Anda di halaman 1dari 19

KISAH SENGSARA

DAN WAFAT YESUS


INDIKATOR
1. Menjelaskan sebab-musabab Yesus dijatuhi
hukuman mati di kayu salib;
2. Menjelaskan dengan kata-katanya sendiri pesan
kisah sengsara menurut Injil Lukas;
3. Menjelaskan hubungan makna sengsara dan
wafat Yesus dengan pemahaman tentang
Kerajaan Allah
4. Menyebutkan tindakan-tindakan yang
menunjukkan pengorbanan demi kebahagiaan
orang lain.
LATAR BELAKANG
• APAPUN YANG HIDUP PASTI SUATU SAAT AKAN MATI.
KEMATIAN SEOLAH MENJADI TITIK AKHIR DARI
KEHIDUPAN MANUSIA, SETELAH ITU IA LENYAP
BAGAI DITELAN BUMI. TETAPI, IMAN KRISTIANI
JUSTRU MENEGASKAN, BAHWA SEHARUSNYA
KEMATIAN DIHAYATI SEBAGAI PINTU MASUK PADA
KEHIDUPAN BARU, KEHIDUPAN KEKAL BERSAMA
DENGAN ALLAH. MAKA PERSOALANNYA ADALAH:
BAGAIMANA MANUSIA MEMPERSIAPKAN DAN
MENGHAYATI KEMATIAN.
• SENGSARA DAN KEBANGKITAN YESUS BAGI ORANG
KATOLIK MERUPAKAN DASAR IMAN.
• SENGSARA DAN WAFAT YESUS MERUPAKAN TANDA
TERBESAR KASIH ALLAH KEPADA MANUSIA: “KARENA
BEGITU BESAR KASIH ALLAH AKAN DUNIA INI, SEHINGGA IA
TELAH MENGARUNIAKAN ANAK-NYA YANG TUNGGAL,
SUPAYA SETIAP ORANG YANG PERCAYA KEPADA- NYA TIDAK
BINASA, MELAINKAN MEMPEROLEH HIDUP YANG KEKAL”
(YOH 3: 16). ALLAH BAPA MENYERAHKAN PUTERA-NYA
UNTUK MENDERITA DAN WAFAT DEMI KESELAMATAN
MANUSIA.
• SENGSARA DAN WAFAT YESUS JUGA MERUPAKAN TANDA
AGUNG DARI KERAJAAN ALLAH. YESUS TELAH
MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH MELALUI KATA-KATA DAN
PERBUATAN. YESUS MENYADARI BAHWA KESAKSIAN YANG
PALING KUAT DALAM MEWARTAKAN DAN
MEMPERJUANGKAN KERAJAAN ALLAH IALAH KESEDIAAN-
NYA UNTUK MATI DEMI KERAJAAN ALLAH YANG
A. KONTEKS SOSIAL MENJELANG
PENANGKAPAN, PENGADILAN, DAN
PENYALIBAN YESUS

1. Konteks perayaan paskah

3. Munculnya 2. Pemberontakan
mesias-mesias terhadap
palsu pemerintah Roma
1. Konteks Perayaan Paskah
Perayaan paskah merupakan pesta bangsa
Israel untuk memperingati peristiwa
pembebasan bangsa Israel dari Mesir. Pada
perayaan paskah tersebut rakyat, Yesus, dan
murid-muridnya pergi ke Yerusalem. Ketika
memasuki kota Yerusalem Yesus di sambut
sebagai raja dan malamnya mengadakan
perjamuan perpisahan bersama para muridnya.
Selesai perjamuan malam Yesus berdoa di
taman getsemani. Disitulah yesus di tangkap
dan di adii. Keesokan harinya dia di salibkan.
2. Pemberontakan terhadap pemerintah
Roma
Dalam setiap perayaan paskah, tentara Roma siap
siaga menghadapi kekacauan. Pada masa Yesus,
Palestina tidaklah tentram. Pewartaan Yesus tentang
kerajaan Allah dan pernyataan dirinya sebagai
mesias dapat menumbuhkan harapan bangsa
Yahudi, yang akan mendorong mereka untuk
memberontak. Dengan demikian tindakan Yesus
dapat menumbuhkembangkan pemberontakan
seperti yang dilakukan oleh orang Zelot. Kondisi
itulah yang dijadikan alasan oleh para pemuka
agama Yahudi untuk menghukum Yesus. Dan mereka
pun membebaskan Barnabas.
3. Munculnya Mesias-Mesias palsu
Pada masa kehidupan Yesus, Nabi Yesaya bernubuat bahwa
Allah akan mengangkat seorang keturunan Daud untuk naik
takhta kerajaan. Orang-orang yang di anggap memenuhi
nubuat Nabi Yesaya pada masa itu antara lain Yudas dari
Galilea dan Simon dari Bar Kokhba, yang di waspadai oleh
pemerintah Roma karena di susul adanya pemberontakan.
Rupanya pemerintah Romawi mengenali Yesus oleh karena itu
Pilatus berusaha membebaskan Yesus karena Pilatus tau
tindakan Yesus berkaitan dengan keagamaan. Orang Yahudi
tidak mau mengambil resiko dengan Yesus, karena Yesus
pernah membuat kehebohan di bait Allah, dan jika itu terjadi
lagi maka pasukan Romawi dapat menyerbu Bait Allah,
karena bait Allah adalah sumber nafkah bagi mereka. Maka
lebih baik mereka memilih Barnabas untuk di bebaskan.
B. Mereka yang berperan dalam peristiwa
pengadilan dan penyaliban Yesus

1. Para Petinggi Agama

2. Para Petinggi Pemerintahan

3. Vonis Hukuman Mati bagi Yesus


1. PARA PETINGGI AGAMA (PARA IMAM DAN AHLI TAURAT)

Warta dan tindakan Yesus memang baru, merombak Agama Yahudi.


Perubahan Agama di anggap dapat menimbulkan murka Allah. Yang di
buat Yesus sehingga bermacam-macam tuduhan dilemparkan kepada-
Nya oleh para ahli Taurat dan kaum Farisi adalah :
 Yesus bergaul dengan sampah masyarakat
Ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat bahwa ia makan
dengan pemungut bea cukai dan orang berdosa.
 Yesus di anggap melanggar hukum Taurat
Yesus menyatakan semua makanan halal; Ia menyentuh orang kusta;
Ia tidak berpuasa.
 Yesus di anggap melanggar adat saleh
Yesus berbicara dengan perempuan kafir, ia membela wanita
pezinah; Ia makan dengan tangan najis.
 Yesus dianggap melanggar sabat
Yesus berkata: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan
bukan manusia untuk hari Sabat” (Mrk 2:27)
 Yesus di anggap mencampuri urusan para pemuka
agama
Imam Agung bertanggung jawab atas Bait Allah. Tetapi
Yesus mengusir para pedagang di bait Allah dan Dia di
anggap tidak mempunyai hak apa-apa terhadap urusan Bait
Allah. Yesus di anggap berani mengatakan bahwa ia
mengerti apa yang di kehendaki Allah, bahwa ia lebih
mengenal Allah daripada para nabi dahulu, lebih dari
Musa. Di mata para petinggi agama, Yesus di anggap
sebagai provokator.
2. PARA PETINGGI PEMERINTAH YANG BERKUASA

Pada masa Yesus situasi Palestina tidaklah aman,


karena selalu ada usaha-usaha untuk melawan
pemerintahan Romawi. Pewartaan Yesus tentang
kerajaan Allah dan pernyataan bahwa diri-Nya
adalah mesias, yang dapat menumbuhlan
harapan bangsa Israel akan datangnya Mesias
yang dapat mendorong mereka untuk
memberontak. Dengan demikian tindakan Yesus
dianggap dapat menumbuhkan pemberontakan.
Oleh karena itu Yesus di hukum.
3. VONIS HUKUMAN MATI BAGI YESUS

Seluruh majelis Agama, Imam Agung


(pemimpin yang dipilih Allah untuk
menggembalakan umat-Nya), Pontius Pilatus
semua membuang dan memberikan hukuman
mati kepada Yesus. Murid-murid dan teman-
teman-Nya tidak ada yang membela Yesus.
Menurut keyakinan Yahudi mati di kayu
salib itu lebih dari pada mencabut nyawa saja
tetapi di buang oleh bangsanya sendiri dan
dikutuk oleh Allah.
Kisah sengsara dan wafat yesus
1. Penangkapan Yesus di taman
Getsemani (Luk 22 : 39 - 53)

2. Petrus menyangkal Yesus,


dihadapan Mahkamah Agama

3. Yesus dihadapan Pilatus dan


Herodes (Luk 23 : 1 - 25)

4. Yesus disalibkan, wafat dan


dimakamkan (Luk 23 :26 - 56)
Makna sengsara dan kematian yesus
 Kematian Yesus adalah konsekuensi dari pewartaan-Nya
tentang kerajaan Allah :
Sikap Yesus untuk tidak melarikan diri dari sengsara yang akan
dihadapi-Nya semakin mengukuhkan tekad yang pernah diucapkan-
Nya. Dalam satu kesempatan, Yesus pernah berkata: ”Makanan-Ku
ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4: 34). Yesus setia kepada
kehendak Bapa-Nya, Ia taat sampai mati. Yesus menebus
ketidaktaatan manusia kepada Allah melalui ketaatan-Nya. Sikap
Yesus untuk tidak melarikan diri dari sengsara yang akan dihadapi-
Nya semakin mengukuhkan tekad yang pernah diucapkan- Nya.
Dalam satu kesempatan, Yesus pernah berkata: ”Makanan-Ku ialah
melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaan-Nya” (Yoh 4: 34). Yesus setia kepada kehendak Bapa-
Nya, Ia taat sampai mati. Yesus menebus ketidaktaatan manusia
kepada Allah melalui ketaatan-Nya.
 Wafat Yesus sebagai tanda ketaatan dan
kesetiaan-Nya pada Bapa :
Sikap Yesus untuk tidak melarikan diri dari
sengsara yang akan dihadapi-Nya semakin
mengukuhkan tekad yang pernah diucapkan-
Nya. Dalam satu kesempatan, Yesus pernah
berkata: ”Makanan-Ku ialah melakukan
kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4: 34).
Yesus setia kepada kehendak Bapa-Nya, Ia taat
sampai mati. Yesus menebus ketidaktaatan
manusia kepada Allah melalui ketaatan-Nya.
 Wafat Yesus adalah tanda solidaritas-Nya dengan
manusia:
Wafat Yesus ”untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan
dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan” (1Kor
1: 23). bagi orang-orang yang percaya akan Allah, peristiwa
Yesus disalibkan mempunyai arti baru. ”Untuk mereka yang
dipanggil, baik orang Yahudi maupun orang yang bukan
Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmah Allah.
Sebab, yang bodoh dari Allah lebih besar hikmahnya daripada
manusia (1Kor 1: 24-25). Dalam diri Yesus yang wafat
disalibkan itu Allah berkarya. Dalam peristiwa salib, kita dapat
mengenal pernyertaan Allah dalam hidup manusia. Allah yang
berbelas kasih tidak pernah meninggalkan manusia. Sekalipun
manusia mengalami kesengsaraan dan penderitaan, Melalui
diri Yesus Allah menunjukkan solidaritasnya dengan manusia.
Ia telah senasib dengan manusia sampai kepada kematian,
bahkan kematian yang paling hina.
 Wafat Yesus Menyelamatkan Manusia :
Wafat Yesus menjadi tanda dan sekaligus bukti nyata,
bahwa Allah sangat mengasihi manusia. Yesus sendiri
menegaskan hal tersebut kepada murid-muridNya,
sebelum sengsara dan wafat-Nya: “Tidak ada kasih yang
lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-sahabatnya”. (Yoh 15:13)

 Wafat Yesus menyelamatkan manusia :


Wafat Yesus di salib bukan kejadian yang serba
kebetulan, tetapi merupakan bagian dari misteri
penyelamatan Allah bagi semua manusia, Yesus bersedia
wafat di salib untuk mempersatukan kembali manusia
yang berdosa
TRIMAKASIH SILAKAN
BERTANYA UNTUK APAPUN
YANG TIDAK DIMENGERTI.

TUGAS : CATATLAH TIAP


MATERI YANG SUDAH IBU
SHARE DI BUKU CATATAN.

Anda mungkin juga menyukai