Anda di halaman 1dari 11

AJARAN SOSIAL GEREJA ASG terumuskan dalam ensiklik para Paus.

Para Paus ini mau mengungkapkan sikap gereja terhadap masalah sosio-ekonomis dan politik, khususnya sejak munculnya masalah social pada awal abad ke-19. Diawali adanya revolusi industri di Inggris, Revolusi Perancis, dan kritik social materialism dialektis oleh Karl Mark. Dokumen gereja ASG No 1. Dokumen Rerum Novarum Bahasa Indonesia Kondisi kerja. Masalah kaum buruh 2. Quadragesimo Anno Pembangunan kembali tatanan social untuk orang kecil 3. Mater et Magistra Orang Kristiani dan kemajuan sosial. Iman berdialog dengan dunia 4. 5. Pacem in Terris Gaudium et Spes Perdamaian di dunia Gereja di dunia modern Ensiklik Paus Yohannes XXIII Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II 6. Populorum Progressio Perkembangan bangsabangsa 7. Octogesima Adveniens 8. 9. Evangelii Nuntiandi Keadilan dunia Pewartaan Injil di dalam dunia modern 10. Laborem Exercens Makna kerja manusia Sinode para uskup Nasehat apostolic Paus Paulus VI Ensiklik Paus Yohannes Paulus II 11. Centesimus Annus Demokrasi Ensiklik Paus Yohannes Paulus II 1991 1981 1971 1975 Panggilan untuk bertindak Surat Apostolik Paus Paulus VI 1971 Ensiklik Paus Paulus VI 1967 1963 1965 Ensiklik Paus Yohannes XXIII 1961 Ensiklik Paus Pius XI 1931 Pembuat Ensiklik Paus Leo XIII Tahun 1891

Sepuluh pokok ajaran sosial Gereja : 1. Kesatuan dimensi sosial dan ekonomi dalam kehidupan 2. Mertabat pribadi manusia 3. Mengutamakan kaum miskin 4. Cinta kasih dan keadilan merupakan satu kesatuan 5. Kesejahteraan umum 6. Partisipasi politik 7. Keadilan ekonomi 8. Pengelolaan dunia 9. Solidaritas universal 10. Perdamaian dunia Pokok-pokok permasalahan dalam 11 dokumen Gereja : a. Rerum Noverum (1981) 1. Pelayanan bagi kaum miskin 2. Hak-hak para buruh 3. Peranan milik pribadi 4. Kewajiban para buruh dan majikan 5. Kembali ke moral Kristiani 6. Peranan pemerintah Kondisi sosial pada saat itu : Buruh : 7 hari kerja, 12 jam sehari, upah minimal 1848 : timbulnya manifesto komunis

b. Quadragesimo Anno (1931) 1. Peranan Gereja 2. Pemilihan yang bertanggungjawab 3. Tenaga kerja dan moda pemerintah 4. Tatanan sosial yang adil 5. Kapitalisme dan sosialisme

Tak mungkin memperbaiki nasib orang yang bekerja hanya dengan meningkatkan upah minimum. Terciptanya masyarakat berdasarkan solidaitas. c. Mater et Magistra (1961) 1. Pengupahan yang adil 2. Subsidiaritas 3. Pertanian 4. Perkembangan ekonomi 5. Peranan Gereja 6. Kerjasama internasional 7. Sosialisasi Terbentuk jaringan sosial yang lebih luas, walaupun tidak menjamin manusia lebih dekat satu sama lain. Ikatan sosial yang sungguh manusiawi adalah penghargaan pada pribadi masingmasing. Manusia merupakan dasar, sebab, dan tujuan segala lembaga sosial. d. Pacem in Terris (1963) 1. Hak-hak dan kewajiban 2. Peran pemerintah 3. Kesejahteraan umum 4. Tata dunia Kristiani 5. Hubungan internasional 6. Pelucutan senjata Ikatan sosial dan politik makin erat kalau orang mengakui hak-hak asasi manusia. Hak ini meliputi hak atas hidup dan kemerdekaan, hak atas kerja dan hak untuk pindah dan hak kebebasan agama, hak mendirikan keluarga, hak bersekutu, hak mendirikan perkumpulan dan hak mengutarakan pendapat. Agar terlaksana hak asasi manusia, maka setiap warga masyarakat harus dapat ikut serta secara bertanggungjawab dalam hidup politik sehari-hari.

e. Gaudium et Spes (1965) 1. Martabat manusia 2. Kesejahteraan umum 3. Tanggungjawab pemerintah 4. Penghargaan pada keluarga 5. Hak budaya 6. Keadilan dan perkembangan 7. Perdamaian f. Popularium Progressio (1976) 1. Aspirasi manusia 2. Ketidakadilan struktural 3. Gereja dan perkembangannya 4. Humanism baru 5. Kesejahteraan umum 6. Perencanaan ekonomi 7. Perdagangan internasional 8. Perdamaian Ini ensiklik pembangunan. Pembangunan merupakan kewajiban pribadi dan tugas sosial, yang menyangkur baik ekonomi dan etika. Bukan pertentangan kelas yang memajukan perkembangan melainkan inisiatif dan tanggungjawab pribadi. Dalam mengatasi perkembangan harus ada kerjasama antar daerah miskin dan daerah kaya dengan mengadakan hubungan sosial dan politik Paus melihat kemiskinan di India. g. Keadilan Dunia (1971) 1. Amanat Injil bagi keadilan 2. Hak untuk perkembangan 3. Keadilan sebagai cinta kasih Kristiani 4. Pendidikan untuk keadilan 5. Aksi internasional

h. Evangelii Nuntiandi (1975) 1. Pertobatan pribadi 2. Gereja dan kebudayaan 3. Keadilan dan pembebasan 4. Gereja universal dan local 5. Injil dan orang-orang nonkristiani Pusat pewartaan Injil adalah warta pembebasan i. Laborem Exercens (1981) 1. Martabat kerja 2. Kapitalisme dan sosialisme 3. Pemilikan 4. Serikat buruh 5. Pekerjaan 6. Spiritualitas kerja ASG tidak mengutuk ekonimi kapitalis, beserta bentuk perusahaan, manajemen dan cara kerjanya. Namun ditegaskan bahwa perusahaan merupakan persatuan manusia, bukan persatuan uang saja. Kepentingan kerja harus diletakkan diatas kepentingan modal. Kesempatan kerja adalah tuntutan keadilan yang dasariah. j. Centesimus Annus (1991) Gereja menghargai sistem demokrasi. Makna ajaran sosial Gereja. Mengembangkan tata kehidupan bermasyarakat, tidak sekedar mengatur peribadatan. Socius asal kata sosial yang berarti sahabat. Iman Kristen mengundang manusia untuk menjadikan sesame sebagai sahabat. Partisipasi dalam pelaksanaan rencana Allah untuk setiap manusia. Kebenaran ajaran sosial Gereja tidak semata-mata terletak pada konsistensi teori, melainkan terbukti nyata dalam praksis, khususnya praksis yang memihak kaum miskin. Gereja mengubah situasi, bukan hanya penjernihan pikiran. Gereja tidak dapat menyajikan model-model sendiri. Model yang kongkrit dan efektif hanya mungkin tercipta dalam konteks masing-masing situasi historis yang berbeda-beda

oleh usaha mereka yang secara bertanggungjawab menanggulangi masalah-masalah kongkrit dengan aspek sosial, ekonomi, politik, dan cultural yang erat terjalin satu sama lain. Gereja menyumbangkan arahan idiil yang amat diperlukan.

Moral keadilan 1. Buruh bukan anak perusahaan melainkan manusia yang dating menyumbangkan hidupnya a. Kondisi kerja tidak meremukkan orang b. Upah cukup untuk mandiri (kebutuhan fisik, sosial, budaya) c. Bebas membentuk organisasi buruh agar terlindungi dan berpartner 2. Perusahaan adalah perkumpulan orang a. Semua bicara mengarahkan perusahaan b. Pekerja berdaya demokrasi c. Semua mendapat kesempatan kerja 3. Kerja lebih penting daripada modal a. Bekerja supaya mendapat upah b. Supaya orang lain dapat bekerja c. Semua berdaya, terlibat ASG dengan Marxis 1. Modal Persamaan : kerja lebih penting dari modal Perbedaan : manusia lebih penting dari kerja 2. Pembebasan Persamaan :orang yang dialenasi dalam kerja membutuhkan penebusan(pembebasan) Perbedaan : penebusan karena iman dan moral bukan karena dialektika materialistis 3. Membangun masyarakat Persamaan : membangun masyarakat untuk orang kecil Perbedaan : bukan dengan perjuangan kelas tetapi dengan persaudaraan dalam perbedaan

Kerja dalam Iman Allah Pencipta membutuhkan manusia untuk ikut serta karya penciptaannya. Dengan bekerja kita mewujudkan iman kita. Gereja tidak hanya penting untuk beribadat, tetapi juga ikut serta bekerjasama dengan Allah untuk membuat dunia in damai. Azas hidup bersama : 1. Prinsip kepercayaan Hidup bersama harus didasarkan pada kepercayaan. Tawarkan kepercayaan dan atasilah kecurigaan 2. Prinsip kepribadian Ketulusan dan kemerdekaan yang akan membuat semua merasa aman 3. Prinsip solidaritas Ketulusan dalam kebersamaan kita bisa hidup bersama 4. Prinsip subsidiaritas Yang dikerjakan oleh perorangan jangan diserahkan kelomopok. Yang dapat dikerjakan kelompok kecil jangan diambil alih oleh Negara 5. Prinsip perdamaian Mewujudkan hidup bersama : a. Membina gaya hidup demokratis Segala kuasa untuk mengatur hidup dari rakyat. Syarat hidup demokratis adalah keberanian para warga b. Membangun Negara hukum c. Membela hak azasi manusia Sumbangan Kristiani : a. Manusia sebagai pusat b. HAM perlu diperjuangkan demi orang lain c. HAM hanya dapat diindahkan oleh orang yang sadar akan kewajibannya

KESELAMATAN

Keselamatan merupakan salah satu ajaran yang ada disetiap agama. Dalam pandangan Kristiani tebagi dalam 3 cara pandang, sebagai berikut : 1. EKLEOSENTRIS

Ecclesia (Gereja)

Centrum (Pusat)

Keselamatan diberikan oleh Tuhan kepada umat manusia melalui Yesus Kristus dan keselamatan hanya terjadi didalam salah satu Gereja saja.

Skema 1

ALLAH YESUS KRISTUS GEREJA


Cara berpikir : Kristus sebagai satu-satunya jalan menuju Bapa. Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tak ada seorangpun yang dating kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yoh 14:6)

2. KRISTOSENTRIS (Cristus = Kristus) Berpusat pada Kristus. Allah menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus dan keselamatan itu terjadi didalam setiap kebersamaan yang mengakui Yesus Kristus sebagai penyelamatnya.

Skema 2

ALLAH

Gereja

Yesus Kristus

Gereja

Gereja Gereja

Gereja

Cara berpikir : Kristuslah penentu keselamatan, bukan Gereja. Bagaimana mewartakan Kristus? Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang dating kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yoh 14:6) Celakalah aku, jika aku tidak mewartakan Injil (1Kor 9:16)

3. TROSENTRIS (Theos = ALLAH) Berpusat pada Allah ,menyelamatkan semua manusia dan keselamatan disampaikan kepada manusia melalui tokoh-tokoh keselamatan didalam jemaat mereka masing-masing. Skema 3

Nabi

Yesus

ALLAH
Tokoh Agama

Tokoh Agama

Kristus adalah pribadi yang terbuka. Barangsiapa tidak melawan kita, ia adalah pihak kita (Mrk 9:40) A. ISTILAH EKLEOSENTRIS Berpusat pada ECCLESIA B. NASKAH ALKITAB EKLEOSENTRIS Yoh 14:6b Kis 9:5-6 Mat 12:30 Yoh 10:16 Mat 16:18-20 Mrk 16:5-6

KRISTOSENTRIS Berpusat pada CHRISTUS

TEOSENTRIS Berpusat pada THEOS

KRISTOSENTRIS Yoh 14:6b Mrk 9:40

TEOSENTRIS 1 Tim 2:4 Kis 17:25-28 Mrk 9:40 Mat 7:21 Mat 25:31-46

Cara berpikir : - Monodimensional Cara pandang yang satu dimensi saja Teosentris : Gereja atau agama tidak penting, yang penting percaya kepada Allah semua agama sama saja Kristosentris : Kepercayaan pada Kristus, adalah sumber keselamatan, diluar itu tidak ada keselamatan Ekleosentris : Percaya pada keselamatan hanya pada satu Gereja, Gereja lain tidak akan memperoleh keselamatan, apalagi agama lain - Multidimensional Menghargai orang dari Gereja atau agama lain tanpa kehilangan identitas diri. Identitas Katolik yang jelas digabungkan dengan keterbukaan terhadap Gereja ataupun agama lain.

ARTI KESELAMATAN Keselamatan dimengerti dipandang dari berbagai segi seperti berikut : a. Waktu Keselamatan adalah keselamatan kekal yang dimulai dari masa kini b. Tempat Keselamatan dimulai dari dunia dan dilanjutkan di sorga c. Kebebasan dan tanggungjawab manusia Keselamatan adalah anugerah Allah tetapi sekaligus manusia dipanggil untuk mengusahakan anugerah itu dengan bebas agar membawa berkah d. Hakekat Keselamatan itu adalah rohani yang terujud dalam jasmani, atau jasmani yang menjadi wujud keselamatan rohani e. Baik-buruk Keselamatan adalah kebaikan untuk mengubah kejahatan f. Untuk siapa? Keselamatan untuk semua orang dimulai dari kelompok tertentu atau bahkan pribadi tertentu

Anda mungkin juga menyukai