BAB III
METODE PENELITIAN
(Singarimbun, 1989:5). Hal ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel dinamika lokal terhadap
hipotesa.
bahwa Kelurahan Bareng terletak di daerah pusat kota dengan luas area 106,50
(Bappekot Malang, 2007) dengan kondisi geografis terletak pada lebih dari 467
meter di atas permukaan laut (467 mdpl) dan sebagian lokasi pemukimannya
berada di sepanjang alur DAS Metro serta tingkat kepadatan yang sangat tinggi
yaitu 167 jiwa per hektar (Monograf Kelurahan Bareng Tahun 2005, data diolah).
Penelitian ini menyadari benar adanya dua faktor, yaitu besarnya nilai n
(elemen sampel) yang akan diambil dari N (elemen populasi) dan besarnya
tingkat variasi data perkiraan yang diukur dengan measurement error, yang akan
mempengaruhi mutu informasi atau data yang diperoleh dan selanjutnya akan
bahwa 5 Rukun Warga (RW) dan 48 Rukun Tetangga (RT) yang dapat mewakili
Malang.
bebas dan terikat, yang antar variabel satu dengan lainnya akan saling
2). Variabel Terikat (Y), yaitu implementasi kebijakan ruang terbuka hijau taman
lingkungan pemukiman
berikut:
lingkungan pemukiman.
pemukiman.
bersama.
adalah:
lingkungan pemukiman.
pada kusioner maka digunakan Skala Likert atau yang biasa disebut teknik
skoring, bentuk dari skala ini adalah pemberian pilihan jawaban atas pertanyaan
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan
sekunder. Sumber data primer didapat dari sumber pertama melalui kuesioner.
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan oleh pihak lain, dimana data sekunder ini dibutuhkan dalam peneliti
yang diukur (Ancok 1995 dalam Singarimbun dan Efendi 1995). Sedangkan
menurut Sugiyono (1994), hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
yang diteliti. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan
(Arikunto, 1993):
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
Keterangan :
Bila nilai korelasi lebih besar dari 0.3 maka dinyatakan valid dan sebaliknya
)( )
∑ σ b2
( k
k−1
1−
σ 2
r11= t
Di mana :
responden. Dengan mengetahui distribusi frekuensi item atau variabel serta rata-
rata skor item atau variabel, dapat diambil kesimpulan keadaan dari item atau
Pada penelitian ini, analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang
variabel dalam penelitian. Hubungan yang terjadi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
9
Kesiapan
SDM (X1)
Pengambilan
Kemandirian Keputusan (X3) Implementasi
Warga (X4) Kebijakan RTH (Y)
Interaksi
Warga (X2)
analisis regresi. Dari model hubungan di atas digunakan model Path Analysis
(analisis jalur). Tidak seperti pada analisis regresi yang mengenal variabel
variable) adalah variabel yang nilainya tidak ditentukan dalam model. Lebih
variabel endogen adalah variabel yang pasti menerima anak panah dalam model
hubungan. Selain itu pula, bisa terjadi variabel endogen juga memberikan anak
Pada analisis jalur dapat ditarik kesimpulan tentang variabel mana yang
memiliki pengaruh yang kuat terhadap variabel respon. Terdapat tiga pengaruh
pengaruh tidak langsung suatu variabel penjelas terhadap variabel respon, juga
yang mendukung variabel tak bebas dalam sistem rangkaian sebab akibat yang
melalui telaah pustaka guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang
dikembangkan.
ε1
Kemandirian Warga (X4) P4 Pengambilan Keputusan (X3) Implementasi Kebijakan RTH (Y)
P7
P2 P5
P8
Interaksi Warga (X2)
P9
ε2
sebagai berikut:
1. X1 = P1 X4 + ε1
2. X2 = P2 X4 + ε2
3. X3 = P3 X1 + P4 X4 + P5 X2 + ε3
4. Y = P6 X1 + P7 X3 + P8 X2 + P9 X4 + ε4
Dimana:
ZX1 : Variabel Kesiapan SDM yang telah distandarisasi
ZX2 : Variabel Interaksi masyarakat yang telah distandarisasi
12
Pemeriksaan asumsi kelinieran ini dapat dilihat dari plot sisaan. Menurut
cov ( e i , e j ) =0 i≠ j .
di mana
melandasi keputusan:
1.
d U ,α /2 <dhitung dan jika
4−d hitung >d U , α /2 , maka H0 diterima yang
2.
d hitung <d L ,α /2 ≤d U dan
4−d hitung >d L,α /2 , maka H0 ditolak yang
3.
d L, α /2≤d hitung≤d U dan
d L, α /2≤4−d hitung ≤d U , α /2 , maka tidak dapat
○ Angka signiflkasi (sig.) < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.
jalur.
hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung < dari nilai t tabel maka H0 diterima Ha
ditolak, atau tidak ada pengaruh langsung signifikan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai t hitung > dari nilai t tabel maka H0
15
ditolak Ha diterima atau ada pengaruh langsung signifikan dari variabel bebas
Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan
tersebut di atas.
ada pada analisis jalur dengan memerhatikan apakah model yang ada sudah
cukup fit atau belum. Kemudian dilihat koefisien jalur mana yang signifikan
dan mana yang tidak signifikan. Dari nilai koefisien bisa dilihat variabel mana
2. Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X)
secara kualitatif.
16
5. Pengujian model baik untuk uji keajegan konsep yang sudah ada ataupun