Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Agribisnis A / Kelompok 4
FAKULTAS PERTANIAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan. Atas rahmat
dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shawalat serta salam tercurah pada Rasulullah SAW. Semoga syafaatnya
mengalir pada kita kelak
Makalah dengan judul “Manajemen sebagai Faktor Produksi Pokok Usaha Tani.”
dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Usaha Tani. Pada isi makalah disampaikan
mengenai pengertian manajemen usaha tani,,fungsi manajemen dalam budidaya
usahatani,karakteristik jenis manajemen dalam budidaya usahatani serta solusi kreatif dan
inovatif strategi pembangunan manajemen usaha tani.
Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Terima kasih, dan
semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Pembahasan ...................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Manajemen Usahatani ................................................................................................. 4
2.2 Fungsi Manajemen dalam budiaya usahatani ................................................................................ 5
2.3 Karakteristik jenis manajemen dalam budidaya usahatani ........................................................... 5
2.4 Solusi kreatif dan inovatif strategi penggunaan manajemen usahatani ......................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1) Mengetahui pengertian manajemen usaha tani
2) Mampu memahami fungsi manajemen dalam budidaya usahatani
3) Memperluas wawasan terkait karakteristik jenis manajemen dalam budidaya usahatani
4) Memperluas wawasan mengenai solusi kreatif dan inovatif strategi pembangunan
manajemen usaha tani
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum kemampuan menerima resiko akan berbeda antara seorang petani
dengan petani yang lain. Hal ini terutama dipengaruhi oleh:
5. Evaluasi terhadap hasil usaha tugas membuat penilaian terhadap hasil usaha dapat
berjalan bersama-sama dengan tugas mengawasi jalannya kegiatan usaha.
Pertumbuhan usahatani dapat dilihat dari segi teknis, ekonomis dan sosial.
Dari segi teknis penggunaan faktor produksi harus makin efektif dan efisien,
hal ini dapat ditunjukkan oleh meningkatnya produktivitas per satuan
pemakain faktor produksi yang terus meningkat, atau dari hasil per satuan luas
tertentu.
Dari segi ekonomi, usahatani tersebut harus bertambah kegiatan cabang
usahanya, meskipun modal untuk memperluas usaha itu berasal dari pinjaman
atau kredit.
Dari segi sosial yang dapat menunjang kemajuan usahatani, adanya
kepercayaan dari para konsumen atau pemberi kredit misalnya bank dll, sebab
dengan adanya kepercayaan yang baik tersebut akan memudahkan
memperoleh fasilitas-fasilitas ekonomi yang diperlukan dalam menunjang
usaha pada masa-masa berikutnya. Selanjutnya untuk memudahkan evaluasi
(penilaian atas hasil-hasil usahatani ) sangat penting bagi petani adalah adanya
pembukuan (pencatatan) yang lengkap dan teliti untuk setiap kegiatan
produksi, yang dilakukan pada setiap periode tertentu, baik yang menyangkut
aspek teknis, ekonomis, maupun sosial serta permasalahanpermasalahan yang
timbul selama kegiatan usahatani tersebut berlangsung (Dewi, 2016).
Pada umumnya, prinsip dan pengetahuan manajemen sama untuk semua bisnis. Baik
bisnis terbesar di Amerika, seperti General Motors, maupun agribisnis terkecil yang dikelola
oleh satu orang, kedua-duanya berlandasan prinsip umum yang sama. Perbedaan antara bisnis
besar dan bisnis kecil, antara agribisnis lainya, terletak pada seni menggunakan prinsip dasar
manajemen untuk manajemen untuk menjalankan bisnis. Segala fungsi manajemen yang di
bicarakan digunakan dengan cara yang berbeda oleh perusahaan bisnis yang berbeda. Pada
prinsipnya karakteristik usaha manajemen agribisnis ini berbeda dengan manajemen lainya
antara lain dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Keaneka ragaman jenis yang sangat besar pada sektor agribisnis yaitu dari para
produsen dasar sampai para pengirim (shipper), perantara, pedagang borongan,
lembaga keuangan, pengecer, kongsi bahan pangan restoran – daftar ini hampir tidak
ada akhirnya. Perjalanaan sepotong roti mulai bibit sampai berada pada gudang para
grosir (toko makanan) akan melibatkan hampir setiap jenis perusahaan bisnis yang
dikenal oleh peradaban.
2) Besarnya jumlah agribisnis. Secara kasar berjuta juta bisnis yang berada telah lazim
mengenai rute dari produsen sampai ke pemasaran eceran.
3) Cara pembentukan agrbisnis dasar disekeliling pengusaha tani. Para pengusaha tani
ini menghasilkan beratus-ratus macam bahan pangan dan sandang (serat) . Hampir
semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani baik secara langsung maupun
tidak. Tidak ada industri lain yang lokasi operasinya pada umumnya di kelilingi oleh
produsen bahan baku dasar.
4) Keanekaragaman yang tidak menentu dalam hal ukuran agribisnis, dari perusahaan
raksasa seperti Dow Chemical sampai pada organisasi yang di kelola oleh satu orang
atau satu keluarga .
5) Agribisnis berukuran kecil dan harus bersaing di pasar yang relatif bebas dengan
penjual yang berjumlah banyak dan pembeli yang lebih sedikit. Jumlah dan ukuran
agribisnis tidak memungkinanya untuk menyerupai perusuahaan monopoli.
Penganekaragaman produk (product differentiation) juga sulit untuk hampir semua
agribisnis, satu ton pupuk jenis 20- 20-20 atau satu takar jagung akar bervariasi kecil
dari produsen satu ke produsen lainnya.
6) Falsafah hidup tradisional yang di anut para pekerja agribisnis cenderung membuat
agribisnis lebih kolot di banding bisnis lainnya.
7) Kenyataan bahwa agribisnis cenderung berorientasi pada keluarga. Banyak agribisnis
di jalankan oleh keluarga. Suami 16 dan istri sangat terlibat baik tahap pengorprasian
maupun tahap pengambilan keputusan bisnis berdasarkan mitra kerja penuh (full-
partener-ship).
8) Kenyataan bahwa agribisnis berorientasi pada masyarakat banyak din antaranya
berlokasi di tempat kecil dan di daerah pedesaan di mana hubungan antara perorangan
penting dan ikatan bersifat jangka panjang antara-penduduk dan antara keluarga
terjadi saling mengenal, barang kali untuk beberapa generasi.
9) Kenyataan bahwa agribisnis, bahkan yang sudah menjadi industri raksasa sekalipun
sangat bersifat musiman. Karena hubungan yang sangat erat dan saling tergantung
antara agribisnis dengan para pengusaha tani, dan Karena sifat alami musim tanam
dan panen, masalah-masalah khusus sering timbul.
10) Agribisnis bertalian dengan gejala alam. Kekeringan, banjir hama dan penyakit
merupakan ancaman yang tetap terhadap agribisnis. Semua orang dari pengusaha
bank sampai pembuat kimia merasa perhatian dengan cuaca.
11) Dampak dari program kebijakan pemerintah mengenai langsung kepada agribisnis.
Harga gabah misalnya sangat di pengaruhi oleh peraturan pemerintah. Banyak produk
pertanian di pengaruhi langsung oleh program pemerintah. Misalnya, program
bantuan Amerika Serikat Tahun 1983 dengan ketentuan pembatasan sawah gerapan
sangat berpengaruh terhadap sektor agribisnis.
3.1. Kesimpulan
Manajemen Usahatani merupakan suatu ilmu yang mempelajari penggunaan secara
efisien sumber sumber yang terdapat dalam keadaan terbatas, yaitu : tanah, tenaga kerja, dan
modal. Manajemen dapat dinyatakan sebagai pengelolaan, sehingga manajemen usahatani
dapat pula dinyatakan sebagai pengelolaan usahatani. Keberhasilan suatu usahatani sangat
ditentukan oleh bagaimana manajemen yang dijalankan dalam usahatani tersebut. Bagaimana
pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, serta modal yang dimiliki menjadi
efektif dan efisien.
Secara umum terdapat lima fungsi manajemen usahatani yang harus dilakukan oleh
para petani, yaitu: menyusun perencanaan,menyusun organisasi,melaksanakan kegiatan usaha
tani,mengawasi jalannya organisasi dan mengevaluasi kinerja.
Pada prinsipnya karakteristik usaha manajemen agribisnis ini berbeda dengan
manajemen lainya antara lain : keaneragaman jenis barang,besarnya agribisnis,pembentukan
agribisnisnya dan lain sebagainya.
Perbaikan manajemen dalam upaya pengembangan usahatani dapat dilakukan
melalui: inovasi tekonologi,manajemen usahatani kelompok dan pelaksanaan penyuluhan.
Kemudian untuk solusi kreatif dalam Peningkatan Kemampun Manajemen Usahatani yaitu
dengan : peningkatan produktivitas, peningkatan nilai tambah dan pengembangan
kelembagaan.
DAFTAR PUSTAKA