Anda di halaman 1dari 15

Bolehkah

Gereja merayakan
Valentine’s Day?
Bolehkah Gereja membuat aktifitas
dengan tema / latar belakang
Valentine’s Day?
Kita akan melihat:
• Sejarah Valentine’s Day
• Modern Valentine’s Day
• Tanggapan Alkitab
St.Valentine
(??)

Feast of
Lupercalia

Valentine’s
Day
Saint Valentine (??)
• Banyak versi cerita / tokoh bernama
Valentine.
• Versi terpopuler: biarawan bernama
Valentine yang dihukum mati Kaisar
Claudius II karena melawan larangan militer
untuk menikahkan prajurit dengan
tunangannya. Saat di penjara, Valentine
jatuh cinta pada anak perempuan sipir
penjara dan memberi surat cinta terakhir
dengan kalimat penutup “from your
Valentine”.
• Setidaknya ada 3 orang martir bernama
Valentine (valid) namun sosok yang
diasosiasikan dengan perayaan Valentine
telah dinyatakan invalid oleh Gereja Katolik.
Feast of Lupercalia (pagan)
• Festival Lupercalia atau Juno Februata pada
tanggal 14-15 Februari di Roma.
• Nama lain: festival of sexual license.
• Para pria telanjang berlari sambil
mencambuk-cambuki para perempuan
Roma dengan darah anjing dan kambing
yang telah dikorbankan, demi kesuburan
para wanita tersebut.
• Para perempuan secara sukarela mengikuti
undian sex ; satu pria mengambil satu
nama wanita dari kantong undian dan
menjadikan dia pasangan sex-nya selama
setahun tanpa komitmen apapun. Tanpa
persetujuan orang tua/wali.
Feast of Lupercalia
Lupercalia Februa – sex couple hook-up
Lupercus (Roman)
Pan (Greek)
Baal (Phoenicians)
Upaya “mengkristenisasi” Feast
of Lupercalia
• Paus Gelasius I pada tahun 494 mengubah Feast of
Lupercalia menjadi Feast of Purification of the Virgin
Mary. Tahun 498 diubah menjadi St.Valentine’s Day
dengan mengambil sosok ‘Valentine’.
• Pemuda dan wanita boleh berpacaran tanpa izin orang
tua/wali pada hari St.Valentine.
• Pada akhirnya menjadi Valentine’s Day (tanpa “St.”) dan
berkembang sangat sekuler. Pada tahun 1969 Gereja
Katolik menyatakan Valentine’s Day bukan lagi hari
perayaan Gereja dan melarang perayaannya di intitusi
Katolik manapun.
Modern Valentine’s Day
• Dipopulerkan di Inggris mulai abad ke-15
Shakespeare-era dan Amerika Serikat di abad ke-
19 sebagai hari kasih sayang diantara pasangan
muda (lover).
• Penekanan pada cinta “eros”. Hubungan seks
sebagai bukti cinta diantara kekasih sekalipun
diluar pernikahan yang sah, adalah salah satu
agenda Valentine’s Day (pendapat 52%
millennials di AS).
• Valentine’s Day menjadi penyebab terjadinya
salah persepsi dikalangan umat non-Kristen,
yaitu anggapan bahwa Valentine’s Day adalah
perayaan Gereja dan karenanya free-sex atau
seks diluar pernikahan sah diperbolehkan oleh
Gereja/ajaran Kristen.
Merayakan kasih sayang tidaklah
salah, namun pengertian kasih
sayang yang diusung dalam
Valentine’s Day adalah berbeda
dengan pengertian kasih sayang
yang dimaksud dalam Alkitab.
Tanggapan Alkitab
1. Kita harus menjauh dari ke-asusilaan dan amoralitas
seksual (1 Kor 6:18-20, 2 Tim 2:22).
2. Umat TUHAN dipanggil untuk mengasihi dengan kasih
yang benar dan bukan dengan nafsu (Efs 4:21-24, Fil 2:1-11).
3. Kita tidak boleh berpandangan hidup yang sama dengan
dunia (2 Kor 6:14-18, Rom 12:1-2).
4. Seluruh perayaan kekristenan/Gereja adalah berfokus
kepada TUHAN dan hubungan-Nya dengan umat-Nya,
bukan hanya di antara manusia saja (Ulg 13:4, Mat 4:10, Yoh
4:24, Why 4:10).
Apa yang seharusnya dilakukan
Gereja mengenai Valentine’s Day?
1. Mengajarkan bahwa tidak ada yang salah dengan “kasih
sayang” tetapi menjadi salah jika hanya mengartikannya
sebagai “eros”, apalagi diluar konteks pernikahan.
2. Tidak membuat acara/event dengan latar belakang atau
pernak-pernik Valentine’s Day di Gereja, karena:
• Bukanlah perayaan yang dilakukan Gereja secara universal.
• Fokusnya adalah eros antara pasangan dan tidak
melibatkan TUHAN di dalamnya.
• Budaya free-sex badaniah yang kental dalam perayaan
Valentine’s Day –lah yang membuat persepsi buruk dari
kalangan non-Kristen.
3. Menegaskan bahwa Valentine’s Day bukanlah perayaan
Gereja atau hari raya Kristen!
Gereja TIDAK BOLEH
merayakan
Valentine’s Day!

Anda mungkin juga menyukai