Anda di halaman 1dari 20

1

BAB IV
HIERARKI DAN AWAM

STANDAR KOMPETENSI
Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan
penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup
bersama dan ber-Gereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 1


2

Pada bagian ketiga ini akan mendalami lebih lanjut tentang dua komponen
penting dalam Gereja Katolik sebagai Persekutuan Umat yaitu hierarki dan
awam.

Selanjutnya akan mendalami juga hubungan antara keduanya, sebab


sekarang memang sedang terjadi pergeseran dari paham dan penghayatan Gereja
yang Institusional Hierarkis ke Gereja yang lebih mengumat, di mana awam
menemukan kembali tempat dan peranannya dalam hidup menggereja.

Secara berturut-turut, pada bagian ketiga ini akan membahas materi


tentang :

A. Hierarki dalam Gereja Katolik.


B. Awam dan Hubungannya dengan Hierarki.

KOMPETENSI DASAR
Siswa diharapkan dapat memahami fungsi dan peranan hierarki dan
awam, sehingga bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan hierarki
(dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup menggereja.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 2


3
A. HIERARKI DALAM GEREJA
KATOLIK

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan struktur hierarki Gereja beserta tugas/ fungsinya.

2. Menyebutkan dan menjelaskan dasar ditetapkannya hierarki Gereja.

3. Menjelaskan fungsi kepemimpinan dalam Gereja Katolik.

4. Menjelaskan corak kepemimpinan dalam Gereja Katolik.

PETA KONSEP

HIERARKI
DALAM
GEREJA
KATOLIK

Struktur Dasar Fungsi Corak


Hieraki Hierarki Hierarki Hierarki

MATERI AGAMA KATOLIK XI 3


4
LANGKAH PERTAMA : (mendalami cerita tentang pemilihan Paus
yang penuh misteri).

PAUS YOHANES XXIII

Ketika Roncalli dipilih menjadi Paus, banyak sekali orang yang


kecewa karena dia adalah kardinal yang sama sekali tidak dikenal dan tidak
disebut-sebut sebagai papabilis (calon paus). Orang semakin kecewa karena
Paus yang terpilih ternyata sudah tua. Akhirnya, orang berpikir: sudahlah,
biarlah dia sebagai Paus peralihan.
Akan tetapi, ternyata Paus tua ini membuat banyak kejutan dalam
Gereja. Roncalli yang kemudian dikenal sebagai Paus Yohanes XXIII itu
diakui sebagai Paus yang membaharui kehidupan menggereja. Dialah yang
melahirkan motto “aggiornamento”, yang berarti Gereja harus senantiasa
memperbaharui diri sesuai dengan tuntutan zaman.
Diceritakan pada awal masa pelayanannya sebagai Paus, secara
simbolis ia menyuruh supaya semua jendela di Vatikan dibuka selebar-
lebarnya. Gereja harus terbuka kepada dunia, supaya udara segar dapat
masuk dan pandangan jauh ke depan tidak terhalang.
Salah satu keputusan yang paling menggemparkan pada zamannya
ialah ketika beliau mengumumkan akan diadakan Konsili, yaitu sidang
agung uskup-uskup sedunia. Diceritakan bahwa sesudah beliau
mengumumkan hal itu, beliau sendiri menjadi sangat terkejut dan bingung.
Bermalam-malam beliau tidak dapat tidur. Entah bagaimana, pada suatu
malam yang sangat menggelisahkan tiba-tiba beliau berkata pada diri
sendiri: “Roncalli, mengapa engkau bingung dan gelisah. Konsili itu urusan
Roh Kudus, sama sekali bukan urusanmu !”.
Sejak saat itu beliau dapat tidur dengan nyenyak. Konsili Vatikan II
kemudian berjalan sangat mengesankan dan penuh kejutan. Semua orang
mengakui Konsili Vatikan II adalah karya Roh Allah di abad ini.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 4


5
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Bagaimana kesanmu membaca cerita tersebut !
2. Apakah dalam cerita tersebut terdapat campur tangan Tuhan dalam
pemilihan karya Paus Yohanes XXIII ? Tunjukkan di bagian mana dalam
kata-kata/ kalimatnya !
3. Apa arti sabda Tuhan “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah
yang memilih kamu !”
4. Menjadi rohaniwan/ hierarki/ gembala umat adalah suatu panggilan ? Apa
artinya !

PENJELASAN
Pemilihan Roncalli menjadi Paus dan banyak keputusan serta karyanya
sebagai Paus kemudian cukup jelas menunjukkan penyertaan dan
penyelenggaraan Ilahi. Baik pemilihannya maupun keputusan dan karyanya
sungguh tak terduga, sulit dijelaskan dengan pikiran dan akal manusia. Mungkin
hanya Tuhan yang tahu. Panggilan dan pilihan untuk tugas-tugas gerejani sedikit
banyak merupakan “urusan” Tuhan. Tuhan telah berkata “Bukan kamu yang
memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”.

LANGKAH KEDUA : (mendalami panggilan dan pilihan Tuhan untuk


menjadi Gembala umat dalam terang kitab suci).

“ GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBAKU “
( Yohanes 21: 15-19)

Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak


Yohanes apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini ?”
Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-
domba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon,
anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya:
“Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus
kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

MATERI AGAMA KATOLIK XI 5


6
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena
Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?”
Dan ia berkata kepada-Nya “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya:
“Gembalakanlah domba-domba-Ku. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu
sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau
sudi menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau
kehendaki.” Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana
Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia
berkata kepada Petrus: “Ikutilah Aku.”

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !


1. Apakah yang dapat kamu pahami dari pengangkatan Petrus sebagai
Gembala oleh Yesus dalam kisah tersebut !
2. Mengapa Yesus memilih Petrus yang sering ceroboh dan labil untuk
menjadi pemimpin umat-Nya !
3. Mengapa tugas sebagai gembala/ pemimpin dikaitkan dengan kasih !

PENJELASAN
Yesus memilih Petrus menjadi Gembala dan pemimpin umat-Nya,
walaupun Petrus sering ceroboh dan labil, bahkan pernah menyangkal-Nya
sampai tiga kali. Pemilihan Petrus oleh Tuhan sungguh berdasarkan kasih
karunia-Nya. Manusia tidak memiliki andil apapun untuk hal ini.
Yang dituntut oleh Tuhan dari Petrus (dan semua penggantinya) hanyalah
kasih. Kasih dapat menghapus banyak dosa. Mungkin Tuhan berpikir seseorang
pemimpin yang tahu kelemahannya akan bersikap penuh pengertian dalam
memimpin orang lain. Petrus banyak belajar dari kelemahannya. Yang penting ,
cintanya kepada Tuhan tidak diragukan.
Sekalipun Petrus sebagai Gembala atau siapapun juga yang menjadi
gembala, Yesus terus menyebut domba-domba itu sebagai “domba-domba-Ku.”
Kawanan domba-domba itu tidak menjadi milik sang gembala manusia. Tidak
seoramg pun dapat menggantikan Yesus.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 6


7
Dengan demikian, seorang pemimpin Gereja/ Gembala dalam Gereja
adalah oramg yang sangat mengasihi Yesus dan bersedia menyerahkan nyawanya
untuk Yesus dan umat gembalaannya.

LANGKAH KETIGA : (mendalami dasar dan strukrut kepemimpinan


dalam Gereja).

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Apakah yang menjadi dasar kepemimpinan/ hierarki dalam Gereja
Katolik !
2. Sebutkan dan jelaskan struktur kepemimpinan dalam Gereja Katolik !
3. Sebutkan fungsi dan corak kepemimpinan dalam Gereja Katolik !

PENJELASAN

DASAR, STRUKTUR, FUNGSI DAN CORAK KEPEMIMPINAN


(HIERARKI) DALAM GEREJA

1. Dasar Kepemimpinan (Hierarki) dalam Gereja


a. Kepemimpinan dalam Gereja diserahkan kepada hierarki.
b. Hierarki dan strukturnya berasal dari Kristus (Lumen Gentium, art.
20 dan Yohanes 20:21).
Pernyaan “atas penetapan Ilahi para uskup menggantikan para rasul” harus
dapat dimengerti dengan baik. Yang dimaksud adalah bahwa dari hidup
dan kegiatan Yesus timbullah kelompok orang yang kemudian
berkembang menjadi Gereja seperti yang di kenal sekarang. Proses
perkembangan itu terjadi dalam Gereja Perdana/ Gereja Para Rasul.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 7


8
2. Struktur Kepemimpinan (Hierarki) dalam Gereja

STRUKTUR HIERARKI KETERANGAN


Dewan Para Uskup dengan Paus sebagai
kepalanya.
Para uskup adalah menggambarkan
pengganti Para Rasul.
Tugasnya adalah menggantikan dewan para
rasul. Yang menjadi pimpinan Gereja
adalah dewan para uskup.
Ketika Kristus mengangkat 12 rasul, Ia
membentuk mereka menjadi dewan/ badan
yang tetap. Sebagai ketua, diangkat-Nya
Petrus yang dipilih dari antara mereka.
Petrus dan para rasulnya yang atas
penetapan Tuhan merupakan satu dewan
para rasul, demikian pula Paus, pengganti
Petrus, bersama uskup pengganti rasul
merupakan suatu himpunan yang sama.

Dalam Lumen Gentium art. 22 dikatakan


bahwa Paus mempunyai kuasa penuh,
tertinggi dan universal terhadap Gereja, dan
kuasa itu selalu dapat dijalankan dengan
bebas. Paus pengganti Petrus maka
pemimpin para uskup.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 8


9

STRUKTUR HIERARKI KETERANGAN


Tugas pokok uskup adalah mempersatukan
dan mempertemukan umat. Tugas pemersatu
itu diwujudkan dalam bidang pewartaan,
perayaan, dan pelayanan, di mana
dimungkinkan komunikasi iman dalam Gereja.
Tugas utama dan terpenting adalah pewartaan
Injil (Lumen Gentium, art. 25).

Imam Pembantu Uskup: Imam dan Diakon

Imam: wakil uskup. Imam harus dapat


menghadirkan Uskup. Mereka ditahbiskan
untuk mewartakan Injil dan menggembalakan
umat. Imam pembantu uskup sebagai
pembantu umum.

Diakon
Diakon: pada tingkat hierarki yang lebih
rendah adalah diakon, yang ditumpangi tangan
bukan untuk tugas imamat, melainkan untuk
pelayanan (Lumen Gentium, art.29). Diakon
pembantu khusus uskup di bidang materi.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 9


10
3. Fungsi/ tugas Hierarki:
Fungsi/ Tugas Contoh
Menjalankan tugas gerejani yang Melayani sakramen, mengajar agama.
menyangkut kehidupan beriman Gereja.
Menjalankan tugas kepemimpinan Memberi petunjuk, nasehat dan
dalam komunikasi iman yang sifatnya keteladanan hidup.
dapat mempersatukan umat.
4. Corak Kepemimpinan dalam Gereja (hierarki)
a. Kepemimpinan dalam Gereja merupakan suatu panggilan khusus,
dimana terdapat campur tangan Tuhan yang sangat dominan. (“Bukan
kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”)
b. Kepemimpinan dalam Gereja bersifat untuk mengabdi dan melayani.
(“Pembasuhan kaki”. Servus Servorum Dei: Hamba dari hamba-hamba
Allah).
c. Kepemimpinan hierarki berasal dari Tuhan, maka tidak dapat dihapus/
diturunkan oleh manusia.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 10


11
LEMBAR KERJA SISWA
1. Rumuskan dengan bahasamu sendiri tentang Paus, Uskup, Imam dan
Diakon !

2. Deskripsikan ciri-ciri Gembala umat yang sesuai dengan zaman sekarang !

3. Buatlah doa untuk para pemimpin Gereja !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 11


12
B. HUBUNGAN AWAM DAN
HIERARKI SEBAGAI PATNER
KERJA

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan arti dan peranan kerasulan awam.

2. Menjelaskan hubungan antara awam dan hierarki.

3. Menyebutkan peran awam dan tugasnya.

4. Membuat refleksi tertulis yang mengungkapkan hubungan hierarki dan


awam.

PETA KONSEP

AWAM
DALAM
GEREJA
KATOLIK

Hubungan
Kerasulan Awam dan Peranan dan
Awam Hierarki Tugas Awam

MATERI AGAMA KATOLIK XI 12


13
LANGKAH PERTAMA : (mendalami cerita tentang panggilan menjadi
hierarki dan awam).

DUA BERSAUDARA

Kata Sahibul hikayat ada dua orang bersaudara yang hidup bahagia
dan puas, sampai kedua-duanya dipanggil Tuhan untuk menjadi murid-Nya.
Yang lebih tua menanggapi panggilan hidupnya menjadi imam dengan
sukarela, meskipun ia harus meninggalkan orang tua serta gadis yang dicintai
dan diimpikan menjadi istrinya. Ia lalu pergi ke sebuah negeri yang jauh. Di
sana ia mencurahkan seluruh hidupnya untuk melayani orang-orang yang
sangat miskin. Penganiayaan timbul di negeri itu. Ia ditangkap atas dasar
tuduhan palsu, kemudian disiksa dan dibunuh.
Dan Tuhan berkata kepadanya: “Baik, hamba yang jujur dan setia!
Engkau memberiku pengabdian seharga seribu talenta. Sekarang akan
kuberikan kepadamu semilyar, semilyar talenta sebagai ganjaranmu, masuklah
dalam sukacita Tuhanmu!”
Tanggapan adiknya atas panggilan Tuhan berubah. Ia ingin
melepaskannya supaya dapat meneruskan rencananya serta menikah dengan
gadis yang dicintainya. Ia menikmati kebahagiaan hidup berkeluarga,
usahanya berkembang pesat, ia menjadi terkenal dan kaya. Kadangkala ia
memberi sedekah kepada pengemis, bersikap ramah terhadap istri dan anak-
anaknya. Sesekali ia juga mengirim sedikit uang untuk kakaknya yang
menjadi misionaris di negeri yang jauh. “Uang ini mungkin dapat membantu
karyamu di tengah orang miskin itu”, tulisnya di dalam surat.
Pada saat ia meninggal, Tuhan berkata kepadanya: “Baik, hamba yang
jujur dan setia! Engkau memberiku pelayanan seharga sepuluh talenta.
Sekarang akan kuberikan ganjaran kepadamu sebesar semilyar, semilyar
talenta, masuklah ke dalam sukacita Tuhanmu!”
Kakaknya tercengang-cengang ketika mendengar bahwa adiknya
mendapatkan ganjaran yang sama dengannya. Dan ia senang. Katanya:
“Tuhan, setelah melihat semua ini, seandainya saya harus lahir dan hidup
kembali, saya masih akan melakukan hal yang persis sama dengan yang telah
saya perbuat bagi-Mu”.
(Saduran: A.de Mello, SJ. Burung Berkicau. CLC – Jakarta)

MATERI AGAMA KATOLIK XI 13


14
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Berilah tanggapanmu setelah membaca cerita tersebut !
2. Menurutmu manakah yang lebih tinggi: menjadi imam/ menjadi awam ?
Mengapa !
3. Apa sebenarnya awam dan kerasulan awam itu !
4. Bagaimana hubungan antara awam dan hierarki !

PENJELASAN

AWAM DAN KERASULAN AWAM

1. Arti dan Pengertian tentang Awam


Yang dimaksud dengan kaum awam adalah semua orang beriman
kristiani yang tidak termasuk dalam golongan ditahbiskan dan tidak
termasuk dalam status kebiarawanan yang diakui Gereja (Lumen Gentium,
art. 31).
a. Definisi Teologis:
Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan. Jadi awam
meliputi biarawan-biarawati dan awam.
b. Definisi Tipologis:
Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan
biarawan-biarawati. Jadi hanya meliputi awam.
Maka awam menggunakan definisi tipologis.

2. Peranan Awam
Awam memiliki tugas yang disebut kerasulan awam secara internal
dan eksternal.
Kerasulan Internal/ “di dalam Gereja” adalah kerasulan
membangun umat. Kerasulan ini lebih di dominasi oleh hierarki,
walaupun awam juga dituntut untuk ambil bagian di dalam tugas ini.
Kerasulan eksternal/ “tata dunia-masyarakat” lebih diperani oleh
awam. Kerasulan ini lebih di dominasi oleh awam untuk hadir dan
membangun Kerajaan Allah di masyarakat.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 14


15
a. Kerasulan dalam Tata Dunia/ Masyarakat (eksternal)
Dalam Lumen Gentium, art. 31: awam bertugas mencari
Kerejaan Allah dengan mengusahakan hal-hal duniawi dan
mengaturnya sesuai dengan kehendak-Nya. Awam harus
menjalankan tugasnya dan dibimbing oleh semangat Injil untuk
menguduskan dunia, sehingga awam dapat memberikan kesaksian
tentang Kristus dan melayani keselamatan manusia.
Maka masyarakat/ tata dunia merupakan tempat bagi
awam untuk membaktikan dirinya lewat tugas/ kemampuan/
profesinya di bidang Ipoleksosbudhankamnas. Maka kerasulan
awam ini berhubungan kegiatan duniawi/ profesinya dalam
memberikan kesaksian tentang Kristus. Orang mulai menyadari
bahwa menjalankan tugas-tugas duniawi tidak hanya berdasarkan
alasan sebagai warga masyarakat dan negara, tetapi harus
melaksanakan tugasnya karena di dorong oleh iman dan tugas
kerasulannya dengan motivasi yang baik. Iman tidak hanya
menghubungkan kita dengan Tuhan, tetapi sekaligus juga
menghubungkan kita dengan sesamanya.
b. Kerasulan dalam Gereja (internal)
Tugas ini disebut kerasulan internal. Tugas ini pada dasarnya lebih
banyak didominasi oleh hierarki, tetapi awam dituntut pula untuk
ikut ambil bagian di dalamnya. Awam mendapatkan tugas ini
berkat sakramen baptisannya ia mendapatkan tugas dari Kristus.
Maka awam dituntut untuk berpartisipasi dalam Tri Tugas Gereja
yaitu :
 Dalam tugas nabiah (sebagai pewarta sabda), maka awam
dapat ikut terlibat dalam:
 mengajar agama baik sebagai katekis maupun
sebagai guru agama.
 memimpin kegiatan pendalaman iman dan
pendalaman kitab suci.
 Dalam tugas imamiah (menguduskan), maka awam dapat
ikut terlibat dalam:
 memimpin doa dalam pertemuan.
 memimpin koor di gereja maupun dalam ibadat.
 membagi komuni sebagai prodiakon.
 menjadi pelayan altar/ misdinar.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 15


16
 Dalam tugas gerejawi (memimpin/ melayani), maka awam
dapat ikut terlibat dalam:
 menjadi anggota dewan paroki.
 menjadi ketua seksi, ketua lingkungan/ wilayah.

LANGKAH KEDUA : (mendalami hubungan awam dan hierarki).


Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Bagaimanakah seharusnya hubungan awam dan hierarki di parokimu !
2. Bagaimanakah kenyataannya hubungan awam dan hierarki di parokimu !

PENJELASAN

HUBUNGAN AWAM DAN HIERARKI

1) Gereja adalah Umat Allah


Dalam Konsili Vatikan II semua anggota Gereja adalah sebagai Umat
Allah yang memiliki martabat yang sama, yang berbeda adalah tugas/
fungsinya.

2) Setiap anggota Gereja memiliki fungsi yang khas


Setiap anggota Gereja memiliki fungsi/ tugas yang khas/ berbeda.
 Hierarki memimpin dan mempersatukan umat.
 Biarawan-biarawati dengan kaul-kaulnya bertugas
mengarahkan umat kepada dunia yang akan datang
(eskatologis).
 Awam bertugas merasul dalam masyarakat di bidang
Ipoleksosbudhankam.
Maka apabila semua anggota Gereja tersebut dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, maka pasti ada kerjasama juga pasti terjamin.
3) Kerjasama
Walaupun anggota Gereja memiliki tugas yang berbeda, namun untuk
kegiatan yang sifatnya internal dibutuhkan kerjasama. Kerasulan internal
tujuannya untuk membangun hidup menggereja.
Hierarki dan pemimpin tertahbis (dewan diakon, dewan presbyter dan
dewan uskup) perlu juga melakukan kerjasama.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 16


17
LANGKAH KETIGA : (penugasan).
Catatlah peranan dan tugas para awam di parokimu dan berilah penilaianmu !

LEMBAR KERJA SISWA


1. Apa ciri khas dari kerasulan awam ! Mengapa !

2. Deskripsikan peran kaum awam dalam kerasulan Gereja dan dunia !

3. Apa yang dimaksud dengan kemitraan antara awam dan hierarki !

4. Jelaskan peranan kaum muda dalam Gereja !

5. Tuliskan urutan paus dari yang pertama sampai sekarang !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 17


18

GLOSARIUM
Ipoleksosbudhankam : ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
Hierarki (hierarchy) : asal usul suci, tata susunan.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 18


19
EVALUASI BAB III
1. Jelaskan yang dimaksud dengan hierarki dalam Gereja Katolik !
2. Sebutkan tata urutan/ susunan hierarki dalam Gereja Katolik !
3. Sebutkan contoh tugas uskup di bidang:
a. Pewartaan.
b. Perayaan.
c. Pelayanan.
4. Sebutkan fungsi hierarki dalam Gereja Katolik !
5. Jelaskan yang dimaksud dengan istilah:
a. Pastor paroki.
b. Pastor pembantu.
c. Diakon.
6. Jelaskan corak-corak kepemimpinan dalam Gereja Katolik !
7. Jelaskan kaum awam dalam tugas ikut ambil bagian dalam tugas imamat
Kristus !
8. Jelaskan hubungan antara hierarki dan kaum awam dalam hidup
menggereja !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 19


20

DAFTAR PUSTAKA

Dokpen KWI. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor.

Komkat KWI, Seri Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/
SMK, Buku Guru 2. Kanisius, Yogyakarta, 2004.

Lristen, Simon dan Christopher. 2000. Masalah-masalah Moral Sosial Aktual


dalam Perspektif Iman Kristen. Yogyakarta: Kanisius.

N.N. 2005. Mengabdi Kebenaran. Maumere: Ledalero.

Yoseph Kristianto, dkk, Menjadi Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk
SMA/ SMK, Buku Guru XI. Kanisius, Yogyakarta, 2010.

http://www.imankatolik.or.id/hierarki.html

http://.www.katolisitas.org

http://.www.wikipedia.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Paus_Gereja_Katolik_Roma

https://damasjano.wordpress.com/religion/hierarki-dalam-gereja-katolik/

http://daivardha.blogspot.com/2014/11/bab-3-hierarki-dalam-gereja-katolik.html

MATERI AGAMA KATOLIK XI 20

Anda mungkin juga menyukai