PEMBELAJARAN 1:
Mengidentifikasi Karakteristik
Teks Negosiasi
A. Tujuan Pembelajaran
Isi teks
Membaca Mengidentifikasi
Teks Ciri-Ciri
Teks Negosiasi
Teks
Negosiasi
Penceritaan
Kembali
C. Aktivitas Pembelajaran
Jaga Jarak
Minggu pagi usai senam bersama, Mayang bersepeda keliling bersama temannya.
Mayang :
Bella: Mayang :
Nanti kita mampir ke kafe biasa ya! Sudah lama kita tidak ke sana. Takut,
May.
Mengapa, bukannya sekarang sudah new normal. Kita sudah boleh
berkegiatan seperti biasa.
Bella :
Iya kamu benar, tapi bukan berarti boleh berkumpul di kafe juga, May!
Sudahlah .... kita sudah lama tidak berkumpul. Zena sama Hasan sudah
Mayang :
nungguin di sana.
Oh, ya?
Bella :
Iya, yuk, kita segera kita ke sana!
Mayang :
Jangan May. Kita tetap tidak boleh berkumpul dulu!
Bella:
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X
Setelah membaca dan memahami teks negosiasi tersebut, jawablah pertanyaan berikut!
1. Siapakah pelaku yang terlibat dalam teks negosiasi tersebut?
2. Bagaimana cara Bella menolak ajakan Mayang?
4. Apakah pada akhir dialog terjadi kesepakatan antara Mayang dengan Bella?
“Apakah kamu yakin bahwa kalau sudah memakai masker kita akan terbebas
dari virus ini,” ujar Mita.
“Ya, minimal kita sudah berusaha mencegah virus itu, bukankah pemerintah
selalu mencanangkan untuk melaksanakan 3M, memakai masker, mencuci
tangan, dan menjaga jarak,” balas Tania.
“Tapi, Mita. Kamu harus pakai masker jika hendak ke luar rumah. Kabar bahwa
masker dapat menyebabkan kanker, itu tidak benar.”
“Tania, aku takut. Saat ini beritanya sangat booming bahkan ada poster yang
berjudul "MASKS CAUSES CANCER". Pada poster itu disampaikan penyebab
kanker adalah kekurangan oksigen saat penggunaan masker karena dapat
meningkatkan asam dalam tubuh manusia,” kata Mita.
“Oh, Aku juga sudah melihat poster itu. Akan tetapi, faktanya, berita tersebut
tidak terbukti secara ilmiah. Poster itu telah menyebarkan berita yang salah,”
jelas Tania.
“Iya, kamu benar. Aku baru sadar, aku telah salah beranggapan bahwa masker
menyebabkan kanker. Aku sudah termakan hoaks,” sesal Mita.
“Siap, temanku yang cerdas! Tapi ada syaratnya. Hari ini, bagi aku masker ya,
soalnya aku ngga bawa masker.” kata Mita.
“Iya deh. Sekarang, kamu tidak ragu lagi, kan, memakai masker?” tanya Tania.
“Tentu tidak, aku akan selalu memakai masker jika keluar rumah. Tambahan
lagi, aku juga akan mencuci tangan serta menjaga jarak. Aku akan mematuhi
protokol kesehatan. Selain untuk keselamatan diriku sendiri juga untuk orang
lain, khususnya keluarga aku. Ya, kan?” jawab Mita dengan nada yakin.
Akhirnya, Tania berhasil meyakinkan Mita untuk memakai masker. Mereka pun
segera berangkat ke sekolah untuk mengambil paket kuota belajar.