Anda di halaman 1dari 3

MODUL 1 : BAB I GEREJA

A. GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH


KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami Gereja Sebagai Umat Allah dan Persekutuan Yang Terbuka

URAIAN MATERI

1. MEMBACA CERITA :
DIMANA ADA GEREJA?
Ada seorang turis dari Eropa mencari-cari gereja di suatu kota kecil di Negara Amerika Latin pada
hari Minggu. Ia ingin sekali mengikuti misa kudus pada hari Minggu itu. Ia sudah mencarinya di
mana-mana, tetapi  belum juga menemuakn. Ia berpikir, di suatu negri yang penduduknya
seratus persen katolik seperti di Amerika latin ini seharusnya cukup mudah untuk menemukan
sebuah gereja.
Sesudah lama mencari, akhirnay ia bertanya kepada seorang anak yang kebetualan di
jumpainya  di jalab, “Nak, di mana kiranya ada gereja di sini?”
Anak itu manjawab,  “Gereja? Oh… iya, malam ini di rumah Pak Lobato. Besok malam di
rumah  tante Lusiana. Lusa malam belum di tentukan.”
Turis itu terbengong-bengong mendengar jawaban anak itu. Masa gereja dapat berpindah-
pindah. Tetapi karena hari sudah mulai malam, ia tidak mau bersoal jawab dengan anak itu. Turis
itu hanya meminta ditunjukkan gereja di rumah Pak Lobato itu. Anak itu menyanggupinya,
kebetulan sekali ia memang sedang dalam  perjalanan ke gereja di rumah Pak Lobato.Ketika
mereka muncul , banyak orang telah berkumpul. Semua orang kelihatan sangat sederhana dan
rumah Pak Lobato juga sangat sederhana. Tetapi, suasananya Sangat akrab. Turis itu disalami dan
diterima dengan penuh rasa persaudaraan. Upacara ibadat sangat meriah, menyapa, dan penuh
keakraban. Sangat mengesankan.
Tiba-tiba turis itu merasa bahwa ini sungguh suatu Gereja. Gereja yang dia cari sebenarnya hnya
suatu gedung mati. Disini ia sungguh menemukan suatu Gereja yang hidup. Di dalam  Gereja
seperti ini, ia merasa Tuhan sungguh hadir. Ia sungguh merasakan Roh Tuhan berhembus disini.
Apalah arti sebuah gedung gereja. Gedung hanya sebuah symbol dari Gereja yang sesungguhnya,
yaitu suatu persekutuan Umat Allah yang dipersatukan olah Kristus.

2. INTISARI CERITA :
Dari cerita tersebut kita dapat mengerti bahwa gereja yang sesungguhnya bukan sebatas
bangunan namun lebih kepada persekutuan orang-orang beriman pada Yesus. Maka ada Gereja
& gereja. Mudahnya ialah Gereja dengan G besar lebih menekankan pada persekutuan orang-
orang beriman. Sedangkan gereja dengan g kecil bersifat bangunan untuk beribadah bagi orang
Katolik ataupun Kristen.

3. ARTI GEREJA
Nama Gereja berasal dari kata “igreja” dimana di Indonesia hal tersebut dibawa oleh para
misionaris Portugis dalam misinya 3G:Gold,Glory,dan Gospel. Kata “igreja” adalah terjemahan
dari bhs.Latin “ecclesia” atau dr.bhs Yunani “ekklesia” yang artinya adalah kumpulan/pertemuan.

Namun Gereja atau ekklesia bukan sembarang kumpulan melainkan kelompok orang yang sangat
khusus. Dan kadang disebut pula “jemaat” atau “umat”. Dari situlah dapat disimpulkan arti gereja
adalah “Umat Allah yang Dipanggil Tuhan”.

4. ARTI SEBUTAN GEREJA KATOLIK


Gereja Katolik Roma atau Gereja Katolik adalah Gereja Kristen dalam persekutuan penuh dengan
Uskup Roma,dimana saat ini dijabat oleh Paus Fransiskus. Gereja Katolik menurut asal-usulnya
dari Komunitas Perdana yang didirikan oleh Yesus Kristus dan dipimpin oleh ke 12 rasul
khususnya Santo Petrus. Singkatnya baik nama “Gereja Katolik” ataupun “Gereja Katolik Roma”
digunakan sebagai alternatif bagi seluruh Gereja yg dipimpin oleh pengganti Petrus dan oleh para
uskup yang berada dalam satu komuni/persekutuan bersamanya.

5. ARTI GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH


Sebutan Gereja Umat Allah sebenarnya sudah ada sejak jaman Abraham yg dipanggil untuk
memulai suatu perjalanan dan mencapai puncaknya dalam wafat Yesus. Maka Gereja Umat Allah
bukan lagi hanya kelanjutan dari dari Umat Allah yang lama tetapi terutama kepenuhannya
karena sejarah keselamatan Allah berjalan terus dan Allah memberikan diri dengan semakin
sempurna. Hal ini muncul kembali pada Konsili Vatikan ke II.
Gereja sebagai Umat Allah adalah paguyuban, relasi bersaudara,ikatan dalam kesatuan
Bapa,Putera,Roh Kudus;satu iman,satu pembaptisan,satu pengharapan,dan satu kasih. Meskipun
bermacam-macam fungsi tetapi satu ikatan kasih persaudaraan yakni derajat sebagai umat Allah.

6. CIRI KHAS GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH


o Umat Allah merupakan bangsa pilihan dan panggilan Allah sendiri,umat Allah adalah bangsa
yang terpilih,bangsa yg terpanggil.
o Umat Allah dipilih dan dipanggil oleh Allah untuk misi tertentu yaitu menyelamatkan dunia.
o Hubungan antara Allah dan umatNya dimeteraikan oleh suatu perjanjian,dimana umat
harus menaati perintahNya dan Allah akan selalu setia menepati janjiNya.
o Umat Allah selalu dalam perjalanan melewati padang pasir menuju tanah terjanji atau
Rumah Bapa.

7. DASAR DAN KONSEKUENSI DARI GEREJA YANG MENGUMAT


a. Dasar dari Gereja Yg Mengumat :
Karena tiap kita masing2 secara pribadi dipanggil untuk melibatkan diri secara penuh dalam
kehidupan umat Allah.
Kita harus mengumat alasannya adalah:
 Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakekat Gereja itu sendiri,karena hakekat
Gereja adalah persaudaraan cinta kasih seperti yg diteladankan oleh Gereja Perdana (Kis
2:41-47).
 Dalam hidup mengumat banyak karisma dan rupa2 karunia dapat dilihat,diterima,dan
digunakan untuk kekayaan seluruh Gereja.
 Dalam hidup mengumat semua orang yang merasa menghayati martabat yg sama akan
bertanggung jawab secara aktif dalam fungsinya masing2 untuk membangun Gereja dan
memberi kesaksian kepada dunia. (Ef 4:11-13,1 Kor 12:12-18,26-27).
b. Konsekuensi dari Gereja Yg Mengumat :
 Konsekuensi bagi Pimpinan Gereja:
Menyadari fungsi pimpinan sebagai fungsi pelayanan. Pimpinan bukan di atas umat namun
di tengah umat,bukan untuk dilayani namun melayani.
Harus peka untuk melihat dan mendengar karisma dan karunia-karunia yg tumbuh di
kalangan umat.
 Konsekuensi bagi setiap Anggota Umat:
Menyadari dan menghayati persatuannya dengan umat lain. Orang tidak dapat menghayati
kehidupan imannya secara individual saja.
Aktif dalam kehidupan mengumat,menggunakan karisma dan karunia serta fungsi yg
dipercayakan kepadanya untuk kepentingan dan misi Gereja di tengah masyarakat dengan
penuh tanggung jawab.
 Konsekuensi bagi hubungan Awam dan Hierarki Gereja
Umat Allah jelas membawa konsekuensi dalam hubungan antara awam dan hierarki ,kaum
awam bukan lagi pelengkap namun sebagai partner yg sejajar. Awam dan Hierarki punya
martabat yg sama namun beda dalam status dan fungsinya saja.

8. FUNGSI GEREJA UMAT ALLAH DEWASA INI


Dalam Kisah 2:41-47 memuat peran atau fungsi dari Gereja sebagai Umat Allah dan harus
diterjemahkan dalam konteks dewasa ini hal ini diperlihatkan dalam suatu persekutuan,
pewartaan,dan menyatu dengan masyarakat menjadi “Garam, Terang, Ragi” dunia.
Paham ini mengajak untuk semua anggota Gereja aktif baik awam maupun hierarki, dengan
demikian tidak ada lagi penekanan pada perbedaan status namun pada perbedaan fungsi.
Gereja yg berciri piramidal cenderung bersifat feodal sedangkan Gereja Umat Allah yg berciri
siklis lebih menekankan pada peran dari tiap anggota Gereja.

9. RANGKUMAN
Sepanjang sejarah Gereja,Gereja diartikan dan dihayati secara kaya dengan segala aspek dan
penekanan tertentu sesuai zamannya. Hidup Gereja tidak pernah terikat pada tempat dan
zaman tertentu. Gereja dihayati begitu kaya sehingga dapat muncul di segala tempat dan
waktu. Sesudah KV II,Gereja Katolik lebih menampakkan diri sebagai persekutuan Umat
Allah dan Sakramen Keselamatan bagi dunia.

10. SOAL EVALUASI


a. Apa arti gereja sebagai umat Allah?
b. Bagaimana ciri-ciri Gereja Sebagai Umat Allah?
c. Bagaimana dasar dan konsekuensi pengembangan Gereja sebagai Umat Allah?
d. Ceritakan keterlibatanmu sebagai anggota Gereja Sebagai Umat Allah dalam kehidupan
sehari-hari !

Anda mungkin juga menyukai