Anda di halaman 1dari 10

Kelahiran Kembali

A. Definisi

Kelahiran kembali merupakan pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang berdosa
ketika dia bertobat dan berpaling kepaa Kristus untuk keselamatan. Dengan kelahiran
kembali jiwanya yang telah mati dalam pelanggaran-pelanggaran dosa dibuat hidup kembali
oleh Roh Kudus(Efesus 2:1,5). Pada saat yang sama ketika diampuni dan dibenaran dia
dibangkitkan dari kematian rohani. Dia diberikan kehidupan rohani dan menjadi makhluk
yang baru dalam Yesus Kristus.

Ini merupakan perubahan moral yang radikal. Orang yang secara sadar, dengan
sengaja berbuat dosa, diubahkan secara rohani dan mulai berperan serta dalam sifat Allah(2
Petrus 1:4). Dia dibebaskan dari kuasa setan(Kis. 26:18). Ini adalah perubahan dari kebiasaan
dosa kepada kebiasaan kebenaran. Ini seketika membawa perubahan sikap yang radikal.

Kelahiran kembali dilahirkan oleh Allah(Yohanes 1:13), dilahirkan oleh Roh(Yohanes


3:8), dilahirkan kembali (Yohanes 3:7), dan dilahirkan dari atas(Yohanes 3:3). Itu menjadi
ciptaan baru dan semuanya menjadi (2Korintus 5:17). Orang yang diciptakan kembali adalah
orang yang dilahirkan baru. Dia mempunyai hidup yang baru dari Allah. Dia sekarang hidup
bagi Allah di dalam Kristus(Roma 6:11). Dia telah pergi dari kegelapan kepada terang(Kis
26:18), dan mata hatinya diterangi(Efesus 1:18). Dia mengalami damai sejahtera yang
melampaui akal(Filipi 4:7) dan sukacita yang mulia serta tidak terkatakan(I Pet. 1:18). Kasih
Allah telah dicurahkan di dalam hatinya oleh Roh Kudus(Roma 5:5). Dia hidup dalam alam
yang baru tentang pengertian rohani dari hal-hal rohani(I kor.2:14).

Roh melahirkan Roh(Yohanes 3:6), dan orang itu hidup dalam hidup baru(Roma 6:4).
Yang lama telah pergi, yang baru telah datang (I Kor.5:17). Ada sifat rohani yang baru sifat
dan sikap ilahi (2 Pet.1:14), dan kemenangan bara atas dosa (I Yohanes 3:6-10). Ada selera
rohani yang baru di hadapan Allah(I Yohanes 3:21). Ada perasan baru tentang kehadirian Roh
yang disaksikan oleh Roh Kudus sendiri (Roma 8:16; I Yohanes 4:13).

B. Sifat Kelahiran Baru

1. Kelahiran baru adalah pekerjaan adikodrati Allah.

Hal ini dibuktikan dengan pernyataan-pernyataan Alkitab dan ilustrasi Alkitab. Haya Allah
yang dapat memberi kia kelahiran bru, menyebabkan kita dilahirkan dari Allah(Yohanes 3:5;
1 Yohanes 3:4). Hanya Allah yang dapat memberi kita hati yang baru dan memasukkan Roh
KudusNya di dalam diri kita (Yehezkiel 36:25-27). Hanya Allah yang dapat membangkitkan
kita dari kematian rohani(Yohanes 5:24; Efesus 2:1; Kolose 2:13). Dn hanya Allah yang
dapat menggangkat kita menjadi keluarganya sendiri (Yohanes 1:12; Roma 8:15; I Yohanes
3:4).

2. Kelahiran kembali atau kelahiran baru, merupakan pekerjaan Allah yang seketika.

Hal ini dibuktikan dengan cara bagaimana kelahiran baru itu diterima melalui iman. Oleh
iman, segala sesuatu tersedia bagi kita, kapan saja kita percaya, tetapi itu bukan menjadi
milik kita saat kita percaya. Pada saat kita beriman, kelahiran baru itu menjadi milik kita
sepenuhnya.

Ini dibuktikan dengan gambaran apa yang terjadi - pengampunan difirmankan oleh
Allah. Pengampunan adalah kata yang difirmankan bukan suatu proses. Pengangkatan anak
adalah tindakan, menerima warga surga adalah tindakan, dan membuat nama kita tertulis di
surga adalah suatu tindakan. Kebangkitan rohani adalah suatu tindakan sesaat. Tidak satupun
dari ini semua merupakan proses. Mungkin terdaoat langkah-langkah persiapan yang menuju
kepada saat krisis karena orang itu harus memenuhi syarat-syarat yang diberikan oleh Allah
terlebih dahulu, tetapi tindakan itu sendriri adalah seketika itu juga.

Ini juga dibuktikan melalui simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan


pengalaman itu: kelahiran dan baptisan. Tidak mungkin pada saat yang sama menjadi anak
Allah dan sebagian anak setan. Pada suatu saat yang ditentukan kita adalah salah satu di
antaranya. Dosa adalah Krisis dan indakan seketika; keselamatan juga titik yang menentukan,
yaitu tindakan seketika.

3. kelahiran kembali atau kelahiran baru, merupakan perkerjaan Allah yang dapat
dikenal.

Yesus, ketika berbicara tentang kelahiran baru, mengatakan bahwa kita mengetahuinya dan
bersaksi tentang apa yang kita ketahui(yohanes 3:11). Dalam I Yohanes kata mengetahui
dipakai 15 kali. Apakah mungkin seseorang yang mati menjadi hidup dan sehat kembali
tetapi tidak mengetahuinya? Apakh mungkin seorang anak dilahirkan tetapi tidak ada bukti
tentang hal itu? Bagaimana seorang anak angkat mempergunakan hak-haknya sebagai
seorang anak jika dia tidak tahu dengan pasti bahwa dia seorang anak? Bagaimana
penghukuman dapat dihapus jika orang itu tidak mengetahui bahwa dia diampuni(Roma 8:1)?
Bagaimana kita dapat berdamai dengan Allah jika kita tidak mengetahui bahwa kita
dibenarkan dan tetap merasa bersalah(Roma 5:1)?

Keselamatan yang membuat Kristus mati yang diberikan-Nya kepada kita demikian
penting sehingga siapapun juga dapat mengetahui apakah dia telah diselamatkan atau belum.
Alkitab membuktikan itu dengan jelas beberapa kali sehingga dia dapat mengetahui apakah
dia telah mengalami kelahiran baru.

4. Kelahiran baru atau kelahiran kembali, merupakan pekerjaan yang menakjubkan


tetapi bukan satu-satunya pekerjaan Allah pada saat ini.

Meskipun kelahiran kembali diterima pada saat yang sama dengan pembenaran dan
pengangkatan anak, itu merupakan pekerjaan Allah yang terpisah dan berbeda. Orang yang
dibenarkan adalah dibenarkan seutuhnya. Orang yang dilahirkan kembali segera dibuat hidup
sepenuhnya. Orang yang diangkat anak langsung mendapat hak seorang anak dan ahli waris
sepenuhnya.

Pentingnya pembenaran teletak pada kesalahan orang itu. Pentingnya kelahiran


kembali dari orang itu terletak pada keadaan kematian rohaninya dan kehilangan atau
ketidakadaan Roh Allah yang menempati dirinya. Pentingnya pengangkatan anak terletk pada
kurangnya hak orang itu sebagai anak Allah dan anggota keluarga Allah. Ketiganya adalah
jelas dalam sifat, sempurna dalam jenis, dan diberikan oleh Allah pada saat yang sama ketika
orang itu mulai beriman dan pada saat dia melaksanakan iman itu.

Sebagai tambahan, terdapat pengudusan awal yang terjadi pada saat kelahiran
kembali, pencemaran apapun yang diakibatkan dari tindakan orang yang berdosa sebelum
keselamatannya, dibersihkan pada saat yang sama ketika pikiran, perkataan, dan perbuatan
berdosa diampuni. Firman Allah menyebabkan kelahiran kembali(Yakobus 1:18; I Petrus
1:23,25; I Korintus 4:15) ia juga membersihkan(Yohanes 15:3).

Tetapi meskipun pencemaran yang diperoleh dri dosa-dosa orang itu dibersihkan pada
saat pengampunan dan kelahiran baru, diperlukan pembersihan yang lebih mendalam, serta
pengudusan yang menyeluruh dari pencemaran yang diwarisi dari dosa asal, yaitu kerusakan
yang diwarisinya dari adam. Pekerjaan Allah yang murah hati dalam pekerjaan utama-Nya
dan pertama dari kasih karunia-Nya yang menebus dalam kelahiran kembali serta
pengudusan awal, memberi kuasa agar menang atas dosa dan pencobaan, agar hidup menurut
roh dan bukan menurut sifat yang berdosa(Roma 8:4), dan yang memeihara kebebasan yag
tetap dari penghukuman(Roma 8:1). Tetapi pekerjaan Allah yag ini tidak membebaskan
secara menyeluruh dari sifat berdosa.Kelahiran baru membawa keselamatan dari kuasa dosa
asal yang mengikat. Kelahiran baru itu memberikan kuasa untuk menaati. Kelahiran baru itu
membebaskan dari perbudakan dosa.

C. Ciri orang yang mengalami kelahiran baru

1. Kasih yang suci.

Pada saat kelahiran baru,kita diberi kasih suci yang bar kepada Allah dan kasih kepada semua
anak-anak Allah yang lain. Lebih daripada itu juga mencakup semua orang. Yesus adalah
pengungkap tertiggi dari kasih Allah. Dia dalah penjelmaan, perantara, dan penyataan Kasih
Allah. Kasih tidak hanya merupakan sifat Allah yang terbesar, lebih saripada itu kasih adalah
sifat dasar Allah, Allah adalah kasih (I Yohanes 4:8,16). Kasih Allah adalah kasih yang
berasal dari Allah(I Yohanes 4:7) dan yang dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh
Kudus(Roma 5:5)

Tidak mungkin menjadi orang Kristen dan tidak menerima Kasih Allah di dalam hati
kita. Kasih merupakan buah roh yang pertama dan utama (Galatia 5:22). Kasih itu adalah
kasih karunia Kristen yang tertinggi dan paling besar.(I korintus 13:13). Iman menyatakan
diri melalui kasih(Galatia 5:6). Kasih adalah hukum Kristus, pernyataan dari sifat
juruselamat, Kristus dalam hidup kita.

Jadi ini adalah bukti secara terbuka kepada Allah, kepada hati kita sendiri(I Yohanes
3:14), dan kepada dunia bahwa kita adalahanak Allah. Dengan demikian semua orang akan
tahu, bahwa kamu adalah muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi (Yohanes 13:35).
Barangsiapa yang tidak mengasihitidak mengenal Allah, karena Allah adalah kasih(I
Yohanes 4:8,20,21). Mengasihi musuh-musuh kita membuktikan bahwa kita anak Allah, kata
Yesus(Matius 5:44-45). Kasih Kristus membuat kita berhutang sehingga kita berkewajiban
untuk mengasihi Allah dan setiap manusia(Matius 10:8; Roma 114; 13:8).

2.Kesejahteraan Rohani.

Damai sejahtera secara rohani berdasar kepada damai sejahtera dengan Allah oleh karena
Tuhan kita Yesus Kristus(Roma 5:2). Pengampunan membawa damai sejahtera bagi kita.
Tidak ada sisa kesalahan yang membiat kita takut akan keadilan Allah atau tidak tenang di
hadapanNya. Pendamaian memberi kita damai sejahtera yang tidak terhalangi di
hadapanNya. Kelahiran baru memberi kita damai sejahtera seorang anak dalam keluarga
Allah. Pendamaian dengan Allah berdasar pada kenyataan rohani, bukan sekedar perasaan
suci. Namun pendamaian dengan Allah itu demikian gemilang sehingga membawa
kesenangan emosional yang memuaskan secara mendalam dalam damai sejahtera dan
pemeliharaan Allah yang penuh kasih. Damai sejahtera dengan Allah membawa kepada
Damai sejahtera Allahyang melampaui segala akal yang memelihara hati dan pikiran kita
dalam Kristus Yesus(Filipi 4:7) serta memerintah dalam hati kita (Kolose 3:15).

3. Sukacita dalam Roh Kudus.

Karena sukacita adalah sifat Allah yang kekal, maka sukacita dlah sifat anak-anakNya yang
penting dan kekal. Allah adalah sumber yang dalam dari sukacita kita sebagai orang percaya.
Sekacita adalah buah roh yang kedua yang dimasukan ke dalam hati kita.

Sukacita yang suci menjadi pengalaman yang berulang-ulang ketika kita bersukacita
dalam kehadiran, kebaikan, keakraban, perskutuan, berkat, pemeliharaan Allah dan jawaban-
jawaban atas doa. Sukacita yang sejati itu tidak statis. Roh Kudus membuatnya dinamis.
Sementara kita melihat pada Yesus dalam kemerdekaan dan kebebasan yang diberikan Roh,
Dia memenuhi kita dengan sukacitaNya yang khusus, yang penuh kemenangan dan dengan
sukacita itu Dia sendiri secara khusus diurapi(Ibrani 1:9). Tidak mengherankan bahwa
Alkitab memakai lebih dari 30 kata dalam bahasa Ibrani dan Yunani yang berbeda untuk
sukacita dan bersukacita.

4. Ketiadaan Kasih bagi dunia.

Istilah dunia dapat dipakai dalam berbagai arti. Dunia yang tidak boleh kita kasihi adalah
kehidupan dan kecenderungan masyrakat manusia pada jaman kita karena dunia kita dikuasai
dan dikendalikan oleh setan. Ini adalah dunia tanpa Tuhan, dunia dalam kegelapan rohaninya,
sistem dunia dan prioritasnya, serta cita-cita dan daya tariknya yang berpusat pada diri
sendiri, yang menyaingi Allah dan berusaha untuk menghasut kita supaya menjauhi Allah
serta kehendakNYa yang suci.

Hal ini diringkas oleh Yohanes (I Yohanes 2:15-16); Janganlah kau mengasihi dunia
dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih Allah Bapa tidak
ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Perintah oleh Yohanes ini merupakan larangan mutlak yang berdasar pada dua alasan
yang masuk akal, yang diberikan dalam ayat 17: a) Kasih bagi dunia sama sekali tidak sesuai
dengan kasih bagi Allah Bapak, dan b) Dunia adalah fana dan semua yang ditawarkannya
dengan cepat akan musnah, tetapi kehendak Allah, rencana dan ganjaran Allah bagi orang
Kristen yang setia adalah kekal.

Semua yang terdapat di dunia yang diwahyukan Roh Kudus kepada Yohanes supaya
dibenci, adalah termasuk salah satu dari ketiga aspek ini. Ketiganya digabungkan untuk
memberikan garis-garis besar cara-cara hidup kafir. Gabungan ketiga aspek ini adalah
materialistik, dan ini cukup berbahaya bagi semu orang Kristen.

1. Keinginan orang berdosa

Ini adalah keinginan dari sifat kita yang telah jatuh dan berdosa. Arti secara harafiah dalam
bahasa Yunani adalah keinginan kuat dari daging ini adalah daya tarik emosional akan
materi yang bukan merupakan kehendak Allah. Keingin itu sendiri mungkin tidak jelek,
amoral dan jahat. Keinginan itu mungkin diperhalus dan kelihatannya membangkitkan
hasrat. Tetapi jika bertentangan dengan kehendak Allah yang disingkapkan atau bimbingan
dan panggilan Roh Kudus bagi kita, maka keinginan itu adalah jahat bagi kita. Segala apa
yang tidak termasuk dalam kehendak Allah bagi kita adalah berasa dari dunia sejauh kita
terlibat. Kasih kepada dunia dalam hal ini adalah hwa nafsu, bukan kasih yang kita berikan
kepada Allah.

2. Nafsu mata.

Ini adalah kecenderungan untuk dihasut oleh daya tarik benda dari luar, untuk mengumbar
materi-materi yang menarik bagi mata. Allah membuat kita sehingga mata kita dapat
membantu mengingini benda-benda yang baik dan berguna. Tetapi hal ini disesatkan oleh
setan, supaya kita menjadi rakus, tamak, atau keinginan untuk memakai benda-benada yang
rupanya menarik tetapi sebenarnya berdosa.

Nafsu mata dapat meliputi segala macam nafsu, termasuk nafsu seksual. Pada jaman
ini iklan yang penuh dosa, bacaan kotor, bioskop dan hiburan yang terus menerus, adalah
jerat setan yang tragis.

3. Menyombongkan apa yagn dimiliki dan dilakukannya.


Ini adalah daya tarik nafsu yang egoistis untuk memperoleh dan memperlihatkan harta,
tingkat pendidikan, dan perjuangan politik untuk kedudukan dalam organisasi Kristen. Ini
adalah nafsu untuk mengungguli orang lain, untuk menyombongkan apa yang kita miliki, dan
melagakkan kekuasaan atas orang lain. Nafsu akan kemewahan, perjalanan yang tidak
berguna, dan semua keiignina untuk mengalahkan orang lain adalah bentuk dosa ini. Ini
adalah kebanggaan akan reputasi, status dan sukses.

Ketidakadaan kasih atau nafsu bagi ketiga aspek dunia ini membuktikan bahwa kita
anak Allah. Kita memilliki kelahiran rohani yang baru dan sekarang memiliki keinginan
rohani.

5. Ketaatan kepada Allah.

Ketaatan yang positif kepada kehendal Allah yang utuh adalah ciri orang ang dilahirkan
kembali. Alkitab berkali-kali mengajarkan kepada kita ketaatan adalah fakta apakah kita anak
Allah atau bukan. Kehidupan kita merupakan kesaksian kuat bagi penyerahan kita.

Ketaatan adalah ujian yang paling tinggi tentang iman kita pada Allah atau kasih kita
kepada Allah. Iman apapun yang tidak mencakup ketaatan bukanlah iman yang
menyelamatkan(Yakobus 2:17-20). Pengungkapan tentang pengabdian apapun yang tidak
termasuk ketaatan adalah munafik. Penyataan kasih apapun bagi Kristus yang tidak
menghasilkan ketaatan hanyalah kasih pura-pura; kasih itu tidak tulus.

Dalam perjanjian lama, kata dalam bahasa Ibrani SAMA berarti mendengar dan
juga menaati. Kita harus mendengar dan juga menaati suara Allah. Kata dalam bahasa Yunani
yang sama dalam Perjanjian Baru adalah AKOUO dan mempunyai arti ganda yang sama
dengan mendengar dan menaati, dan bentuk yang tegas adalah HUPAKOUO(secara
harafiah mendengar di bawah), mendengarkan seseorang yang harus ditaati.

Bila kita senang melakukan kehendak Alah, ini merupkan buktikasih karunia yang
menyelamatkan dari kelahiran kembali. Aku suka melakukan kehendakMu, ya Allahku;
tauratMu ada di dalam dadaku.(Mazmur 40:8). Biarlah aku hidu menurut petunjuk
perintah-perintahMu, sebab aku menyukainya(Mazmur 119:35).

6. Iman yang mengatasi dunia.

Orang percaya yang dilahirkan kembali mempunyai iman yang penuh kemenangan. Allah
memberi kuasa untuk mengalahkan pencobaan melalui imannya yang hidup di dalam diri
kita. Iman melepaskan kuasa Allah yang maha besar di dalam diri kita.iman melihat
pencobaan dari pandangan Allah. Iman membuat kita sebagai seorang pemenang. Mungkin
ada saat-saat menakutkan yang bersifat sementara, tetapi seluruh jiwa kita sebagai orang yang
dilahirkan kembali adalah jiwa dari orang percaya yang penuh kemenangan, dan ketakutan
segera disingkirkan oleh iman. I Yohanes 5:4: Semua orang yang lahir dari Allah,
mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita, (Roma
8:37; 12:2; I Yohanes 2:13; 5:4; Wahyu 12:11)

7. Kemenangan atas dosa.

Sementara orang Kristen itu mempunyai kenyataan sikap ketaatan kepada Allah dan iman
yang memenangkan, dia secara wajar mengalami kemenangna atas dosa. Kita tidak
diselamatkan di luar kemungkinan berbuat dosa. Hidup merupakan pencobaan dimana kita
membuat pilihan-pilihan yang terus- menerus untuk mentaati atau tidak mentaati Allah, untuk
melakukan apa yang kita ketahui adalah benar, atau menyerah pada pencobaan dan
melakukan apa yang kita ketahui salah. Makin lama kita berjalan dalam ketaatan yang penuh
kemenangan, sifat kita semakin kuat dan makin mudh menaati Allah bila timbul pilihan-
pilihan yang baru. Tetapi keselamatan tidak menjamin ketidakberdosaan.

Kelahiran kembali menyelamatkan dari perbuatan dosa, dari segala kebiasaan dosa.
Tak seorang berdosapun yang telah diampuni menjadi warga Kerajaan Allah tingkat dua,
melainkan melalui kasih karunia Allah dibebaskan dari hukuman(Roma 8:1). Dosa apapun
membawa hukuman yang seketika, tetapi dosa apapun yang diakui dengan rendah hati dalam
pertobatan yang tulus dan keputusan untuk meninggalkan dosa sejak saat itu dan seterusnya
serta tidak pernah lagi jatuh ke dalamnya dosa apapun seperti itu dapat diampuni dan
hukuman sekali lagi akan disingkirkan dengan seketika.

Jika kita mengabaikan Allah dan jatuh ke dalam dosa sesudah kelahiran kembali,
jangan sekali-kali menyerah dalam keputusasaan. Jangan kembali kepada kehidupan dosa
kita yang lama. Larilah kepada Yesus, larilah kepada kayu salib. Dengan segera kembalilah
kepada pengampunan dan kemurahan Allahserta putuskan melalui kasih karunia Allah untuk
tidak jatuh ke dalam dosa itu lagi. Berjalanlah lebih dekat kepada Allah. Peliharlah kehidupan
doa dan pembacaan Alkitab kita. Waspadalah dan berjaga-jagalah supaya tidak jatuh ke
dalam perangkap setan dengan cara itu lagi.
Tetapi Alkitab sangat jelas bukti bahwa kita adalah anak Allah adalah kemenangan
yang diberikan Allah kepada kita atas perbuatan dosa. Hidup kita yang baru di dalam Kristus
akan dipisahkan dengan hidup kita yang penuh dengan dosa sebelumnya melalui kemenangan
atas dosa yang konsisten. (I Yohanes 1:6; I Yohanes 5:18; I Yohanes 3:8).

Ya, kelahiran kembali membawa kehidupan ang berubah, kehidupan yang terus-
menerus menang atas dosa. Bukti keselamatan adalah kemenangn atas dosa. Jika setan
membuat kita jatuh, bangunlah dengan segera, mintalah pengampunan Yesus, dan teruslah
mengikuti Yesus dalam perjalanan yang penuh kemenangan hari lepas hari.

8. Roh Kudus yang hidup di dalam diri kita.

Setiap orang Kristen sejak saat dia dilahirkan kembali dan dilahirkan dari Allah, memiliki
Roh Kudus yang hidup di dalam sifat pribadinya. Tidak ada hubungan Bapa-anak bagi kita
jika terlepas dari Roh Kudus. Roh Kudus tidak tinggal di dalam diri orang berdosa, tetapi
pada saat imannya yang menyelamatkan , Roh kudus memulai pelayanannya untuk tinggal di
dalam diri kita. Roh memulai kesaksianNya di dalam sifat peling pribadi bahwa dosa telah
diampuni dan bahwa Allah telah menerima kita sebagai anakNya sendiri (Roa 6:16).

Pada saat yang sama Roh Kudus melalui bermacam-macam pelayanannya di dalam
hidup kita. Dia mulai mengajar kita(Yohanes 14:26), mengungkapkan Kristus kepada
kitadengan lebih sepenuhnya dan ajaib(Yohanes 15:26; 16:14-15) membimbing kita secara
rohani dan dalam hidup kita(Yohanes 16:15; Yesaya 58:5), memberikan keinginan-keinginan
suci yang baru(Roma 8:5), dan seluruh orientasi hidup baru(Roma 8:6) yan menghasilkan
perdamaian dengan Allah serta damai sejahtera Allah memberkati memberkati seluruh
kepribadian kita. Seluruh pandanan kita tentang hidup yang dan setiap aspek dari kehidupn
pribadi kita diberkati, diubah dan diangkat.

9. Bimbingan Roh.

Orang Kristen baru itu telah memasuki seluruh hubungan bimbingan hak istimewa yang baru
melalui Roh. Salah satu fakta dari keselamatan ialah bahwa kita mulai dipimpin oleh Roh.
Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah(Roma 8 14). Orang Kristen
yang baru dilahiran itu menjadi orang yag dipimpin oleh Roh. Roh membimbing kita
mengembangkan kehidupan doa dan menjadi penolong kita yang berkuasa di dalam doa.
Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebeb kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnyaharus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita ... Roh sesuai dengan kehendak
Allah , berdoa untuk orang-orang kudus(Roma 8:26-27). Roh membimbing kita apa yang
harus didoakan dan memberi kita semangat dalam doa kita. Tidak ada bidang bimbingan yang
lebih penting daripada doa.

Roh juga membimbing kita dalam ketaatan kita kepada Kristus dan bagaimana
melakukan kehendak Allah dengan lebih sempurna. Dia membimbing kita dalam
pertumbuhan kita dalam rahmat. Dia membimbing kita kepada penyerahan total sehingga dia
dapat membersihkan dan memenuhi kita.

Roh membimbing kita dalam kesaksian kita bagi Kristus dan orang lain yang belum
diselamatkan kepada Kristus. Dia membimbing kita dalam memberikan pelayanan yang
penuh kasih kepada orang lain dalam nama Kristus. Allah menghendaki kita untuk
memuliakannya melalui perbuatan-perbuatan baik yang menolong dan membawa berkat bagi
orang lain(Efesus 2:10) serta membawa mereka kepada keselamatan(I Petrus 2:12).

Anda mungkin juga menyukai