Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mulyana

NPM : 1602020048

Mata Kuliah : Analisis Isu Sosial

Dosen Pengampu : Johan Satria Putra, S. Psi., M.A

Menggunakan survei komunitas dengan pemetaan partisipatif untuk memantau


implementasi rencana yang komprehensif

Pemetaan partisipatif merupakan metode spasial partisipatif yang mencakup "GIS


partisipasi publik," (PPGIS), "GIS partisipatif" (PGIS), dan beberapa jenis sistem "informasi
geografis sukarela" (VGI). Menurut (Kahila-Tani et al., 2016; Brown et al., 2018) Pemetaan
partisipatif merupakan tahap awal dalam pengembangan rencana induk yang komprehensif,
umum, serta dapat digunakan untuk mengevaluasi implementasi rencana. Pemetaan
partisipatif telah digunakan dalam meninjau preferensi pembangunan terhadap konteks
sistem manajemen pariwisata berkelanjutan (Brown dan Weber, 2013) dan dalam evaluasi ex
post plan yang mengukur kualitas lingkungan perkotaan berdasarkan hubungan antara
struktur perkotaan dan variabel pengalaman, perilaku, dan kesehatan penduduk (Kytta, 2011).
Namun, ada beberapa kasus pemetaan partisipatif yang dipublikasikan yang menjelaskan
bagaimana pendekatan tersebut dapat digunakan untuk pemantauan dan evaluasi sistematis
rencana dan zonasi perkotaan atau regional. Dalam studi ini, kami menyajikan metode
pemantauan dan evaluasi implementasi rencana komprehensif yang menggunakan partisipasi
masyarakat (PPGIS), dan mencakup jangka waktu yang lama, biasanya 20 tahun (Kelly,
2012). Rencana yang komprehensif dapat menggambarkan kondisi dalam mengidentifikasi
tujuan dan sasaran, berisi rencana strategi pelaksanaan, dan menyajikan peta penggunaan
lahan masa depan untuk masyarakat.

Pemetaan partisipatif dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi pelaksanaan rencana.


Pemetaan partisipatif kemungkinan dapat menggabungkan pemetaan apresiatif sebagai
komponen kunci, sehingga dapat digabungkan dengan survei masyarakat konvensional.
Metode ini terdapat kapasitas untuk memberikan indikator spasial dan non-spasial persepsi
masyarakat mengenai penggunaan lahan yang terlihat konsisten/tidak konsisten dengan
peruntukan rencana yang komprehensif.
Metode

1. Lokasi dan konteks pemantauan rencana yang komprehensif


Pemetaan partisipatif sebagai pemantauan dan evaluasi metode untuk San Luis
Obispo (SLO), sebuah kota kecil yang terletak di pusat wilayah pesisir California, AS
Kota ini memiliki perkiraan populasi 46.724 (SLOCOG, 2017) dengan kualitas hidup
yang dipersepsikan tinggi, menempati peringkat ke-17 tempat terbaik untuk tinggal di
antara kota-kota AS pada tahun 2018 (livability.com, n.d.)
2. Merencanakan desain pemantauan dan evaluasi
Pemetaan partisipatif dirancang untuk pemantauan dan evaluasi rencana komprehensif
yang mencakup interval lima tahun.
3. Analisis tanggapan survey
Tanggapan pertanyaan survei dianalisis dengan kelompok sampel (rumah tangga vs.
sukarelawan) serta tanggapan yang dikumpulkan dengan menggunakan uji statistik z-
atau t untuk menguji perbedaan yang signifikan antara rumah tangga dan sampel
sukarelawan tergantung pada pertanyaan survei dan jenis variabel (skala atau
kategoris).
4. Analisis data pemetaan partisipatif
4.1. Analisis pembangunan perumahan
Menganalisis preferensi pengembangan perumahan yang dipetakan
(mendukung/menentang) untuk kategori perumahan keluarga tunggal, multi-
keluarga, dan terjangkau.
4.2. Analisis konsistensi rencana umum
Analisis ini memeriksa apakah yang dipetakan distribusi preferensi penggunaan
lahan tampak konsisten secara logis dengan kategori penggunaan lahan rencana
umum.
4.3. Analisis konflik rencana umum
Analisis ini menggunakan indeks skor preferensi tertimbang (WPS) yang
mengukur tingkat kesepakatan pemetaan antara preferensi pendukung dan
preferensi yang berlawanan untuk penggunaan lahan yang sama di lokasi
geografis yang sama.
Hasil

1. Respon survey dan karakteristik peserta


Terdapat 221 individu yang memetakan satu atau lebih lokasi dengan 111 peserta
sampel rumah tangga acak dan 110 peserta sukarela. 9,2% tingkat respons survei
rumah tangga setelah memperhitungkan surat rekrutmen yang tidak terkirim.
Menurut (Brown, 2017) Rata- rata, rumah tangga sampel peserta memetakan lebih
banyak lokasi daripada relawan.
2. Pertumbuhan dan perkembangan perumahan
Hasil survei konsisten meskipun sudah empat tahun tidak dilakukan lagi
3. Analisis konsistensi rencana umum
Analisis ini dilakukan untuk mendukung dan menentang preferensi penggunaan
lahan. Untuk mendukung preferensi penggunaan lahan, ada hubungan moderat
keseluruhan antara preferensi dan klasifikasi rencana umum.
4. Analisis konflik rencana umum
Jumlah preferensi berkisar dari 0 sampai 20 penanda per sel, dan peta
kepadatan preferensi oleh sel grid. Prosedur yang sama diikuti untuk preferensi
menentang pembangunan perumahan. Jumlah preferensi berkisar dari 0 sampai
16, dan peta kepadatan. Untuk setiap sel kisi, indeks konflik (skor preferensi
tertimbang atau WPS) dihitung sebagai rasio preferensi pendukung terhadap
preferensi lawan (kisaran 0 hingga 1) dikalikan dengan jumlah total preferensi
dalam sel kisi. Nilai indeks berkisar dari 0 (tidak ada preferensi) sampai 16.

Kelebihan

Penelitian yang telah dilakukan pada jurnal ini dapat memberikan gambaran bahwa dalam
memantau dan mengevaluasi pelaksaan umum dari perspektif masyarakat bisa dari pemetaan
partisipatif. Pada jurnal ini peneliti mampu menjelaskan dengan beberapa metode serta
mendapatkan hasil yang jelas, terbukti dengan mereka menunjukkan data statistik dan
gambaran peta yang konkret.
Daftar Pustaka

Brown, dkk. "Using community surveys with participatory mapping to monitor


comprehensive plan implementation." Landscape and Urban Planning 218(2022)

https://doi.org/10.1016/j.landurbplan.2021.104306

Anda mungkin juga menyukai