BAB V
GEREJA DAN DUNIA
STANDAR KOMPETENSI
Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan
penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup
bersama dan ber-Gereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.
2
Sesudah mendalami Gereja secara internal (pada bab I, II, III dan IV), kita
ingin mendalami Gereja secara eksternal, yaitu Gereja dalam hubungannya
dengan dunia. Dunia diartikan sebagai seluruh keluarga manusia dengan segala
hal yang ada di sekelilingnya. Dunia dilihat secara lebih positif dibandingkan
dengan masa lalu (Pra Konsili Vatikan II).
Gereja dan dunia dapat berdialog dan saling mengisi demi terciptanya
Kerajaan Allah di bumi ini. Maka pada bab V ini akan mendalami materi:
A. Hubungan Gereja dan Dunia.
B. Ajaran Sosial Gereja.
KOMPETENSI DASAR
Siswa diharapkan dapat mengenal dan memahami hubungan Gereja dan
dunia, sehingga bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan
keprihatinan dunia.
A.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pandangan Gereja dan Dunia.
2. Mnjelaskan alas an perlunya Gereja terlibat dengan persoalan dunia.
3. Menjelaskan masalah dunia yang mendesak dan memperihatinkan
untuk segera ditangani.
4. Menjelaskan maslah pokok bangsa yang membutuhkan perhatian dan
penanganan Gereja, akar permasalahanya dan upaya yang harus dibuat
oleh Gereja.
5. Menyusun Doa Syukur untuk Tanah Air.
PETA KONSEP
GEREJA
DAN
DUNIA
Hubungan
Gereja dan
Dunia
MATERI AGAMA KATOLIK XI
Misi dan
Tugas Gereja
3
Masalah
Bangsa dan
Usaha Gereja
5
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Apa komentarmu atas cerita di atas !
2. Apa pesan cerita di atas bagi Gereja kita !
3. Konsili Vatikan II membawa banyak pembaharuan. Bagaimana pandangan
Konsili Vatikan II tentang dunia !
4. Bagaimana hubungan Gereja dan dunia !
PENJELASAN
HUBUNGAN GEREJA DAN DUNIA
1. Pandangan Baru tentang Dunia dan Manusia
a) Dunia
Negatif: dunia dipandang tempat berdosa sehingga terdapat
gagasan bahwa dunia tidak berharga, berbahaya, jahat dan
menjadi halangan/ rintangan dalam mencapai keselamatan
( 1Yohanes 2: 15-16, 1 Yohanes 5:19, Roma 12:2).
Positif: dunia sebagai tempat keluarga manusia dengan segala
yang ada di sekitarnya. Dunia ditandai oleh usaha manusia,
dengan segala kekalahan dan kemenangannya. Dunia
diciptakan dan dipelihara oleh cinta kasih Tuhan. Dunia yang
menjadi budak dosa, kini telah dimerdekakan oleh Yesus yang
telah disalibkan dan bangkit untuk menghancurkan kekuasaan
setan agar dunia dapat disusun kembali sesuai dengan rencana
Allah dan dapat mencapai kesempurnaan.
b) Manusia
Martabat Manusia (sebagai makhluk pribadi)
Sejak awal penciptaaan manusia dianugerahi martabat yang
luhur karena manusia diciptakan secitra Allah dan dipanggil
untuk memanusiawikan dan mengembangkan dirinya agar
menyerupai Kristus, dimana citra Allah nampak secara utuh.
Ciri manusia sebagai citra Allah memiliki akal budi, kehendak
bebas dan hati nurani. Maka manusia disebut sebagai ciptaan
yang sangat istimewa, karena ia diciptakan demi dirinya sendiri
sedangkan makhluk yang lain diciptakan untuk kepentingan
manusia.
6
Masyarakat Manusia (sebagai makhluk sosial)
Pribadi manusia dan masyarakat saling bergantung satu sama
lain, hal ini sesuai dengan rencana Tuhan karena manusia
diciptakan sebagai makhluk yang bermasyarakat dengan
dijiwai oleh rasa persaudaraan.
c) Usaha atau Karya Manusia
Perkembangan dunia di segala bidang dikehendaki Tuhan dan manusia
dipilih untuk menjadi rekan kerja Tuhan dalam melaksanakan
perkembangan dunia. Dengan berkarya manusia tidak hanya
menyempurnakan dunia saja tetapi juga menyempurnakan dirinya
sendiri.
7
PENJELASAN
MISI DAN TUGAS GEREJA
Tugas Gereja adalah melanjutkan karya Yesus yaitu mewartakan Kerajaan
Allah kepada seluruh umat manusia.
Menjadi pelayan Kerajaan Allah berarti berusaha dengan segala macam
cara ke arah terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di dunia: persaudaraan,
kerjasama, dialog, solidaritas, keterbukaan, keadilan, menghormati hidup,
kepedulian dan sebagainya.
Keprihatinan Gereja terhadap dunia demi mewujudkan Kerajaan Allah
ditegaskan dalam Gaudium et Spes yaitu:
1. Martabat manusia
Usaha Gereja agar lebih menghargai martabat manusia/ sebagai makhluk
pribadi adalah:
Menolak dengan tegas segala macama perbudakan dan
pemerkosaan terhadap martabat dan pribadi manusia.
Menempatkan dan memperjuangkan martabat manusia sesuai
dengan maksud Pencipta-Nya.
2. Peran Gereja dalam Masyarakat
Usaha Gereja agar semakin menghargai manusia sebagai masyarakat/
sebagai makhluk sosial adalah:
Membangkitkan karya-karya yang sifatnya dapat melayani
semua orang: karya sosial dan amal.
Mendorong agar semua karya manusia dapat mengarah ke
persatuan, sosialisasi dan persekutuan baik dibidang
masyarakat maupun ekonomi.
Gereja hendaknya ikut terlibat menjadi pengantara yang baik
antara masyarakat dan negara yang berbeda politik dan
budayanya.
3. Usaha dan Karya Manusia
Usaha Gereja agar semakin menghargai usaha dan karya manusia adalah:
Menekankan apapun usaha manusia pasti merupakan kehendak
Allah yang memiliki nilai yang positif.
Gereja bersikap positif dalam mendorong kemajuan iptek
asalkan tidak menghalangi keselamatan manusia.
Gereja harus ikut terlibat dalam menangani masalah yang
mendesak: masalah perkawinan dan keluarga, kemajuan
budaya, masalah bidang sosial, ekonomi, politik serta
perdamaian dan persatuan bangsa.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
PENJELASAN
MASALAH BANGSA DAN SUMBANGAN GEREJA INDONESIA DALAM
MENANGANI KRISIS MULTI DIMENSI.
1. Coba sebutkan contoh krisis di bawah ini !
BIDANG
Krisis Lingkungan Hidup
CONTOH
Krisis Ekonomi
Krisis Politik
Krisis Budaya dan Pendidikan
9
2. Sebab dan akibat dari krisis multi domensi:
SEBAB
AKIBAT
1. Muncul ketidakadilan: yang kaya
semakin kaya dan yang miskin
semakin miskin.
2. Muncul ketidakjujuran: korupsi,
nepotisme, kmunafikan, menyontek.
3. Tidak adanya kesetiakawanan:
keserakahan, ketidakpedulian/ acuh
tak acuh.
10
10
11
PETA KONSEP
AJARAN
SOSIAL
GEREJA
Ajaran Sosial
Gereja
Makna Ajaran
Sosial Gereja
11
Peresapan
dan
Pengamalan
12
12
13
PENJELASAN
AJARAN SOSIAL GEREJA
Sejak perkembangan industri modern, masa buruh berjubel di kota-kota
besar tanpa jaminan di masa depannya. Maka timbullah masalah sosial baru: upah
yang adil, kepastian tempat kerja, hak mogok, yang pada dasarnya mempertanya
kan juga adil tidaknya struktur masyarakat itu sendiri.
Supaya tidak tertinggal dari gerakan komunisme yang memperjuangkan
nasib kaum buruh, ada para imam yang mulai melibatkan diri dalam pastoral
kaum buruh. Kemudian Paus pun mulai mengeluarkan ensiklik-ensiklik yang
memuat Ajaran Sosial Gereja.
1. Arti dan Makna Ajaran Sosial Gereja.
Ajaran Sosial Gereja adalah ajaran Gereja mengenai hak dan
kewajiban berbagai anggota masyakat dalam hubungannya dengan
kebaikan bersama dalam lingkup nasional dan internasional.
Makna Ajaran Sosial Gereja adalah merupakan tanggapan Gereja
terhadap fenomena/ persoalan yang dihadapi oleh manusia dalam bentuk
himbauan, kritik dan dukungan bagi yang sudah melaksanakannya.
Sifat Ajaran Sosial Gereja adalah lunak, karena bukan merupakan
dogma. Ajaran Sosial Gereja merupakan bentuk keprihatinan Gereja
terhadap dunia dan manusia dalam wujud dokumen yang harus disosialisa
sikan.
13
14
2. Ensiklik-ensiklik dan Dokumen Konsili Vatikan II yang memuat
Ajaran Sosial Gereja Sepanjang Masa.
a) Sebelum Konsili Vatikan II
ENSIKLIK
RERUM NOVARUM: 15 Mei 1891
oleh Paus Leo XIII
QUADRAGESIMO
oleh Paus Pius XI.
ANNO: 1931
ISI
Menentang tindakan yang tidak
manusiawi kepada kaum buruh
di zaman masyarakat industri
Menyatakan bahwa ada 3 faktor
kunci
yang
mendasari
kehidupan ekonomi: buruh,
modal dan negara.
Menanggapi
masalah
ketidakadilan
sosial
dan
mengajak semua pihak untuk
mengatur kembali kehidupan
sosial berdasarkan yang dibuat
dalam RERUM NOVARUM.
Menegaskan hak dan kewajiban
Gereja
dalam
menanggapi
masalah sosial, mengecam
kapitalisme dan persaingan
bebas serta komunisme.
Menegaskan perlunya tanggung
jawab sosial dari milik pribadi
dan hak-hak kaum buruh atas
kerja, upah yang adil, serta
berserikat guna melindungi hak
buruh.
14
ENSIKLIK
MATER et MAGISTRA (1961) dan
PACEM in TERRIS (1963) oleh Paus
Yohanes XXIII.
15
ISI
Menyampaikan
sejumlah
petunjuk bagi umat kristiani dan
para pengambil kebijakan dalam
menghadapi kesenjangan sosial
di antara bangsa yang kaya dan
miskin, dan ancaman terhadap
perdamaian dunia.
Mengajak orang kristiani dan
semua
orang
yang
berkehendak baik untuk
bekerjasama
menciptakan
lembaga
sosial
sekaligus
menghargai martabat manusia
dan menegakkan keadilan serta
perdamaian.
POPULORUM PROGRESSIO
(1967) oleh Paus Paulus VI.
ISI
Perutusan khas religius Gereja
memberinya tugas, terang, dan
kekuatan yang dapat membantu
pembentukan dan pemantapan
masyarakat manusia menurut
hukum Ilahi.
Menanggapi jeritan kemiskinan
dan
kelaparan
dunia,
menunjukkan
adanya
ketidakadilan struktural.
Menghimbau negara kaya dan
miskin mau bekerjasama dalam
semangat solidaritas untuk
membangun
keadilan
dan
membaharui dunia.
15
ENSIKLIK
OCTOGESIMA ADVENIENS
(1971) oleh Paus Paulus VI.
16
ISI
Menanggapi tentang kesulitan
dalam menciptakan tatanan
baru/ dunia baru.
Menegaskan perlunya para umat
berperan
dalam
ikut
mengemban
tanggungjawab
baru ini.
Membahas
makna
kerja
manusia. Tenaga kerja manusia
lebih diutamakan daripada
modal dan teknologi.
Mengangkat kembali tentang
pembangunan
yang
mengeksploitasi
orang-orang
miskin/ orangt-orang kecil.
Mengungkapkan bahwa Gereja
hendaknya terus belajar untuk
bergumul dengan soal-soal
sosial.
16
17
17
18
Dalam Konsili Vatikan II semua anggota Gereja adalah sebagai Umat
Allah yang memiliki martabat yang sama, yang berbeda adalah tugas/
fungsinya.
2) Setiap anggota Gereja memiliki fungsi yang khas
Setiap anggota Gereja memiliki fungsi/ tugas yang khas/ berbeda.
Hierarki memimpin dan mempersatukan umat.
Biarawan-biarawati
dengan
kaul-kaulnya
bertugas
mengarahkan umat kepada dunia yang akan datang
(eskatologis).
Awam bertugas merasul dalam masyarakat di bidang
Ipoleksosbudhankam.
Maka apabila semua anggota Gereja tersebut dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, maka pasti ada kerjasama juga pasti terjamin.
3) Kerjasama
Walaupun anggota Gereja memiliki tugas yang berbeda, namun untuk
kegiatan yang sifatnya internal dibutuhkan kerjasama. Kerasulan internal
tujuannya untuk membangun hidup menggereja.
Hierarki dan pemimpin tertahbis (dewan diakon, dewan presbyter dan
dewan uskup) perlu juga melakukan kerjasama.
18
19
3. Apa yang dimaksud dengan kemitraan antara awam dan hierarki !
GLOSARIUM
Ipoleksosbudhankam
Hierarki (hierarchy)
19
20
20
21
DAFTAR PUSTAKA
21
22
http://www.imankatolik.or.id/hierarki.html
http://.www.katolisitas.org
http://.www.wikipedia.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Paus_Gereja_Katolik_Roma
https://damasjano.wordpress.com/religion/hierarki-dalam-gereja-katolik/
http://daivardha.blogspot.com/2014/11/bab-3-hierarki-dalam-gereja-katolik.html
22