Anda di halaman 1dari 3

A.

Nama Kelompok :
1. Asmayati
2. Chandra Wibowo
3. Makhfirah
4. Miranda Saqinah
5. Mutiya Maharani
6. Martinjung AIP
7. Lisa
8. Irfan Hakim
9. Julius Matondang
10. Indah Dea Mutia
11. Ati Rosmiati S.S., M.Pd Sebagai Dosen Pengampu

BATU GANTUNG
Alkisah hiduplah seorang gadis yang bernama seruni, seruni adalah gadis cantik yang sangat patuh dan
berbakti kepada orang tuanya, suatu hari sewaktu seruni masih kecil ia sedang bermain bersama temannya
dan ia mendapat tekanan dari amongnya.
Ayah Seruni : Seruni, sini kau dulu ah. Dengarlah kau kalau dipanggil sama orang tua itu ah, tolong dulu
inangmu untuk mempersiapkan dagangannya di pasar, nak.

Ibu Seruni : Tolong ibu ya nak.


Ayah Seruni : Seruni, dengarkan amongmu ini dulu, kau boleh belajar setinggi langit, kau boleh boruku
menuntut ilmu sebanyak mungkin.
Seruni : T-tapi.. among, seruni....
Ayah Seruni : (Mendecap lidah) inilah malasnya among, apa among bilang jangan pernah membatah
among, patuh kau, ikuti aja apa yang among bilang ini
Seruni : Iya among
Ayah Seruni : Kalau kek gitu kan pandai anak cantik among ini. Yasudah Among pergi dulu, ya. Ayo
inang.
[Pergi meninggalkan seruni].

10 tahun kemudian, sudah beranjak dewasa seruni. Seruni telah dijodohkan oleh orangtuanya dan ia juga
telah berjanji kepada kekasihnya yang bernama Dolli akan menunggunya sampai ia mengumpulkan mahar
yang dipinta oleh orang tua yang terbilang cukup besar untuk meminang si Seruni.

Bang Dolli : “Seruni, hasianku, cintaku, Berjanjilah kau tetap akan menunggu Abang. kepergian Abang
nanti demi mengumpulkan uang untuk meminangmu. terus terang untuk sekarang Abang belum mampu
memenuhi nilai mahar atau sinamot yang diputuskan oleh kedua orang tuamu.
Seruni : Maafkan orang tuaku ya Bang, kayak mana lah mau aku bilang. Pingin kali mereka bisa berpesta
kalau kita menikah nanti Biar sekali-kali mereka bisa merasakan makanan yang enak pakaian yang bagus.
Bang Dolly : [Hanya tersenyum melihat hasiannya si Seruni]
Seruni : Bang, Abang tengok kan Bulan Purnama itu Walau jauh dia nampak kan di mata begitu pula kau
dan aku. Walau jauh kita nanti tetap kau akan lihat cintamu ada di sini menunggu kau. Aku tetap akan di
sini menantimu, Bang Dolly.
Mereka pun saling berpelukan sebelum bang Dolly merantau untuk mencari uang yang harus ia
kumpulkan.
Hampir berbulan bulan setelah kepergian bang dolly merantau meninggalkan seruni, dan akhirnya seruni
pun dijodohkan oleh orang terkaya di kampungnya sekaligus ada perjanjian sang ayah dengan si pemilik
utang sebagai gantinya ia harus menikah dengan putrinya si Seruni.
Ayah Seruni : SERUNI!. Kok berani kau langkahi among, kau mau mempermalukan Among?!. Kau tahu,
among ini sudah berjanji sama orang tua si Bonar
Seruni : Tapi aku tidak mencintai Bang Bonar, Among. Aku hanya mencintai Bang Dolly [Sambil
berlutut].
Ibu Seruni : Cinta cinta cinta, yang kau pikir cinta akan membawa makan ke rumahmu!. Kau pikir cinta
bisa membeli songketmu?!. Kau pikir cinta bisa membeli emasmu?!. Cinta, cinta kau makan lah itu cinta!
Ayah Seruni : PATUH KAU!

Among dan inong Seruni pergi meninggalkan Seruni yang sedang menangis sambil berlutut. Mau tidak
mau dengan keadaan terpaksa Seruni tetap menikah dengan si Bonar, dan tibalah hari pernikahan Seruni
dan Bonar. Semua menari sambil bahagia di pesta itu. Termasuk ibu seruni juga ikut sangat berbahagia
sambil bernyanyi nyanyi ..

Ibu : Anak gadisku yang cantik seperti aku, kan menikah segera, bakti pada orang tuanya. Dengan seorang
pria yang paling terkaya. Kami pun keluarganya kan dapat bagiannya. [Tertawa].
Lalu berbincang lah Ayah Seruni dengan seruni hanya 4 mata saja.
Ayah Seruni : Seruni..., hari ini adalah hari besar pernikahanmu. Terima kasih boruku. Among harap
pernikahan ini akan membawa kebahagiaan untuk kita semua terutama kau. Doa among dan inong akan
selalu menyertaimu. Mauliate, boruku.
Setelah selesai acara pernikahannya, Seruni dibawa pergi ke rumah Bonar yang megah. Tetapi setelah
pernikaan mereka terjadi petengkaran antara Seruni dan Bonar
Bang Bonar : Seruni.. Ada apa, Hasianku?. Dari tadi ku tengok murung kali muka kau. Apalagi?, karena
perjodohan ini?,
Seruni hanya terdiam dan mengabaikan perkataan si bonar sambil melipat kain Ulos.
Bang Bonar : Mana?, mana kekasih kau yang dulu yang bilang cinta abis abisan sama kau? [Tertawa].
Ketika kau dan keluarga kau terlilit hutang, Apa ada dia perduli sama kau?, Apa ada Dia datang membantu
kau?. Bahkan batang hidungnya pun tak nampak!.
Seruni : Cukup Bang Bonar!, jangan kau bawa-bawa Bang Dolli dalam hubungan yang permasalahan ini.
Aku melakukan ini semua karena terpaksa Bang, agar orang tuaku terbebas dari hutang.
Bang Bonar : Cinta?, cinta sama orang tua kau, atau sama kasih kau yang dulu itu?, dimana dia ketika kau
pertolongan dari lilitan hutang di mana ?!.

Lalu Seruni hanya bisa menangis dan pergi berlari menjauh meninggalkan bonar.

Bang Bonar : Seruni, mau kemana kau?!

Sejauh seruni pergi menjauh dan berlari akhirnya seruni berdiri di tepi tebing
Seruni : Jika harus merasakan abadinya duka, aku dan penantianku hanyalah sebuah kisah cinta Yang Tak
Berujung. [seruni pun menjatuhkan dirinya ke dalam Tebing]
Seruni : “Ah Tolong.. Rambutku terjepit, tolong rapatkan batu Ini. Telan aku Wahai bumi. Parapat, parapat
batu, parapat.
Ketika seruni berlari pergi dari rumah bonar ternyata bonar mengejarnya dari belakang dan mengajak
among dan inangnya Seruni untuk menjemputnya pulang.
Ayah Seruni : Maafkan amongmu ini anak ku kau harus menanggung hutangku. [menangis di dekat tepian
batu].
Dan akhirnya batu itu pun semakin merapat menghimpit badan seruni. Seruni lenyap ditelan batu. Kini
seruni hanya sekarang batu yang hanya diam dan bisu yang tergantung meratapi kisah cinta yang takkan
pernah terwujud. Batu gantung itu bukti sebagai sebuah cinta, kasih, dan kisah Parapat.

Anda mungkin juga menyukai