Dialog

Fadly: “Selamat datang kepada teman-teman semua dan kepada bu Eva

dipertunjukan pentas drama kelompok kami, kami minta para penonton harap
tenang dan selamat menyaksikan pentas drama reformasi gereja kelompok
kami”
ADEGAN 1
Agam / Fadlan: “mang nararator,buru atuh euy geus teu sabar”
Fadly: “kehela atuh rek nagabere nyaho hela contoh awalna”
Agam/Fadlan: “uh se up”
Fadly: “ Jadi zaman dulu itu gereja terlalu mendominasi tentang kekuasaan
negara sampai waktu itu raja philips IV ingin mengubahnya”
Rizky: “Aku ingin memindahkan pusat kekuasaan ditanganku sendiri. Tapi
bagaimana caranya! Aku tau aku harus melarang gereja ikut campur kedalam
urusan pemerintahan.Aku harus melarang semua rohaniawan gereja dan mereka
harus membayar pajak kepada negara.”
Rizky: “hei klerus dan rohaniawan”
Agam & Syavina: “Ada apa philips?”
Rizky: “Kalian tak boleh membuat lagi UU”
Agam: “naon ieu makasudna?!”
Rizky:” Aku akan memusatkan kekuasaan ke tanganku”
Syavina:” Kamu tau, yang kamu ngomongin barusan bakal berdampak kepada
paus”
Agam: “ mikir teu maneh teh”
Rizky: “ Aku tidak peduli dan satu hal lagi”
Syavina: “Apaan?”
Agam: “naon deui”
Rizky: “ Kalian harus membayar pajak kepada negara”
ADEGAN 2
Fadly: “Setelah philip melarang para klerus dan rohaniawan untuk membuat
undang-undang dan wajib bayar pajak Paus pun tidak terima”.
Renaldi: “Nanaonan ieu si philip”.(suara keras/ngegas)
Fadly: “kalem atuh mang, reuwas ieu hate”.
Renaldi: “Ieu urang keuheul ka si Philip”.
Fadly: “Naha keheulna jadi ka urang ,mending lanjutkeun bae yu dramana”.
(Drama lanjut)
Renaldi: “Si Philip teh aya-aya bae, ngajieun urang emosi bae eta jelma”.
Fadia: “pake bahasa Indonesia dong” (di balik layar)
Renaldi: “Aduh enya poho heh...
Ada-ada aja si philip,selalu membuatku emosi. Maka dia melarang
rohaniawan dan klerus membuat UU dan melarang membayar pajak sambil
menginginkan kekuasaannya berpusat di tangannya sendiri . Gak bisa dibiarin
kalo gitu, aku harus mengeluarkan bula yang bisa melarang membayar pajak
untuk klerus . Karena nanti nya dia tidak bisa membayar pajak tanpa
persetujuanku”.
Rizki: “Aku gak akan tinggal diam melihat hal itu terjadi. Aku akan melarang
mengirim derma ke Roma agar mereka bangkrut”.
Fadly: “Jadi guys Roma itu dulu nya adalah pusat kekuasaan si Paus”.
Renaldi: “Tuhan telah menetapkan Paus itu sebagai pemimpin Raja dan bangsa,
Ingat itu Philip”.
Rizki: “Aku akan melarang pengiriman apapun ke Roma dan akan melarang
para rohaniawan yang ditugaskan oleh mu untuk mengumpulkan dana untuk
membiayai perang salib”.
(Rizki keluar dari panggung)
ADEGAN 3
Renaldi: “Si Philip udah nutup semua akses masuk ke Roma termasuk
emas,perak,batu berharga,makanan. Aku harus bisa keluar dari situasi ini. Akan
ku umumkan bahwa tahun ini tahun 1300 sebagai tahun khusus pengampunan
dan penghapusan dosa. Kunamai tahun ini dengan tahun Jubile. Dengan ini aku
pasti akan keluar dari situasi yang sulit dan aku akan menjual surat Indulgensi.”
Chika : “kamu sudah tau belum?”
Fadia : “ tau apaan”
Chika : “katanya tahun ini Paus menjual surat Indulgensi”
Fadia : “hah? Serius?”
Chika : “iya seriuss”
Fadia : “aku pengen beli surat Indulgensi nya supaya keluarga aku yang udah
meninggal bisa masuk surga”
Chika : “aku juga mau, kita beli sekarang yukk !”
Fadly: “jeh malah ngegosip bukannya drama”
Ket. Sesudah dialog terakhir Chika, Chika jalan menuju Renaldi.
Fadia : “Paus...Paus mau beli”
Chika : “wahai Paus kita berdua ingin membeli surat Indulgensi.”
Ahong : “baiklah, ini suratnya.”
Fadia,Chika : “terima kasih”
Ahong : “sebarkan berita ini”
Fadia,Chika : “baik Paus”
Fadly “ Roma pun akhirnya berhasil keluar dari krisis ekonomi, namun
permusuhan antara Philip dan Paus terus berlanjut dan berpuncak di abad XIV
awal.”
ADEGAN 4
Rizki: “wahai rakyatku,kalian jangan terus-terusan mau di perbudak oleh si
paus.kalian harus memikirkan tentang duniawi,kalian harus sadar.”
Renaldi: “Hei,kalian harus ingat bahwa kekuasaan spritual dan kekuasaan
duniawi ada di tangan paus dan raja adalah bawahan paus.kalian harus
memikirakan akhirat,serahkan duniawi kepadaku.”
Fadly: “Akhirnya phlip melancarkan niatnya,setelah itu geraja semakin
menurun akibat dari dengan kuatnya peran negara dan dari dalam
gerejanya itu sendiri:”
Syavina: “Klerus bagaimana kau telah memanipulasi uang geraja.”
Agam: “Enggeus atuh,yeuh.kaya ieu yeuh.”
Fadly: “Nah contohnya kaya gitu. Korupsi.”

ADEGAN 5
Fadly : “Pertengahan abad XIV dan menjelang awal abad XV muncul 2 teolog terkenal Eropa yang
melakukan kritik terhadap gereja”

Sri : “Sebenarnya hak gereja atas kuasa duniawi dan kayaknya gereja itu buat apa”

Silsi : “Bener banget Jon. gereja adalah milik negara, jadi gereja seharusnya tidak memiliki harta
duniawi”

Sri : “Bener banget Jon, gereja harus miskin dan sederhana seperti gereja di awal kekristenan”

Silsi : “Gereja di Inggris sangat kaya dan memiliki kurang lebih 1/3 tanah di Inggris, tapi masih nuntut
bebas pajak? Gila.”

Sri : “Ditambah lagi paus tidak pernah ditasbihkan sama Yesus. Jadi dia gak punya kekuasaan sebagai
wakil Kristus”

Silsi : “Jadi penjualan surat-surat pengampunan dosa dan jabatan di gereja serta penyembahan
kepada reikui itu termasuk tahayul!”

Fadly : “Omongan dari John Haus dan John Wyclffe kuran ngasih guncangan di tubuh gereja tapi
setelah orang besar yang bakal datang semuanya berubah”

Ghefira : “Heh!”

Fadly : “Ya maaf”

Ghefira : “Gereja kenapa terus seperti ini. Aku harus melakukan tindakan. Aku akan menempelkan
95 dalilku di depan pintu atau tembok gereja di Jerman. Aku tak menyangka ternyata gagasanku
menyebar dan diterima”

Fadly : “Gerakan Martin Luther menimbulkan gigisma baru dan melahirkan protestanisme. Dan di
Inggris lahirnya gereja anglikan”

Fadlan : “Wahai rakyatku, aku disini Raja Nenry sebagai pemimpin kalian kita akan segera
memisahkan diri dari gereja Katolik Roma. Hidup anglikan!”

Selesai.

Nama tokoh :
1. Agam : Klerus
2. Chika : Rakyat
3. Fadlan : Henry
4. Fadia : Rakyat
5. Fadly : Prolog
6. Ghefira : Martin Luther
7. Renaldi : Paus
8. Rizky : Philips
9. Silsi : Janhus
10.Sri : John Wycliffe
11. Syavinnn : Rohaniawan

Kelas : XI IPS 2