Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Presepsi dan Motivasi Terhadap Partisipasi Petani Dalam Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Konsep pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai penyedia air berkualitas baik secara
terus menerus, mungkin merupakan konsep lama yang hampir sama lamanya dengan konsep pertanian
beririgasi. Namun demikian, masih terdapat ketidak jelasan antara kriteria dan indikator yang dapat
memenuhi harapan realistik kita yang didasarkan pada hubungan sebab – akibat pengelolaan DAS dan
mengikutsertakan para multipihak. Pengelolaan DAS seringkali dihubungkan dengan tingkat penutupan
lahan oleh hutan, dengan asumsi bahwa ‘reforestasi’ atau ‘reboisasi’ dapat mengembalikan negatif dari
terjadinya deforestasi (penggundulan hutan). Dewasa ini masih banyak kebingungan di tingkat
masyarakat dalam menjawab pertanyaan apakah aliran sungai akan meningkat atau menurun setelah
terjadi alih guna hutan atau setelah dilaksanakan reboisasi. Hal ini disebabkan kurang tersedianya data
empiris dan/atau kurang diacunya referensi yang tersedia..

Adapun strategi yang dipandang sebagai pendekatan yang mengedepankan partisipasi


masyarakat dalam pengelolaan DAS adalah pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat atau
yang dikenal dengan Community Based Natural Resources Management (CBNRM). Pendekatan
tersebut mulai berkembang sejak akhir 1990-an seiring bergulirnya era desentralisasi dan demokrasi.
(’).

Menurut Miftah Toha (2003: 154), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah
sebagai berikut : 1. Faktor internal : perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan
atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan
juga minat, dan motivasi. 2. Faktor eksternal : latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh,
pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru
dan familiar atau ketidakasingan suatu objek. Menurut Miftah Toha (2003: 145), ada beberapa tahapan
dalam proses terbentuknya persepsi, yaitu: a) Stimulus atau Rangsangan; b) Registrasi; dan c)
Interpretasi. 3. Motivasi Masyarakat Motivasi berasal dari bahasa latin ³PRYHUH¥ yang berarti
bergerak. Berdasarkan pada kata dasarnya seseorang merupakan pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan - kegiatan tertentu guna mencapai tujuannya (Melayu
S.P. Hasibuan, 2010 : 92). Motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk mencapai suatu tujuan
1
atau memuaskan kebutuhan hidup seseorang (Harold Koontz dalam Melayu S.P. Hasibuan, 2010:95).
Ada dua metode motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2010:100), yaitu: motivasi langsung (Direct
Motivation) dan motivasi tidak 8 langsung (Indirect Motivation). Sedangkan menurut Djamarah (2002 :
123) ada tiga fungsi motivasi, yaitu 1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. 2. Motivasi sebagai
penggerak perbuatan. 3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan.

Daerah aliran sungai merupakan sumber daya alam yang penting untuk keberlangsungan hidup
manusia. Namun, pengelolaannya yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti
banjir, longsor, dan kerusakan lingkungan. Petani merupakan salah satu pihak yang berperan aktif
dalam pengelolaan daerah aliran sungai. Partisipasi aktif petani dalam pengelolaan daerah aliran sungai
perlu didukung dengan persepsi dan motivasi yang positif. Persepsi positif terhadap pentingnya
pengelolaan daerah aliran sungai dan motivasi untuk terlibat dalam kegiatan pengelolaan dapat
meningkatkan partisipasi petani dalam pengelolaan daerah aliran sungai. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian mengenai pengaruh persepsi dan motivasi terhadap partisipasi petani dalam
pengelolaan daerah aliran sungai. Penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan program
pengelolaan daerah aliran sungai yang melibatkan petani sebagai pemangku kepentingan kunci.

1.2 Rumusan Masalah


1. Seberapa besar pengaruh presepsi terhadap partisipasi p petani dalam pengelolaan Daerah
Aliran Sungai?
2. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap partisipasi petani dalam pengelolaan Daerah Aliran
Sungai?
3. Apakah ada pengaruh persepsi dan motivasi terhadap partisipasi petani dalam pengelolaan
Daerah Aliran Sungai?

1.3 Tujuan penelitian


1. Untuk menganalisis untuk pengaruh persepsi terhadap partisipasi petani dalam pengelolaan
Daerah Aliran Sungai

2
2. Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap partisipasi petani dalam pengelolaan Daerah
Aliran Sungai.
3. Untuk menganalisis pengaruh persepsi dan motivasi terhadap partisipasi petani dalam
pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
1.4 Manfaat Penelitian
 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan
dan pengembangan Daerah Aliran Sungai dan riset ini diharapkan mampu menjadi sumbangan
ilmiah serta refrensi baru bagi penelitian yang akan datang.
 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan
kebijakan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan Daerah Aliran Singai, bahkan
bermanfaat bagi daerah sekitarnya.

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian pengaruh persepsi dan motivasi terhadap
partisipasi petani dalam pengelolaan daerah aliran sungai adalah sebagai berikut.
Persepsi dan Motivasi petani tentang pentingnya pengelolaan daerah aliran sungai dapat
mempengaruhi partisipasi mereka dalam kegiatan pengelolaan. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi persepsi petani meliputi pengetahuan petani mengenai dampak kerusakan daerah aliran
sungai, pemahaman petani tentang peran mereka dalam pengelolaan, dan persepsi petani tentang
manfaat yang diperoleh dari pengelolaan yang baik.
Persepsi dan motivasi petani dapat mempengaruhi partisipasi mereka dalam pengelolaan daerah
aliran sungai. Semakin positif persepsi dan motivasi petani, semakin besar kemungkinan mereka
terlibat dalam kegiatan pengelolaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh
persepsi dan motivasi petani terhadap partisipasi mereka dalam pengelolaan daerah aliran sungai.

3
Presepsi Petani (X1)
Partisipasi Petani

Motivasi Petani (X2) Pengelolaan Daerah


Aliran Sungai (Y)

Gambar 1. Kerangka pemikiran)

III. METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penetuan Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Metode Penetuan Responden
3.3 Metode Pengumpulan Data
Berkaitan dengan judul penelitian yang dikemukakan oleh penulis, penelitian ini menggunakan
jenis yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk digital atau
kumpulan angka.
Ada 2 jenis sumber data digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Data primer, meliputi data demografi responden dan pertanyaan-pertanyaan mengenai
elemen-elemen ekuitas merek. Pengisian kuesioner dilakukan dengan mewawancarai
langsung responden.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui literarur-literatur yang berkaitan dengan
topik, penelitian terdahulu, dan buku-buku yang relevan.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah Merupakan proses pengolahan data hasil penelitian untuk
mendapatkan kesimpulan setelah semua data terkumpul. Dalam menganalisis data pada penelitian ini,
metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Structural Equation Model (SEM) adalah model analisis yang bersifat kompleks. Dikatakan kompleks
karena model struktural ini melibatkan variabel dependen (variabel terikat) dan variabel independen
(variabel bebas) yang saling berhubungan dalam pembentukan model.

Pendapat lain menyatakan bahwa SEM tidak terdapat variabel dependen dan variabel independen,
pasalnya semua variabel bebas dapat berubah menjadi variabel terikat ketika berhubungan dengan
variabel lain.

4
DAFTAR PUSTAKA

Van Noordwijk, M., Agus, F., Suprayogo, D., Hairiah, K., Pasya, G., Verbist, B., & Farida, A. (2014).
Peranan agroforestri dalam mempertahankan fungsi hidrologi daerah aliran sungai (DAS). Jurnal
AGRIVITA.(26),

Putra, D. A., Utama, S. P., & Mersyah, R. (2019). Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat
Dalam Upaya Konservasi Daerah Aliran Sungai Lubuk Langkap Desa Suka Maju Kecamatan Air Nipis
Kabupaten Bengkulu Selatan. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan, 8(2), 77-86.

Anda mungkin juga menyukai