Anda di halaman 1dari 23

PERAN ORANG TUA DALAM

PENDIDIKAN NILAI KATOLIK

Pembinaan Orang Tua Calon Baptis Bayi

Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta, 2019


KONDISI KELUARGA SAAT INI

Seks Bebas
d ur
Go Ti
ya n
hn da
Pe ya L k an
rka em a
win ba m
an ga =
ah
u m
R

KELUARGA
Gen
a buat carn
t ak ad ya Med
Ortu anak ia d
i gita
l
Narkoba
Bagaimana melawan serangan dari luar dan
membangun keluarga Katolik dari dalam?
Tujuan Utama Pendidikan Kristiani

• Pendidikan anak secara umum harus mengarah kepada


pembentukan pribadi manusia secara utuh, baik dari
segi fisik, moral, intelektual agar anak- anak dapat
menjadi manusia yang bertanggung jawab di dalam
menghadapi kehidupan ini, agar kelak mereka dapat
masuk dalam Kerajaan Surga.
• Tugas orang tua adalah menghantar anak- anak agar
dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga. (lih. Konsili
Vatikan II, Gravissimum Educationis, 1)
Orang tua adalah pendidik pertama dan
utama anak- anak
“Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-
anak, orang tua terikat kewajiban amat serius  untuk mendidik
anak-anak mereka. Maka orang tualah yang harus diakui
sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak
mereka” ((Konsili Vatikan II, Gravissimum Educationis 3, lihat
juga KGK 1653 dan Familiaris Consortio 36)).
Dengan demikian, orang tua harus menyediakan waktu bagi
anak-anak untuk membentuk mereka menjadi pribadi-pribadi yang
mengenal dan mengasihi Allah.
Kewajiban dan hak orang tua untuk mendidik anak-anak
mereka tidak dapat seluruhnya digantikan ataupun dialihkan
kepada orang lain ((lihat Paus Yohanes Paulus II, Familiaris
Consortio 36, 40)).
Bagaimana menanamkan pendidikan iman pada
anak- anak

1. Doa bersama sekeluarga dan mendampingi


anak- anak menerima sakramen- sakramen

 Ada waktu berdoa Bersama dalam keluarga


 Merayakan sakramen secara Bersama-sama
 Mempersiapkan batin anak-anak pada saat penerimaan
sakramen
 Menjelaskan arti dan makna sakramen yang diterima
(contoh : Sikap liturgis)
2. Orang tua harus mengusahakan suasana kasih dan
kebersamaan di rumah

Kasih orang tua merupakan elemen dasar dan sumber


yang menentukan kualitas peran orang tua sebagai
pendidik ((lih. Familiaris Consortio, 36)). Suasana kasih
harus ada di dalam rumah kita, agar kita dapat mendidik
anak- anak kita dengan baik. Maka para orang tua harus
menciptakan suasana di rumah yang penuh kasih dan
penghormatan kepada Tuhan dan sesama -dalam hal ini
para anggota keluarga di rumah- sehingga pendidikan
pribadi dan sosial yang menyeluruh bagi anak-anak dapat
ditumbuhkan. ((lih. Konsili Vatikan II, Gravissimum
Educationis 3))
3. Keluarga harus menjadi sekolah pertama untuk
menanamkan kebajikan Kristiani

Dalam suasana kasih inilah, keluarga harus menjadi


sekolah yang pertama untuk menanamkan nilai- nilai
dan kebajikan Kristiani:
Memaafkan kesalahan orang lain, belajar meminta
maaf jika berbuat salah, saling menghormati, saling
berbagi, saling menolong, saling menghibur jika ada
yang kesusahan, saling memperhatikan terutama
kepada yang lemah, sakit, dan miskin, saling mengakui
kelebihan dan kekurangan tiap-tiap anggota keluarga,
rela berkorban demi kebaikan orang lain, dan
seterusnya
4. Orang tua berkewajiban untuk menyampaikan pendidikan
dalam hal nilai-nilai esensial dalam hidup manusia.

Nilai-nilai esensial ini menurut Paus Yohanes Paulus II adalah:


1.Keadilan yang menghormati martabat setiap manusia,
terutama mereka yang termiskin dan yang paling membutuhkan
bantuan;
2.Hukum kasih: memberikan diri untuk orang lain dan memberi
adalah suka cita,
3.Pendidikan seksualitas yang menyangkut keseluruhan pribadi
manusia, baik tubuh, emosi maupun jiwa;
4.Pendidikan tentang kemurnian (chastity);
5.Pendidikan moral yang menjamin anak- anak bertindak
dengan penuh tanggungjawab. ((lih. Familiaris Consortio 37)).
5. Pengajaran tentang iman dapat dilakukan di setiap
kesempatan dan dikemas secara menarik

 Pengajaran tentang Allah dan perintah- perintah-Nya tidak harus


diberikan dalam bentuk ‘kuliah’ bagi anak, yang pasti
membosankan, tetapi hendaknya dikemas dalam bentuk yang lebih
hidup dan menarik, sesuai dengan umur anak. Quiz/ bermain tebak-
tebakan, ayah atau ibu membacakan Kitab Suci bergambar, atau
sama-sama menonton DVD rohani dan dilanjutkan dengan diskusi
singkat dapat menjadi suatu pilihan.
 Di samping itu, jangan dilupakan bahwa setiap kejadian yang paling
sederhana sekalipun dapat dijadikan momen untuk pengajaran
tentang iman. Contohnya pada saat anak jatuh ketika belajar
bersepeda, dapat dijadikan momen untuk mengajarkan betapa kita
sebagai manusia dapat jatuh dalam kesalahan dan dosa, namun
Tuhan dapat menolong kita sehingga kita dapat bangkit lagi,
sebelum akhirnya kita berhasil
6. Orang tua bertanggungjawab untuk membentengi
anak terhadap pengaruh buruk lingkungan sekitar

• Menyadari akan kuatnya pengaruh negatif dari mass media maupun


lingkungan pergaulan di sekitar kita, orang tua harus mempunyai
perhatian untuk turut menyeleksi hal-hal tersebut demi anak. Terlalu
banyak menonton TV tidak memberikan efek yang baik pada anak,
apalagi jika anak- anak menonton TV tanpa pendampingan dari orang
tua.
• Demikian pula dengan terlalu banyak bermain video game, apalagi jika
permainannya bersifat kekerasan yang sadis, seperti tembak- tembakan,
pembunuhan, dst, yang secara tidak langsung merangsang sifat- sifat
agresif pada anak-anak, seperti kemarahan, kekerasan, tidak mau
mengalah, dst. Orang tua juga perlu menyeleksi bacaan/ majalah yang
ada di rumah; misalnya para bapa tidak membeli majalah/ bacaan kaum
pria/wanita yang seolah menyajikan tubuh pria/wanita sebagai ‘obyek’
sensualitas.
• Perlu juga mendapat perhatian, adalah kebiasaan ber FB (Face book) di
kalangan anak-anak dan remaja.
7. Orang tua mengarahkan anak- anak untuk
mempersembahkan diri dan talenta yang dimilikinya untuk
membangun Gereja.

• Jika anak berminat untuk berorganisasi, gabungkan mereka dalam kegiatan


organisasi paroki, seperti putra- putri altar/ SEKAMI (Serikat Kepausan
Anak dan remaja Misioner), Legio Mariae (mini), dst. Anak- anak perlu
diajarkan untuk mengenal, mencintai iman Katolik agar mereka dapat hidup
sesuai dengan imannya, mempertahankan imannya dan mewartakannya.
((lih. Familiaris Consortio, 54))
• Melalui keluargalah anak-anak secara berangsur- angsur diarahkan ke
dalam persekutuan dengan saudara- saudari seiman yang lain di dalam
Gereja. Orang tua berkewajiban untuk membawa anak- anak untuk turut
mengambil bagian dalam kehidupan Gereja, baik dalam ibadah di paroki
atau di lingkungan, ataupun kegiatan rohani dalam komunitas- komunitas
Gereja. Persaudaraan sesama umat Katolik di dalam Kristus, harus juga
diperkenalkan sejak dini kepada anak- anak. Sedini mungkin mereka harus
menyadari bahwa selain menjadi anggota keluarganya sendiri, ia
merupakan anggota keluarga Allah yang lebih besar, yaitu Gereja.
Sehingga jika ia aktif mendukung Gereja, artinya ia turut memuliakan Allah
yang mendirikannya.
8. Orang tua mengarahkan anak untuk menemukan
panggilan hidupnya untuk mencapai kebahagiaan
sejatinya
 Penting bagi orang tua untuk membantu anak-anak menemukan
panggilan hidupnya, entah panggilan hidup berkeluarga maupun
hidup selibat untuk Kerajaan Allah. Walaupun nampaknya masih
‘jauh’ ke depan, namun orang tua perlu mempersiapkan anak- anak
tentang hal ini. Orang tua perlu memiliki kelapangan hati untuk
memperkenalkan panggilan hidup membiara kepada anak- anak;
dan memupuk hal tersebut, jika orang tua melihat adanya benih
panggilan itu tumbuh dalam diri sang anak. Katekismus jelas
mengajarkan demikian, “…. Dalam pangkuan keluarga “hendaknya
orang-tua dengan perkataan maupun teladan menjadi pewarta iman
pertama bagi anak-anak mereka; orang-tua wajib memelihara
panggilan mereka masing-masing, secara istimewa panggilan
rohani.” ((KGK 1656, lih. Konsili Vatikan II tentang Gereja, Lumen
Gentium 11,2)).
Mengapa Harus Bersusah Payah
Menanamkan Nilai Katolik Pada Anak????
Pengaktualisasian Janji Perkawinan = Tanggung Jawab

• MEMPELAI PRIA :
Dihadapan imam dan para saksi saya, ......(nama), menyatakan dengan
tulus ikhlas, bahwa........ (nama mempelai wanita) yang hadir di sini mulai
sekarang ini menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung
dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup.
Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini.
• MEMPELAI WANITA :
Dihadapan imam dan para saksi saya, ......(nama), menyatakan dengan
tulus ikhlas, bahwa....... (nama mempelai pria) yang hadir di sini mulai
sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam
untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur
hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini.
Nama Baptis

• Harus diambil dari nama Orang Kudus


atau Santo/a
• Tujuannya : Meneladani cara hidup
orang Kudus tersebut
• Karena itu : Anak sejak kecil dikisahkan
tentang riwayat hidup orang Kudus
yang Namanya dipakaikan pada anak
WALI BAPTIS
1. Setiap calon baptis harus mempunyai wali baptis.. Wali
baptis tidak dimaksudkan demi seremonial upacara baptis
dan bukan saksi baptis, tetapi mempunyai fungsi dan tugas
khusus bagi calon baptis dalam kehidupan iman selanjutnya.

2. Wali baptis mempunyai tanggungjawab untuk:


– Mendampingi yang dibaptis dalam perkembangannya
menuju kedewasaan iman.
– Bersama orang tua mengajukan calon baptis bayi untuk
dibaptis.
– Berusaha agar yang dibaptis menghayati hidup Kristiani
yang sesuai dengan martabat baptisannya dan memenuhi
dengan setia kewajiban-kewajiban yang melekat padanya.
Hal-Hal yang Harus Disiapkan
I. Melengkapi Syarat Administratif:
a) Surat Pendaftaran
b) Biaya Pendaftaran
c) Pemilihan Nama Baptis
d) Wali Baptis
Hal-Hal yang Harus Disiapkan

II. Peralatan Baptis:


a. Kain Putih
b. Lilin
c. (Stipendium Romo))))?????
APAKAH KITA
TELAH BERLAKU
SEBAGAI AYAH
DAN IBU YANG
BAIK BAGI
ANAK-ANAK
YANG
DIPERCAYAKAN
TUHAN KEPADA
KITA?
JANGAN
KUATIR BAHWA
KITA BUKANLAH
ORANG TUA
YANG TAK
PINTAR ATAU
TIDAK KAYA
Tuhan Yang Menganugerahi Kita Berkat Keturunan,
Akan Juga Melengkapi Kita Dengan Rahmat Untuk
Mampu Menghadapi Segala Tantangan Dalam Mendidik
Dan Membesarkan Anak-anak Dalam Iman Katolik
Mari Kita Terus
Belajar untuk
menjadi Ayah
dan Ibu Katolik
yang baik dalam
segala kelebihan
dan kekurangan
kita
TERUSLAH
DATANG PADA
YESUS DAN
BUNDA MARIA,
SERAHKANLAH
ANAK-ANAKMU
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai