Anda di halaman 1dari 1

Pihak LAI tidak mau mengikuti keinginan kelompok tersebut atas alasan tertentu.

Maka mereka mengganti


kata TUHAN di Alkitab LAI dengan YAHWE, atau YAHWEH. Meski melanggar Hak Cipta LAI, kelompok yang satu
(KS-UPT) ini nekad, karena permintaan mereka tidak dipenuhi LAI.
Dalam delapan tahun terakhir, terbit empat versi terjemahan yang tidak diterbitkan oleh LAI dan keempatnya
dinamakan Kitab Suci, yaitu Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (KS-TDB, 1999); Kitab Suci Torat dan Injil (KS-
TDI, 2000); Kitab Suci Umat Perjanjian Tuhan (KS-UPT, 2002); dan Kitab Suci Indonesian Literal Translation (KS-
ILT, 2007).

Keempat Kitab Suci Baru itu memiliki kesamaan bahwa mereka ingin memulihkan nama YHWH (bhs. Ibrani), nama
yang suci yang tidak boleh diterjemahkan, nama yang menunjukkan sifat Tuhan semesta alam dan bahwa
keselamatan itu ada dalam nama Yahweh. Sedangkan ketiga Kitab Suci terakhir memiliki kesamaan bahwa mereka
menolak penggunaan kata Allah yang mereka anggap berhala berbeda dengan KS-TDB yang diterbitkan oleh
Saksi-Saksi Yehuwa mempertahankan kata Allah sebagai terjemahan El/Elohim/Eloah/Theos. KS-TDI dan KS-
UPT melanggar Hak Cipta LAI dan penggunanya terbatas.

Anda mungkin juga menyukai