Anda di halaman 1dari 3

Kisah Batu Gantung

Pada zaman dahulu, di sebuah desa di tepi Danau Toba, hiduplah sepasang suami istri yang memiliki
seorang anak gadis cantik jelita. Gadis itu bernama Seruni. Selain cantik, Seruni merupakan anak yang
berbakti kepada orang tuanya, dia selalu bersikap sopan dan senang membantu pekerjaan orang tuanya.

Suatu hari, Seruni harus berpisah dengan pemuda pujaannya, yang bernama si Doni.Akan tetapi si Doni
pergi merantau untuk mengumpulkan uang, sebagai biaya pernikahan mereka.

Seruni: doni...Danau toba dan batu batu disini menjadi saksi bahwa kamu akan kembali lagi

Doni : iya seruni...aku berjanji akan segera menemuimu lagi ditempat ini,kita akan segera menikah.

Ketika si doni telah merantau,seruni sangat merindukan kehadirannya untuk kembali.

Seruni: ayah,tidak lama lagi si Doni akan kembali kesini untuk mempersiapkan pernikahan kami.Dia
masih mencari uang di perantauan.

Ayah seruni: Apakah itu benar seruni? Kalau begitu si Doni harus mengumpulkan uang banyak untuk
persiapan pernikahan kalian.Pernikahan kalian harus mewah karena kamu adalah anak perempuan satu
satunya Ayah.

Seruni:Ayah....haruskah acara pernikahan kami itu mewah? Mungkin si Doni tidak mampu ayah.

Ayah seruni: harus seruni....kita akan mengundang banyak orang.Nanti ayah malu kalau acara
pernikahan kalian sederhana.

Seruni: baiklah ayah akan ku sampaikan kepada si Doli(bagaimana ini, apa yang harus kukatakan kepada
si doni)

Pekerjaan ayah Seruni hanyalah seorang peladang dan nelayan yang menangkap ikan Mujair di Danau
Toba, namun hasil nelayan digunakan untuk berfoya foya. Hingga ayah Seruni terlilit hutang sangat
banyak. Ayahnya tak sanggup untuk membayar semua hutang hutang itu.

Pak Dino : Hei!!!!Hutangmu sudah banyak kali, harusnya kau sudah membayarnya sekarang, jika tidak
putrimu harus dijodohkan sama anak ku.

Ayah seruni: apakah tidak ada jalan keluar yang lain pak?

Pak Dino: jika kamu bisa membayar sekarang ,perjodohan ini dibatalkan!
Ayah seruni: Maaf pak,saya tidak bisa membayarnya sekarang.Akan kubicarakan kepada seruni tentang
perjodohan ini.

Pak Dino: secepatnya ya!

Ayahnya segera pulang kerumah dan menemui ibu seruni dan mendiskusikan ini semua.

Ayah seruni: sepertinya seruni harus segera dijodohkan dengan anak pak Dino

Ibu seruni: apa maksudmu?

Ayah seruni: kita tidak bisa membayar hutang kita kepada pak dino sekarang.kalau tidak dibayar
sekarang,seruni harus dijodohkan dengan anaknya .

Ibu seruni: kenapa kau tidak mengatakannya dari dulu kepadaku? Belum tentu seruni mau untuk
dijodohkan seperti ini.

Seruni diam diam mendengar ucapan kedua orang tuanya tersebut dan langsung pucat mendengar
obrolan orang tuanya.

Keesokan harinya, Seruni harus pergi ke ladang untuk menggantikan orang tuanya yang punya
keperluan di desa sebelah.

Seruni pergi bersama anjingnya yang bernama Toki. Sesudah sampai ke sana, tak seperti biasanya
Seruni hanya diam dan duduk termenung, dia teringat janjinya kepada si Doni

Sesekali si Toki menggonggong ke Seruni untuk menarik perhatiannya, namun Seruni hanya melihat
sebentar dan melamun kembali. Seruni sudah tidak bisa menahan kesedihannya, dia butuh seseorang
untuk mendengarkan keluh kesahnya.

Seruni: Toki, aku sedang bersedih, aku bingung, ayahku ingin menjodohkan aku dengan pemuda lain.
Sedangkan aku sudah punya kekasih hati, jika aku tidak mengikuti perkataannya, ayah ibuku dalam
bahaya, jika aku mengikuti kaya ayahku, aku tak sampai hati membuat si Doni kecewa.(sambil menangis)

Toki semakin bingung melihat Seruni menangis, dia mengendus endus di pangkuan Seruni. Dengan
berderai air mata Seruni bergegas berjalan ke Danau Toba. Si Toki juga mengikuti kemana pun Seruni
pergi.
Si Toki bingung karena Seruni berjalan sangat cepat menuju tebing Danau Toba. Ia berulang kali
menggonggong kepada Seruni. Ketika sampai ke tepi tebing Danau Toba, tiba-tiba Seruni yang sedang
menangis terperosok ke dalam lubang batu yang sangat besar hingga masuk ke dalamnya, lubang yang
sangat gelap.

Seruni: toki....toki....tolong....tolong aku

Seruni putus asa dengan keadaan dan tidak ada yang bisa membantunya .

Seruni: parapat...parapat...parapat batu

Tak disangka tiba tiba dinding batu menghimpit dan seruni

Melihat kondisi ini, si Toki bergegas pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, orang tuanya sadar
melihat tingkah si Toki yang terus menggonggong dan mengajak orang tuanya ke suatu tempat.

Ayah dan ibu seruni: Ada apa toki? Apa yang sedang terjadi ?

Sesampainya di tepi tebing Danau Toba, orang tuanya mencoba membantu Seruni, namun batu itu
sudah terlalu sempit dan semakin menghimpit badan Seruni.

Orang tuanya hanya mendengar teriakan anaknya yang terus menyebutkan “Parapat... Parapat batu!!”
tiba-tiba batu batu di situ berguncang yang membuat lubang itu menutup dengan sendirinya. Setelah
guncangan tersebut, muncullah sebuah batu gantung yang membentuk tubuh seorang perempuan yang
dipercaya batu jelmaan sosok Seruni.

Anda mungkin juga menyukai