang ada di dunia.
 Misa Orang Muda Katolik Bentuk pembinaan lain yang paling penting terhadap
Orang Muda Katolik dalam upaya meningkatkan keaktifan mereka dalam hidup
menggereja adalah mengadakan perayaan ekaristi. Melalui perayaan ekaristi,
Orang Muda Katolik dapat semakin memahami misteri ekaristi dan panggian
Allah bagi mereka.
 Mendukung Pelayanan – pelayanan liturgi di Gereja, Selain itu juga Orang
Muda Katolik juga dapat dilibatkan secara aktif dalam pelayanan-pelayanan
liturgis di gereja misalnya: Misdinar, Koor, Lektor dan bentuk-bentuk pelayanan
lainnya.

b. Kegiatan Non Rohani-Spiritual atau Fisik-Mental


Beberapa kegiatan Fisik-Mental dapat dilakukan yaitu:
 Pertemuan antar-Orang Muda Katolik Salah satu ciri khas orang muda adalah
memiliki keinginan untuk selalu berkumpul dan bertemu dengan teman-
teman sebaya.
 Pengembangan Bakat Seni dan Olah raga bisa melalu bentu Porseni.
 Latihan Kepemimpinan
 Bakti Sosial
4. Orang Muda Katolik Sangat Diprioritaskan dan dibutuhkan Gereja.
Dalam diri orang muda minimal ada tiga kekuatan.
a. Orang muda memiliki tenaga alias otot. Banyak peristiwa perubahan revolusi Negara
diprakarsai oleh orang muda. Usia muda menjadi usia produktif dimana energi besar
dimiliki orang muda. Maka seringkali dalam kepanitiaan-kepanitiaan orang muda
seringkali ditempatkan sebagai seksi “angkat- angkat”. Dan semoga tidak hanya
ditempatkan sebagai seksi “angkat-angkat” saja tetapi dilibatkan dalam membuat
keputusan.
b. Orang muda memiliki kreatifitas dan otak yang masih segar. Banyak hal telah
dipelajari lewat pewarisan orang tua maupun pendidikan sekolah dan agama. Di usia
muda lah, orang muda mengembangkan apa yang telah mereka dapatkan. Diusia ini
menjadi kesempatan untuk berprestasi.
c. Semangat yang besar. Energik, dinamis, dan bisa “berteriak” dengan lantang adalah
gambaran yang dimiliki oleh orang muda. Perayaan Ekaristi yang petugasnya rata-
rata orang muda pada umumnya menyampaikan gelora semangat penuh harapan.
Tentu masih banyak potensi lain yang dimiliki oleh orang muda.

Namun, mengelola dan memaksimalkan ketiga potensi tersebut tentu akan menjadi
kekuatan yang luar biasa. Ketiga modal ini kalau ditempatkan dalam kerangka perutusan
tentu akan menarik. Allah yang menganugerahkan rahmat, manusia mengembangkan
dengan penuh tanggungjawab dan dikembalikan untuk kemuliaan Allah. orang muda
katolik (OMK) merupakan generasi muda penerus gereja. Para orangtua sudah hampir
selesai tugasnya dalam pelayanan di gereja dan ini akan dilanjutkan oleh kaum muda
yaitu OMK (regenerasi). Yang menjadi perhatian pada kaum muda saat ini yaitu banyak
OMK yang kurang peduli terhadap gereja.

Gereja harus lebih fokus pada kaum muda ini karena merekalah yang sangat
menentukan masa depan gereja nantinya. Selain itu, bukan hanya untuk masa depan
gereja namun untuk masa depan masyarakat dan bangsa Indonesia kedepannya.

5. Kewajiban Orang Muda Katolik (OMK)


kewajiban orang muda katolik antara lain mematuihi aturan – aturan yang ada pada
gereja katolik misalnya sepuluh perintah Allah dan 5 perintah gereja. Kedua hal ini
merupakan dasar dari kegiatan apapun dalam gereja katolik. Hal ini bukan hanya berlaku
pada orang muda juga pada umat katolik keseluruhan. Namun lebih difokuskan pada
kaum muda supaya menjadi jujur dan setia.
Setiap kaum muda itu harus dapat menghidupi iman kekatolikannya dimanapun ia
berada. Artinya, kaum muda harus tahu inti iman katolik itu seperti apa, mengerti
perintah – perintah dalam gereja katolik itu apa saja, juga mampu mengucapkan doa –
doa dalam agama katolik.
Dan yang menjadi salah satu pula harapan gereja adalah menganjurkan orang muda
katolik mendapatkan pasangan yang juga katolik. Meskipun, gereja katolik juga tidak
melarang pernikahan di luar katolik.

6. Gambaran dan sejarah singkat gerakan muda-mudi Salatiga dan KRSA

Anda mungkin juga menyukai