Persekutuan (KOINONIA) Materi Pendidikan Agama Katolik Kelas 11 Kompetensi Dasar 3.4. Memahami tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus
4.4. Melibatkan diri tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannyasebagai murid Yesus Kristus Doa Pembuka
Bapa yang penuh kasih,
Terima kasih atas kasih karunia-Mu yang telah menghimpun kami di sini menjadi satu persekutuan atas nama Yesus Putera-Mu. Berkatilah kami dalam kegiatan belajar ini sehingga semakin memahami makna persekutuan dalam Gereja, dan menghayatinya dalam hidup menggereja kami, demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan juruselamat kami. Amin. Gereja adalah persekutuan Gereja bukan sekadar organisasi saja, namun merupakan kumpulan anggota Umat Allah yang hidup bersekutu, bersatu dalam nama Tuhan. Kehidupan Menggereja terbangun dalam semangat kebersamaan berusaha menolong anggotanya yang mengalami kesulitan atau kesusahan karena kita adalah satu kesatuan keluarga Allah (Gereja). Gereja pertama-tama suatu “persekutuan dalam iman” (Flm 6), “persekutuan dengan Yesus Kristus” (1Kor 1: 9; lih . 1Yoh 1: 3), “persekutuan Roh” (Flp 2: 1; lih . 2Kor 13: 13). Komunikasi iman mengakibatkan suatu persekutuan rohani antara orang beriman sebagai anggota satu Tubuh Kristus dan membuat mereka menjadi sehati-sejiwa ( lih . 1Yoh 1: 7). Dalam Kitab Suci, dikatakan; Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang- orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (Efesus 2:19). Artinya bahwa kesatuan dan kebersamaan orang-orang percaya di dalam Kristus disebut persekutuan. Koinonia??? Kata Koinonia berasal dari Kata Koinos yang berarti lazim atau umum, artinya berkaitan dengan kebersamaan. Atau bisa disimpulkan yaitu Persekutuan. Maka koinonia (persekutuan) mempunyai dasar dan tujuan yang berasal dari Yesus Kristus. Dasar dan tujuan ini tidak dapat diganti dengan dasar dan tujuan yang lain. Jikalau persekutuan ini mengganti dasar, yang sudah diletakkan oleh dan di dalam Yesus Kristus maka persekutuan ini kehilangan hakekatnya dan secara azasi bukan persekutuan (koinonia) lagi. Dengan demikian KOINÔNIA dalam Kristianitas berarti juga persekutuan jemaat Kristus dalam persekutuan Roh Kudus. Kuasa yang nyata dari Roh Kudus yang memimpin, menolong, menasehati, menghibur, membaharui dan mempersatukan warga jemaat. Koinonia adalah persekutuan jemaat di dalam Kristus, walaupun banyak anggota namun membentuk satu tubuh Kristus. Di dalam Koinonia ini kita tidak hanya sekedar bersekutu, tetapi kita mengabarkan Injil Kerajaan Allah melalui perkataan/ kesaksian (Martyria) maupun perbuatan /pelayanan (Diakonia) dimana saja kita berada. Teladan dasar persekutuan Gereja Gambaran tentang persekutuan umat atau komunitas basis model jemaat perdana (Kis 4:32-37) dapat menjadi model atau cermin bagi kita untuk membangun persekutuan umat atau Komunitas Basis. Model Komunitas Umat perdana itu tidak dimaksudkan hanya untuk kelompok kecil umat saja, tetapi sesungguhnya model hidup (gaya hidup) Jemaat Perdana itu juga merupakan patron dan acuan untuk model atau cara hidup Gereja (umat beriman) sepanjang waktu, partikular maupun universal. Artinya bahwa cara hidup jemat perdana itu juga tetap merupakan cita- cita yang terus-menerus diupayakan, diperjuangkan dan diwujudkan oleh umat beriman sepanjang waktu. Inspirasi: Kisah Para Rasul 4:32-37 32Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33 Dan dengan kuasa yang besar rasul- rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Apa yang dapat kita pelajari dari Jemaat Perdana? Ciri-ciri utama cara hidup jemaat perdana itu nampak sangat menonjol dalam lima hal yaitu adanya: 1. Persaudaraan/persekutuan 2. Mendengarkan Sabda/pengajaran 3. Pelayanan terhadap sesama/solidaritas 4. Perayaan iman/pemecahan roti/doa 5. Memberi kesaksian iman (tentang Tuhan) melalui cara hidup mereka. Karena cara hidup mereka itu, mereka disukai semua orang, jumlah mereka makin lama makin bertambah dan mereka sangat dihormati orang banyak. Adapun hal-hal lain yang pada permukaan tampak dalam wujud tindakan sosial dan ekonomi, aksi solidaritas, kepedulian kepada sesama, menolong dan menyembuhkan orang sakit (Kis. 5:16) adalah merupakan buah, hasil atau dampak dari iman mereka kepada Tuhan, merupakan hasil dari upaya meneguhkan dan mewartakan iman mereka sendiri. Maka komunitas Jemaat Perdana adalah komunitas iman, komunitas spiritual, komunitas yang digerakkan oleh Roh Kudus, komunitas orang-orang yang bertobat (mau berubah), bukan komunitas yang terbentuk pertama-tama karena alasan-alasan (kepentingan) sosial, ekonomi atau kekuasaan. Tatanan duniawi, urusan sosial-ekonomi justru diresapi, dijiwai, digerakkan, oleh/karena iman mereka akan Tuhan itu dan bukan sebaliknya. Bagaimana dengan kamu? Jemaat Perdana memberikan teladan hidup yang begitu indah dalam mengereja. Bagaimana dengan kamu: Apakah kamu dalam kehidupan Gereja, apakah sudah menunjukan diri dalam memperjuangkan persekutuan Gereja dalam kehidupan sehari-hari? Apa yang kamu dapat lakukan untuk mewujudkan persekutuan Gereja? Terimakasih Doa Penutup
Allah Bapa yang Mahabaik,
kami bersyukur telah mendengar firman-Mu melalui kegiatan belajar ini. Semoga apa yang kami peroleh dalam pelajaran tentang Gereja yang membangun persekutuan ini, dapat menguatkan kami untuk ikut ambil bagian sebagai anggota Gereja dalam membangun persekutuan umat demi kemuliaan-Mu sepanjang segala masa. Amin.