membeda – bedakan
dan
Kisah Perjuangan
Marthin Luther
Gereja yang tidak membeda- bedakan dan kisah
perjuangan Pdt. Marthin Luther
KELOMPOK 2:
• Samuel
• Kevin
• Marcel
• Andreas
• Key
• Rosatama
Gereja yang tidak membeda – bedakan
Kisah Para Rasul melukiskan kehidupan umat Kristen perdana yang indah. Mereka tidak egois
melainkan membagi-bagikan harta mereka kepada semua orang dan hidup dengan
secukupnya, sehingga mereka disukai semua orang”. Orang-orang yang bukan Kristen, yang
ada di sekitar mereka dan melihat kehidupan kelompok baru ini, tampak senang dengan
mereka. Tidak mengherankan apabila setiap
hari semakin banyak orang yang bergabung dengan kelompok ini.
Dalam Perjamuan Kasih ini tergambar persekutuan yang sangat erat dan
mendalam antara orang-orang Kristen perdana. Tidak ada pembeda-bedabakan diantara
mereka. Orang-orang dari kelas atas bergabung dengan mereka yang
dari kelas bawah.
Gereja yang tidak membeda-bedakan
● Membagikan harta
● Hidup secukupnya
● Perjamuan Kasih
● Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau
orang Yunani, tidak ada hamba atau orang
merdeka, tidak ada laki-laki atau
perempuan, karena kamu semua adalah
satu di dalam Kristus Yesus. ( Galatia 23:8)
Perjuangan martin luther
Pdt. King berulang kali menerima ancaman akan dibunuh. Rumahnya beberapa kali dibom
orang yang membenci dia. Namun King tetap berpegang pada prinsipnya untuk berjuang tanpa
menggunakan kekerasan. Ia bertekad untuk menggunakan cara-cara damai agar orang-orang
kulit hitam memperoleh hak-hak mereka yang setara. Bagaimana Pdt. King dapat memperoleh
kekuatan
yang begitu hebat? Ternyata dalam hidupnya Pdt. King sangat tekun berdoa.
Beberapa doanya dapat dicantumkan di sini: “Tuhan, karuniailah kami kekuatan tubuh untuk
terus berjuang demi kemerdekaan. Tuhan, berikan kami kekuatan untuk tetap tidak
menggunakan kekerasan, meskipun kami mungkin menghadapi maut.” Dalam sebuah doanya
yang lain, Pdt. King mengatakan, “Tuhan,singkirkanlah segala kepahitan dari hatiku, dan
berikan aku kekuatan dan
keberanian untuk menghadapi bencana apapun yang mungkin menimpa
aku.”
LANJUTAN KEMATIAN
Namun menjelang ajalnya, King berkata, “Saya memaafkan orang itu.” Perjuangan
Pdt. King pada tahun 1950-an hingga 1960-an itu baru terlihat buahnya ketika Barrack
Obama, seorang berdarah campuran kulit putih (ibunya) dan Afrika (ayahnya),terpilih
menjadi presiden ke-44 Amerika Serikat terpilih pada tahun 2008. Semua ini rasanya
tidak mungkin terjadi apabila Pdt. King tidak berjuang untuk hak-hak asasi orang-
orang kulit hitam. Ini pun tidak mungkin terjadi, apabila Pdt. King tidak terinspirasi
oleh ajaran Tuhan Yesus.