Anda di halaman 1dari 7

IBADAT SABDA DALAM KELUARGA MINGGU PRAPASKAH III (B)

Persiapan
 Pemandu hendaknya menyiapkan diri dengan baik dan berpakaian yang pantas untuk ibadat. Demikian juga anggota keluarga
yang turut berpartisipasi dalam ibadat tersebut.
 Ruangan ditata dengan baik, dengan Salib dan dua lilin yang mengapitinya di atas meja yang dirias dengan rapi.
 Keheningan hendaknya dijaga agar yang hadir bisa masuk dalam suasana doa.
 Ketika hendak memulai ibadat, Pemandu/Pengantar berkata: "Penolong kita ialah Tuhan", lalu yang lain menyahut: "yang
menjadikan langit dan bumi."

RITUS PEMBUKA

1. LAGU PEMBUKA Madah Bakti No. 366


Berdiri
1. Ya Tuhan kami datang, meskipun hati gersang, karena kami bersalah semua.
Pada Dikau, pada teman, pada kawan serta lawan, karena kami bersalah semua.
2. Di dalam sikap benci,dan hasrat cinta diri, pantaskah kami menghadap pada-Mu?
Tanpa maaf, tanpa berkah, tanpa ampun yang melimpah, pantaskah kami menghadap pada-Mu?

2. TANDA SALIB & SALAM


P. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin
P. Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya.

3. KATA PEMBUKA
Saudara/i terkasih dalam Kristus. Hari ini kita memasuki minggu ketiga Masa Prapaskah. Tentulah kita
berharap bahwa dalam menjalankan puasa selama dua pekan ini, kita telah mengalami kemajuan. Kita boleh
bersyukur atas hal itu. Melalui Sabda-Nya hari ini, Tuhan mengajak kita untuk memperhatikan arah hidup kita
ke depan, dengan memakai takaran dan cara pandang Yesus Kristus sendiri. Yesus menyamakan diri-Nya
dengan Bait Allah, dengan berkata, “Rombak Bait Allah, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya
kembali.” Oleh sebab itu, marilah menyiapkan diri dan membuka hati kepada-Nya, agar kita semakin mengenal
dan menyadari kehendak-Nya.

4. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN


P. Saudara/i terkasih marilah kita mengakui dan menyesali bahwa kita telah berdosa supaya siap mendengarkan
Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
(Hening sejenak)
P. Doa Tobat ......
P+U. Tuhan yang Maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku ......
Dengan tangan terkatup P memohonkan absolusi dengan berkata:
P. Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta
memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita ......
U. Amin.

5. TUHAN KASIHANILAH KAMI


P. Tuhan kasihanilah kami
U. Tuhan kasihanliah kami
P. Kristus kasihanilah kami
U. Kristus kasihanilah kami
P. Tuhan kasihanilah kami
U. Tuhan kasihanilah kami
Madah kemuliaan ditiadakan selama masa prapaskah

1
6. DOA PEMBUKA
P. Marilah Kita Berdoa.
Allah Bapa yang Mahabaik, Engkau telah memberikan perintah-Mu yang mengarahkan kami agar
jangan sampai menempuh jalan sesat. Kami mohon curahkanlah Roh-Mu kepada kami, agar kami dapat
menyadari, bahwa hidup sejati tumbuh dari salib Putra-Mu, dan Dia telah membangunkan dunia berkat
sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Dialah Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA
P. Saudara sekalian, Tuhan bersabda. “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku
hadir di tangah-tengah mereka “Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari
kehadiran Tuhan di tengah kita.
7. BACAAN PERTAMA: Kel. 20:1-3,7,10a,12-17 (Kel. 20:1-17) Duduk
Bacaan dari Kitab Keluaran
Demikianlah Sabda Tuhan.

8. MAZMUR TANGGAPAN
Ulangan: Pada-Mu, Ya Tuhan, ada Sabda kehidupan abadi.
Mazmur:
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada
orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu tetesan dari
sarang lebah.

9. ALLELUIA/BAIT PENGANTAR INJIL (Bila tidak dinyanyikan, didaraskan saja)


Berdiri
P. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
U. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
P. Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya berleh hidup yang kekal.
U. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

10. BACAAN INJIL : Yohanes 2:13-25


P. Semoga Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
U. Dimuliakanlah Tuhan
P. Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

11. RENUNGAN SINGKAT Duduk


“biarkanlah kasih Allah masuk dan tinggal di dalam hati kita”
Saudara/i yang terkasih dalam Tuhan. Kisah Injil hari ini bertutur tentang Yesus memporak-porandakan
Bait Allah yang telah dijadikan sebagai gedung pasar. Ia mengusir semua pedagang dan penukar uang dengan
cambuk dari tali. “Mengapa Yesus melakuan hal ini? Dalam injil Yohanes, dikisahkan Yesus marah karena Bait
Allah yang adalah rumah doa telah menjadi tempat jual beli, mulai dari jual beli ternak sampai penukaran uang.

2
Bait Allah dianggap menjadi tempat yang paling tepat dan strategis untuk berbisnis. Bait Allah yang seharusnya
menjadi tempat beribadah kepada Allah telah menjadi ajang komersialisme (tempat mengeruk kepentingan
pribadi). Yesus dengan tegas mengatakan “ambil semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku
menjadi tempat berjualan”! Inilah cara yang dipakai Yesus untuk menegur orang-orang yang mengotori Bait
Allah dengan jualan mereka (ayat 13-18). Bait Allah dibangun dengan tujuan sebagai tempat perjumpaan antara
Allah dan manusia. Bait Allah adalah tempat berdoa, tempat di mana kita dapat bertemu dengan Allah dalam
keheningan. 
Jika demikian maksudnya, maka marilah kita periksa kira-kira apa arti peristiwa yang dihidangkan
dalam injil Yohanes. Peristiwa yang terjadi di Bait Allah ini pertama-tama merupakan pernyataan Yesus
tentang Diri-Nya sendiri. Dia tampil ke depan sebagai seorang yang memiliki kuat-kuasa, baik dalam kata
maupun perbuatan nyata. Kuat-kuasa itu berasal dari Bapa di surga dan berlandaskan pada hakekat ilahi-Nya
sendiri. Bait Allah memang adalah rumah Bapa-Nya. Yesus adalah Putera-Nya yang tunggal, Pribadi kedua
Allah Tritunggal Mahakudus, sehingga sama sekali tidak salah apabila di dalam Bait Allah, Yesus merasa
berada di rumah-Nya sendiri dan memiliki hak penuh untuk menggunakan dan meruntuhkan rumah itu. Namun
apabila sekadar dipandang dari kacamata manusiawi, tindakan Yesus itu memang luar biasa: Seorang diri,
Yesus berani menentang dan menantang para pemuka agama Yahudi.
Kedua, peristiwa di Bait Allah ini menyatakan bahwa Yesus sendirilah yang merupakan Bait Allah
sejati. Adapun Bait Allah di Yerusalem yang terbuat dari batu itu hanyalah merupakan gambaran dan lambang
tempat pengudusan yang sebenarnya, tempat Allah betul-betul disembah dalam roh dan kebenaran. Tempat
kudus yang sejati adalah Tubuh-Nya sendiri, kodrat insani-Nya. Orang berbicara mengenai Bait Allah yang
terbuat dari batu, tentang membangun dan meruntuhkannya. Sebaliknya, Yesus berbicara mengenai Bait Allah
yang hidup, yakni Tubuh-Nya sendiri. Di sini pun tampaklah keutuhan hidup Yesus yang berhubungan satu
sama lain, sebab sejak awal pelayanan-Nya di depan publik, Yesus telah memaklumkan tentang kematian dan
kebangkitan-Nya. Bila di kemudian hari pengakhiran itu tiba, dan Bait Allah itu betul-betul dirobohkan dan
dibangun kembali dengan kebangkitan-Nya, maka para murid pun akan mengenang kembali permulaan itu dan
oleh karena itu iman mereka pun diperkuat. Yohanes mencatatnya dengan singkat-jelas: “Sesudah Ia bangkit
dari antara orang mati, murid-murid-Nya teringat bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percaya
kepada Kitab Suci dan kepada perkataan yang telah diucapkan Yesus” (Yoh 2:22). Awal dan akhir terjalin
menjadi satu dan merupakan satu keseluruhan yang bulat. Cara Yesus adalah cara kasih untuk semua manusia.
Mazmur menegaskan bahwa “hikmat Tuhan baik, tetap selamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih
indah daripada emas murni, lebih manis daripada madu lebah”. Hal ini tidak hanya berarti bahwa hati Yesus
terbakar oleh kobaran kasih-Nya, melainkan juga  bahwa kasih-Nya itulah yang menjadi sebab kematian-Nya.
Orang Yahudi tidak merelakan kehancuran Bait Allah mereka yang terbuat dari batu, oleh karena itu Bait Allah
yang sejati – Yesus – akan mereka hancurkan. Namun justru pengakhiran Diri-Nya pada hakekatnya akan
menyebabkan pengakhiran Bait Allah batu mereka. Mengapa? Karena peribadatan Bait Allah dengan segala
persembahan kurban hewan akan berakhir secara mendasar karena kurban salib-Nya. Awal-Nya adalah
pengakhiran mereka.
Ketiga, adalah pembersihan Israel. Israel adalah rumah Yahweh, tempat-Nya yang kudus. Akan tetapi
para pemimpin Israel membuat agama dan terlebih lagi kebaktian-kebaktian keagamaan menjadi semacam
bisnis. Kesalehan mereka diabdikan untuk kepentingan pribadi. Mereka mengharapkan balas-jasa dari Allah

3
atas “kelakuan saleh” mereka, lalu menuntut upah duniawi berupa kemewahan hidup materiil. Jiwa dagang
yang dipenuhi dengan kalkulasi untung-rugi ini tidak disenangi Yesus, oleh karena itu diusir dan
diporakporandakan oleh-Nya. Yesus mewartakan kebahagiaan berkat rahmat Allah. Hal itu tidak dapat diterima
oleh para pemuka agama Yahudi, sehingga mereka pun ingin menghancurkan-Nya. Namun dengan kurban-Nya,
Yesus akan membawa jiwa-jiwa baru bagi persembahan yang nyata. Dengan demikian sekarang Israel baru –
Israel rohani – sungguh-sungguh menjadi rumah Bapa-Nya.
Keempat, pada akhirnya muncullah misteri pesta Paskah. Paskah merupakan perayaan persembahan
kurban domba. Oleh karena itu, Yesus mengarahkan perhatian kita pada penyembelihan Domba yang sejati,
yaitu Diri-Nya sendiri. Di samping itu Paskah juga merupakan pesta makan roti tak beragi. Adonan ragi yang
lama dibuang. Kristus akan menyingkirkan “adonan” dosa dan bagi manusia membawa roti tak beragi, roti
kehidupan, roti yang tak mengandung dosa dan kejahatan lagi. Paskah dirayakan pada waktu musim semi dalam
suasana yang penuh sukacita. Maka kini Yesus membawa musim semi hidup baru yang sejati dan perjamuan
bagi para pengikut-Nya. Mereka mengambil bagian dalam Daging dan Darah-Nya dengan mengharapkan dapat
ikut serta dalam Paskah Abadi, di mana mereka bersatu bersama Dia dalam rumah Bapa dan karenanya menjadi
persekutuan para kudus.
Saudara/i yang terkasih dalam Tuhan. Demikianlah sabda yang diucapkan Yesus mengandung makna
yang dalam dan berisikan banyak petunjuk. Segala karya-Nya pun penuh misteri. Hasilnya adalah, bahwa
banyak orang percaya kepada Yesus. Akan tetapi, rupanya kepercayaan mereka bukanlah kepercayaan sejati,
sebab hanya berdasarkan pada mukjizat-mukjizat yang dibuat-Nya saja. Yesus telah membuat mukjizat-
mukjizat di Yerusalem, namun kepercayaan sama sekali bukanlah sekadar menyaksikan mukjizat-mukjizat,
melainkan membuka hati bagi sapaan Allah lewat sabda-Nya. Mukjizat hanyalah pangkal, langkah pertama,
atau alasan! Persoalannya adalah sikap kita terhadap sabda Allah yang hidup. Justru sikap itulah yang tidak ada
pada orang-orang Yahudi. Di sisi lain, Yesus pun tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka karena Dia
tahu apa yang ada dalam hati mereka. Yesus tahu bahwa kata kesanggupan mereka akan diikuti oleh penolakan,
dan lagi mereka pada awalnya memang masih menaruh minat namun di kemudian hari akan meninggalkan diri-
Nya.
Tuhan Yesus ingin membagikan kekudusan-Nya kepada kita. Jika kita mendekati firman Allah dengan
hati yang rendah hati, penuh perhatian dan dengan keinginan untuk diajar oleh Tuhan, maka kita berada di
tempat yang baik untuk memungkinkan firman Tuhan untuk mengubah kita dalam rupa Kristus. Tuhan ingin
mengajar kita jalan-Nya agar kita dapat tumbuh dalam kekudusan. Tuhan mengajarkan dan mendisiplinkan kita
dalam kasih untuk memimpin kita dari kesalahan jalan berdosa kita menuju kebenaran dan keadilan-Nya.
“Allah mendisiplinkan kita untuk kebaikan kita, supaya kita turut ambil bagian dalam kekudusan-Nya” (Ibrani
12:10). Tuhan memanggil kita untuk menjadi orang suci yang menyembah-Nya dengan hormat dan terimakasih
atas rahmat dan kebaikan-Nya yang besar kepada kita. Apakah Anda mengizinkan firman Allah mengubah
Anda di jalan kasih dan kekudusan-Nya? Semoga, Amin!!
Hening Sejenak….

12. SYAHADAT Berdiri


P. Saudara sekalian, marilah menanggapi Sabda Tuhan dengan mengucapkan Syahadat.
P + U. Aku Percaya ......

13. DOA UMAT


4
P. Saudara/i terkasih. Yesus bersabda, “Mintalah maka kamu akan diberi”. Oleh karena itu, marilah kita
meminta kepada Allah dengan penuh kepercayaan.
1) Bagi para pemimpin Gereja.
Semoga Bapa Suci, para uskup dan para imam selalu mendorong umat beriman untuk menghayati
perintah-perintah Allah dengan setia, serta menyadarkan kita semua bahwa cinta kasih kepada Allah dan
sesama adalah perintah yang paling utama.
Marilah kita mohon ......
2) Bagi para pemimpin negara.
Semoga Tuhan membimbing para pemimpin negara, agar mereka menjalin kerja sama yang baik,
mengusahakan persaudaraan dan perdamaian di antara bangsa-bangsa, berjuang tanpa henti
mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.
Marilah kita mohon ......
3) Bagi para bapak dan ibu.
Kita berdoa agar Tuhan mendampingi mereka agar tetap setia, saling bekerja sama mendidik anak-anak
terutama dengan teladan hidup mereka sendiri. Semoga mereka diberi kesehatan, kesabaran, ketekunan
dan tekad yang kuat untuk mendekatkan anak-anaknya kepada Yesus Kristus, Tuhan. Marilah kita
mohon ......
4) Bagi Kita yang berhimpun di sini.
Semoga kita semua menyadari bahwa Tuhan senantiasa hadir dalam diri kita masing-masing dan di
tengah-tengah umat-Nya. Dengan demikian kita akan terus berusaha membarui diri agar semakin layak
menjadi tempat kediaman-Nya. Marilah kita mohon ......
P. Demikianlah Ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan kehadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan
mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin

14. DOA PUJIAN


P. Saudara/i terkasih, Allah yang Maharahim telah menganugerahkan Masa Prapaskah ini sebagai masa suci
untuk bertobat. Maka marilah kita berseru :
U. Pujilah, pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim.
P. Ya Allah, Engkau tidak hanya menciptakan kami, tetapi juga menjaga keselamatan kami. Ketika kami jatuh
dalam dosa, Engkau mendekati kami dengan penuh kasih. Maka kami berseru:
U. Pujilah, pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim..
P. Engkau telah mengutus Yesus, Putra-Mu, untuk menanggung dosa dunia. Dialah Gembala yang baik, yang
selalu mencari domba yang sesat. Dia rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kami. Maka kami
berseru:
U. Pujilah, pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim..
P. Selama masa tobat ini Engkau mengajak kami meningkatkan ibadat serta amal kasih dan menjadi lebih rajin
menyambut sakramen-sakramen yang menyegarkan dan mempertebal iman. Maka kami berseru:
U. Pujilah, pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim..
P. Dengan demikian ya Bapa, Engkau mengundang kami agar menggunakan masa Prapaskah, masa persiapan
ini, dengen keterbukaan dan kerelaan hati. Maka kami berseru:
U. Pujilah, pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim..
P. Maka Ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci
Fransiskus, Bapa Uskup Vinsentius dan Pastor Paroki ......., kami melambungkan madah pujian bagi-Mu
dengan berseru:
Umat menyanyikan lagu Pujian : Madah Bakti No. 376
Reff. Rasa damai dalam hati datang dari Tuhan, maka Tuhan ditemukan dalam ketenangan.
Solo :
1. Lihatlah saudaraku dunia sekitarmu hiruk pikuk suaranya, dendang riang lagunya, pesta pora raganya,
tidur-tidur jiwanya, makin ramai dan risau, puaskah hati kita? – Reff.
2. Bangkitlah saudaraku, padang sekitarmu, gunung tinggi menjulang, sawah ladang membentang,
margasatwa nan indah, sinar surya yang cerah, itulah untuk kita, sadarkah hati kita? – Reff.

5
KOMUNI KERINDUAN

15. BAPA KAMI Berdiri


P. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa.
P + U. Bapa kami yang ada di surga ……

16. KOMUNI BATIN


P. Saudara-saudari terkasih, Yesus bersabda: “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah
Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). Oleh karena itu, marilah kita duduk dalam
keheningan untuk menyatukan diri dengan Tuhan yang kini hadir bersama kita. Berbicaralah dari hati ke hati
dengan berdoa bersama:

17. DOA KOMUNI BATIN (Santo Alfonsus de Liguori)


P + U. Yesusku, aku percaya Engkau hadir di Sakramen Maha Kudus. Aku mengasihi-Mu melebihi segala
sesuatu dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku karena aku tidak dapat menerima-Mu secara
sakramental saat ini, maka datanglah ya Tuhan, sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku, meskipun
Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu
dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu. Amin.

18. DOA UNTUK PEMBEBASAN DARI PANDEMI COVID 19


P. Bapa yang Mahakuasa dan Kekal, daripadaMulah seluruh alam semesta ini menerima energi dan kehidupan,
kami datang kepada-Mu memohon belas kasihan, karena saat ini kami masih hidup sebagai manusia yang
rapuh dalam menghadapi epidemi virus baru.
U. Kami percaya Engkaulah yang menentukan arah perjalanan sejarah manusia dan cinta-Mu dapat mengubah
kami menjadi lebih baik, apapun kondisi manusia.
P. Inilah mengapa kami mempercayakan saudara/saudari kami yang saat ini sedang sakit dan keluarga mereka
kepada-Mu; untuk misteri Paskah membawa keselamatan dan kelegaan bagi tubuh dan jiwa mereka.
U. Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melakukan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat
solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan pekerja medis, pendidik dan pekerja sosial dalam
melaksanakan tugas mereka.
P. Engkaulah yang memberikan kenyamanan ketika kami lelah dan dukungan ketika kami lemah, dengan
perantaraan Perawan Maria, jauhkan kami dari segala cobaan.
U. Bebaskan kami dari epidemi yang terjadi saat ini dan biarlah kami dapat kembali melanjutkan pekerjaan
kami seperti sediakala dengan tenang dan memuji-Mu serta berterima kasih dengan hati yang terbarukan.
Kami percaya dan memohon kepada-Mu dalam nama Kristus Tuhan kami. Amin.

RITUS PENUTUP

19. AMANAT PENGUTUSAN Duduk


Saudara/i seiman. Yesus Kristus sungguh Bait Allah. Dengan baptisan yang telah kita terima, kita
menjadi pengikut Kristus dan serentak menjadi Bait Allah. Sungguh suatu kabar baik yang amat menantang
bahwa Tuhan setia mendiami hati kita. Maka, tindakan penyucian diri kita hendaknya terus-menerus
diupayakan. Kita mau menjadi tempat yang semakin layak bagi kediaman Tuhan. Kita diajak untuk mengubah
dan membarui diri terus-menerus. Tuhan pasti mendampingi kita.

20. DOA PENUTUP Berdiri


P. Marilah kita berdoa
Ya Allah, Engkaulah sumber segala cinta. Berkat cinta-Mu, melalui Sakramen Baptis, kami Engkau
angkat menjadi bait-Mu yang kudus. Semoga kami tetap memelihara kehadiran-Mu di dalam diri kami dan
menghormati kehadiran-Mu di dalam diri sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

6
U. Amin.

21. MOHON BERKAT TUHAN


P. Saudara/i terkasih, sebelum mengakhiri ibadat ini marilah kita menundukkan kepada dan memohon berkat
Tuhan.
Hening sejenak.
P. Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri.
Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.
P. Saudara sekalian, Ibadat Sabda Hari Minggu Prapaskah III sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.

22. PENGUTUSAN
P. Marilah pergi! Kita diutus Tuhan untuk mewartakan Kabar Gembira bagi banyak orang.
U. Amin.

23. LAGU PENUTUP Madah Bakti No. 371


Refren : Mohon ampun, kami orang berdosa.
Solo :
1. Kasihanilah kami ya Allah, karena kami sudah bersalah, tak hendak mendengar kata-Mu, tak sudi
membalas cinta-Mu. Ref.
2. Bukankah Dikau Allah pemurah, kesabaran-Mu takkan terpunah, bukankah semua putra-Mu, Kau nanti
diambang pintu-Mu. Ref.

Anda mungkin juga menyukai