Anda di halaman 1dari 41

ETNOGRAFI Johan Satria Putra, M.A.

KONSEP ETNOGRAFI KLASIK


ETNO:
Etnis, Suku, Suku Bangsa atau
Kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan identitas
berdasarkan kesamaan kebudayaan

GRAFIS:
Tulisan / Gambaran
Pengertian
Tulisan yang mendeskripsikan tentang
kehidupan sebuah kelompok masyarakat
yang memiliki kesamaan identitas
berdasarkan kesamaan kebudayaan.

Deskripsi tentang kekhasan dan


keanekaragaman suku bangsa di dunia
dengan realitas budaya dan hasil
budayanya.
RAS dan ETNIS, apa bedanya?
Ras Etnis

Race refers to one unit structure related with biological Ethnicity refers to a social group that has a common
variations of the mankind national or cultural tradition

A race is a biological subspecies of the mankind Ethnicity is a cultural and traditional sub group of the
mankind

Race is unitary in character Ethnicity is not unitary in character

Race has everything to do with morphological features Ethnicity has nothing to do with morphological features
but has everything to do with cultural aspects of the
communities
Contoh:

RAS: Mongoloid

ETNIS  Mongol utara SUB-  Melayu


:  Chinese ETNIK:  Dayak

 Jepang  Jawa

 Korea  Sunda

 Indochina  Minang

 Malay  Batak

 Polinesia  Aceh

 Maori dsb.

 Eskimo
 Indian
Batasan Dari Sebuah Etnis (Menurut J.A Clifton) Adalah
Kesatuan Masyarakat yang…

1. Dibatasi oleh 1 desa / lebih


2. Mengucapkan 1 bahasa / logat
3. Dibatasi 1 daerah administratif
4. Ditentukan oleh kesatuan wilayah geografi & ekologi
5. Mengalami sejarah yg sama
6. Frekuensi interaksinya tinggi
7. Struktur sosialnya seragam
Sumber-sumber Etnografi
• Babad, Hikayat, Kronik, Serat-serat
• Folklore
• Artifact
• Referensi Dan Buku-buku
• Arsip: Dokumen; Microfilm
• Laporan Perjalanan, Laporan Kapal
• Memori Serah Jabatan (Memoir Van Overgave)
• Perbandingan Tokoh Imajiner Dengan Tokoh Budaya Nyata
Model Etnografi Klasik
1. Deskripsi Etnografi Lengkap
2. Deskripsi Etnografi Terfokus

Biasanya dilengkapi dengan deskripsi mengenai Lokasi,


Lingkungan Alam dan Demografi
Etnografi Dalam Psikologi

Bronislaw Malinowski
(1884-1942)

Dalam tulisannya yang diterbitkan tahun 1926


“Myth in Primitive Psychology”
Menggunakan metode observasi Etnografis dalam
menganalisa Mitologi di Kepulauan Trobriand di Papua
Nugini.
Etnografi Dalam Psikologi

Margaret Mead (1901-1978)


Dalam tulisannya yang diterbitkan tahun 1928
“Coming of Age in Samoa”
Menggunakan pendekatan Antropologi dengan metode Etnografi
untuk menganalisis isu-isu yang berkatian dengan keluarga, masa
remaja, gender, norma sosial dan sikap.
Mead mengontraskan metodologi yang digunakan dengan yang
digunakan oleh ilmuwan lain dalam behavioral studies, seperti
eksperimen terkontrol.
Margaret Mead (1901-1978)
Metodologi yang digunakan adalah mempelajari masyarakat
dalam lingkungan asalnya.

Mead mempelajari kehidupan sehari-hari, pendidikan, struktur


sosial dan dinamikanya, ritual, etika dan lain sebagainya.
Autoetnography &
Etnography of Experience 1
 Tujuan autoethnography di antaranya adalah untuk:
Memperlihatkan hubungan tak terpisahkan antara pribadi dan budaya, serta
untuk membuat ruang untuk bentuk-bentuk penelitian dan ekspresi non-
tradisional.

 Peneliti dapat mengeksplorasi kondisi pemahaman berdasarkan


autoethnography sebagai metode penelitian yang dapat menjelaskan ide-
ide ataupun genre baru yang menantang.
Autoetnography &
Etnography of Experience 2
• Metode ini memungkinkan peneliti untuk menulis dengan gaya yang sangat pribadi.

• Memberikan gambaran dan memperluas pemahaman tentang fenomena sosial,


berdasarkan pengalaman.

• Autoethnography didasarkan pada filsafat postmodern dan terkait dengan


perdebatan yang berkembang tentang refleksivitas dan berbagai persoalan dalam
penelitian sosial.
Autoetnography &
Etnography of Experience 3
 Personal narratives
 Lived experience
 Critical autobiography
 Reflexive ethnography
 Ethnographic autobiography atau autobiographical ethnography
 Personal sociology
 Autoanthropology
Permasalahan Dalam Penulisan
Etnografi
Masalah keaslian dan kemurnian budaya suku bangsa
Masalah pengaruh unsur kebudayaan luar atau asing
Masalah obyektivitas dan subyektifitas penulis dalam
mendeskripsikan keberagaman budaya suatu suku bangsa
Kemampuan jangkauan wilayah kajian kebudayaan yang
dihadapi sangat luas
Referensi dan buku-buku tentang kajian suatu suku bangsa masih
sangat minim
KAJIAN ETNOGRAFI
Lingkungan
Sejarah, asal mula
Bahasa
Sistem teknologi
Sistem mata pencaharian
Organisasi sosial
Sistem pengetahuan
Kesenian
Sistem religi
LINGKUNGAN
Menyangkut ciri-ciri geografis dan kondisi alam tempat asal etnis ybs

Secara geografis, Bawean merupakan sebuah


pulau kecil yang dikelilingi oleh pulau-pulau yang
lebih kecil lagi dan hamparan pantai pasir putih.
Namun cuaca sering kurang bersahabat.
Terdapat danau kastoba, dan satwa langka rusa
bawean (axis kuhli)
SEJARAH & ASAL MULA

Menyangkut asal mula dan sejarah suku bangsa


ybs. Biasanya diperoleh dari Folklore (seperti
cerita rakyat, mitos, legenda, dsb.)

 Bawean berasal dari kata ‘ba’ = sinar; ‘we’ =


matahari; ‘an’ = ada. Jadi, ‘Bawean’ = ada sinar
matahari
 Orang Bawean sering disebut juga dengan ‘orang
Boyan’ atau ‘Bhobian / Phebian’.
BAHASA

Tentang tata bahasa dan sistem perlambangan lisan


maupun tertulis yang menjadi ciri dari suku ybs.
Termasuk juga variasinya serta susunan sistem fonologi
dan semantik.

Bahasa Bawean merupakan kreolisasi dari bahasa


Madura yang dipadukan dengan bahasa Melayu dan
Jawa.
Namun tidak memiliki aksara sendiri.
Tiap kampung memiliki dialek masing-masing.
Organisasi Sosial
Bagaimana kehidupan masyarakat diorganisasi dan
diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan
mengenai berbagai macam kesatuan di dalam
lingkungan sekitarnya.

Misal di dalam suku Bawean terdapat tradisi Merantau. Laki-laki


dianggap belum dewasa apabila dia belum merantau. Awalnya
sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi, namun akhirnya
menjadi budaya. Kaum wanitanya sebagai penjaga orang tua dan
harta yang ditinggal.
SISTEM TEKNOLOGI

Menyangkut cara-cara memproduksi, memakai, dan memelihara segala peralatan


hidup

1. Alat-alat produktif (tools)


Misal : alat-alat memotong, memukul, menusuk
yang tradisional

2. Senjata
Suku Bawean tidak memiliki senjata tradisional,
kecuali pedang yang digunakan dalam pencak
bawean
3. Wadah
Meliputi alat menyimpan, alat untuk membawa
sesuatu, alat untuk masak dan makan.

Nyoon : Membawa barang-barang di kepala,


dilakukan oleh wanita Bawean.
Biasanya menggunakan bakul :
4.Kuliner
Tono-tono jhukok : ikan bakar dengan sambal bujha cabbhi dan sayur
buwa mia

Tape ketan : ketan putih dan hitam dicampur dengan ragi, lalu dibungkus
daun ghighirang
5. Pakaian
Persis sama seperti pakaian Melayu(Malaysia)
6. Hunian (perumahan)

Tidak ada rumah (tinggal) adat spesifik.


Dhurung : semacam gazebo yang letaknya
selalu di depan rumah. Menjadi tempat
nongkrong dan berkumpul. Di bagian atap
umumnya terdapat lumbung padi.
7. Alat transportasi
Perahu sebagai alat transportasi antar pulau
 Tidak ada angkot (gak tau deh kalau ojol, hehe)
Ada tradisi ngater-ngateraken, yaitu sekeluarga besar ramai-ramai
mengantar pemudanya (yang akan merantau ke Jawa) ke pelabuhan.
Biasanya menggunakan mobil pick up atau konvoi motor
Sekarang sudah ada pesawat dari dan ke Surabaya
Fakta unik: Orang Bawean sering meninggalkan kunci motor begitu saja
menempel di motor
Sistem Mata Pencaharian

Umumnya ahli antropologi hanya memperhatikan pada


aktivitas perdagangan pokok dan produksi lokal (non-
industri)

 Masyarakat Bawean sebagian besar berprofesi


sebagai nelayan
 Sementara mereka yang berada di daerah rantau

(Jawa, Malaysia, Singapura) umumnya menjadi


pedagang
Sistem Pengetahuan
Uraian mengenai pokok-pokok khusus yang
merupakan isi dari sistem pengetahuan dalam suatu
kebudayaan, yang berisi cabang-cabang pengetahuan
seperti : alam sekitar, zat-zat dan bahan menta dalam
lingkungan, tubuh manusia, sifat dan perilaku
sesama, serta ruang dan waktu.
Dipelajari melalui tulisan-tulisan dari suku bangsa
ybs.
Kesenian
Mencakup seni rupa, seni suara, serta kombinasinya (seni tari dan
peran)

 Dikker
Pertunjukan musik dengan rebana besar sambil melantunkan
mammis, yaitu ayat-ayat kitab berzanji.
Kercengan

Seni yang mirip dengan tari saman Aceh. Satu grup terdiri dari 8
orang penabuh rebana, 3 penyanyi, dan 12 penari ruddat
(perempuan)
 Mandiling

Seni berbalas pantun ala Bawean. Dua orang laki-


laki, yang satu berdandan ala perempuan, saling
bersaut pantun.
Sistem Religi
Terdiri dari 3 unsur:

1. Sistem Keyakinan
Hampir 100 % orang Bawean beragama islam

2. Upacara Keagamaan
- Bayi yang berusia 40 hari harus mengikuti upacara
cukur jambul
- Tradisi maulid Nabi (Molod)
- Tradisi Medher (keliling pulau pas lebaran)

3. Umat yang menganut sistem religi tersebut

Anda mungkin juga menyukai