Anda di halaman 1dari 1

Mengapa?

Karena hampir seluruh penerjemahan Alkitab masa kini telah menerjemahkan Nama Diri Tuhan yang
otentik Alkitabiah itu menjadi KURIOS (Yunani), DOMINI (Latin), LORD (Inggris), SEIGNEUR (Prancis), HERR
(Jerman), SENOR (Spanyol), SENHOR (Portugis), HEER (Belanda), dan dalam bhs Indonesia: TUHAN dan
ALLAH (semua huruf besar).

Nama YHWH sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 70-an oleh orang per orang, lalu 80-an, namun baru
menjadi hangat sejak munculnya Kitab Suci2 lain selain Alkitab LAI TL (Terjemahan Lama) dan Alkitab LAI TB
(Terjemahan Baru) serta Alkitab LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) untuk PB edisi terbaru edisi ke-2 1997,
menghangat lagi di tahun 90-an terutama dari beberapa hamba Tuhan yang sudah sejak lama ingin agar LAI
menerbitkan juga Alkitab LAI yang lain dengan mencantumkan nama YHWH (dibaca YAHWEH) menggantikan
semua kata "TUHAN" dan ALLAH (semua huruf besar) di Alkitab LAI. Ahli2 LAI menerjemahkan Tuhan ALLAH
untuk kata Elohim YHWH, karena jika diterjemahkan Tuhan TUHAN, LAI pikir akan membingungkan pembaca jadi
diterjemahkan dengan Tuhan ALLAH (ALLAH= "TUHAN"= YHWH).

Anda mungkin juga menyukai