Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PRA KARYA MANDIRI

ANALISIS KELAYAKAN PADA USAHA TANI SAYUR SAWI


DI KELOMPOK TANI PAPA LAKA DESA RAJA OLA,
KECAMATAN BOAWAE, KABUPATEN NAGEKEO

OLEH

DELSIANA WEA TEA

NIM : 2144347

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

POLITEKNIK ST.WILHELMUS FLORES

KABUPATEN NAGEKEO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul

“Analisis kelayakan usaha tani sayur sawi di Kelompok tani Papa Laka

Desa Raja Ola” tepat pada waktunya.

Penulisan proposal disusun memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti

praktek lapang. Dalam penyusunan proposal ini juga penulis hendak

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan

baik berupa pikiran maupun dalam bentuk motivasi sehingga proposal ini dapat

terselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Frederikus Lena Djago, SE., MM selaku direktur Politeknik

St.Wilhelmus

2. Ibu Thomasine Wedhi, SE., M.A selaku ketua program Studi sekaligus

sebagai dosen pembimbing I yang sudah meluangkan waktu, tenaga, serta

mengarahkan penulis untuk penyempurnaan penulisan proposal karya mandiri

ini

3. Ibu Maria Yasinta Deme, S.ST., MM selaku dosen pembimbing II

4. Bapak kepala PPL yang telah mengarahkan kami

5. Bapak dan Mama serta kakak yang telah memberikan doa, dorongan dan

semangat selama penyusunan proposal ini.


6. Teman-teman seperjuangan yang memberikan dukungan baik saran maupun

motivasi sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan

penyusunan proposal karya mandiri ini dengan baik.

Akhir kata penulis mengucapkan syukur, semoga Tuhan Yang Maha Esa

memberikan pahala dan kebaikannya sehingga proposal ini berguna bagi pihak-

pihak yang berkepentingan dan menjadi acuan yang baik dan berkualitas. Penulis

menyadari atas adanya kekurangan dalam proposal ini. Karena itu penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang

telah membaca proposal karya mandiri ini.

Boawae ,……….. 2023

Penulis

(Delsiana Wea Tea)


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting dalam

perekonomian nasional, terutama dalam sumbangannya terhadap Produk Domestik

Bruto (PDB), penyedia lapangan kerja dan penyediaan pangan dalam negeri.

Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat masih

tetap memelihara kegiatan mereka. Mata pencaharian suatu daerah dapat dilihat dari

nilai PDB daerah. Umumnya di indonesia sektor pertanian merupakan sektor yang

banyak ditekuni oleh masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya PDB

yang dihasilkan sektor ini (Kastaman, 2007).

Pertanian tidak lagi dipandang dalam ruang lingkup yang sempit. Pertanian

tidak hanya berfokus pada budidaya saja melainkan pertanian menunjang pada jenis

pemanfaatan, pengolahan dan pemasaran. Persaingan pada saat ini yang begitu

tinggi dapat mendorong para petani untuk memiliki daya saing dan inovasi yang

baik, terutama bagian prodak pertanian yang memiliki potensi dan nilai untuk

dijadikan kebutuhan pokok bagi sebagian masyarakat (Perdani, 2006).

Tanaman sayur merupakan jenis komoditi yang memiliki nilai tinggi dan

berperan penting bagi keluarga petani. Hal ini dapat ditunjukan dengan beberapa

fenomena dimana tanaman sayur-sayuran berumur relatif pendek sehingga cepat

menghasilkan dan hanya menggunakan teknologi sederhana. Hasil produksi sayur-

sayuran juga dapat cepat terserap pasar karena merupakan salah satu komponen

susunan menu keluarga. Itulah sebabnya para petani di pedesaan lebih terdorong
dalam menjatuhkan pilihan untuk menanam sayuran sebagai strategi untuk bertahan

hidup (Marsudi, 2014).

Tanaman sayur-sayuran dibagi atas 3 bagian tanaman yaitu (1) sayuran daun

yang dipanen bagian daunnya, seperti bayam, kankung, kubis dan sawi, (2) sayuran

biji dan polong, yang dipanen bagian polong dan bijinya seperti kapri, kacang hijau,

kedelai dan petai, dan (3) sayuran umbi dan buah yang dipanen bagian umbi dan

buahnya misalnya kentang, ubi jalar, lobak dan lombok. Dibandingkan dengan

jenis sayur yang lain, sayuran daun-daunan bersifat segar dan mudah rusak

sehingga pemasaran harus lebih cepat karena sayuran daun-daunan ini sama sekali

tidak dapat di simpan lama (Marsudi, 2014).

Menurut Manoek, Keberhasilan usaha tani pada umumnya ditentukan oleh

beberapa faktor yaitu kemampuan petani dalam menerapkan teknologi yang cukup

berkembang dapat meningkatkan kualitas dan pengelolaan dari hasil produksi

agar dapat mencapai pemasaran baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar

negeri.

Besar kecilnya suatu pendapatan yang diperoleh tergantung pada jenis

tanaman yang diusahakan. Jenis sayur- sayuran yang ditanam oleh para petani juga

perlu diperhatikan faktor-faktor resiko antara pengeluaran yang harus dilakukan

dengan penerimaan sayuran hasil penjualan tanaman sayuran yang diusahakan.

Sehingga diperlukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui jenis usaha

tani sayuran apakah layak atau tidak dalam hal memperoleh pendapatan dan biaya

yang dikeluarkan dari setiap jenis tanaman sayuran.


Dalam sebuah usaha tani, umumnya petani dihadapkan pada keterbatasan

sumber daya usaha tani, sempitnya lahan garapan, modal untuk sarana produksi dan

upah tenaga kerja. Pola tanaman yang biasa diterapkan oleh para petani harus sesuai

dengan luas lahan, tenaga kerja, modal dan lainnya. Agar para petani tidak maka

mengalami kerugian maka perlu pengetahuan dan pemahaman tentang usaha tani.

Meskipun baru beberapa lama usaha tani yang dijalankan oleh masyarakat

atau kelompok tani Papa Laka Desa Raja Ola ini, kegiatan budidaya tanaman

sayuran yang dilakukan oleh kelompok ini dapat berjalan dengan baik. Masayarakat

kelompok tani ini menjalankan usaha taninya dimulai dari bulan Mei dengan modal

awal yang digunakan yaitu sebesar 10 ribu per anggotanya. Total dari anggota

kelompok tani ini sebanyak 30 orang dimana total keseluruhannya modalnya

sebesar 300 ribu pada saat itu.

Pola tanaman yang di pakai oleh kelompok tani ini atau standar kegiatan

budidaya tanaman sayuran mulai dari pengadaan bibit, pemeliharaan tanaman,

hingga pemasaran menggunakan cara-cara tradisional.


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan

permasalahan berikut yaitu “Bagaimana analisis kelayakan pada usaha tani sayur

Sawi pada kelompok tani Papa Laka?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan penulisan proposal pra karya mandiri ini yaitu Untuk

mengetahui analisis kelayakan pada usaha tani sayur sawi di kelompok tani .

1.4 Manfaat

Adapun manfaat penulisan proposal pra karya mandiri ini adalah sebegai

berikut:

1 Bagi penulis

Menambah pengetahuan serta wawasan mengenai analisis kelayakan pada

usaha tani sayur Sawi ini.

2 Bagi lembaga politeknik St. Wilhelmus

Dari hasil penelitian ini nanti diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi

mahasiswa-mahasiswi Politeknik St.Wilhelmus maupun pihak-pihak lain

yang berkepentingan terkait dengan topik yang akan diteliti oleh penulis.

3 Bagi pemerintahan Desa

Untuk membantu mempermudah bagi pihak-pihak pemerintah Desa dalam

mengambil keputusan karena adanya penilaian terhadap analisis kelayakan

pada usaha tani sayur sawi ini.


4 Bagi mahasiswa-mahasiswi politeknik St. Wilhelmus pada umumnya

Dapat menambah dan memperkaya pembaca dan sebagai referensi

pembelajaran bagi peneliti di masa yang akan datang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Tani

Usaha tani adalah ilmu yang mencakup tata cara bagi petani untuk

menggunakan sumber daya seefisien mungkin untuk memaksimalkan keuntungan.

Efisien berarti produsen atau petani dapat menggunakan sumber daya yang

dimilikinya semaksimal mungkin, dan efisien berarti penggunaan sumber daya

dapat menghasilkan keluaran (output) yang lebih dari masukan (input) dimasa yang

akan datang (Luntungan, 2012).

Menurut Suratiyah (2015) faktor yang berpengaruh besar terhadap kegiatan

usahatani adalah faktor alam. Faktor alam dibagi menjadi dua jenis yaitu: faktor

alam dan faktor iklim. Tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan

pertanian, karena tanah merupakan tempat tumbuhnya tanaman kemudian iklim

sangat menentukan komoditas yang akan diusahakan baik ternak maupun tanaman.

Iklim dengan jenis komoditas yang akan diusahakan harus sesuai agar dapat

memperoleh produktivitas yang tinggi dan manfaat yang baik. Selain faktor diatas

faktor ekonomis juga mempengaruhi kegiatan usaha tani, Faktor ekonomis terdiri

dari biaya, modal yang dimiliki petani, penawaran pasar, permintaan pasar dan

resiko yang dihadapi.

Usaha tani selalu berkaitan dengan faktor-faktor produksi (input ) yang

tersedia. Menurut Saeri (2018) faktor tersebut meliputi:


a) Lahan

Lahan meliputi tanah, air dan yang terkandung di dalamnya merupakan

salah satu unsur usaha tani atau disebut juga faktor produksi yang

mempunyai kedudukan penting. Kedudukan penting dari lahan sebagai

faktor produksi terkait dengan kepemilikan dan pemanfaatannya sebagai

tempat atau wadah proses produksi berlangsung.

b) Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan subsisten pertanian, jika faktor tenaga kerja ini

tidak ada, maka pertanian tidak akan berjalan. Pengaruh tenaga kerja

terhadap hasil pertanian di pengaruhi oleh keterampilan tenaga kerja, yang

tercermin dalam tingkat produktivitas. Jenis tenaga kerja pertanian dibagi

menjadi tenaga kerja, tenaga hewan dan tenaga mesin.

c) Modal

Dari segi ekonomi, modal merupakan salah satu faktor produksi yang

berasal dari kekayaan pribadi dan digunakan untuk menciptakan

pendapatan bagi pemiliknya.

d) Mengelola/manajemen

Menurut Shinta (2011) berpendapat bahwa manajemen usaha tani adalah

kemampuan petani untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan,

mengkoordinasikan dan mengawasi pengendalian/memiliki faktor produksi

sehingga dapat memberikan produksi sesuai dengan yang diharapkan.


2.2 Tanaman sayuran

Tanaman sayuran adalah salah satu jenis tumbuhan hortikultura yang

memiliki umur lebih singkat sekaligus pendek untuk dijadikan tanaman pokok yaitu

kisaran (kurang dari setahun) oleh karenanya sayuran termasuk dalam jenis

tumbuhan manisan. Sayuran merupakan tanaman lunak yang seluruh atau sebagian

tubuhnya seperti batang, akar, daun, buah, atau biji yang dapat dimakan secara

langsung dengan keadaan segar atau harus diolaah terlebih dahulu. Menurut

Astawan (2012) tanaman sayuran yang berdaun adalah sayuran kankung, katuk,

sawi dan bayam.

Jenis sayuran yang paling dominan adalah sayuran sawi, dimana sawi

merupakan sekelompok tumbuhan dari marga brassica yang memanfaatkan daun

sebagai bahan pangan (sayuran) baik segar maupun diolah. Sawi mempunyai

banyak kandungan yang sangat bagus bagi tubuh manusia (Nasarudin, 1997).

Tanaman sawi ini bukan tanaman asli Indonesia. Namun mempunyai

kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga sayuran sawi ini dapat

dikembangkan di Indonesia. Tanaman sawi sendiri sangat cocok di tempat yang

berhawa panas dan dingin sehingga dapat diusahakan didataran rendah dan dataran

tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 500-1200 meter

diatas permukaan laut.

Tanaman jenis ini tahan terhadap air hujan sehingga dapat ditanam

sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman

secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa

yang sejuk dengan suasana yang lembab, akan tetapi tanaman ini juga tidak senang
pada air yang menggenang. Tanah yang cocok untuk tanaman sawi ini adalah tanah

gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat

keasaman (pH) tanah yang optimum pertumbuhannya adalah antara Ph 6-7 (Edi,

2010).

2.3 Landasan Teori

1. Teori Kelayakan

Kelayakan dari suatu kegiatan usaha diperhitungkan atas dasar besarnya

laba finansial yang diharapkan. Kegiatan usaha dikatakan layak jika memberikan

keuntungan. Untuk menilai suatu usaha sayuran dalam rangka memperoleh suatu

tolak ukur yang mendasar dalam kelayakan investasi telah dikembangkan suatu

metode analisis yaitu dengan kriteria investasi maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan apakah benefit suatu kesempatan dalam berinvestasi.

Dalam uraian singkat diatas dapat dimengerti bahwa analisis kelayakan

usaha sangat penting dilakukan oleh pelaku usaha (produsen) dengan tujuan

untuk:

 Menetapkan rencana usaha dari segi lokasi usaha, skala atau volume

usaha, jumlah kebutuhan, modal, sarana usaha, teknologi dan segi

pemasaran.

 Menetapkan strategi pengelolaan usaha yang berorientasi kepada

keuntungan dengan memperhitungkan resiko atau hambatan yang dihadapi

dalam proses produksi, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk

menghindari kerugian.
Menurut (Soekartawi : 2000) kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

a) Break Event Point (BEP)

Secara umum BEP adalah suatu keadaan dimana produksi

dalam suatu perusahaan tidak ada untung tidak ada rugi, impas

antara biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan pendapatan yang

diterima.

b) R/C Ratio

R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi

hingga menghasilkan produk.

c) B/C Ratio

Benefit Cost Ratio bisa digunakan dalam analisis kelayakan

usahatani, yaitu perbandingan antara total pendapatan dan total

biaya yang dikeluarkan.

Ada 3 kemungkinan yang diperoleh dari perbandingan

antara penerimaan (R) dengan biaya ( C), yaitu:

R/C=1; R/C>1 dan R/C< 1. R/C Ratio=

Dimana: Apabila R/C Ratio < 1= layak


Apabila R/C Ratio 1= artinya impas

Jika R/C Ratio> 1,artinya tidak layak atau

usaha tani tersebut tidak pantas dikerjakan

atau diusahakan oleh petani.

Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

 Jika R/C > 1, maka usahatani mengalami keuntungan

karena penerimaan lebih besar dari biaya.

 Jika R/C < 1, maka usaha tani mengalami kerugian

karena penerimaan lebih kecil dari biaya

 Jika R/C = 1, maka usahatani mengalami impas karena

penerimaan sama dengan biaya.

2. Teori Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi

output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi

produksi. Fungsi produksi menunjukan jumlah maksimum output yang

dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan

teknologi tertentu.

3. Teori Harga

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam

pemasaran suatu produk karena harga adalah satu bauran

pemasaran/marketing mix (4P=Product, price, place, promotion/produk,


harga, distribusi, dan promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk

barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

4. Teori Pendapatan

Pendapatan ( revenue) dapat mendefinisikan secara umum sebagai

hasil dari suatu perusahaan. Hal itu biasanya diukur dalam satuan harga

pertukaran yang berlaku. Pendapatan diakui setelah kejadian penting atau

setelah proses penjualan pada dasarnya telah diselesaikan.

2.4 Aspek-aspek Analisis Kelayakan Usaha Tani

Dalam melakukan analisis kelayakan suatu usaha ada banyak aspek yang

perlu dianalisis. Secara garis besar aspek analisis kelayakan usaha dikelompokkan

kedalam 3 aspek yaitu:

1. Aspek Teknis, yang menganalisis unsur teknologi dan cara

( prosedur) suatu usaha dilaksanakan. Misalnya secara teknis suatu

usaha dapat dilakukan oleh pelaku karena telah tersedia dan

dikuasinya teknologi yang diperlukan

2. Aspek Ekonomi, yang menganalisis unsur keuangan dan

perekonimian serta perdagangan. Orientasi analisis ekonomi yaitu

keuntungan finansial yang diperoleh suatu usaha.

3. Aspek sosial Buadaya, yang membahas unsur adat istiadat , sosial

dan budaya masyarakat yang langsung maupun tidak langsung

terkait dengan suatu usaha. Misalnya suatu usaha tidak

bertentangan dengan adat istiadat dan sosial budaya masyarakat.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

1 Waktu

Waktu kegiatan pelaksaan praktek laporan karya mandiri sejak

tanggal 17oktober – 27 oktober 2023

2 Tempat

Kegiatan pelaksanaan proposal karya mandiri dilaksanakan di

Kelompok tani Papa Laka, Desa Raja Ola , kecamatan Boawae,

Kabupaten Nagekeo.

3.2 Metodologi pelaksanaan

Metode yang digunakan selama penelitian ini adalah

1. Metode wawancara

Dalam metode ini saya mewawancarai langsung dengan Ibu

Pengurus kelompok tani yaitu Ibu tentang beberapa usaha

kelompok Tani sayur sawi

2. Metode observasi

Dalam metode ini saya mengamati secara langsung beberapa jenis

tanaman pada saat itu bersama Ibu pengurus kelompok tani

3. Metode studi pustaka

Dalam metode ini saya mencari referensi dan mempelajarinya

mengenai judul ini.


3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun sumber-sumber data yang diperlukan dalam menyusun

laporan karya mandiri ini yaitu:

1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari

sumbernya berdasarkan referensi penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dengan cara

mempelajari dan mencatat hal-hal penting mengenai analisis

kelayakan pada usaha tani sayur sawi di Desa Raja Ola.

Anda mungkin juga menyukai