Anda di halaman 1dari 3

BAB V

GEREJA DAN DUNIA

A. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DUNIA

Selain menyoroti masalah jurang yang tetap lebar antara si kaya dan si miskin,
hubungan Gereja dan dunia dibahas secara lebih gamblang, antara lain menyentuh nilai
hubungan timbal balik antara Gereja dan dunia pada beberapa masalah-masalah mendesak,
seperti; perkawinan, keluarga, kebudayaan, pendidikan kristiani; kehidupan sosial
ekonomi, perdamaian dan persatuan bangsa-bangsa, pencegahan perang serta kerjasama
internasional. Konsili menegaskan bahwa kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan
manusia-manusia zaman ini, terutama kaum miskin dan yang menderita, adalah
kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga (GS art.1)

1. Permasalahan yang dihadapi dunia dewasa ini antara lain:


 Perang
Perang saudara atau perang antar negara, tidak pernah membawa keuntungan
apapun bagi kedua belah pihak. Ada peribahasa mengatakan menang jadi arang,
kalah jadi debu. Artinya kedua belah pihak sama-sama rugi dalam segala hal,
jasmani dan rohani. Maka hidup damai itu memang indah
 Kemiskinan
Kemiskinan sering dipahami sebagai kondisi kehidupan manusia yang tidak layak
atau tidak memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia dalam hal: sandang, papan,
dan pangan. Penyebab dari kemiskinan bisa secara eksternal (struktural) seperti;
terjadi jurang antara kaya dan miskin, orang yang punya modal dan orang yang tak
berdaya. Secara internal atau personal (mental) seperti: manusia yang pesimis, dan
apatis dalam hidup.
 Ketidakadilan Sosial
Terjadi ketidakadilan antara pihak kuat terhadap yang lemah. Contohnya:
perampasan tanah, pembebasan para koruptor, ketidakadilan dalam menjatuhkan
hukuman.
 Perusakan lingkungan yang berakibat adanya Global Warming seperti:
a. Polusi Karbondioksida dari Pembangkit Listrik Bahan Bakar Fosil
b. Polusi Karbondioksida dari Pembakaran Bensin untuk Transportasi
c. Gas Metana dari Peternakan dan Pertanian.
d. Aktivitas Penebangan Pohon
e. Penggunaan Pupuk Kimia yang Berlebihan
f. Kenaikan Permukaan Air Laut Seluruh Dunia
g. Peningkatan Intensitas Terjadinya Badai
h. Menurunnya Produksi Pertanian Akibat Gagal Panen
i. Makhluk hidup terancam kepunahan
 Perkembangan IPTEK berdampak negatif seperti: menjadikan manusia egois dan
sombong, munculnya budaya instan dan mentalitas jalan pintas, bias menggeser
peran Tuhan dalam hidup manusia, memudarnya nilai hubungan personal antara
manusia, harga diri manusia tercemar, dan sebagainya.

PAK 11 SMT 1 & 2/YOSEPH REGI/SMAK UNSUR/1


2. Mendalami ajaran Kitab Suci tentang perdamaian dan keadilan. Garam dan terang
Dunia (Mat 5: 13-16)
Pesan yang dapat diambil:
 Yesus yang mulai membangun Kerajaan Allah di bumi ini telah mengamanatkan
kepada kita para pengikut-Nya agar menjadi garam dan terang dunia (lih. Mat 5: 13-
16) serta ragi bagi masyarakat.
 Yesus Kristus Sang Juru selamat, Sang Raja Damai, akan membangun kerajaan-
Nya di bumi ini, di mana manusia akan mengalami kesejahteraan lahir dan batin.
 Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk berperan serta secara aktif dalam
membangun Kerajaan Allah di dunia, supaya dunia lebih manusiawi dan layak
untuk dihuni.
3. Mendalami ajaran Gereja tentang perdamaian dan keadilan, serta Kesejahteraan dalam
(Gs.art.26)
Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang,
terutama kaum miskin dan menderita, merupakan keprihatinan Gereja. Gereja
mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan umat manusia serta sejarahnya.
Gereja yang hidup dalam dunia yang dinamis, maka Gereja pun harus hidup dinamis.
Dalam dinamika itu, Gereja terpanggil untuk melaksanakan dan mewujudkan amanat
Yesus Kristus. Gereja diutus ke tengah-tengah dunia untuk membawa damai sejahtera.
4. Upaya Gereja menjaga kelestarian lingkungan dalam (keutuhan ciptaan Tuhan)
 Mencintai lingkungan alam dengan cara melestarikannya, misalnya dengan
gerakan merawat pohon yang ada dan menanam pohon di tempat-tempat yang
memungkinkannya. Kita sebagai umat katolik diajak oleh para gembala kita untuk
memiliki kesadaran berekologi.
 “Menyangkut persoalan ekologis, ajaran sosial Gereja mengingatkan kita bahwa
bumi yang telah diciptakan Allah mesti digunakan secara bijaksana oleh semua
orang. Mereka mesti saling berbagi secara merata, sesuai dengan keadilan dan cinta
kasih. Pada dasarnya ini merupakan persoalan tentang mencegah ketidakadilan
penimbunan sumber-sumber daya alam: ketamakan, entah itu perorangan atau
kolektif, bertentangan dengan tata susunan ciptaan. Masalah-masalah ekologi
modern memiliki matra seluas planet bumi itu sendiri dan dapat secara efektif
dipecahkan hanya melalui kerjasama internasional yang bisa menjadi koordinasi
yang lebih besar dalam penggunaan sumber-sumber daya bumi( Kompendium
ASG 481).
5. Menghayati Keadilan, Kedamaian dan Kesejahteraan
 Adil berarti tidak berat sebelah, berpihak kepada yang benar atau berpegang pada
kebenaran. Orang mengakui hak sesamanya tanpa pilih kasih. Keadilan tidak hanya
mengatur kehidupan perorangan, melainkan mengatur kehidupan bersama antara
manusia. Keadilan adalah satu prinsip menata dan membangun masyarakat
manusiawi yang damai sejahtera.
 Damai tidak hanya berarti tidak ada perang, dan tidak hanya berarti sekedar adanya
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan. Damai mengandaikan
adanya tatanan sosial yang adil, sama dan serasa yang menjamin ketenangan dan
keamanan hidup setiap manusia. Damai merupakan kesejahteraan tertinggi, yang
sangat diperlukan untuk perkembangan manusia dan lembaga-lembaga
kemanusiaan.
 Sejahtera adalah keseluruhan kondisi hidup masyarakat yang memungkinkan, baik
kelompok-kelompok maupun anggota-anggota perorangan, untuk lebih penuh dan
lebih lancar mencapai kesempurnaan mereka sendiri. Setiap kelompok harus

PAK 11 SMT 1 & 2/YOSEPH REGI/SMAK UNSUR/2


memperhitungkan kebutuhan dan aspirasi kelompok lain yang wajar, bahkan
kesejahteraan umum segenap keluarga manusia. Maka, sudah seharusnya setiap
orang memperoleh sesuatu yang dibutuhkan untuk hidup secara manusiawi.
6. Rangkuman
 Keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan menyangkut martabat manusia yang
merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Oleh karena itu, kita harus
memperjuangkan kondisi dan situasi masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera.
Keadilan demi kesejahteraan hanya dapat diperjuangkan dengan memberdayakan
mereka yang menjadi kurban ketidakadilan. Tidak cukup hanya dengan karya belas
kasih (karya karitatif) melulu. Para korban ketidakadilan harus disadarkan tentang
situasi yang menimpa dirinya, kemudian diajak untuk bangkit bersama-sama
melalui berbagai usaha kooperatif untuk memperbaiki nasibnya. Dengan cara
demikian, struktur dan sistem sosial yang tidak adil dapat diubah. Tanpa gerakan
dan tindakan yang sungguh kooperatif sebuah struktur dan sistem tidak akan
tergoyahkan.
 Cara bertindak yang tepat adalah dengan memberikan kesaksian hidup melalui
keterlibatan untuk menciptakan keadilan dalam diri kita sendiri terlebih dahulu.
Kita hendaknya mulai dengan diri dan lingkungan kita, misalnya dalam lingkungan
Jemaat Kristiani sendiri.
 Usaha memperjuangkan keadilan dan kesetiakawanan bersama dengan mereka
yang diperlakukan tidak adil tidak boleh dilakukan dengan kekerasan. Keunggulan
cinta kasih di dalam sejarah menarik banyak orang untuk memilih dan bertindak
tanpa Skekerasan melawan ketidakadilan. Bekerja sama perlu pula diusahakan

PENDALAMAN MATERI:

1. Gambarlah poster bertemakan LINGKUNGAN

2. Poster merupakan karya orisinil bukan menggunakan aplikasi

3. Kertas yang digunakan adalah HVS, boleh menggunakan kertas buku gambar.

4. Tulislah keterangan dari gambar poster tersebut di bagian bawah poster.

5. Penilaian: Gambar poster yang menarik, Keterangan poster. waktu pengumpulan

6. Pengumpulan di GC

PAK 11 SMT 1 & 2/YOSEPH REGI/SMAK UNSUR/3

Anda mungkin juga menyukai