Dalam pelajaran ini, saya terpaksa harus tetap menggunakan bahasa Inggris untuk istilah
conversion dan repentance.
Persoalannya adalah: dua istilah itu kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, maka
terjemahannya adalah sama, yaitu pertobatan, padahal sebetulnya dua istilah itu mempunyai arti
yang berbeda.
1) NACHAM.
Kata ini bertujuan untuk menyatakan perasaan yang mendalam, dan sebetulnya bisa menunjuk baik
pada kesedihan, maupun pada penghiburan. Tetapi kalau kata ini digunakan untuk menunjuk pada
conversion, maka jelas kata ini menunjuk pada kesedihan, dan biasanya disertai dengan adanya
perubahan rencana dan tindakan untuk masa yang akan datang.
Dalam Kitab Suci bahasa Inggris biasanya diterjemahkan to repent (= bertobat), tetapi dalam Kitab
Suci Indonesia biasanya diterjemahkan menyesal.
Kata ini tidak dipakai untuk manusia saja, tetapi juga untuk Allah.
2) SHUBH.
"It is turning towards a certain point and away from a certain point" (= itu adalah berbelok
menuju titik tertentu dan meninggalkan titik tertentu) - Shedds Dogmatic Theology, vol II, hal
529.
Tentu saja, tidak seadanya titik dalam kehidupan lama harus ditinggal-kan! Hanya titik-titik yang
menurut Kitab Suci adalah salahlah yang harus ditinggalkan. Juga, kita tidak menuju pada seadanya
titik, tetapi pada titik yang benar menurut Kitab Suci.
Penerapan:
Kalau saudara sudah mengalami conversion, maka saudara pasti mengalami 2 hal ini: saudara
meninggalkan titik tertentu, dan saudara berpaling menuju titik tertentu
Misalnya:
o Berpaling dari usaha diri sendiri untuk masuk surga pada pene-busan yang Kristus
lakukan.
Ada orang yang hanya berpaling menuju titik tertentu, tetapi ia tidak mau meninggalkan titik
tertentu. Misalnya:
o ia menjadi orang yang beragama kristen, pergi ke gereja dsb, tetapi ia tidak mau
melepaskan agama yang lama / berhala.
Ada juga orang yang meninggalkan titik tertentu, tetapi ia tidak berpa-ling menuju titik tertentu.
Misalnya: ia membuang dosa-dosa tertentu / berusaha menyucikan dirinya, tetapi tetap tidak mau
ikut / datang kepada Yesus.
1) METANOIA.
Kata ini sebetulnya merupakan gabungan dari dua buah kata bahasa Yunani, yaitu META dan NOUS.
Dari arti dua kata itu, maka bisa kita dapatkan bahwa METANOIA mencakup banyak hal / arti, yaitu:
Misalnya:
o pencuri yang bertobat hanya karena dihajar orang banyak. Pertobatannya itu
sama sekali tidak berhubungan dengan pengetahuan Firman Tuhan, dan karena itu
tidak bisa dikatakan sebagai suatu conversion!
o Orang yang nggeblak atau mengalami Toronto Blessing, lalu bertobat. Ini juga tidak
berhubungan dengan pengetahuan Firman Tuhan / Injil, sehingga tidak bisa disebut
sebagai conversion.
Renungkanlah: apakah conversion saudara berhubungan dengan pengetahuan Firman Tuhan / Injil?
b) Adanya perubahan pikiran / pandangan akibat adanya pengeta-huan yang baru itu
Misalnya: dulu saudara menganggap Allah itu tidak mencintai saudara. Tetapi saudara lalu
mendapatkan pengertian yang baru, yang menunjukkan betapa Allah itu mencintai saudara sehingga
Ia rela menjadi manusia dan mati untuk saudara. Pengetahuan yang baru ini menyebabkan saudara
lalu berubah pandangan tentang diri Allah, dan saudara menganggap bahwa Allah itu mengasihi
saudara
Penerapan: apakah pandangan saudara tentang Yesus, gereja, dan Kitab Suci, mengalami
perubahan? Dari acuh tak acuh menjadi rindu, dari dingin menjadi cinta, dari tidak peduli menjadi
peduli, dari meremehkan menjadi mementingkan dsb? Kalau saudara hanya sekedar pergi ke gereja,
dibaptis, melayani Tuhan dan bahkan menjadi pendeta, tetapi pandangan saudara tentang hal-hal
itu sama sekali tidak berubah, maka saudara belum mengalami conversion!
Misalnya: saudara menyesal bahwa dulu saudara begitu acuh / dingin terhadap Yesus. Saudara
menyesal bahwa hidup saudara yang lalu saudara jalani dengan cara yang menyakiti hati Tuhan.
d) Adanya perubahan tingkah laku yang terjadi karena semua hal di atas. Kalau saudara sama sekali
tak mengalami perubahan tingkah laku ke arah yang positif, maka saudara belum pernah mengalami
conversion!
Contoh:
o kata kerjanya muncul dalam Kis 3:19. Tetapi Kitab Suci Indonesia salah terjemahan.
NIV: repent, then, and turn to God (= jadi bertobatlah, dan kembalilah kepada Allah).
NASB: repent, therefore, and return (= karena itu bertobatlah, dan kembalilah).
3) METAMELEIA (?) / METAMELOMAI.
Kata ini menekankan pertobatan dan bersifat retrospective (= memandang ke belakang / masa lalu).
Contoh:
1) Conversion terjadi di alam sadar (conscious life), dan ini merupakan perbedaannya dengan
regeneration / kelahiran baru, yang terjadi di alam bawah sadar (sub-conscious life).
a) Repentance (= Pertobatan): ini lebih bersifat retrospective (= melihat ke belakang / masa lalu).
b) Faith (= Iman): ini lebih bersifat prospective (= melihat ke depan / masa yang akan datang).
Catatan: Dua hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam pelajaran-pelajaran yang akan datang.
a) Allah.
Dasar Kitab Suci: Maz 85:5 Yer 31:18 Rat 5:21 Kis 11:18 2Tim 2:25.
Allah memakai:
b) Manusia.
Kalau dalam regeneration, manusia pasif secara mutlak, maka dalam conversion manusia boleh
dikatakan aktif dan pasif! Karena apa? Karena sekalipun manusia bekerja sama dengan Allah, tetapi
manusia hanya bisa bekerja sama kalau Allah lebih dulu bekerja. Dan manusia itu bisa dan mau
bekerja sama itupun juga karena pekerjaan Allah
Keaktifan manusia dalam conversion bisa terlihat dari:
o Ayat-ayat Kitab Suci seperti: Yes 55:7 Yer 18:11 Yeh 33:11 Yeh 18:23,32 Kis 2:38 Kis
17:30.
Pertobatan nasional seperti ini tidak berarti bahwa semua individu betul-betul bertobat.
Pertobatan seperti ini biasanya terjadi karena adanya seorang pemimpin yang rohani. Dan biasanya,
kalau pemimpin yang rohani itu mati, maka orang-orangnya kembali ke dalam dosa / meninggalkan
Tuhan.
Contoh: Hizkia membawa orang-orang Yehuda kembali kepada Tuhan (2Raja-raja 18). Tetapi, setelah
Hizkia mati dan digantikan oleh Manasye, maka seluruh Yehuda kembali meninggalkan Tuhan
(2Raja-raja 21).
Semua orang yang kelihatannya sudah mengalami conversion, tetapi yang lalu murtad, termasuk
golongan ini.
Contoh: Mat 13:20-21 1Tim 1:19-20 2Tim 2:17-18 2Tim 4:10 Ibr 6:4-6 1Yoh 2:19.
Ini tidak berarti bahwa orang yang mengalami conversion jenis ini harus / pasti akan murtad! Bisa
saja ia bertahan sampai mati di dalam gereja / lingkungan kekristenan, tetapi tetap tidak akan
selamat, karena ini bukan conversion yang sejati!
Orang yang sudah mengalami conversion, lalu jatuh dalam dosa lagi, lalu bertobat lagi
Dalam arti yang sebenarnya, ini bukan conversion, karena conversion tak bisa terulang!
Louis Berkhof: "It should be understood, however, that conversion in the strictly soteriological
sense of the word is never repeated" (= Bagaimanapun harus dimengerti bahwa pertobatan dalam
arti soteriologi yang ketat, tidak pernah terulang) - Systematic Theology, hal 484.
Penerapan: dalam KKR, sering ada calling bagi orang yang mau percaya dan terima Yesus. Banyak
orang yang setiap kali ada calling (di KKR manapun) untuk terima Yesus, lalu maju ke depan.
Tindakan seperti ini justru menunjukkan bahwa mereka tidak mempunyai keyakinan dan belum
mengalami conversion yang sejati
Seseorang mengatakan:
"A conversion that is not rooted in regeneration is no true conversion" (= suatu pertobatan yang
tidak berakar dalam kelahiran baru, bukanlah pertobatan yang sejati / benar).
o ada keyakinan bahwa hidup yang lama itu salah, dan ada perubahan dalam seluruh
jalan kehidupan.